Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LITERASI ICT DAN MEDIA BK

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Abdul Saman, M.Si., Kons., & Aswar, S.Pd., M.Pd

OLEH:
FANNY SOMALANGI (200404502027)

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Resume Materi ( Bapak Aswar, S.Pd., M.Pd)
FUNGSI DAN PERANAN ICT DALAM BK PADA PENDIDIKAN ABAD 21

Bimbingan dan konseling adalah salah satu wadah bagi proses pengembangan diri siswa
dimana konselor sebagai petugas bimbingan dan konseling yang akan membantu memfasilitassi
perkembangan siswa secara optimal. Sehubungan hal tersebut, konselor sebagai bagian dari
tenaga pendidik harus turut serta berpasrtisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya pelayanan
pendidikan yang berkualitas. Upaya komputerisasi pelayanan bimbingan dan konseling sudah
mulai dikembangkan beberapa tahun terakhir. Misalnya saja, di pertengahan tahun 2007
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meluncurkan software analisis tugas perkembangan
berbasis komputer yang diberi nama ATP. Tidak hanya UPI program pendidikan profesi konselor
(PPK) Universitas Negeri Semarang yang digawangi oleh para mahasiswa juga mulai menyusun
dan meluncurkan software analisis psikologi manusia serta instrument berbasis media komputer
yang diharapkan mampu membantu proses pelayanan bimbingan dan konseling. Software yang
dimaksud adalah aplikasi pengelolaan dan analisis sosiometri, DCM, AUM PTSDL, serta self
esteem dan locus of control berbasis Microsoft Excel yang dibuat dan dikembangkan oleh Ahmad
Rifai dan Mastur sebagai mahasiswa PPK Unnes angkatan kedua. Pada umumnya bimbingan
konseling dengan memanfaatkan ICT memiliki tujuan umum bimbingan dan konseling yakni dapat
membantu siswa atau peserta didik agar dapat memperoleh kehidupan yang membahagiakan serta
berkembangnya potensi secara optimal melalui layanan bimbingan dan konseling. Namun, secara
spesifik penggunaan ICT dalam bimbingan dan konseling memiliki tujaun diantaranya:
a) Memberikan kemudahan akses dan penyimpanan serta pengelolaan data yang
didapat melalu TI;
b) Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan
investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan-pilihan karier dan lain sebagainya;
c) Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri,
memecahkan masalah-masalah pribadi serta sosial, serta mengembangkan
keterampilan dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah yang dihadap;
d) Memberikan kemudahann baik konselor maupun peserta didik dalam memberikan
dan memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Dalam mencapai tujuan pemanfaatan ICT secara optimal, terdapat 2 (dua) metode
penggunaan ICT itu sendiri dalam BK diantaranya online dan offline. Dengan metode online
memungkinkan pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap muka di ruangan tertutup,
tetapi dapat dilaksanakan melalui format jarak jauh. Adapun beberapa cara yang bisa digunakan
antara lain, web blog, sebagai penyedia informasi bagi peserta didik tentang segala hal yang
dibutuhkan dalam mengembangkan dirinya. Sedangkan metode penggunaan ICT secara offline
tidak terhubung dengan jaringan internet maupun media komunikasi jarak jauh, akan tetapi lebih
kepada pemanfaatan komputer sebagai media pengelolaan data serta alat bantu dalam layanan
bimbingan dan konseling misalnya penggunaan Microsoft powerpoint¸Video player serta media
interaktif lainnya dalam pelayanan BK di sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut, konselor perlu
menguasai beberapa keterampilan penggunaan ICT dalam pemberian layanan bimbingan dan
konseling diantaranya:
a) Word Purchasing/Publication desktop untuk menciptakan dokumen layout
menarik;
b) Menciptakan laporan berkala visual menarik, efektif, menggunakan grafik, inovatif
dan menarik;
c) Database (dokumentasi siswa) dan Spreadsheet (tabel dan grafik);
d) Presentasi multimedia;
e) Sumber daya elektronik dan internet (membuat, mengirim, dan menerima email;
daftar, ambil bagian diskusi elektronik; mencari, menyaring inovasi di internet;
mampu mengobrol/chating ).

