Disusun Oleh :
KELOMPOK I
KETUA : SULFITRI
SEKRETARIS : ASNI
MODERATOR : SITI HARDAYANTI WALLY
KATA ANGGOTA : LA HAMU
PENGANTAR ARYAN RUMUS
ARDIAN PRATAMA
LA RISLAN KAIMUDIN
BURHAN WALLY
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?
2) Apa saja jenis-jenis manusia purba ?
3) Bagaimana cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?
4) Apa saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?
3. Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah:
1) Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia
2) Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3) Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengalaman masa lampau yang disusun
secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran
mengenai masa lampau. Dan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan maka harus
dibuktikan secara keilmuan menggunakan metode-metode dan berbagai standard ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan kebenaran tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen
yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah.
Sejarah dianggap sebagai suatu ilmu karena sejarah sendiri mempunyai syarat-syarat
ilmu, antara lain:
1. Adanya objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan sebab
akibat;
2. Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
3. Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
4. Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik
(penilaian) yang sistematis;
5. Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda.
Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu
sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis
adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahanitu
terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA
keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
R N O L O G I
Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu
Konsep Ruang
• Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari
ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah
itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita
untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku
sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian
1. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup ( beraktivitas )
Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia yang
dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.
Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan membicarakan suatu
peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu
terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah berupaya menganalisis evolusi/perubahan
sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan
itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan
tertentu berkembang/berkelanjutan.
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan
yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu.
1. Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah
pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari
sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia
memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif
inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal
di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya.
Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial,
budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan
sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada
dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.
C. Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup (beraktivitas)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui
terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat ini, melalui lapisan-lapisan bumi.
Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.
Semakin dalam dari permukaan tanah tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka
dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya. Melalui pemeriksaan
laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah
menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi bertujuan untuk mengetahui usia
manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa
perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan
alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan
menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan
tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa
berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok
tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat
atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka
lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan
muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan
dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan
masyarakat seperti animisme dan dinamisme
DAFTAR PUSTAKA
: http://id.shvoong.com/humanities/history/2266640-pembagian-zaman-prasejarah-
berdasarkan-geologi/#ixzz2rLPihCnr
Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta.
Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira