Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GANGGUAN PSIKOLOGIS REMAJA

DISUSUN OLEH :

SITI ANNISA NURMAULIDA

SMK RAFLESIA BOGOR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar
serta bisa selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “ Gangguan Psikologis Remaja “. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas salah satu mata pelajaran. Di samping itu penyusun juga berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat. Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang dapat membangun penyempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian Masalah Psikologis................................................................................ 3


B. Macam-Macam Masalah Psikologi......................................................................... 3
C. Sebab-Sebab remaja mengalami masalah psikologis.............................................. 4
D. Pencegahannya........................................................................................................ 6
E. Langkah-langkah pencegahannya............................................................................ 8

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan karakteristik perubahan yang terjadi pada masa remaja itu sendiri
dihadapkan kepada berbagai masalah yang menyangkut berbagai aspek perkembangan.
masa kini remaja lebih banyak dihadapkan dengan berbagai tuntutan sebagai konsekuensi
dari perkembangan masa sekarang yang sering disebut sebagai era globalisasi dengan
segala aspek dan dampaknya. Kehidupan remaja tidak dapat lepas dari kondisi kehidupan
masa kini. Timbulnya masalah banyak berhubungan dengan tuntutan tugas perkembangan
yang harus dipenuhi oleh remaja disuatu pihak, dan kurang mampuan remaja di pihak
lain. Dengan demikian, masalah yang sering dihadapi remaja adalah berkenan dengan
pengaruh dan tantangan dari lingkungan. Kegagalan dan penyesuaian diri ini dapat
menimbulkan gejala kelainan tingkah laku para remaja, dan dapat meluas menjadi
kegagalan dalam perkembangan remaja secara keseluruhan. Masalah-masalah remaja
berhubungan pula dengan ruang lingkup kehidupan para remaja itu sendiri mulai dari
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hubungan dengan keluarga, para remaja sering
menghadapi masalah yang timbul karena terjadinya pergeseran peran dalam keluarga
yaitu darianak-anak ke remaja yang menuntut peran yang berbeda.
Dalam hubungan dengan sekolah, masalah yang umumnya dihadapi oleh remaja
antara lain dalam hubungan dengan : (1) cara belajar, (2) penyesuaian pendidikan, (3)
penyesuaian dengan norma sekolah, (4) pemilihan jurusan, (5) pemilihan teman, (6)
hubungan dengan guru dan sebagainya demikian pula dalam hubungan dengan
masyarakat, para remaja sering menghadapi berbagai masalah, terutama dalam
penyesuaian terhadap norma-norma masyarakat.
Dalam menghadapi tantanagn masa kini, para remaja dituntut untuk memiliki
kemampuan penyesuaian diri yang meliputi penyesuaian personal, sosial, edukasional,
vokasional, spriritual dan moral. Situasi tantangan masa kini yang sering disebut sebagai
era globalisasi, era modern, era iptek, dan sebutan lainnya mempunyai kondisi dan
tuntutan yang jauh berbeda dengan masa lalu. Dengan kemajuan yang pesat dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh budaya asing akan makin kuat dan menantang
pola-pola hidup remaja masa kini. Untuk menghadapinya dengan baik, remaja dituntut
untuk memiliki kualitas nilai-nilai yang dapat dijadikan filter pengaruh luar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masalah Psikologis ?
2. Apa saja macam macam masalah psikologis ?
3. Bagaimana Sebab-sebab remaja mengalami masalah psikologis ?
4. Bagaimana Pencegahannya
5. Apa saja langkah-langkah pencegahannya

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian masalah psikologis
2. Mengetahui macam-macam masalah psikologis
3. Mengetahui sebab-sebab remaja mengalami masalah psikologis
4. Mengetahui pencegahannya
5. Mengetahui langkah-langkah pencegahannya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Psikologis


Masalah psikologis atau biasa disebut gangguan kesehatan jiwa dalam taraf ringan
mungkin pernah kita alami dikehidupan kita. Mungkin kita tidak menyadari dan tidak
berusaha untuk mengatasinya karena menganggap ringan. Memang masalah psikologis
yang tarafnya masih ringan seperti : rendah diri, rasa kuatir yang berlebihan, merasa
bersalah, kurang percaya diri, mudah marah-marah, mudah tersinggung, putus asa,
hendaknya jangan dianggap ringan, sebaliknya harus segera diatasi sebelum menjadi
berlarut-larut dan kompleks yang mengakibatkan kondisi kesehatan jiwa terganggu.
Remaja yang mengalami masalah psikologis atau gangguan kesehatan jiwa pada taraf
ringan (neurose) tidak menunjukkan gejala yang aneh. Ia masih dapat berfikir, berkata-
kata dan bertindak, berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan normal, sebaliknya
remaja yang mengalami gangguan jiwa (psychose) atau gangguan jiwa yang berat
kepribadiannya jauh dari realitas, segi tanggapan, perasaan, emosi sangat terganggu, tidak
ada integritas dan ia hidup dari alam kenyataan.
Dalam makalah ini tidak dibicarakan tentang gangguan dan penyakit jiwa secara
terperinci, cukup sekedar mengenal beberapa macam saja yang biasa kita temui dalam
kehidupan sehari-hari.
Gangguan kesehatan jiwa pada taraf ringan (neurose) seperti yang disebutkan diatas,
semuanya itu mengganggu ketenangan hidup, misalnya tidak bisa tudur nyenyak, tidak
nafsu makan dan sebagainya.

B. Macam-macam Masalah Psikologis


Masalah psikologis dijeniskan antara lain sebagai berikut :
1. Neurose atau gangguan jiwa pada taraf yang ringan seperti :
Ketegangan batin, rendah diri, rasa kuatir yang berlebihan, gelisah/cemas, takut
yang tidak beralasan, mudah tersinggung, putus asa, pikiran-pikiran buruk, mudah
marah, merasa bersalah dan sebagainya.
2. Psychose atau gangguan jiwa pada taraf yang berat seperti :
Histeria, kepribadian dari segala segi, seperti tanggapan perasaan/emosi terganggu,
tidak ada integritas, hidup jauh dari alam kenyataan.

3
C. Sebab-sebab Remaja Mengalami Masalah Psikologis
1. Kebutuhan Pokok Kejiwaan Yang Tidak Terpenuhi
Dalam kehidupan manusia memerlukan kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu agar
manusia tetap hidup dengan sejahtera dan bahagia, sehat dan kuat phisik dan psikis.
Kebutuhan phisik dapat terpenuhi melalui makan, minum, sex, olah raga dan
bekerja. Kebutuhan psikis dapat terpenuhi melalui hal-hal yang bersifat kejiwaan,
yaitu berupa kasih sayang, rasa aman, penghargaan (pujian), rasa diterima oleh
kelompoknya atau orang lain, rasa disukai dan disenangi oleh orang lain. Kebutuhan
psikis atau kejiwaan tersebut sangat diperlukan oleh setiap orang pada setiap fase
perkembangan kehidupan orang setiap hari.
Diantara bermacam-macam kebutuhan psikis atau kejiwaan tersebut kebutuhan
akan kasih sayang merupakan kebutuhan yang terpenting bagi perkembangan
kehidupan seseorang, baik anak remaja maupun orang tua.
Bayi memerlukan kasih sayang sejati dari ibunya, anak yang dibesarkan dengan
timangan dan kasih buaian yang penuh dengan perasaan kasih sayang akan
berkembang dengan sempurna sesuai dengan harapan. Kebutuhan psikis atau
kejiwaan itu harus dipenuhi sedini mungkin yaitu sejak bayi, dan apabila kebutuhan
pokok kejiwaan seseorang anak tidak terpenuhi maka mungkin akan dapat
mengakibatkan timbulnya masalah psikologis dalam diri anak itu.
Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok phisik anak, peranan orang tua
sangat menentukan. Orang tua harus senantiasa ingat bahwa Tuhan telah memberikan
anugerah dan rahmat berupa anak sekaligus memberikan mandat kepada orang tua
untuk membesarkannya, mengajar dan mendidik anak dengan baik. Oleh karena itu
orang tua harus senantiasa menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pimpinan keluarga yang antara lain demi kebahagiaan dan kesejahteraan anak. Salah
satu hak anak adalah dikasihi dan disayangi oleh orang tua ataupun pengganti orang
tua.
Apabila dalam keluarga salah satu atau kedua orang tua sudah tidak ada lagi yang
disebabkan oleh kematian, perpisahan, perceraian, maka akan seringkali timbul
berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan anak/remaja.
Keluarga yang tanpa orang tua, baik salah satu atau keduanya umumnya disebut
keluarga yang pecah dan ini akan menimbulkan masalah-masalah psikologis pada diri
anak-anak. Anak dari keluarga yang telah pecah lebih banyak mempunyai masalah
dibandingkan dengan anak/remaja yang berasal dari keluarga yang tidak pecah.

4
Masalah yang dialami anak-anak/remaja dari keluarga yang pecah antara lain : rasa
tegang, mudah marah, kurang dapat mengontrol diri, putus asa, kurang berani dalam
bergaul (rendah diri), masalah lainnya adalah kurang terpenuhinya kebutuhan pokok
kejiwaannya yaitu kasih saya dan perhatian. Karena kurangnya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua maka akibatnya anak-anak/remaja mempunyai kecendrungan
mengalami masalah psikologis seperti rendah diri, merasa tidak aman, merasa cemas,
merasa takut, frustasi dan sebagainya.

2. Pengaruh Proses Pertumbuhan dan Perkembangan


Masa remaja bertepatan pada masa usia sekolah menengah yaitu SMTP-
SMU/SMK dimulai ketika anak menginjak umur 13 tahun ketika masuk SMTP dan
diakhiri pada umur 18 tahun ketika keluar dari SMU/SMK. Telah kita ketahui bahwa
masa remaja dimulai sejak berumur 12 tahun dan berakhir pada umur 21 tahun.
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian, karena sifat-
sifat khasnya dan karena peranannya yang menentukan kehidupannya dalam
masyarakat orang dewasa.
Masa remaja merupakan masa yang cukup sulit di dalam periode kehidupan
manusia, masa remaja digambarkan sebagai angin topan dan tekanan, gambaran ini
menunjukkan bahwa dimasa ini timbul banyak masalah pada diri remaja.
Setiap masa dalam kehidupan manusia mempunyai masalah tetapi masalah yang
terjadi dalam masa remaja lebih banyak dari masa-masa yang lain. Timbulnya banyak
masalah merupakan akibat dari erubahan-perubahan pada tubuh dan perkembangan
psikis yang terjadi selama masa remaja.
Perubahan tersebut tentunya membawa dampak positif ataupun negatif,
sehingga menimbulkan berbagai persoalan yang khusus pada para remaja. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan remaja baik pisik maupun psikis, apabila negatif
misal : tubuh tumbuh kurang baik, wajah kurang menarik, sikap kurang luwes maka
akan muncul masalah-masalah psikologis bagi para remaja yang mengalaminya.
Hal-hal tersebut merupakan penyebab remaja mengalami masalah-masalah psikologis
walaupun tidak kentara gejalanya.

5
D. Pencegahannya
Dalam mencegah agar jangan sampai anak atau remaja itu mengalami
gangguan atau masalah psikologis tentunya ada beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian yang serius.
Seperti yang telah diuraikan diatas faktor kasih sayang dan perhatian adalah
faktor utama dalam membimbing anak/remaja agar terbebas dari pengaruh/masalah
psikologis.

