Anda di halaman 1dari 12

Menurut Eko Susilo, M.

, Karya tulis ilmiah adalah artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan
didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.

Pardede (dalam Siahaan, 2012) menyatakan bahwa pengertian karya ilmiah adalah tulisan yang
mengungkapkan buah pikiran dari hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu.

[9/2 00:55] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: 1. Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal.
Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain?
Dan seterusnya.

2. Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya
kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum
menentukan pendapat untuk ditulis.

3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang
lain.

4. Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.

5. Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima kasih
atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.

6. Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil
penelitiannya.

7. Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan jauh, mampu
membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori baru.

[9/2 00:58] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:
1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya
sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari
karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara
detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya
ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus
memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari
penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa dan kata baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap
aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan
pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan
dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang
penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki
kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah
itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional
artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal
itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis tanpa membingungkan.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar dan Baik

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight
forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau
babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat
sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya.
Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri
sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan
penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat
pembaca bingung.

[9/2 01:09] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah, sebagai berikut:

1. Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide.


2. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.

3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.

4. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

5. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.

[9/2 01:10] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: logo

Ragam

Foto Video

INGGRIS

Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Tengah Pekan Ini, Ada Burnley vs MU di SCTV. Klik di sini!

HomeRagam

Pengertian Karya Ilmiah, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, dan Manfaatnya

Oleh Faozan Tri Nugroho pada 08 Des 2020, 17:20 WIB

Ilustrasi menulis

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Startup

Bola.com, Jakarta - Karya ilmiah adalah serangkaian laporan tertulis yang dipublikasikan melalui
pengkajian mendalam. Bagi yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penting untuk mengetahui
lebih dalam tentang karya ilmiah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dengan
prinsip ilmiah, menurut data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka)

by TaboolaSponsored Links
Harga mobil bekas di Bende mungkin mengejutkan anda

Harga Mobil Bekas | Cari Iklan

Karya ilmiah bisa dikatakan erat dengan dunia pendidikan dan penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang
diterbitkan merupakan hasil dari riset yang dilakukan lembaga penelitian dan pendidikan.

Satu di antara tujuan dari karya ilmiah ialah untuk kepentingan memecahkan masalah dari suatu
persoalan yang ada dan dipilih oleh penulisnya. Dalam karya ilmiah harus berisi data, fakta, dan solusi
mengenai masalah yang diangkat.

Jadi, saat membuat karya ilmiah, seorang penulis harus menaati bagian-bagian penting dalam kaidah
kepenulisan karya ilmiah, seperti menggunakan bahasa yang formal, baku, sesuai teori, dan fakta yang
ada di lapangan.

Beberapa jenis karya tulis ilmiah yang populer, antara lain makalah, paper, skripsi, tesis, dan disertasi.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang karya ilmiah bisa membaca pengertian dari para ahli, tujuan
hingga manfaatnya.

Berikut ini pengertian karya ilmiah menurut ahli, ciri-ciri, struktur, hingga manfaatnya, seperti dikutip
dari laman Gurupendidikan dan Sevima, Selasa (8/12/2020).

2 dari 4 halaman

Pengertian Karya Ilmiah Menurut Ahli

Ilustrasi menulis

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

1. Munawar Syamsudin
Tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan
tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur, dan konsisten.

2. Yamilah dan Samsoerizal

Ragam karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu,
dikenal ragam karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

3. Brotowidjoyo

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.

4. Wahyu

Suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan metode
ilmiah.

5. Maryadi dalam Harun, dkk

Karya ilmiah yaitu suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Ilustrasi menulis

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Corrine


1. Reproduktif

Karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai
makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2. Tidak Ambigu

Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detail dan tidak dikemas dengan bahasa
yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh
pembacanya.

3. Harus Objektif dan Hindari Kesan Emotif

Ciri-ciri karya ilmiah selanjutnya ialah harus objektif dan tidak boleh emotif atau dibuat dengan dasar
perasaan penulis. Hal ini penting agar karya ilmiah yang dibuat dapat menjadi suatu karya objektif,
bukan berpihak pada emosi penulis.

4. Menggunakan Bahasa yang Baku dan Memperhatikan Cara Penulisan yang Tepat

Ciri-ciri karya ilmiah yang keempat mengharuskan sebuah karya ilmiah untuk ditulis menggunakan
bahasa yang baku dan memperhatikan cara penulisan yang tepat. Bahasa yang baku maksudnya di sini
adalah bahasa yang formal dan resmi sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Ciri-ciri karya ilmiah yang kelima, yakni sebuah karya ilmiah harus ditulis dan disusun dengan kaidah
keilmuan. Kaidah keilmuan di sini maksudnya adalah metodologi penelitian yang harus diperhatikan oleh
penulis karena dengan metodologi, karya ilmiah memiliki kerangka pemikiran yang logis.
6. Berkohesi dan Menggunakan Kalimat yang Efektif

Ciri-ciri karya ilmiah yang terakhir ialah berkohesi dan menggunakan kalimat yang efektif. Berkohesi di
sini maksudnya adalah antara satu bab dengan bab yang lain harus saling berkesinambungan, terutama
isinya.

Hindari penggunakan kalimat yang tidak efektif alias bertele-tele dalam menulis sebuah karya ilmiah.

4 dari 4 halaman

Tujuan, Manfaat dan Struktur Karya Ilmiah

Ilustrasi menulis

Ilustrasi menulis. | pexels.com/@tirachard-kumtanom-112571

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang
sistematis dan metodologis.

