Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH SEBAGAI ILMU

Disusun Oleh :

KELOMPOK I

KETUA : SULFITRI
SEKRETARIS : ASNI
MODERATOR : SITI HARDAYANTI WALLY
KATA ANGGOTA : LA HAMU
PENGANTAR ARYAN RUMUS
ARDIAN PRATAMA
LA RISLAN KAIMUDIN
BURHAN WALLY

            Puji syukur kami


panjatkan kehadirat allah
SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil riset study pustaka ini dapat
terselesaikan.
            Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada
kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai Pembagian Zaman Praaksara
khususnya berdasarkan Ilmu Geologi dan Arkeologi.
            Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi Baiq Zurriyatun Sholihah
selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik
            Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih
mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.
            Demikian laporan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiinnnn. . . .

 25 Juli 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.      1 Latar Belakang


Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut
masa prasejarah ataunirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung
dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Lalu, jika tidak ada tulisan,
bagaimana kita mengetahui adanya masa praaksara? Nah, begini. Kita mengetahui masa
praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan berupa tulisan yaitu : fosil, artefak, dan alat-
alat yang digunakan pada masa praaksara.
Salah satu cirri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah adanya cara
hidup berkelompok. Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan
pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.
Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah
tentang zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut
sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau karena
sejarah merupakan sumber ilmu kebudayaan yang sangat berguna. Oleh karena itu, penulis
bertujuan membuat makalah ini untuk menjelaskan kehidupan awal maysarakat Indonesia.
2 Rumusan Masalah
    

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1)      Bagaimana proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?
2)      Apa saja jenis-jenis manusia purba ?
3)      Bagaimana cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?
4)      Apa saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?

3.    Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah:
1)      Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia
2)      Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3)      Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengalaman masa lampau yang disusun
secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran
mengenai masa lampau. Dan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan maka harus
dibuktikan secara keilmuan menggunakan metode-metode dan berbagai standard ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan  kebenaran tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen
yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah.
          Sejarah dianggap sebagai suatu ilmu karena sejarah sendiri mempunyai syarat-syarat
ilmu, antara lain:
1.      Adanya objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan      sebab
akibat;
2.      Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
3.      Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
4.      Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik
(penilaian) yang sistematis;
5.      Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu
sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis
adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahanitu
terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA
keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
  R      N    O    L    O    G    I
Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu

Konsep Ruang
•         Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. 
        Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
       Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari
ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
       Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
       Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
       Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah
itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita
untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
       Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang 
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1.         Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku
sejarah
2.          Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian
1.       Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup ( beraktivitas )

1. Berfikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah


Sejarah itu diakronis artinya  memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang,
sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang.
Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan
tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. 
Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari
waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu
perubahan itu terjadi sepanjang masa. 
Diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati
dan khronos yang berarti perjalanan waktu.

Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang


berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul
secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi
dalam ruang yang terbatas.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan
dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman
berikutnya.
Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi
peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan
penjelasan secara kronologis dan kausalita.

Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia yang
dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.

Adapun ciri  diakronik yaitu

a.      Mengkaji dengan berlalunya masa;

b.      Menitik beratkan pengkajian pristiwa pada sejarahnya

c.       Bersifat historis atau komparatif;


d.      Bersifat vertikal;

e.       Terdapat konsep perbandingan;

f.       Cakupan kajian lebih luas;

2. Berpikir Kausalitas dalam mempelajari sejarah sebagai ilmu.


            Cara berpikir kausalitas adalah berpikir dengan hukum sebab-akibat. Sebuah kejadian
diawali ‘sebab’ yang menimbulkan ‘akibat’. Sementara, cara berpikir kontingensi, secara
sederhana, adalah berpikir bahwa sebuah kejadian terjadi oleh sebab yang beragam
(kontingen). Kajian sejarah adalah kajian tentang sebab-sebab dari suatu peristiwa terjadi
sehingga hampir merupakan aksioma atau kebenaran umum.

A. Cara Berpikir Diakronik Dalam Mempelajari Sejarah

Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam bahasa


latin artinya melalui/ melampaui danchronicus artinya waktu. Diakronis artinya memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis


sesuatu. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali
suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya.

Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan membicarakan suatu
peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu
terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah berupaya menganalisis evolusi/perubahan
sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan
itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan
tertentu berkembang/berkelanjutan.

Perkembangan Sarekat Islam di Solo (1911-1920); Perang Diponegaro (1925-1930); dan


Revolusi Fisik di Indonesia (1945-1949) merupakan beberapa contoh penulisan sejarah yang
menggunakan pendekatan diakronik.

B. Konsep Ruang dan Waktu

Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan
yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu.

1. Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah
pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari
sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia
memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif
inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.

2. Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal
di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya.
Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial,
budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.

3. Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan
sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada
dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.
C. Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup (beraktivitas) 

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui
terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui lapisan-lapisan bumi.
Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala. 
Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka
dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya.  Melalui pemeriksaan
laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah
menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk mengetahui usia
manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa
perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan
alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan
menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan
tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa
berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok
tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat
atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka
lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan
muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan
dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan
masyarakat seperti animisme dan dinamisme

DAFTAR PUSTAKA
: http://id.shvoong.com/humanities/history/2266640-pembagian-zaman-prasejarah-
berdasarkan-geologi/#ixzz2rLPihCnr
 Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X,  Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta.
Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai