Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Mutiara Alaika
2. Mawar
3. Helen Natasia
4. Tri Anatasya Putri
5. Femilia Septiani
Guru Pembimbing:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami Konsep Dasar
Sejarah” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu guru Hj. Hendriati. S.Pd selaku guru
pembimbing mata pelajaran sejarah indonesia, yang telah mengarahkan dalam pembuatan
makalah ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam kepenulisan makalah ini belum sempurna masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, kami
memohon maaf atas hal itu juga maka dari itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat
berharga bagi kami demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
1.1 Pengertian dan Ciri-ciri Sejarah.......................................................................4
1.2 Unsur-unsur Sejarah.........................................................................................5
1.3 Cara Pandang Ilmu Sejarah..............................................................................6
1.4 Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni.............................................9
1.5 Manfaat Sejarah bagi Kehidupan Sehari-hari..................................................11
3
PEMBAHASAN
4
2. Ciri-ciri sejarah
Adapun ciri-ciri sejarah sebagai berikut:
a. Penting, artinya tidak semua peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan menjadi
pembahasan dalam sejarah.
b. Unik, artinya peristiwa masa lalu yang pernah terjadi tidak akan berulang, hanya
terjadi satu kali seumur hidup.
c. Abadi, peristiwa sejarah bersifat abadi, kekal, dan tetap dikenang oleh generasi
selanjutnya.
3. Cakupan Sejarah
Sejarah terus berkesinambungan sehingga mencakup beberapa hal berikut:
a. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis).
b. Ada hubungannya dengan sebab akibat.
c. Kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk mencari kebenaran yang hakiki.
d. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
Manusia merupakan unsur sejarah yang pertama, dan memiliki peranan sangat
penting dalam proses pembentukan sejarah. Umumnya, sejarah berbicara tentang
kejadian yang dialami manusia dimasa lampau, bukan tentang tumbuhan maupun hewan.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa peran manusia dalam pembentukan sejarah
sangat kompleks.
Sejarah terjadi karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam ruang dan
waktu tertentu. Peristiwa yang melatar belakangi pun bisa sangat sederhana atau sangat
kompleks. Contoh, perselisihan golongan tua dan golongan muda karena perbedaan
pendapat tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5
2. Waktu
Sejarah berkaitan erat dengan waktu atau periode. Waktu merupakan unsur sejarah
yang paling penting. Pasalnya sejarah menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan oleh
manusia pada waktu tertentu.
3. Ruang
Selain waktu, sejarah juga berkaitan dengan ruang. Unsur ruang merujuk pada
tempat atau keadaan geografis. Lebih jelasnya, meninjau kegiatan manusia yang terjadi
dalam suatu dimensi ruang. Adanya unsur ruang pembaca menjadi mengerti dan paham
tentang peristiwa sejarah. Contoh, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat
merupakan tempat membacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 oleh Ir. Soekarno.
Diakronik berasal dari kata diachronich, yang berasal dari dua kata, yaitu dia dalam
bahasa latin artinya melalui atau melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronik
artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik adalah
berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu.
6
Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu.
Memandang masyarakat sebagai suatu yang terus bergerak dan memiliki
hubungan kausalitas.
Mengurangi proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke
waktu dalam kehidupan masyarakat yang berkesinambungan.
Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
b. Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah.
2. Sinkronik
7
4. Kausalitas
Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat dari setiap kejadian, peristiwa, atau hal
yang terjadi yang disebabkan hal tertentu. Menurut Sartono kartodirdjo kausalitas
merupakan hukum sebab akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan, atau perkembangan.
5. Generalisasi
Adapun tujuan generalisasi ada dua, sebagai berikut:
Saintifikasi, mengandung arti bahwa sejarah juga memerlukan penyimpanan
umum. Generalisasi sejarah sering dipakai untuk mengecek teori yang lebih luas.
Simplifikasi atau penyederhanaan diperlukan bagi sejarawan dalam melakukan
analisis.
6. Interpretasi
Interpretasi dalam sejarah adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah,
dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal.
7. Periodisasi
Memudahkan pengertian.
Melakukan penyederhanaan.
Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.
Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.
Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.
8
1.4 Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni
Sejarah terbagi menjadi empat aspek, yaitu:
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu fakta yang asalnya adalah dari peristiwa-
peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi. Sejarah sebagai peristiwa memiliki
tiga sifat, yaitu:
a. Objektif: Sifat objektif artinya sejarah harus benar-benar berdasarkan apa yang
terjadi pada masa lalu. Tidak ada penambahan maupun pengurangan sedikitpun
dari peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut.
b. Unik: Sifat unik artinya sejarah hanya terjadi sekali dan tidak berulang. Suatu
kejadian masa lalu terjadi berulang-ulang bukanlah peristiwa sejarah karena tidak
memiliki keunikan sehingga tidak dianggap penting. Misalnya, kegiatan makan
tiga kali sehari bukanlah peristiwa sejarah karena kegiatan tersebut tidak memiliki
nilai keunikan.
c. Penting: Sifat penting artinya sejarah merupakan peristiwa-peristiwa penting yang
memiliki dampak besar bagi manusia. Suatu peristiwa sejarah akan menjadi awal
mula tejadinya kumpulan peristiwa lainnya yang diakibatkan oleh peristiwa
sejarah tersebut. Misalnya, peristiwa merdekanya Indonesia merupakan peristiwa
bersejarah karena memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik di
nusantara. Tanpa adanya peristiwa tersebut, Indonesia masih akan dikuasai/dijajah
oleh negara Jepang.
9
Misalnya, sejarawan asal Jepang menganggap peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia sebagai peristiwa titik awal jatuhnya pemerintahan Jepang di Indonesia.
Sementara itu, sejarawan asal Indonesia menganggap peristiwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia sebagai peristiwa berdirinya negara baru yang berlandaskan
pada ideologi pribumi dan dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.
Walaupun terdapat perbedaan sudut pandang menilai suatu peristiwa sejarah, para
sejarawan tetap harus menggambarkan peristiwa sejarah tersebut secara objektif, yang
dilakukan berdasarkan langkah-langkah penelitian sejarah.
10
d. Dapat diverifikasi: Suatu ilmu dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan apabila
dapat diverifikasi kebenarannya. Begitu juga dengan sejarah, sejarah adalah ilmu
pengetahuan karena kebenaran yang terkandung dalam ilmu sejarah dapat
diverifikasi.
Sejarah sebagai seni artinya peristiwa-peristiwa sejarah dapat ditulis dan diceritakan
kembali sesuai dengan fakta aslinya namun dengan memasukkan unsur-unsur estetika
dan daya khayal (imajinasi). Misalnya, sejarah diceritakan melalui media seperti film,
komik, musik, dan sebagainya.
11
Menurut I Gde widja, manfaat mempalajari sejarah, yaitu:
12