Anda di halaman 1dari 9

Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi

Pembelajaran

Handout ini hanya menjelaskan tentang jenis-jenis strategi pembelajaran PKn dan faktor-
faktor apa yang saja yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menentukan strategi
pembelajaran. Oleh karena itu, silahkan anda mencari referensi terkait topik ini untuk
menambah dan memperdalam wawasan anda.

JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN PKn

1) Membaca Buku Ajar


2) Mencari informasi
3) Pengalaman penting (critical accidental)
4) Jigsaw
5) Curah pendapat (brainstorming)
6) Diskusi kelompok (group discussion)
7) Debat
8) Bermain peran (role playing)
9) Mengomentari poster/gambar
10) Peta konsep (mind mapping)
11) Penilaian teman sejawat
12) Penemuan
13) Kegiatan lapangan
14) Pembicara tamu
15) Tugas proyek
16) Tulis berantai
17) Presentasi
18) Kunjungan karya
19) Bola salju (snowball)
20) Pembelajaran audiovisual
21) Simulasi

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN


DALAM MEMILIH DAN MENENTUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1) Tujuan pembelajaran
2) Materi pelajaran
3) Karakteristik peserta didik
4) Kemampuan guru
5) Sarana dan prasarana pembelajaran
6) Waktu dan tempat pembelajaran
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN PKn

1) Membaca Buku Ajar (Reading Guide)


Strategi ini dilakukan dengan cara menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan
dibahas dengan membuat kisi-kisi panduan. Berikut langkah-langkahnya:
1) Tentukan materi ajar yang dibaca
2) Buatlah pertanyaan yang harus dijawab setelah membaca materi
3) Akhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan komentar (jawaban) atas pertanyaan
tersebut.

2) Mencari informasi
Strategi ini dilakukan dengan menugaskan siswa mencari informasi dari berbagai sumber
sumber-sumber informasi yang tersedia seperti buku, koran, majalah, internet. Menurut Melvin
L. Silberman langkah-langkah strategi Information Search (pencarian info) adalah sebagai
berikut:
1) Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang bisa
ditemukan dalam berbagai referensi yang telah dibagikan kepada siswa. Sumber materi
dapat diperoleh dari buku pelajaran, artikel, koran, majalah, dokumen, Informasi yang
diakses melalui internet
2) Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya.
3) Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim-tim kecil (3-5 orang). Kompetisi yang
bersahabat bisa diwujudkan untuk mendorong partisipasi.
4) Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawaban guna memperluas cakupan
pembelajaran.
5) Kemudian langkah-langkah diatas dapat divariasikan dengan membuat pertanyaan yang
mendorong peserta untuk menyimpulkan jawaban dari sumber informasi yang ada.
Sebagai ganti pencarian jawaban pertanyaan, berilah peserta didik tugas yang berbeda
seperti kasus untuk dipecahkan, latihan yang bisa mencocokkan butir-butir soal, atau
menyusun acak kata. Jika tidak diacak, tunjuklah istilah penting yang terdapat pada sumber
informasi

Kelebihan:
1) Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu sehingga
memiliki sedikit gambaran dan menjadi paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari
guru.
2) Mendorong partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3) Materi pelajaran dapat diingat lebih lama.
4) Melatih literasi baca siswa ketika mencari dan mengolah informasi materi pelajaran
5) Mendorong tumbuhnya keberanian mengemukakan pendapat secara terbuka dan
memperluas wawasan melalui bertukar secara kelompok.
6) Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling bekerja sama
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
7) Memperdalam wawasan siswa terhadap materi pelajaran
8) Menjadikan materi pelajaran menjadi lebih menarik.

Kekurangan: waktu yang dibutuhkan cukup lama.


Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

3) Pengalaman penting (critical accidental)


Strategi ini dilakukan dengan ketika memulai pembelajaran dengan tujuan untuk
melibatkan siswa mengingat pengalaman yang pernah dijumpai atau dialami sendiri kemudiaan
dikaitkan dengan materi yang dibahas. Strategi ini juga digunakan untuk mengajarkan siswa
untuk berempati (merasakan apa yang dialami oleh orang lain).
Strategi Critical Incident mulai diperkenalkan pada tahun 1984 oleh David Kolb yang
mendefinisikan belajar sebagai “proses bagaimana pengetahuan diciptakan melalui perubahan
bentuk pengalaman”. Pengetahuan diakibatkan oleh kombinasi pemahaman dan
mentransformasikan pengalaman. Gagasan tersebut akhirnya berdampak sangat luas pada
perancangan dan pengembangan pembelajaran. Belajar dari pengalaman mencakup
keterkaitan antara berbuat dan berfikir. Jika seseorang terlibat aktif dalam belajar maka orang
itu akan belajar jauh lebih baik. Hal ini disebabkan dalam proses belajar tersebut pembelajar
secara aktif berfikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian bagaimana menerapkan apa
yang telah dipelajari dalam situasi nyata.

