Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

MEMAHAMI KONSEP DASAR SEJARAH

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Mutiara Alaika
2. Mawar
3. Helen Natasia
4. Tri Anatasya Putri
5. Femilia Septiani

Guru Pembimbing:

Hj. Hendriati. S.Pd

SMK NEGERI 1 MUARA ENIM


MULTIMEDIA
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami Konsep Dasar
Sejarah” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu guru Hj. Hendriati. S.Pd selaku guru
pembimbing mata pelajaran sejarah indonesia, yang telah mengarahkan dalam pembuatan
makalah ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam kepenulisan makalah ini belum sempurna masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, kami
memohon maaf atas hal itu juga maka dari itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat
berharga bagi kami demi penyempurnaan makalah ini.

Muara Enim, 25 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
1.1 Pengertian dan Ciri-ciri Sejarah.......................................................................4
1.2 Unsur-unsur Sejarah.........................................................................................5
1.3 Cara Pandang Ilmu Sejarah..............................................................................6
1.4 Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni.............................................9
1.5 Manfaat Sejarah bagi Kehidupan Sehari-hari..................................................11

3
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dan Ciri-ciri Sejarah


1. Pengertian sejarah
Pengertian sejarah menurut para ahli dasarnya memiliki konsep yang mirip
dengan pengertian sejarah pada umumnya. Berikut beberapa ahli dengan definisinya
tentang sejarah.
a. Edward Hallet Carr, sejarah adalah suatu proses interaksi serba-terus yang ada
padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam.
b. J. Bank, semua peristiwa masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan);
sejarah dapat membantu manusia untuk memahami perilaku manusia pada masa yang
lampau, masa sekarang, dan masa akan datang.
c. Muhammad Yamin, sejarah ialah ilmu pengetahuan umum yang berhubungan dengan
cerita bertarikh, sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat
manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
d. R. Moh. Ali, menyimpulkan definisi sejarah sebagai berikut:
 Sejarah, yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan
dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam
kehidupan manusia.
 Sejarah, yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi).
 Sejarah, yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-
kejadian di masa lampau.
e. W.J.S. Poerwadarminta, mengunakan sejarah sebagai:
 Silsilah atau asal-usul.
 Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
 Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi.

4
2. Ciri-ciri sejarah
Adapun ciri-ciri sejarah sebagai berikut:
a. Penting, artinya tidak semua peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan menjadi
pembahasan dalam sejarah.
b. Unik, artinya peristiwa masa lalu yang pernah terjadi tidak akan berulang, hanya
terjadi satu kali seumur hidup.
c. Abadi, peristiwa sejarah bersifat abadi, kekal, dan tetap dikenang oleh generasi
selanjutnya.

3. Cakupan Sejarah
Sejarah terus berkesinambungan sehingga mencakup beberapa hal berikut:
a. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis).
b. Ada hubungannya dengan sebab akibat.
c. Kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk mencari kebenaran yang hakiki.
d. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.

1.2 Unsur-unsur Sejarah


Ada tiga unsur penting dalam sejarah:
1. Manusia

Manusia merupakan unsur sejarah yang pertama, dan memiliki peranan sangat
penting dalam proses pembentukan sejarah. Umumnya, sejarah berbicara tentang
kejadian yang dialami manusia dimasa lampau, bukan tentang tumbuhan maupun hewan.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa peran manusia dalam pembentukan sejarah
sangat kompleks.

Sejarah terjadi karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam ruang dan
waktu tertentu. Peristiwa yang melatar belakangi pun bisa sangat sederhana atau sangat
kompleks. Contoh, perselisihan golongan tua dan golongan muda karena perbedaan
pendapat tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

5
2. Waktu

Sejarah berkaitan erat dengan waktu atau periode. Waktu merupakan unsur sejarah
yang paling penting. Pasalnya sejarah menceritakan tentang aktivitas yang dilakukan oleh
manusia pada waktu tertentu.

Konsep waktu disini adalah tentang bagaimana manusia memanfaatkan waktu


dengan kesadaran masing-masing. Waktu merupakan unsur sejarah yang mengalami
perubahan paling cepat. Contoh, Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh pasukan sekutu
pada tanggal 6 Agutus dan 9 Agustus.

3. Ruang

Selain waktu, sejarah juga berkaitan dengan ruang. Unsur ruang merujuk pada
tempat atau keadaan geografis. Lebih jelasnya, meninjau kegiatan manusia yang terjadi
dalam suatu dimensi ruang. Adanya unsur ruang pembaca menjadi mengerti dan paham
tentang peristiwa sejarah. Contoh, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat
merupakan tempat membacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 oleh Ir. Soekarno.