Makalah ilmiah yang telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah
dan masyarakat.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa dalam menghadapi dan
memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah yang bersangkutan setelah mendapat pengetahuan.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

[9/2 01:11] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.

Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.


Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.

Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.

Memperoleh kepuasan intelektual.

Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

[9/2 01:27] 𝖘𝖚𝖑𝖆𝖊𝖍𝖆_: Jenis-Jenis Umum dari Karya Tulis Ilmiah

Melalui penjelasan di atas maka bisa diketahui bahwa setiap karya tulis yang mengandung unsur fakta,
data, dan memaparkan hasil penelitian. Adalah karya tulis yang masuk ke dalam kategori karya tulis
ilmiah.

Berikut adalah jenis-jenis umum dari karya tulis yang sifatnya ilmiah dan akrab disusun maupun dibaca
oleh kalangan akademisi:

1. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah juga masuk ke dalam kategori karya tulis yang sifatnya ilmiah, sesuai dengan namanya.
Artikel ini sendiri merupakan tulisan yang berisi tentang opini dari penulisnya, yang didasarkan pada
suatu peristiwa.

Sehingga isi dari karya tulis satu ini sifatnya subjektif, sesuai dengan pola pikir atau pendapat dari
penulis yang bersangkutan. Dibanding karya tulis jenis lainnya, karya tulis satu ini paling jamak dijumpai.

Baik itu di berbagai media berita online maupun media informasi offline seperti surat kabar dan juga
makalah. Namun jika merujuk pada definisi dari karya tulis ilmiah maka artikel ilmiah ini memiliki
pengertian sebagai artikel yang nantinya disusun ke dalam jurnal ilmiah.

Isinya sendiri tetap memaparkan fakta dan data dari suatu peristiwa maupun sebuah penelitian.
Strukturnya pun akan mengikuti aturan dari penulisan karya tulis dengan sifat ilmiah secara umum.

2. Makalah
Jenis yang kedua adalah makalah, dan sama seperti artikel ilmiah karya tulis satu ini juga jamak
dijumpai. Makalah sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya tulis yang isinya mengulas
mengenai data di lapangan yang sifatnya empiris.

Sifat lain yang dimiliki makalah selain empiris adalah objektif, yakni terhadap permasalahan yang tengah
berkembang di tengah masyarakat. Selain itu, isi dari makalah juga sering kali merupakan hasil analisa
logis dari penulis.

Hasil pemikiran atau analisis logis ini kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan. Tulisan inilah yang
disebut makalah dan termasuk ke dalam jenis-jenis karya tulis ilmiah secara umum.

Baca Juga: Memahami Pentingnya Cek Plagiarisme dalam Penyusunan Karya Ilmiah

3. Tesis

Tesis merupakan salah satu karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa di program Magisters atau
S2. Sifatnya wajib, karena akan menjadi penentu apakah mahasiswa tersebut akan lulus kuliah atau
sebaliknya.

Tesis sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya ilmiah yang di dalamnya menguak suatu
pengetahuan baru secara empiris sekaligus teoritis. Empiris yang dimaksudkan disini adalah penulis
menuliskan pengalaman yang didapat selama melakukan penelitian.

Sedangkan yang dimaksud secara teoritis adalah penulis melakukan penelitian dengan melakukan
pengujian terhadap teori-teori yang sudah ada. Yakni dari peneliti sebelumnya yang mengusung tema
penelitian yang sama.

4. Skripsi

Jika tesis merupakan karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk mahasiswa Magister atau S2. Maka untuk
mahasiswa S1 wajib menulis atau menyusun skripsi yang juga didasarkan pada hasil penelitian.
Skripsi sendiri memiliki definisi sebagai karya ilmiah yang ditulis berdasarkan penelitian yang memiliki
ruang lingkup lebih kecil. Namun diharapkan bahkan diwajibkan untuk mampu membahas secara tajam
dan mendalam.

Skripsi juga disusun dengan menggunakan opini dari penulis setelah menyimpulkan hasil pendapat dan
hasil data dari peneliti sebelumnya. Sedangkan untuk metodologi penelitian yang digunakan bisa
metode kualitatif maupun kuantitatif.

5. Disertasi

Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan doktoral yakni S3 maka untuk mendapatkan status
kelulusan dan memperoleh gelar Doktor. Wajib menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah bertajuk
disertasi.

Disertasi adalah merupakan karya tulis yang disusun dari temuan original dari penulis melalui kegiatan
penelitian. Bisa juga diartikan sebagai karya ilmiah yang memaparkan temuan penulis dari suatu
pendapat yang kemudian dibuktikan secara ilmiah.

Isi dari disertasi sendiri akan memaparkan hasil penelitian secara empiris dan teoritis. Umumnya untuk
batas penyusunan disertasi adalah lima tahun, jiak belum selesai sampai batas waktu ini maka akan
mengulang atau sesuai kebijakan kampus.

6. Paper

Paper menjadi salah satu jenis karya tulis ilmiah yang juga sangat populer di kalangan mahasiswa. Selain
makalah, dosen sering memberi tugas dalam bentuk paper.

Meskipun masuk karya ilmiah namun penyusunan data dan fakta didalamnya tidak terikat oleh bab dan
sub bab. Isinya pun biasanya sedikit dan hanya terdiri dari beberapa lembar saja.

Baca Juga: Cara Melakukan Publikasi Karya Ilmiah ke Jurnal Ilmiah Nasional
7. Kertas Kerja

Kertas kerja juga termasuk jenis karya tulis ilmiah yang mirip dengan makalah, namun isinya
memaparkan suatu hal melalui analisis yang lebih mendalam. Istilah lain untuk menyebut karya tulis ini
adalah work paper.

Anda mungkin juga menyukai