Anda di halaman 1dari 6

Pembelajaran Berbasis Komputer

Adapun capaian pembelajaran pada sesi ini adalah:


1. Mahasiswa mampu menyebutkan prinsip pembelajaran berbasis komputer
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan model-model pembelajaran berbasis komputer
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran berbasis komputer

Kemajuan teknologi informasi dan teknologi yang begitu pesat menawarkan berbagai
kemudahan-kemudahan dalam pembelajaran sehingga menyebabkan pergeseran orientasi
belajar dari outside-guided menjadi self-guided dan dari knowledge-as-possesion menjadi
knowledge-as-construction. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menyebabkan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau yang sering
disebut Komputer (information and communication technology). TIK melibatkan berbagai
aspek teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan
pemrosesan informasi serta penggunaanya. Pendidikan sebagai salah satu aspek kehidupan
manusia juga ikut merasakan manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
dunia pendidikan, Komputer juga dapat dimanfaatkan untuk memudahkan proses pencapaian
tujuan pendidikan. Komputer atau TIK dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai alat bantu
pembelajaran. Bahkan lebih lanjut, suatu pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat
dilakukan dengan berbasis komputer.
Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran dengan
menggunakan software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang berisi
tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukanan oleh Robert Heinich,
Molenda, dan James D. Russel (1985: 226) yang menyatakan bahwa: “computer system can
delivery instruction by allowing them to interact with the lesson programed into the system;
this is refered to computer based instruction.” Sistem komputer dapat menyampaikan
pembelajaran secara individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi
dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputer, inilah yang disebut
pembelajaran berbasis komputer.
Istilah pembelajaran berbasis komputer pada umunya menunjuk pada semua software
pendidkan yang diakses dalam komputer dimana pengguna dapat menggunakan alat tersebut
dalam berinteraksi. Sistem komputer menyajikan serangkaian program pembelajaran kepada si
pebelajar, baik berupa konsep, informasi maupun latihan-latihan soal dan pebelajar dapat
melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem komputer untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
Dalam suatu pembelajaran berbasis komputer/CBI, komputer digunakan secara integral
dalam suatu proses pembelajaran, dimana dalam kegiatan pembelajaran tersebut terjadi
interaksi dua arah antara pembelajar dengan komputer. Penggunaan komputer tersebut
diarahkan sebagai “sarana atau media belajar” yang dapat membantu tugas pengajar dalam
menanamkan suatu konsep kepada pembelajar serta melatih dalam meningkatkan keterampilan
yang dikehendaki.
Melalui sistem komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara tuntas (mastery
learning) maka guru dapat melatih siswa secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan
dalam belajar. Latihan yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pelajaran dengan menggunakan komputer terutama dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Dalam latihan, siswa dibiasakan untuk
menggunakan komputer seoptimal mungkin dan membentuk kebiasaan yang dapat
memperkuat daya tanggap siswa terhadap materi pelajaran yang diterimanya. Hal ini
dikarenakan dengan melalui pembelajaran berbasis komputer, siswa akan secara tepat dapat
memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
Perangkat lunak dalam pembelajaran berbasis kiomputer di samping bisa dimanfaatkan
sebagai fungsi computer assisted instruction (CAI), juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi
sebagai sistem pembelajaran individual (individual learning). Karena dia berfungsi sebagai
sistem pembelajaran individual, maka perangkat lunak PBK atau CBI bisa memfasilitasi
belajar kepada individu yang memanfaatkannya. Oleh karena itu, pengembangan perangkat
lunak PBK harus mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, prinsip-prinsip perencanaan
sistem pembelajaran, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual (individual learning) pada
PBK, siswa berinteraksi langsung dengan media interaktif berbasis komputer, sementara guru
bertindak sebagai desainer dan programmer pembelajaran. Selain itu, siswa akan memperoleh
pengetahuan yang siap pakai dan akan mampu menanamkan pada siswa kebiasaan-kebiasaan
belajar secara rutin, disiplin, dan mandiri.
Pembelajaran berbasis komputer (PBK) diambil dari istilah computer assisted
instruction (CAI), istilah lain yang sering digunakan juga adalah computer assisted learning
(CAL) yaitu pembelajaran berbantuan komputer dan computer based learning (CBL) atau
computer based instruction (CBI) yaitu pembelajaran berbasis komputer (PBK). Istilah CAI
lebih banyak digunakan di kalangan pendidik di Amerika Serikat, sedangkan istilah CBI atau
CBL digunakan di kalangan pendidik di Eropa.
Dengan kelebihannya, komputer mempunyai kemampuan untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pengajar. Pemanfaatan perangkat komputer juga
sering diidentikkan dengan penggunaan jaringan internet, namun sebetulnya komputer tidak
terbatas pada perangkat komputer dan internet melainkan juga meliputi media informasi seperti
televisi, radio, multimedia player, handphone dan beragam piranti komputer lainnya. Media
pembelajaran dalam pembelajaran berbasis komputer dapat berupa : 1) Internet, 2) E-mail, 3)
Jaringan, 4) desktop publishing, 5) digital scanner, 6) digital camera, 7) software
pembelajaran, 8) CD-ROM sumber informasi, 9) pengolah data, 10) video conference, 11)
pengolah kata, 12) sumber informasi online. Pembelajaran berbasis komputer tentunya akan
banyak terfokus pada pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan media
pembelajaran yang berbasis komputer tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam
menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Selain itu agar penggunaan media
tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan
yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization) dan media
rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan
pembelajaran tertentu. Agar pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer tidak
menyimpang dari tujuan pembelajaran, maka dalam menerapkan pembelajaran berbasis
komputer juga perlu memperhatikan beberapa prinsip. Prinsip prinsip tersebut menurut Kwarta
Adimphrana adalah sebagai berikut:
1. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik
dan bermakna.
2. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan
tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
3. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling
bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk
sesama anggota kelompoknya.
4. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
5. Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan
dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di
dalam maupun luar sekolah.
6. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna
(real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
7. Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.
8. Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik.
9. High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak
langsung juga meningkatkan komputer & media literacy.