1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kesehatan Jiwa


Pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anak terutama
pendidikan waktu kecil banyak menentukan hari depan seseorang, apakah ia akan
bahagia atau menderita, apakah ia akan menjadi orang baik atau tidak, apakah ia akan
menjadi orang yang cinta damai atau penghiatan. Demikian pula tentang ketentuan
agama seseorang ditentukan pula oleh macam pendidikan yang dilaluinya sejak kecil.
Oleh karena itu hubungan antara pendidikan dan kesehatan jiwa sangat erat. Yang
dimaksud dengan pendidikan dalam hal ini ialah yang diterima oleh anak/remaja di
rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Akan kita lihat begitu besar pengaruh
pendidikan itu atas kelakuan anak-anak, ada yang jadi nakal, keras kepala dan
sebagainya. Dalam hal ini akan terlihat pula betapa pentingnya pendidikan agama
dalam pembinaan kepribadian si anak.
Masalah anak-anak dan pendidikan adalah suatu persoalan yang amat menarik
perhatian, terutama bagi ibu-ibu yang setiap hari menghadapi anak-anak yang
membutuhkan didikan.
Semua mengakui bahwa setiap orang tua ingin agar anaknya sehat, pandai,
sopan dan menjadi orang yang baik nantinya. pada kenyataannya masih banyak anak-
anak yang merasa dirinya tidak disayangi oleh orang tuanya, perasaan-perasaan yang
tidak menyenangkan itulah yang sering mempengaruhi kelakuan, perasaan serta
kesehatan mereka dan ini oleh karena orang tua dipandang sebagai kesukaran-
kesukaran yang harus diatasi.
Pengalaman-pengalaman pahit maupun manis yang dilalui anak sewaktu kecil
mempengaruhi dalam kehidupannya nanti. Kepribadian remaja (kebiasaan-kebiasaan,
sikap dan pandangan hidup) terbentuk dari pengalaman sejak kecil.
Pengalaman itu termasuk pendidikan, perlakuan orang tua, sikap orang tua terhadap

6
dirinya. Pengalaman-pengalaman itulah yang menentukan kesehatan jiwa remaja,
bahagia atau tidaknya ia dikemudian hari.
Kesehatan jiwa mempunyai pengaruh atas keseluruhan hidup remaja, oleh
karena itu unsur yang berkaitan dengan kesehatan jiwa yaitu perasaan, fikiran,
kelakuan dan kesehatan harus selalu dijaga agar terjamin ketentramnan hidup
seseorang.
Pendidikan adalah penanaman sifat-sifat yang baik kepada anak seperti sopan
santun, budi pekerti, tata tertib, agama yang kesemuanya ditujukan kepada anak.
Dalam pendidikan terutama pendidikan dalam rumah tangga yang terpenting adalah
keadaan dan suasana rumah tangga, keadaaan jiwa ibu dan bapak, hubungan antara
anak-anak ini harus diperhatikan karena segala persoalan orang tua itu akan
mempengaruhi anak, sbab apa yang sedang ibu dan bapak rasakan akan
mencerminkan tindakan-tindakan mereka.

2. Mendidik Anak Dalam Rumah Tangga


Kesiapan orang tua dalam mendidik anak dalam rumah tangga perlu menjadi
perhatian, sebab sikap jiwa orang tua berpengaruh dalam menyambut kelahiran anak,
yang natinya mempengaruhi kesehatan jiwa anak.
Hubungan antara ibu dan bapak hendaknya senantiasa baik yang mana saling
pengertian, saling menghargai dan cinta mencintai dalam arti yang sesungguhnya.
Kasih sayang yang selalu nampak dari orang tua dalam mendidik anak akan membuat
anak merasa aman tentram dan damai. Kondisi yang diciptakan itu apabila terpelihara
akan membuat anak yang tumbuh dewasa akan mempunyai perilaku yang baik untuk
seterusnya.
Anak yang tumbuh dan berkembang dalam kasih sayang yang cukup dari
orang tuanya kelak akan menjadi manusia dewasa yang berbudi pekerti yang baik
pula.

3. Pendidikan Anak di Sekolah


Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak-anak dalam berlatih dan
menumbuhkan kepribadiannya. Anak disamping mendapat transfer ilmu pengetahua
juga mendapatkan pendidikan dan pembinaan kepribadian. Pada dasarnya pendidikan
yang diperoleh anak melalui sekolah kelak akan berguna bagi dirinya, terutama
didalam menghadapi kesukaran-kesukaran dalam hidupnya.

