DISUSUN OLEH :
1. ARYA ADITYA
2. ALYA SYAHRANI
3. KAMILA JUWITA PUTRI
4. DARA KEUMALA NACITA
5. SITI FAUZIAH
6. ANDIKA KHAERUDIN MURSIDI
X. 5
Laporan Penelitian Tentang "Kesulitan Air Di Sma Negeri 1 Pamijahan" Telah Disahkan
Oleh Pihak Di Bawah Ini
Dr Julita, M.Pd.
NIP 19700 72 420021 22004
Ketua Kelompok
Arya Aditya
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan Hikmat Hidayah
dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian
tentang "kesulitan air di SMA Negeri 1 Pamijahan".
laporan ini mengenai kesulitan air untuk masyarakat sekolah laporan penelitian ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan laporan ini untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi Susunan kalimat maupun tata bahasanya Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
ini Akhir kata kami berharap semoga laporan hasil penelitian tentang "kesulitan air di SMA
Negeri 1 Pamijahan" ini dapat memberikan manfaat.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang sangat berguna dan paling potensial dalam
kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa air
merupakan sumber kehidupan di bumi, dimana kebutuhan akan air terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor pertumbuhan jumlah
penduduk, melainkan air juga digunakan dalam kegiatan industri dan pertanian.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dampak yang disebabkan oleh
kekuatan air di sma Negeri 1 pamijahan dampak dari kejadian dapat menimpa warga
sekolah. Dengan demikian adanya penelitian ini juga kami harap bisa menjadi manfaat
bagi pembaca
1
D. Manfaat Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Masalah Subjektifitas
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, jika ditinjau dari aspekwaktu dan
juga perolehan sumber, peristiwa yang terjadi pada kurun sejarahkontemporer secara
teoretis menjadi kajian yang lebih membuka peluang bagimasyarakat kebanyakan untuk
mengkaji dan memperoleh sumber-sumber berkaitandengan masa tersebut. Hal ini
dikarenakan sumber primer berupa keterangan dari pelaku atau saksi sejarah masih ada.
Selain itu memori kolektif masyarakat tentangsatu peristwa tersebut juga masih sangat
kuat, sehingga validitasnya lebih tinggidibandingkan dengan kurun waktu sejarah lain,
seperti sejarah kerajaan-kerajaanHindu Budha yang memiliki rentang waktu jauh lebih
3
lama. Akan tetapi padakenyataannya justru kedua hal tersebutlah, yakni rentang waktu
yang dekat dansumber sejarah, yang menjadi permasalahan dasar dalam kajian tentang
sejarahkontemporer. Permasalahan utama berkaitan dengan penyusunan sejarah
kontemporeradalah kadar subjektivitas yang terkandung dalam sejarah kontemporer lebih
besardaripada masa-masa sebelumnya. Kadar subjektifitas ini bisa saja menjangkit
pelakuatau saksi sejarah untuk memberikan kesaksian yang berlebihan, atau bisa
jugamenjangkit sejarawan untuk memberikan interpretasi yang keliru karena kadar
waktuyang terlalu dekat.Dalam masalah ini, Nugroho beranggapan bahwa subjektifitas
dalam penulisan sejarah merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Begitu juga
denganobjektifitas dalam masalah sejarah merupakan perkara yang tidak mungkin
terwujud. Sejarah bukan lahir dari dewa ataupun malaikat, namun sejarah lahir dari
manusiayang memiliki emosi. Dan emosi ini lah yang melahirkan unsur subjektif.
Menurut Nugroho, ada empat hal yang bisa menimbulkan subjektifitas dalam
penulisan sejarah. yaitu:
1. Bias personal, seperti sejarawan yang lebih menyukai orang besar dan ada
pulayang membenci orang besar. Sikap bias seperti ini akan memengaruhi
penulisan sejarah.
2. Prasangka kelompok, seperti suatu bangsa yang memiliki prasangka pada bangsa
lain yang menjajahnya. Sejarah perjuangan rakyat Indonesia yangditulis oleh
sejarawan Indonesia jelas akan berbeda dengan yang ditulis olehsejarawan
Belanda.
3. Teori interpretasi sejarah, seperti seorang sejarawan Marxis yang melihatekonomi
sebagai hal yang paling menentukan dalam proses sejarah akan berlainan dengan
sejarawan yang menganggap faktor budaya sebagai penentugerak laju sejarah.
4. Konflik filsafat, seperti sejarawan yang teistik pasti akan berbeda dengansejarawan
yang ateis. Menurut Nugroho, poin pertama dan kedualah yang sebenarnya paling
berpengaruh.
Studi kasus: penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi (studi lapangan),
guna memecahkan masalah geosfer yang dianggap kompleks atau mengganggu
keseimbangan hidup manusia dengan lingkungannya.
Survei: penelitian yang dilakukan dengan uji hipotesis (dugaan sementara) berdasarkan
hubungan aspek fisik dan sosial, dengan melakukan wawancara pada responden dan
observasi lapangan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia ketersediaan air di dunia
ini begitu melimpah ruah namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air
minum sangatlah sedikit dari total jumlah air yang ada hanya 5% saja yang tersedia
sebagai air minum Selain itu kecenderungan yang terjadi saat ini adalah berkurangnya
ketersediaan air bersih itu dan hari ke hari semakin meningkatnya populasi semakin besar
pula kebutuhan akan air minum Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang
penyebab dari terjadinya kritis air bersih ini antara lain berikut perilaku manusia yang
kurang populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata
kerusakan lingkungan manajemen pengelolaan air yang buruk global warming anggaran
yang tidak mencukupi serta buruknya kinerja PAM PDAM kemudian krisis air bersih ini
juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan manusia diantaranya
dampak bagi kesehatan yaitu timbulnya berbagai macam penyakit.
B. Saran
1. Menghemat Air
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis air adalah dengan cara
menghemat penggunaan air dan tidak melakukan pemborosan. Caranya dengan
mematikan kran air atau saluran air lainnya ketika tidak digunakan atau dengan
menghabiskan air minum yang ada di gelas. Selain itu, air yang sudah digunakan
dapat digunakan kembali. Contohnya ialah air dari cucian beras bisa digunakan untuk
menyiram tanaman.
7
3. Menanam Pohon atau Reboisasi
Pohon memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air dalam tanah. Semakin
banyak pohon, maka cadangan air makin banyak tersimpan. Untuk itu, menanam
pohon atau reboisasi (penghijauan lahan) merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi krisis air bersih.
8
Lampiran 1 : Identitas Kelompok
9
Lampiran : Foto Kegiatan
10