1.3 Cara pandang ilmu sejarah


1. Diakronik

Diakronik berasal dari kata diachronich, yang berasal dari dua kata, yaitu dia dalam
bahasa latin artinya melalui atau melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronik
artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik adalah
berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu.

a. Cara berpikir kronologis diakronis dalam mempelajari sejarah.

Kronologis dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali


suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat. Selain itu, dapat juga
membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat
berbeda yang terkait peristiwanya. Cara berpikir kronologis diakronik memiliki ciri-
ciri, sebagai berikut:

6
 Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu.
 Memandang masyarakat sebagai suatu yang terus bergerak dan memiliki
hubungan kausalitas.
 Mengurangi proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke
waktu dalam kehidupan masyarakat yang berkesinambungan.
 Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
b. Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah.

Sejarah itu diakronik maksudnya memanjang dalam waktu. Pendekatan diakronik


adalah salah satu yang menganalisis perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana suatu perubahan itu terjadi
sepanjang masa.

2. Sinkronik

Sinkronik artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Cara berpikir sinkronik memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.


 Menguraikan kehidupan sosial secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi
bagian.
 Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.
 Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
 Memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling
berkaitan antara satu unit dengan unit yang lain.
3. Kronologi

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu


terjadinya.

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karya W.J.S Poerwodarminto, kronologi


dipahami sebagai ilmu pengukur berdasarkan kesatuan waktu dan urutan-urutan waktu
dari sejumlah kejadian atau peristiwa tertentu.

7
4. Kausalitas

Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat dari setiap kejadian, peristiwa, atau hal
yang terjadi yang disebabkan hal tertentu. Menurut Sartono kartodirdjo kausalitas
merupakan hukum sebab akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan, atau perkembangan.

5. Generalisasi
Adapun tujuan generalisasi ada dua, sebagai berikut:
 Saintifikasi, mengandung arti bahwa sejarah juga memerlukan penyimpanan
umum. Generalisasi sejarah sering dipakai untuk mengecek teori yang lebih luas.
 Simplifikasi atau penyederhanaan diperlukan bagi sejarawan dalam melakukan
analisis.
6. Interpretasi

Interpretasi dalam sejarah adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah,
dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal.

7. Periodisasi

Periodisasi adalah pembagian/pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang


sangat panjang menjadi beberapa zaman. Adapun tujuan periodisasi, sebagai berikut:

 Memudahkan pengertian.
 Melakukan penyederhanaan.
 Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.
 Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.
 Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.

8
1.4 Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni
Sejarah terbagi menjadi empat aspek, yaitu:
1. Sejarah Sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu fakta yang asalnya adalah dari peristiwa-
peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi. Sejarah sebagai peristiwa memiliki
tiga sifat, yaitu:

a. Objektif: Sifat objektif artinya sejarah harus benar-benar berdasarkan apa yang
terjadi pada masa lalu. Tidak ada penambahan maupun pengurangan sedikitpun
dari peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut.
b. Unik: Sifat unik artinya sejarah hanya terjadi sekali dan tidak berulang. Suatu
kejadian masa lalu terjadi berulang-ulang bukanlah peristiwa sejarah karena tidak
memiliki keunikan sehingga tidak dianggap penting. Misalnya, kegiatan makan
tiga kali sehari bukanlah peristiwa sejarah karena kegiatan tersebut tidak memiliki
nilai keunikan.
c. Penting: Sifat penting artinya sejarah merupakan peristiwa-peristiwa penting yang
memiliki dampak besar bagi manusia. Suatu peristiwa sejarah akan menjadi awal
mula tejadinya kumpulan peristiwa lainnya yang diakibatkan oleh peristiwa
sejarah tersebut. Misalnya, peristiwa merdekanya Indonesia merupakan peristiwa
bersejarah karena memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik di
nusantara. Tanpa adanya peristiwa tersebut, Indonesia masih akan dikuasai/dijajah
oleh negara Jepang.

2. Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah diartikan sebagai peristiwa-peristiwa masa lalu yang


direkonstruksi dan diceritakan kepada masyarakat. Sejarah sebagai kisah memiliki sifat
subjektif, yang berarti bahwa suatu peristiwa sejarah yang diceritakan oleh seseorang
dapat memiliki sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang cerita peristiwa
sejarah oleh orang lain.

