Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM KONSELING

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Dian Rizki Batubara 2030200016

Dosen Pangampu :

Syarianto Tambunan., M.A

BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYEKH ALI HASAN AHMAD
ADDARY
PADANG SIDEMPUAN
T. A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunianya
saya dapat menyelesaikan tulisan saya ini. Meskipun banyak hambatan yang saya
alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil mengerjakannya dengan tepat
waktu

Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembingbing yang
telah membantu dan membimbing dalam mengerjakan tugas makalah ini. Dari hasil
pembuatan makalah ini, saya berharap semoga tulisan ini dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi kita bersama.

Saya sndiri menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih dari kata
jauh sempurna , unuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun tulisan ini
menjadi lebih baik dan kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, dan
apabila ada kesalahan dari penulisan atau kata-kata dalam makalah ini saya memohon
maaf.

Padang Sidempuan, September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teknologi informasi (TI) merupakan segala sesuatu yang mencakup software
dan hardware yang digunakan untuk memperoleh, menyebarkan, memproses
ataupun menyimpan berbgai informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan.
Bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen pendidikan juga
memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam bimbingan
konseling digunakan sebagai sarana untuk memperoleh, memproses, menyimpan
serta menyebarluaskan informasi. Perkembangan TI yang semakin canggih secara
langsung mendukung proses pelayanan BK yang kreatif, menarik dan inovatif.
Dengan demikian, keberadaan TI tentunya dibutuhkan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.
Era globalisasi ini menjdi masa dimana teknologi memliki peranan penting
dalam kehiduan manusia, teknologi menjadi hal yang erat dalam keseharian
manusia, dimana ada manusi pasti ada teknologi, sepertinya halnya handphone,
Laptop, dan lain sebagainya.
Sebagai mahasiswa dengan jurusan BKI, menarik minat saya untuk
mengetahui lebih dalam lagi mengenai pemfaatan teknologi untuk memberikan
konseling terhadap masyarakat, mengingat bahwa teknolgi itu sendiri tidak bisa
terlepas dalam kehidupan manusia.
Di era yang semakin maju ini kita membutuhkan teknologi untuk meyokong
perkembangan ummat yang kian hari semakin surut pengetahuan tentang
konseling atau perbaikan akhlak untuk masyarakat sendiri, artinya dengan adanya
teknologi dapat mepermudah konselor dalam memberikan bimbingan konseling
kepada masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan teknologi dalam bimbingan konseling?
2. Apa saja manfaat penggunan teknologi dalam bimbingan konseling?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk megetahui peran teknologi dalam bingbingan konseling.
2. Untuk mengetahui manfaat-manfaat teknologi.
3. Untuk mengetahui cara kerja teknologi dalam bimbingan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Teknologi Dalam Konseling
Tujuan Digunakannya TI dalam Bimbingan dan Konseling Pada umumnya
bimbingan dan konseling dengan memanfaakan TI memiliki tujuan umum
bimbingan dan konseling yaitu membantu siswa/ peserta didik memperoleh
kehidupan yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optima
melalui layanan bimbingan dan konsleing.
Namun, secara lebih spesifik bimbingan dan konseling memiliki tujuan
sebagai berikut:1
1. Untuk mempermudah konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik. Kemudahan akses dan penyimpanan serta
pengolahan data yang didapat melalui penggunaan TI menjadi alasan utama
mudahnya konselor dalam memberikan layanan bagi peserta didik.
2. Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya
melakukan investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan ± pilihan karir,
statistik pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk memperoleh
capaian karir tertentu serta mengintai kesempatan yang bisa didapat.
3. Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri,
memecahkan masalah ± masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan
keterampilan dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah yang
dihadapi.
4. Untuk meningkatkan minat atau daya tarik siswa terhadap pelayanan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh konselor. Melalui
perangkat multimedia yang disajikan oleh konselor siswa akan tertarik untuk

1
Chaeruman, Uwes A. 2008. Mendorong Penerapan E-learning Di Sekolah. Disajikan dalam
Seminar Pendidikan STKIP Banten, 29 Desember 2008.
memahami materi layanan yang tentunya penting bagi perkembangannya
dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
5. Mempermudah akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan dan
konsleling serta berbagai macam sumber informasi yang penting bagi
pengenbangan diri siswa. Tujuan-tujuan diatas akan tercapai jika saja sistem
serta manajemen instansi pendidikan memberikan dukungan penuh bagi para
konselor di lapangan dengan memberikan sarana dan pra-sarana yang
dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia BK
(Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat berteknologi
tinggi baik software maupun hardware juga sangat dibutuhkan.