7
Pendidikan serta pembinaan kepribadian anak yang dimulai dari rumah
tangga, harus dilanjutkan dan disempurnakan oleh sekolah, dengan demikian maka
anak akan menjadi terpimpin dengan baik, tentunya dalam proses itu perlu adanya
kasih sayang serta perhatian dari berbagai pihak.
Apabila hal itu selalu dilaksanakan baik oleh orang tua maupun guru-guru di
sekolah, maka sikap dan perilaku anak selalu berada pada norma-norma hidup, baik
norma keluarga maupun norma masyarakat.
Remaja dalam masa pertumbuhannya disamping mendapatkan kasih sayang
yang cukup hendaknya selalu diingatkan melalui peraturan-peraturan yang harus
dipatuhi agar tingkah laku mereka selalu terkontrol. Sekolah dan keluarga sangat
berperan dalam mengarahkan para remaja agar terhindar dari perilaku-perilaku yang
iseng, karena justru melalui perbuatan yang iseng itu para remaja akan terbiasa untuk
berbuat iseng yang akhirnya timbul menjadi kenakalan-kenakalan itu kalau sampai
berlarut-larut dilakukan akan menjadi masalah yang merugikan baik pada diri remaja
itu sendiri maupun terhadap lingkungan. Melalui pendidikan di sekolah dan adanya
kerjasama antara orang tua dan sekolah diharapkan dapat membantu pencegahan
masalah-masalah yang timbul, baik masalah-masalah psikologis maupun masalah-
masalah kenakalan.

E. Langkah-langkah Pencegahan
1. Menekankan pengaruh pendidikan terhadap jiwa
Pendidikan dan bimbingan anak diberikan sedini mungkin, terutama
pendidikan waktu kecil, karena pendidikan itulah yang banyak menentukan hari
depan seseorang. Melalui pendidikan dapat tertanam dihati anak sikap-sikap yang
baik seperti sopan santun, budi pekerti yang baik, tata tertib, agama dan
sebagainya.
2. Memberikan Pendidikan Dalam Rumah Tangga
Dalam memberikan pendidikan serta bimbingan kepada anak, suasana
keluarga yang harmonis hendaknya tercipta, karena dengan adanya kedamaian
dalam rumah tangga itu akan menimbulkan ketentraman hati anak. Unsur kasih
sayang dan perhatian harus diberikan kepada remaja, sehingga remaja yang
sedang tumbuh dan berkembang dapat berjalan normal.
Remaja harus diberikan kepercayaan dalam berbuat dan bersikap, tentunya
perbuatan dan sikap tersebut harus dilandasi norma-norma dan agama. Orang tua

8
selalu memberikan contoh perilaku yang baik misalnya saling menyayangi, saling
mencintai, perhatian terhadap anggota keluarga, memberikan kesempatan kepada
anak yang sedang tumbuh remaja untuk bertukar pikiran/pendapat tentang
masalah-masalah apapun kepada ibu dan bapaknya.

3. Mengembangkan Pendidikan Anak di Sekolah


Sekolah yang disebut juga sebagai lingkungan kedua bagi anak dalam
mengembangkanb kemampuannya, maka sekolah sangat membantu didalam
pembinaan dan pembimbingan anak.
Disamping itu sekolah juga membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan intelektual mereka sehingga mereka menjadi anak yang pandai dan
cerdas.
Hal lain adalah sekolah juga membina kepribadian anak sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, sekolah dan
masyarakat.
Melalui pengembangan pendidikan di sekolah diharapkan anak/remaja dapat
menyalurkan serta mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
Remaja yang sedang tumbuh, disamping mendapatkan kasih sayang serta
perhatian yang cukup perlu adanya kegiatan-kegiatan yang menyibukkan untuk
mengarahkan minat, bakat dan kemampuannya. Hal ini agar mereka terhindar dari
perilaku yang iseng dan pikiran-pikiran serta kahayalan yang tidak
menentu.Dengan langkah-langkah pencegahan yang telah disebutkan maka
diharapkan remaja yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan akan
terhindar oleh gangguan atau masalah psikologis yang pada umumnya dialami
oleh para remaja.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah atau gangguan psikologis yang sering dialami oleh para remaja timbul
karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak, juga dimungkinkan karena orang tua terlalu memberikan proteksi/
perlingungan yang berlebihan dalam membimbing anak.
Hal ini terlihat dari sikap-sikap para remaja yang mengalami masalah gangguan
psikologis, yaitu antara lain : rasa kuatir yang tidak beralasan, rasa takut yang berlebihan,
minder/rendah diri, mudah marah, susah bergaul, pemalu, selalu ragu-ragu dalam
bertinsdak, kurang percaya diri, sulit menyesuaikan diri dalam pergaulan, murung, merasa
bersalah dan sebagainya.

10

Anda mungkin juga menyukai