9
Misalnya, sejarawan asal Jepang menganggap peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia sebagai peristiwa titik awal jatuhnya pemerintahan Jepang di Indonesia.
Sementara itu, sejarawan asal Indonesia menganggap peristiwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia sebagai peristiwa berdirinya negara baru yang berlandaskan
pada ideologi pribumi dan dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.

Walaupun terdapat perbedaan sudut pandang menilai suatu peristiwa sejarah, para
sejarawan tetap harus menggambarkan peristiwa sejarah tersebut secara objektif, yang
dilakukan berdasarkan langkah-langkah penelitian sejarah.

3. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu berarti peristiwa-peristiwa sejarah digali kembali kebenarannya


berdasarkan metode ilmiah, dan disusun secara sistematis sehingga bersifat edukatif.
Sejarah dianggap sebagai ilmu karena memiliki syarat-syarat keilmuan yang juga
dimiliki oleh ilmu pengetahuan lain, yaitu:

a. Bersifat empiris: Empiris berarti berdasarkan pengalaman (terutama yang


diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan). Sifat
empiris pada sejarah menandakan bahwa suatu peristiwa sejarah dapat dibuktikan
kebenarannya berdasarkan pengamatan oleh indra manusia yang memiliki nilai
kebenaran yang sama pada setiap orang.
b. Memiliki objek: Objek kajian dalam ilmu sejarah adalah manusia dan peristiwa-
peristiwa sejarah. Karena objek kajian utamanya adalah manusia, maka peristiwa-
peristiwa sejarah yang ditulis merupakan peristiwa sejarah yang dialami oleh
manusia.
c. Memiliki teori: Sejarah memiliki teori memiliki arti bahwa sejarah dapat dikaji
berdasarkan teori-teori dari ilmu lain yang dapat membantu
menjelaskan/menerangkan peristiwa-peristiwa sejarah. Memiliki metode: Sejarah
memiliki metode artinya sejarah memiliki suatu metode tersendiri untuk
membuktikan kebenaran dalam ilmu tersebut.

10
d. Dapat diverifikasi: Suatu ilmu dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan apabila
dapat diverifikasi kebenarannya. Begitu juga dengan sejarah, sejarah adalah ilmu
pengetahuan karena kebenaran yang terkandung dalam ilmu sejarah dapat
diverifikasi.

4. Sejarah Sebagai Seni

Sejarah sebagai seni artinya peristiwa-peristiwa sejarah dapat ditulis dan diceritakan
kembali sesuai dengan fakta aslinya namun dengan memasukkan unsur-unsur estetika
dan daya khayal (imajinasi). Misalnya, sejarah diceritakan melalui media seperti film,
komik, musik, dan sebagainya.

1.5 Manfaat Sejarah Bagi Kehidupan Sehari-hari


Manfaat sejarah karena alasan sebagai berikut:
a. Dapat meyakinkan orang berdasarkan alasan peristiwa dimasa lampau
b. Dapat memperbaiki hidup sendiri
c. Dapat mengakui keberadaan setiap manusia di masa lampau dan akan trus hidup
abadi hingga saat ini dan saat mendatang
d. Dapat mempersiapkan diri untuk menyampaikan suatu kejadian dimasa lampau
hingga masa sekarang

Menurut C. P. Hill, kegunaan sejarah sebagai berikut:

a. Pengajaran sejarah dapat diwariskan kebudayaan umat manusia


b. Disekolah dapat mengembangkan cita -cita dan membangkitkan cinta tanah air di
kalangan para siswa
c. Dapat memuaskan rasa ingin tahu,tantang kehidupan para tokoh/pahlawan
d. Bisa membandingkan kehidupan zaman sekarang dengan masa lampau

Menurut Sartono kartodirdjo, sejarah mempunyai kegunaan genetik (bawaan) dan


didaktis (bersifat mendidik), maksudnya agar generasi dapat menggambil hikmah
dan pelajaran dari pengalaman nenek moyang.

11
Menurut I Gde widja, manfaat mempalajari sejarah, yaitu:

a. Memberikan kesadaran waktu


b. Memberikan pemdidikan nasionalisme (nations building)
c. Memberikan ketegasan atas identitas nasional dan kepribadian bangsa
d. Memberi pengajaran (edukasi)
e. Memberi inspirasi (inspiratif).inspiratif yaitu memberikan semangat atau ilham
f. Memberikan hiburan (rekreatif)

12

Anda mungkin juga menyukai