Karakteristik:
1. Belajar terbaik dipahami sebagai suatu proses, tidak dalam kaitannya dengan hasil
yang dicapai
2. Belajar adalah suatu proses kontinu yang didasarkan pada pengalaman.
3. Belajar memerlukan resolusi konflik-konflik antar gaya-gaya yang berlawanan dengan
cara dialektis.
4. Belajar adalah suatu proses yang holistik.
5. Belajar melibatkan hubungan anatara seseorang dengan lingkungan.
6. Belajar adalah proses menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil dari hubungan
antara pengetahuan sosial dan pengetahuan pribadi.

Langkah – langkah Strategi Critical Incident:


1) Guru menyampaikan kepada peserta didik tentang topik/materi yang akan dipelajari
2) Guru memberikan beberapa menit kepada peserta didik untuk mengingat-ingat
pengalaman mereka yang berkaitan dengan materi yang ada
3) Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak terlupakan
4) Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman peserta
didik dengan materi yang akan disampaikan
5) Guru memberikan stimulus dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman
6) Peserta didik dapat bekerja secara individual atau bekerja secara kelompok-kelompok
kecil di dalam belajar berdasarkan pengalaman
7) Peserta didik ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya peserta didik mampu
memecahkan masalah dan bukan dalam situasi pengganti
8) Peserta didik aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri dan menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut
9) Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dituangkan ke dalam tulisan
sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar
dan pemahaman peserta didik dalam melaksanakan pertemuan yang nantinya akan
membahas bermacam-macam pengalaman tersebut
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

Kelebihan strategi pembelajaran critical incident dalam membangun dan meningkatkan kerja
sama kelompok:
1) Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antar sesama
anggota kelompok
2) Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
3) Meningkatkan dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kepemimpinan
4) Meningkatkan empati dan pemahaman antar sesama anggota kelompok
Kelebihan strategi critical incident secara Individual:
1) Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri
2) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, perencanaan dan pemecahan masalah
3) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk
4) Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok
5) Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerja sama dan kemampuan untuk
berkompromi
6) Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab
7) Menumbuhkan dan meningkatkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan

Kekurangan strategi pembelajaran critical Incident yaitu sulit dimengerti sehingga masih
sedikit yang mengaplikasikan strategi pembelajaran ini.

4) Jigsaw
Strategi ini dilakukan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, melatih siswa berkerja sama secara kelompok. Setiap anggota kelompok memahami
dan mendalami bagian dari suatu materi, kemudian materi tersebut digabung menjadi satu
bagian dengan bagian lain yang dipelajari oleh anggota kelompok lain sehingga diperoleh suatu
pemahaman bersama yang utuh

5) Curah pendapat (brainstorming)


Strategi ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang telah dipahami oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk menjelaskan sebab-akibat dari peristiwa banjir. Berikut langkah-
langkahnya:
a. Tentukan topik bahasan materi pelajaran
b. Tugaskan siswa untuk mengungkapkan pandangan, gagasan, pendapat yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas
c. Catatlah point penting dari respon (tanggapan, komentar) yang muncul
d. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru harus membahas satu per satu respon yang
muncul
Kelebihan :
a. memberikan berbagai pengalaman bagi setiap siswa untuk mendapatkan kesempatan
berbicara, inisiatif, menentukan pilihan dan memantau perasaan emosi yang secara
umum mengembangkan kebiasaan baik;
b. memacu keberanian mengemukakan pendapat;
c. meningkatkan motivasi belajar;
d. meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan mengingat bahan
pembelajaran, mengembangkan sifat kepemimpinan;
e. suasana pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning), sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan perasaan tenang, tanpa perasaan takut, tertekan, atau
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

perasaan-perasaan negatif lainnya. Suasana ini sangat kondusif bagi peningkatan


hasil belajar siswa secara signifikan;
f. meningkatkan kemauan menemukan sendiri materi yang dibahas, kepercayaan
kepada diri sendiri dan kelompok, serta keberanian dalam berargumentasi
mengemukakan pendapat dan saran;
Kelemahan.
a. membiarkan siswa menemukan sendiri jawaban masalah biasanya memerlukan waktu
lama;
b. pembicaraan dapat menjadi meluas dan menyimpang dari permasalahan.
c. kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti siswa terlalu emosional atau
kehilangan kontrol;
d. memberikan peluang terjadinya persaingan antar kelompok yang memungkinkan
terjadi perdebatan antara siswa.