Diantara manfaat teknologi informasi khususnya dalam layanan bimbingan dan konseling
diantaranya, bagi siswa pemanfaatan ICT dapat memicu ketertarikan minat siswa untuk
memanfaatkan/mengikuti bimbingan dan konseling dengan penuh dukungan, minat, sikap,
perhatian, motivasi dan lain sebagainya. Di samping itu, siswa dapat memperoleh kemudahan
proses penerimaan layanan bimbingan dan konseling serta efesiensi waktu. Berhubungan dengan
hal tersebut, guru BK sebagai penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan
ICT dapat menjadikan konselor sebagai pribadi yang inovatif dan kreatif, menjadikan konselor
memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber teknologi, menjadikan konsep
pelayanan BK lebih menarik, meningkatkan kemampuan evaluasi atau asessmen terhadap
efektivitas penggunaan media komputer dan lain sebagainya.

Resume Materi (Kelompok 1)


FUNGSI DAN PERANAN ICT DALAM BK PADA PENDIDIKAN ABAD 21

ICT merupakan salah satu sarana untuk mendukung kerja Bimbingan dan Konseling (BK)
dalam memberikan layanan kepada konseli. ICT hanya merupakan sebuah alat bukan merupakan
sesuatu konsep dari BK dan kedudukannya dalam BK sendiri yaitu pada dukungan sistem . ICT
memiliki sebuah sistem yang saling berkaitan dengan satu dan lainnya. sistem merupakan bagian
yang terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat menjadi suatu sistem yang
akan menjadi penghubung sesuatu. Sistem ICT merupakan sekumpulan komponen yang
senantiasa berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya dan merupakan bagian yang
terintegrasi untuk menghubungkan informasi dengan teknologi. Sistem Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi.
Adapun beberapa komponen utama Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu
a) Hardware (perangkat keras) termasuk di dalamnya Input Device (Unit Masukan),
Process Device (Unit Pemrosesan), dan Output Device (Unit Keluaran).
b) Software (Perangkat Lunak) termasuk di dalamnya bahasa pemograman, sistem
operasi komputer, dan program aplikasi.
c) Brainware (orang yang membuat, menggunakan dan memelihara sistem), termasuk
di dalamnya programmer, operasi komputer, dan teknisi komputer. Berkaitan
dengan produk-produk yang dapat dihasilkan melalui sistem ICT untuk membantu
proses kerja baik pemberian layanan maupun asesment dalam Bimbingan dan
Konseling, diantaranya E-mail / surat elektronik, Website Homepages/Blog,
Komputer konferensi video, Sistem Bulletin Board/listservs/newsgroups, Simulasi
terkomputerisasi. Pangkalan data FTP Sites, Chat Rooms I Electronic Discussion
groups dan Software berbasis internet
Resume Materi (Kelompok 2)
MENGANALISIS KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN GURU BK
SESUAI KERANGKA KOMPETENSI NASIONAL DAN GLOBAL

Kompetensi adalah kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai suatu faktor
yang penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu
memperlihatkan perbauatan professional yang bermutu Kemampuan atau kompetensi guru harus
memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang menjalankan tugas profesional dengan
cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas. Dalam
mengajar, guru dan profesi pendidikan lainnya harus selalu sadar bahwa setiap program
pembelajaran adalah suatu tahap penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembalajaran dan
akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Guru harus terampil mengelaborasi kurikulum menjadi
bahan ajar dengan menempatkannya pada alokasi waktu yang tersedia mengacu pada pokok
bahasan dan sub pokok bahasan dalam mendesain perencanaan pengajaran. Untuk itu guru harus
mempunyai kemapuan menggunakan berbagai pendekatan dan metode mengajar serta teknik
evaluasi untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, secara umum,
kompetensi guru dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya:
a) Kompotensi pedagogik, meliputi pehaman terhadap peserta didik, merancang, dan
melaksanakan pembelajaran, dan pengenbangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b) Kompetensi sosial, merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemapuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengn peserta didik, sesama pendidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
c) Komptensi personal atau kepribadian, yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
d) Kompetensi profesional, merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencangkup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
e) Kompetensi global, merupakan kompetensi yang mengharuskan guru agar dapat
mengikuti informasi nasional dan global, cepat berdaptasi, responsif, dan
aktualisasi, terus berinovasi, menjadi seorang pioneer perubahan, dan menciptakan
peradaban mainstream.
f) Kompetensi moral, mengacu kepada guru harus menjadi model dalam
pembelajaran pendidikan moral,baik pada pendidikan moral kebangsaan maupun
pendidikan moral agama.
g) Kompetensi renaisans, mengarah kepada kemampuan guru untuk bisa menguasai
lintas disiplin ilmu, menggabungkan idealism pemikiran dan idealism sosial, berani
berjuang dan berkorban demi orang lain, menaburkan benih-benih masa depan, dan
proses selalu lebih berharga daripada hasil.

Anda mungkin juga menyukai