B. Metode Penggunaan TI dalam BK


Pemanfaatan TI dalam berbagai kesempatan layanan bimbingan dan
konseling, pada umumnya menggunakan dua metode yaitu:
1. Online
Kata online diartikan adalah sebagai komputer atau perangkat yang
terhubung ke jaringan (seperti Internet) dan siap untuk digunakan (atau
digunakan oleh) komputer atau perangkat lain. Dengan kata lain, online juga
mengandung arti hubungan telekomunikasi peer to peer yang membuat dua
manusia terhubung. E-counseling adalah istilah yang lazim digunakan untuk
menggambarkan proses konseling secara online.
Layanan ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
konselor dalam mengurangi masalah yang dihadapi oleh klien. Seiring dengan
berkembangnya teknologi informasi, hal Ini merupakan tantangan bagi
konselor, sehingga konselor secara otomatis dituntut untuk berpartisipasi dan
menguasainya, kondisi ini memungkin pelaksanaan konseling tidak hanya
dilakukan tatap muka di ruang tertutup, tetapi dapat dilakukan melalui format
jarak jauh. Beberapa cara yang bisa digunakan antara lain adalah: 2
a. Web Blog sebagai penyedia informasi bagi peserta didik tentang segala
hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan dirinya.
b. Chatting, metode ini biasanya digunakan untuk konseling jarak jauh yang
memerlukan penanganan segera namun terhalang jarak dan waktu.
c. E-mail, surat elektronik sekarang menjadi trend karena media yang
dianggap cepat dan terjaga privasinya untuk menyampaikan aspirasi
maupun curahan hati kepada konselor.
d. Short Message Service (SMS), adalah media yang paling digemari karena
semakin terjangkaunya perangkat yang dibutuhkan guna tersampaikannya
pesan yang dingin disampaikan dari siswa pada konselor maupun
sebaliknya.
e. Telephone, sama seperti chatting media ini juga sering digunakan sebagai
media konseling secara langsung terutama dengan mulai adanya teknologi
video call yang dapat menampilkan ekspresi wajah siswa dalam konseling.
Beberapa metode diatas dapat dijalankan jika tersedia perangkat
berupa HP/ Telepone, PC (Personal Computer), laptop modem dan beberapa
sarana pendukung yang lain seperti koneksi internet dan headphone.
2. Offline
Penggunaan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling
dengan mode offline (tidak tersambung dengan ineternet maupun media
komunikasi jarak jauh yang lain) lebih pada pemanfaatan komputer sebagai
media pengolah data serta alat bantu dalam layanan bimbingan dan konseling
mislanya dengan menggunakan beberapa program komputer seperti microsoft
power point, video player dan beberapa media interkatif lain dalam melayani

2
Hidayah, Nur dan Triyono. 2009. Pengembangan Model Konseling Kolaboratif Berbasis
ICT.Disajikan dalam Kongres Nasional ABKIN 2009, Surabaya September 2009.
siswa. Selain itu, beberapa program pengolah data seperti micdrosoft excel
dan microsoft access serta visual basic kini tersedia terutama dalam
membantu konselor dalam menampilkan layanan yang prima terhadap peserta
didik.

C. Berbagai Produk TI dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Produk teknologi informasi yang umumnya dipakai dalam bimbingan dan
konseling adalah berbagai program komputer yang dapat dijadikan sebagai alat
bantu pelayanan. Baik yang sifatnya sebagai pengolah data maupun sebagai
media pelayanan langsung untuk peserta didik. Beberapa program yang dimaksud
antara lain sebagai berikut:
1. Media berbasis Power Point Media yang disusun dengan basic power point
biasanya adalah materi presentasi materi layanan bimbingan dan konseling.
Baik yang sifatnya ice breaking maupun yang penuh dengan materi yang
harus dipahami dan dikuasai peserta didik dalam berkembang mencapai
tujuan dan cita-cita pendidikannya secara optimal.
2. Media berbasis Microsoft Excel
Media berbasis Microsoft Excel biasanya digunakan dalam mengolah
dan menganalisis data sebagai sumber informasi utama dalam memberikan
layanan kepada peserta didik. Banyak dari program-program komputer yang
menggunakan excel kini mendapatkan sambutan positif dari konselor sebagai
pengguna.
3. Aplikasi dengan Software Developer lain.
Selain dengan perangkat program Excel, telah disusun pula program
pendukung BK yang lain dengan basis visual basic (VB), C++ dan Delphi
dengan orientasi sama, yaitu mempermudah konselor dalam menganalisis
perkembangan siswa. Beberapa program itu ada yang buatan dalam negeri ada
pula yang produk luar negeri. Perangkat lunak pertama yang bisa deitemui
adalah program sociogram. Program ini adalah pengolah data yang membantu
konselor dalam membuat sisogram atau grafik sosiometri dari interaksi
individu dalam kelompok. Dengan menu yang lebih lengkap kemudian Ladys
membuat program yang dilengkapi dengan berbagai indeks interaksi sosial,
sosiogram serta keleluasaan dalam memilih tema hubungan sosial dalam
sebuah kelompok.