Hal yang perlu dipersiapkan jika strategi ini dapat diterapkan secara efektif:
a. sebelum menerapkan model curah pendapat guru merencanakan, menyiapkan, dan
memfungsikan program pengajaran, sumber-sumber belajar serta alat/media
pengajaran;
b. dalam program pengajaran perlu dideskripsikan secara jelas kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan model curah pendapat sesuai waktu yang direncanakan;
c. siswa sebelum diskusi hendaknya dituntut untuk menguasai bahan pelajaran dengan
baik, supaya pada waktu melakukan diskusi mereka tinggal mengembangkan
pengetahuannya;
d. guru hendaknya meningkatkan kemampuannya dalam mengorganisasikan,
menggerakkan, dan mengontrol kegiatan belajar siswa model curah pendapat,
sehingga waktu proses pembelajaran yang ada dapat dimanfaatkan dengan efisien
dan efektif;
e. usahakan agar siswa dalam kelompoknya menemukan sendiri jawaban terhadap
persoalan yang diajukan guru. Guru sebagai sumber informasi hendaknya dikurangi.
Dalam pembelajaran guru hendaknya meningkatkan peran sebagai fasilitator,
pemimpin, moderator, motivator, evaluator proses dan produk.

6) Diskusi kelompok (group discussion)


Strategi ini dilakukan untuk mendorong siswa untuk berinteraksi dan melatih siswa untuk
memahami dan menghargai perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.

7) Debat
Strategi ini dilakukan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis, argumentatif dan reflektif.
Secara aktif melibatkan semua siswa didalam kegiatan pembelajaran, dengan cara
membaginya kedalam dua kelompok pro-kontrak. Isu-isu yang diangkat dalam debat adalah
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari dan isu-isunya bersifat
kontroversial.
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

8) Bermain peran (role playing)


Strategi ini dilakukan untuk mengajarkan siswa berempati, dengan cara siswa memainkan
peran yang berbeda-beda dalam situasi tertentu dan secara spontan memainkan peran sesuai
dengan situasi atau kasus yang diberikan oleh guru. Melalui kegiatan ini memungkinkan siswa
untuk melakukan analisis dan memecahkan masalah. Selain itu, strategi ini juga dapat
menstimulus siswa untuk mengasosiasikan dirinya dalam suatu peran tertentu, sehingga
mereka dapat lebih memahami, mendalami dan mengerti tindakan sosial yang dilakukan oleh
orang lain dalam lingkungan sosialnya.

9) Mengomentari poster/gambar
Strategi ini dilakukan untuk menstimulasi dan meningkatkan daya pikir kritis, logis dan
kreatif siswa terhadap suatu permasalahan. Dalam strategi ini siswa dilatih untuk
mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang suatu poster atau gambar.
10) Peta konsep (mind mapping)
Strategi ini dilakukan untuk mendorong siswa untuk berinteraksi dan melatih siswa untuk
memahami dan menghargai perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
11) Penilaian teman sejawat
Strategi ini dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil karya teman sendiri.
Dalam kegiatan ini siswa saling bertukar hasil karya untuk dinilai.

12) Penemuan
Strategi ini dilakukan untuk melatih siswa untuk menemukan pengetahuan atau konsep
baru secara mandiri (individual/kelompok).

13) Kegiatan lapangan


Strategi ini dilakukan diluar kelas untuk mempelajari situasi baru dan berbeda. Selain itu,
siswa juga dapat melakukan survei untuk proyek pelajaran sosial ataupun membuat peta
lingkungan sekitar, ataupun menggunakan keterampilan berbahasa (komunikasi) untuk
memperoleh pengetahuan yang baru.

14) Pembicara tamu


Strategi ini dilakukan dengan cara mendatangkan seorang/beberapa ahli dalam bidang
tertentu yang bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa guru lakukan. Hal ini dapat memberikan
informasi, suasana yang baru, menarik dan segar.

15) Tugas proyek


Strategi ini dilakukan dengan memberikan penugasan proyek kepada siswa, baik secara
individual maupun kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Kegiatan ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk merangkum dan mengaplikasikan pengetahuan dari berbagai
bidang serta secara kritis dan kreatif mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

16) Tulis berantai


Strategi ini pada dasarnya merupakan kegiatan curah pendapat, tetapi dalam bentuk
tulisan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

17) Presentasi
Strategi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan (menyaji dan mengkomunikasikan) laporan hasil yang telah dipelajari, diteliti
atau didiskusikan.