Menurut Rusman dkk (2012:154-155) ada empat prinsip pembelajaran berbasis komputer,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada Tujuan Pembelajaran
Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer harus berorientasi pada tujuan
pembelajaran baik kepada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatir yang harus
dicapai pada sertiap kegiatan pembelajaran. Apapun bentuk model pembelajaran berbasis
komputer yang akan dikembangkan, baik itu drill, simulasi, games dan tutorial harus
berpijak pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam hal pembelajaran berbasis
komputer, perencanaan harus dimulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Silabus, flowchart, dan storyboard.

2. Berorientasi pada pembelajaran Individual


Dalam mengembangankan pembelajaran berbasis komputer juga digunakan prinsip yang
berorientasi pada pembelajaran individual. Pembelajaran individual dapat memberi
keleluasaan pada siswa untuk menggunakan waktu dan program pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya. Bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan
cepat selesai dalam mempelajari konten atau materi pelajaran yang diprogramkan dalam
pembelajaran berbasis komputer. tetapi yang kurang memiliki kemampuan akan terlambat
dalam mengerjakan dan memahami konten yang ada dalam pembelajaran berbasis
komputer. Hal ini terjadi karena pembelajaran difasilitasi oleh pembelajaran berbasis
komputer yang bersifat individu, dimana jalannya pembelajaran tergantung pada
kemampuan yang dimiliki individu. Jadi pada prinsip ini tidak ada siswa yang dipaksa-
paksa untuk memahami materi dan tidak ada siswa yang ditahan-tahan dalam
menyelesaikan materi pelajaran.
3. Berorientasi pada pembelajaran Mandiri
Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual, sehingga menuntut pembelajaran
secara mandiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis komputer dilakukan secara
mandiri dimana guruhanya berperan sebagai fasilitator dan mediator. Semua pengalaman
belajar siswa dikemas dalam program pembelajaran berbasis komputer dan siswa
mengerjakannya secara mandiri pada komputer masing-masing, bisa jadi digunakan di
sekolah atau pun di rumah.
4. Berorientasi paa pembelajaran Tuntas
Keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan prinsip belajar tuntas
atau mastery learning. dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis komputer semua siswa
harus dapat menyelesaikan semua pengalaman belajar yang dikemas dalam program
pembelajaran berbasis komputer, baik itu berupa pemahaman materi dan tugas
mengerjakan tes atau evaluasi yang harus diselesaikan dengan benar. Bila siswa salah
dalam mengerjakan sial-soallatihan, maka komputer akan memberikan umpan balik bahwa
jawaban siswa salah. Sehingga siswa harus kembali pada uraian materi yang belum
dipahami dan setelah itu siswa dapat kembali ke soal latihan tadi untuk dikerjakan dengan
benar. Pada akhir program ditampilkan skor atau nilai akhir yang diperoleh oleh siswa.
Bila belum memenuhi standar yang ditetapkan (KKM) maka siswa tidak dapat keluar dari
program melainkan harus mengulang dari awal dengan menekan tombol ‘kembali’ atau
tombol ‘back’. Oleh karena itu, semua siswa akan menguasai materi pelajaran secara utuh
dan tuntas. Hanya saja berbeda waktu yang dihabiskan karena diselesaikan sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Danim Sudarwan. 1994. Media Komunikasi PendidIkan. Jakarta: Bumi Aksara.

Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nurdyansyah. N., Andiek Widodo. 2015. Manajemen Sekolah Berbasis ICT. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Dwi Priyanto. 2009. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. Insania, 1
hal 3.

Anda mungkin juga menyukai