D. Manfaat Teknologi Informasi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Ada


beberapa manfaat yang bisa didapat dalam melakukan bimbingan dan konseling
dengan menggunakan TI.
Manfaat yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut. Bagi siswa sebagai
subyek yang mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling : 3
1. Memicu ketertarikan minat siswa untuk memanfaatkan (mingikuti) bimbingan
dan konseling dengan penuh dukungan; minat (interest), sikap (attitude),
perhatian (attention), motivasi (motivation) sehingga merasa betah untuk
melibatkan diri dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan.
2. Siswa memperoleh kemudahan proses, efisiensi waktu dan tenaga dalam
kegiatan bimbingan dan konseling, karena dengan menggunakan media
berbasis YI dapat dihindarkan kebosanan akibat monotonitas penerapan
metode konvensional.
Selain siswa yang mendapatkan keuntungan, konselor juga dapat memperoleh
keuntungan dari penyelenggaraan bimbingan dan konseling berbantuan TI, yatiu:
1. Menjadikan konselor sebagai pribadi yang terlatih, efektif dan efisisen dalam
penggunaan ICT.
2. Menjadikan konselor sebagai pendidik yang memiliki kepedulian terhadap
pendidikan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

3
Cogoi, Cristina, dkk. 2008. E-Guidance & Virtual career development. Journal of Career
Development. Iowa: Sage.
3. Menjadikan konselor lebih terampil terhadap tren penggunaan teknologi
dalam bimbingan dan konseling.
4. Menjadikan konselor memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber ±
sumber teknologi lain yang dapat dimanfaatkan dalam proses bimbingan dan
konseling.
5. Menjadikan konselor lebih tertarik untuk mengembangkan perencanaan
penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling.
6. Meningkatkan kemampuan evaluasi (assesment) terhadap efektifitas
penggunaan media komputer dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling.
Beberapa keuntungan diatas menguatkan pendapat bahwa pelayanan
bimbingan dan konseling berbasis TI dapat meningkatkan kualitas layanan
bimbingan dan konseling pada siswa di sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai penutup, penulis hanya ingin berpesan bahwa Teknologi Informasi
sebagai manifestasi dari hasil budaya manusia adalah hal yang bisa membantu
mempermudah kehidupan manusia. Menjadi penting untuk digunakan dalam
bimbingan dan konseling karena tuntutan profesional konselor harus bisa
menampilkan kinerja yang efisien dan efektif dalam memberikan layanan pada
peserta didik. Sehingga potensi kemudahan yang dijanjikan oleh TI layak
dipertimbangkan untuk meningkatkan produktifitas layanan serta kualitas layanan
yang diberikan kepada peserta didik.

B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kaa sempurna, maka dari itu harapan penulisa,
dengan adanya makalah ini dapat emberikan wawasan kepada pembaca dan
penuis sendiri. Oleh karena itu, penulis jua berharap agar kiranya pembaca
memberikan kritik dan saran yang dapat membengun penulis kedepannya untuk
lebih baik lag dalam menulis makalah.
DAFTAR PUSTAKA

Chaeruman, Uwes A. 2008. Mendorong Penerapan E-learning Di Sekolah. Disajikan


dalam Seminar Pendidikan STKIP Banten, 29 Desember 2008.

Cogoi, Cristina, dkk. 2008. E-Guidance & Virtual career development. Journal of
Career Development. Iowa: Sage.

Hidayah, Nur dan Triyono. 2009. Pengembangan Model Konseling Kolaboratif


Berbasis ICT. Disajikan dalam Kongres Nasional ABKIN 2009, Surabaya
September 2009.

Anda mungkin juga menyukai