18) Kunjungan karya


Strategi ini dilakukan untuk saling melihat hasil karya orang lain untuk belajar bertanya,
berkomentar dan memberikan saran. Sementara pihak yang dikunjungi menjawab, menanggapi
komentar dan saran secara produktif. Dalam kegiatan ini, siswa bergerak mengamati hasil
karya-karya mereka.

19) Bola salju (snowball)


Strategi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada individu untuk berpendapat,
berkomentar, kemudian dipadukan secara berpasangan atau berkelompok untuk mendapatkan
pandangan semua siswa dikelas

20) Pembelajaran audiovisual


Strategi ini dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual (video)
berbasis teknologi untuk memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda. Selain itu, strategi ini
juga dapat dilakukan untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal (lisan). Misalnya, peristiwa banjir, gunung meletus, sejarah negara
Indonesia dan sebagainya.

21) Simulasi
Strategi ini dilakukan untuk melatih siswa mencoba dan melakukan sesuatu pada sesuatu
yang telah dikondisikan. Contoh, simulasi mengajar pada saat micro teaching
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN


DALAM MEMILIH DAN MENENTUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1) Tujuan pembelajaran
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memilih
strategi pembelajaran yang sesuai, perlu diperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan terkait dengan pertimbangan yang
berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik ?
 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat
tinggi atau rendah?
 Apakah untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan keterampilan akademis?

2) Materi pelajaran
Materi pelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran dapat berupa fakta,
konsep, teori, prosedur dan prinsip-prinsip tertentu. Untuk menentukan strategi
pembelajaran yang tepat terkait dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan,
dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
 Apakah materi pelajaran tersebut berupa fakta, konsep, teori, prosedur dan prinsip-
prinsip tertentu?
 Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran tersebut memerlukan persyaratan
tertentu ataukah tidak?
 Apakah tersedia sumber referensi untuk mempelajari materi tersebut?

3) Karakteristik peserta didik


Karakteristik siswa juga menentukan strategi pembelajaran yang akan dipilih. Siswa
memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan latar belakang
masing-masing. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan sebagai pertimbangan
dalam memilih strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
 Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan tingkat kematangan piskologi
dan kognitif siswa?
 Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa?
 Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan gaya belajar
siswa?

4) Kemampuan guru
Guru yang menguasai berbagai strategi pembelajaran tentunya akan berdampak
positif terhadap kegiatan pembelajaran, begitupula sebaliknya. Pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diajukan sebagai berikut:
 Apakah guru memahami konsep tentang strategi pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran?
 Apakah guru mampu menerapkan strategi pembelajaran tersebut?
Pembelajaran PKn SD: Jenis-Jenis Strategi
Pembelajaran

 Untuk mencapai tujuan, apakah guru hanya cukup menerapkan satu strategi
pembelajaran saja?

5) Sarana dan prasarana pembelajaran


Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah alat yang digunakan (misal, laptop,
smartphone, infocus (LCD)) , sumber belajar (misal, buku, majalah, koran dan internet)
dan media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, gambar, foto, diagram, dan
sebagainya. Jumlah dan karakteristik dari sarana-prasarana tersebut dapat dijadikan
sebagai pertimbangan guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Jika
ternyata kurang memadai, maka guru tidak bisa memaksakan untuk menggunakannya,
melainkan mencari alternatif lainnya yang bisa dugunakan.

6) Waktu dan tempat pembelajaran


Waktu yang tersedia juga harus menjadi pertimbangan guru dalam menentukan
strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Apabila guru hanya memiliki waktu yang
sedikit untuk membahas suatu konsep, misalnya 20 menit, tentu tidak tepat membahas
konsep tersebut dengan meminta anak untuk melakukan diskusi kelompok. Waktu akan
habis digunakan untuk kegiatan membagi atau membentuk kelompok. Sebaliknya,
apabila waktu yang tersedia cukup leluasa, guru dapat melaksanakan kegiatan diskusi
yang berjenjang, siswa diminta untuk berdiskusi dalam kelompok kecil yang hasilnya akan
dibahas dalam diskusi kelas.
Tempat kegiatan pembelajaran juga mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran.
Misalnya jika kegiatan pembelajarannya ditempat wisata (kebun binatang), di kantor-
kantor pemerintah, lembaga-lembaga negara, tentunya harus didatangkan pemandu (tour
guide) untuk memberikan penjelasan atau informasi tentang tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai