Anda di halaman 1dari 82

Rumah Bubungan Lima memiliki struktur pembagian ruang

rumah yang khas. Ada tiga bagian utama dari rumah ini, yakni
bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Bagian atas
terdiri dari atap dan bubungan yang biasanya terbuat dari ijuk
maupun seng. Di bagian atap ini biasanya terdapat loteng yang
penghuni rumah menyimpan benda-benda pusaka disakralkan.

Senjata tradisional ini dulunya digunakan untuk melawan


SENJATA TRADISIONAL PROVINSIN BENGKULU
musuh atau melindungi diri. Namun, untuk saat ini senjata
tersebut banyak digunakan sebagai pelengkap pakaian adat
ataupun sebagai koleksi benda pusaka.

Keris ini hanya dapat digunakan oleh kepala adat atau hulung
balang masyarakat Bengkulu, saat berperang, untuk membela
diri serta dalam upacara adat. Selain dianggap keramat, keris ini
juga dianggap pemberani bagi pemilik atau pemegangnya.

PAKAIAN ADAT BENGKULU Pengantin perempuan Bengkulu Melayu memakai baju kurung
beludru bertabur, baju panjang beludru bertabur dan kebaya
pendek serta panjang yang dari kain sutera tipis bertabur.

Baju betabur berupa baju kebaya yang ditaburi dengan


bermacam-macam tabur. Pakaian ini terbuat dari kepingan
perak bersepuh emas yang terdiri dari tabur-penabur yang
dipasang di seluruh permukaan baju.

PAKAIAN ADAT PROVINSI LAMPUNG

Dengan dipadukan celana panjang hitam. Lalu untuk bagian


luarnya dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas
Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Sarung ini
dipakai menutup celana dari pinggang hingga lutut
RUMAH ADAT PROVINSI LAMPUNG

Rumah adat Lampung yang masih bertahan hingga kini


diantaranya adalah Nuwow Sesat. Nuwow Sesat sendiri
bermakna “rumah adat” dan masih banyak ditemukan pada
kawasan Lampung.

SENJATA TRADISIONAL PROVINSI LAMPUNG

Badik Lampung merupakan salah satu senjata tradisional yang


berasal dari Lampung. Senjata ini dikenal oleh seluruh kalangan
masyarakat. Mata pisau Badik membengkok pada bagian
ujungnya, sedangkan bagian gagang senjata ini berbentuk
seperti gagang golok.
Kalimantan Barat merupakan provinsi yang ditinggali oleh beragam
suku, dengan dua suku terbesar yaitu Suku Dayak dan Suku Melayu.
Keduanya kemudian mempengaruhi beragam bentuk rumah adat
tradisional di provinsi ini. Setiap rumah adat khas Kalimantan barat
atau dikenal sebagai rumah Radakng kemudian menjadi rumah khas
suku Dayak.

Hingga saat ini rumah adat tersebut dapat kita temukan di berbagai
komplek perkampungan budaya di Jl Sutan Syahrir, Pontianak, dan
menjadi rumah adat terbesar yang di Indonesia. Rumah adat
Kalimantan Barat ini kemudian juga menjadi landmark Kalimantan
Barat selain Landmark Tugu Khatulistiwa. Sebagai rumah adat
terbesar, rumah adat ini terbagi ke sekitar 50 ruangan memiliki
panjang 138 meter dengan lebar 6-7 meter serta.

Kalimantan Barat - Buang Kuureng

Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan Barat dari


suku Melayu. Sering juga disebut baju kurung. Buang
Kuureng sekilas mirip dengan baju kurung Malaysia dan
Brunei Darussalam. Namun ada corak yang membedakan.
Terbuat dari kain satin dengan benang warna keemasan.

SENJATA TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT - MANDAU Senjata tradisional suku Dayak pada masa lampau dan
masih dipertahankan oleh suku Dayak hingga kini. Mandau
ini sejenis dengan parang dan berbentuk panjang, terbuat
dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi.

RUMAH ADAT PROVINSI SUMATERA BARAT ( RUMAH


GADANG ) Rumah Gadang adalah rumah tradisional dari
suku minangkabau. Menurut bentuknya, rumah adat ini
disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah
bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong
runcing menjulang.

RUDUIH Budaya Minangkabau memiliki karakteristik yang sangat


menarik dibandingkan dengan budaya lain di Sumatera.
Pastinya banyak hal unik dan menarik yang ada di suku
Minang. Ini meluas ke adat adat pernikahan, budaya
bepergian, termasuk senjata tradisionalnya, yakni ruduih
yang merupakan senjata tradisional Padang yang mirip
parang dari budaya Minang di Sumatera Barat.

Pakaian pengantin khas Sumatera Barat dikenal dengan


kesan elegan dan mewah dengan banyak corak emas.
Salah satu aksesori khas dari pakaian pengantin minang
adalah hiasan kepala anak daro atau pengantin
perempuan yang disebut suntiang. Suntiang adalah hiasan
kepala pengantin perempuan yang dirangkai bersusun
dalam jumlah ganjil, terdiri dari bungo sarunai, bungo
gadang, kembang goyang, dan kote-kote. Biasanya dalam
sebuah suntiang terdapat tujuh susunan yaitu lima lapis
bungo sarunai dan tiga lapis bungo gadang. Adapun hiasan
paling atas disebut kembang goyang, sementara hiasan
yang jatuh di kanan dan kiri disebut kote-kote.
Rumah Adat Dulohupa adalah rumah adat yang paling
terkenal di daerah Gorontalo. Mayoritas, rumah adat ini
berada di Kecamatan Kota Selatan. Secara arsitektur,
rumah adat ini mengusung konsep rumah panggung. Akan
tetapi, makna filosofis dari rumah adat ini berbeda dengan
rumah panggung yang berada di daerah Sumatra.

Pakaian adat Gorontalo untuk perempuan bernama bili'u dan


paluwala untuk laki-laki. Biasanya, pakaian Gorontalo
tersebut dipakai untuk keperluan acara pernikahan. Hal
paling menonjol dari pakaian adat Sulawesi Utara ini adalah
penggunaan aksesoris yang bisa mencapai hingga delapan
jenis.
SENJATA TRADISIONAL PROVINSI GORONTALO - SUMALA

Sumala adalah senjata yang digunakan oleh Mayuru, yaitu


pasukan kerajaan yang berbaju hitam pada jaman dahulu.
Sumala dipakai di seluruh kerajaan yang berada di
Gorontalo.

Piso Gading. Terakhir, senjata tradisional Sumatera Utara


ialah Piso Gading. Senjata ini berasal dari Tanah Toba.
Rumah dengan ketinggian 1,7 meter ini dahulu digunakan sebagai
tempat tinggal para raja. Seiring perubahan zaman, rumah ini
banyak dibangun sebagai tempat tinggal masyarakat suku Batak.
Rumah adat ini kemudian berbentuk rumah panggung, dengan
tujuan bagian kolongnya sebagai tempat pemeliharaan hewan
seperti kambing atau ayam.

Uniknya dari rumah ini berbentuk rumah panggung, untuk dapat


masuk ke rumah adat ini harus menggunakan tangga yang terletak
di bagian tengah bangunan, dengan maksud agar tamu yang datang
kemudian menunduk atau menghormati sang empunya rumah.
Rumah adat Bolon ini memiliki beberapa jenis seperti rumah Bolon
Toba, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Karo, rumah Bolon
Simalungun, rumah Bolon Mandailing, hingga rumah Bolon Angkola.
Sayangnya, kini jumlahnya berkurang banyak. Sehingga lebih sulit
ditemukan.

Pakaian adat Sumatera Utara didominasi oleh pakaian


adat suku Batak yang disebut ulos, karena mayoritas
penduduk di provinsi beribukota Medan ini berasal dari
suku Batak. Ulos digunakan hampir semua sub suku Batak,
hanya saja penamaan dan fungsinya berbeda-beda.
Rumah Boyang adalah rumah adat yang berasal dari
Sulawesi Barat. Seperti yang dikutip dari Wikipedia,
rumah adat Boyang adalah tempat tinggal suku Mandar
yang merupakan suku asli dari wilayah Sulawesi Barat.
Rumah adat Sulawesi Barat ini juga terdiri dari dua jenis,
yaitu Boyang Adaq dan Boyang Beasa.

Tana' Bulawan merupakan pakaian adat Sulawesi Barat


yang dapat dikenakan oleh para pria Mamasa maupun
wanita suku Sulawesi Barat tersebut
Badik atau Badek

Badik atau Badek


Senjata tradisional Sulawesi Barat salah satunya yaitu
Badik. Badik merupakan senjata seperti pisau berbentuk
khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan
Makassar. Badik ini bersisi tajam tunggal maupun ganda.
Badik ini panjangnya mencapai sekitar setengah meter.

Rumah Malige atau disebut Kamali didirikan tanpa tali


pengikat atau paku tapi dengan saling mengait. Meski
demikian mampu berdiri dengan kokoh dan megah.

Malige berasal dari kata mahligai atau istana. Tujuan


pembangunan Malige adalah sebagai tempat tinggal sultan
dan keluarganya. Sultan merupakan sebutan raja di
Kerajaan Buton. Rumah Malige terbuat dari kayu jati dan
wola dengan konstruksi rumah panggung yang semua
pasaknya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku.
Suku Tolaki merupakan suku yang penduduknya
mayoritas di Sulawesi Tenggara. Ada banyak budaya suku
Tolaki-lah yang sering dikemukakan termasuk salah
satunya pakaian adat Sulawesi Tenggara. Pakaian adat
Tolaki dikenal dengan sebutan Babu Nggawi dan Babu
Nggawi Langgai.

Parang Taawu  senjata tradisional Sulawesi Tenggara

Parang Taawu merupakan senjata tradisional Sulawesi


Tenggara yang bentuk bilah panjang bermata satu.
Rumah adat ini dibangun dalam bentuk rumah
panggung yang ditopang oleh tiang-tiang,
sedangkan tiang yang digunakan bisa mencapai 16
sampai 18 tiang. Rumah adat Walewangko juga
menjadi ciri khas, dua tangga terletak di bagian
depan rumah.

Provinsi Sulawesi Utara ditempati oleh berbagai


suku, salah satunya adalah suku Sangihe Talaud.
Suku tersebut memiliki pakaian adat yang bernama
Laku Tepu. Laku Tepu adalah baju lengan panjang
yang memiliki ciri khas berupa untaian.

Hengkeng U Nang yang berasal dari Timeno Kiawang Siau


Pedang bara Sangihe Sulawesi Utara ini dikenal mahir memainkan pedang bara. Bahkan ketika
berperang dia tidak jarang menggunakan pedang bara
untuk melawan musuh-musuhnya. Pahlawan yang lahir
pada tahun 1590 ini bahkan pernah diangkat menjadi
Kontraktor Proyek Pembangunan Armada Angkatan Laut
pada tahun 1612.

Pedang bara Sangihe memiliki gagang dua cabang. Tidak


hanya pada gagang, pada ujung pedang bara juga memiliki
dua cabang yang diantara dua cabang tersebut terdapat
gerigi-gerigi. Pedang bara Sangihe menjadi salah satu
senjata tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara
dan menjadi salah satu kekayaan kebudayaan yang
dimiliki Indonesia.

Provinsi Nusa Tenggara Barat Berugaq atau Berugak Sekenam merupakan salah satu
Rumah Adat Berugaq Sekenam rumah adat NTB yang berfungsi sebagai ruang komunal.
Mengutip Lalu Erwan Husnan dalam situs
repositori.kemdikbud.go.id, Berugaq tergolong dalam jenis
bangunan non rumah tinggal. Rumah adat ini kerap
digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk
belajar tentang kebudayaan dan tata krama.

Sesuai namanya yakni Sekenam, Berugaq ini memiliki


enam tiang penyangga. Jika tiang penyangga hanya empat
buah, maka disebut Berugaq Sekepat. Bagian bawah
Berugaq meliputi lantai dasar sampai ke tempat duduk dan
tiang penopang. Selain itu, pada bagian paling bawah juga
terdapat elemen bernama sampak atau umpak, jejait, dan
perteng.

PAKAIAN ADAT PEGON PAKAIAN ADAT NUSA TENGGARA Pakaian adat Pegon merupakan pakaian adat Nusa
BARAT
Tenggara Barat yang berasal dari suku Sasak, dimana
pakaian ini khusus digunakan oleh kaum pria. Pegon
merupakan baju adat berupa jas dengan warna gelap,
dimana pakaian adat ini juga masih dipengaruhi oleh
budaya Jawa.

Tulup merupakan senjata tradisional suku Sasak dari Nusa


Tenggara Barat (NTB) yang berarti sumpitan atau tiup.
Biasanya tulup digunakan untuk berburu hewan.
RUMAH ADAT KHAS PAPUA

Rumah Adat Khas Papua

Rumah Honai merupakan salah satu rumah khas Papua, namun


tidak dapat ditemukan di seluruh Papua, hanya dapat temui pada
suku Dani tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya,
Papua. Honai merupakan sebutan untuk rumah adat yang
ditempati oleh laki-laki.

BAJU KAIN RUMPUT


Pakaian adat ini merupakan pakaian yang sudah
mendapatkan sentuhan modern. Baju kain rumput dapat
digunakan oleh laki-laki maupun perempuan.

Pakaian ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar


pucuk daun sagu yang sudah dikeringkan. Daun sagu yang
digunakan sebagai bahan harus diambil saat air laut
sedang pasang. Daun sagu yang sudah diambil kemudian
dikeringkan lalu direndam sebelum dianyam.

Daun tersebut kemudian dianyam dengan menggunakan


bantuan alat berupa kayu sepanjang satu meter. Kayu
tersebut berfungsi untuk mengaitkan ujung-ujung tali. Tali
tersebut terbuat dari rumput-rumput, yang sebelumnya
telah dikeringkan, yang dipilin menjadi satu.
Panah dan Busur
Panah dan busur merupakan senjata tradisional yang
paling populer digunakan oleh masyarakat Papua.

Rumah dengan ketinggian 1,7 meter ini dahulu digunakan sebagai


tempat tinggal para raja. Seiring perubahan zaman, rumah ini
banyak dibangun sebagai tempat tinggal masyarakat suku Batak.
Rumah adat ini kemudian berbentuk rumah panggung, dengan
tujuan bagian kolongnya sebagai tempat pemeliharaan hewan
seperti kambing atau ayam.

Uniknya dari rumah ini berbentuk rumah panggung, untuk dapat


masuk ke rumah adat ini harus menggunakan tangga yang terletak
di bagian tengah bangunan, dengan maksud agar tamu yang datang
kemudian menunduk atau menghormati sang empunya rumah.
Rumah adat Bolon ini memiliki beberapa jenis seperti rumah Bolon
Toba, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Karo, rumah Bolon
Simalungun, rumah Bolon Mandailing, hingga rumah Bolon Angkola.
Sayangnya, kini jumlahnya berkurang banyak. Sehingga lebih sulit
ditemukan.
Pakaian adat Sumatera Utara didominasi oleh pakaian adat
suku Batak yang disebut ulos, karena mayoritas penduduk
di provinsi beribukota Medan ini berasal dari suku Batak.
Ulos digunakan hampir semua sub suku Batak, hanya saja
penamaan dan fungsinya berbeda-beda.

Piso Gading. Terakhir, senjata tradisional Sumatera Utara


ialah Piso Gading. Senjata ini berasal dari Tanah Toba.
PROVINSI BALI – BALE DAUH

Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk


menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur untuk
anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di bagian barat
rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah
dari Bale Manten.

Payas agung adalah pakaian tradisional masyarakat Bali.


Payas agung ini biasanya dipakai ketika upacara
pernikahan atau potong gigi. Pakaian ini memiliki kesan
mewah dan spesial, maka dari itu payas agung tidak
ditujukan untuk berbagai aktivitas.

Payas agung dikenakan bersama mahkota yang


menjulang tinggi dan kain dengan berbagai warna yang
dipakai oleh pengantin perempuan.

pengantin perempuan juga memakai tapih panjang yang


melilit dari dada hingga jari kaki. Kain ini lalu dilapisi
oleh kemben dan kamen prada yang menutup sampai
mata kaki.

Keris dan tombak adalah senjata tradisional Bali yang


utama. Kedua senjata ini paling sering digunakan sebagai
pelengkap upacara di pura.

“Rumah Adat Joglo”


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki rumah


adat tradisional yang disebut dengan “Rumah Adat
Joglo”. Bukan hanya dapat ditemukan di Yogyakarta
melainkan di beberapa wilayah Provinsi Jawa Tengah
juga masih sering dijumpai.
Pinjung adalah pakaian adat Yogyakarta yang umum dikenakan oleh
abdi dalem keraton Yogyakarta. Pinjung adalah kain yang digunakan
sebagai penutup sampai ke dada. Biasanya kain pinjungan dilengkapi
dengan kemben atau kain penutup dada. Selain itu, bisa juga
dipadukan dengan baju batik atau lurik sebagai penutup terluar.

Tombak Tombak adalah senjata tradisional Yogyakarta yang


berguna sebagai alat penusuk pada saat terjadi
peperangan atau perburuan. Senjata ini merupakan salah
satu senjata yang sudah dikenal baik oleh mayoritas
masyarakat Jawa sebagai senjata yang bertuah. Dalam
bahasa Jawa, tombak dikenal dengan sebutan waos.

Di samping itu, terdapat juga tombak yang mempunyai


tangkai panjang. Tombak tangkai panjang tersebut
dikenal dengan istilah landheyan. Panjang tombak rata-
rata memiliki ukuran sepanjang 40 cm. Dan yang
terpanjang ukurannya mencapai 2,5 meter.
RUMAH RADAKNG – KALIMANTAN BARAT

Rumah Radakng atau disebut juga rumah panjang merupakan


nama rumah adat Kalimantan Barat yang berbentuk rumah
panggung yang memiliki panjang hingga 180 meter, lebar 30
meter, dan tinggi 5–8 meter di atas permukaan tanah. Tiang-
tiang penyangga rumahnya sangat tinggi dan tangganya lebar.
Filosofi dari rumah berbentuk persegi panjang ini
menggambarkan kebersamaan dan toleransi dari setiap
anggota keluarga. Bayangkan saja, dengan rumah sepanjang
itu, Rumah Radakng bisa menampung puluhan kepala
keluarga dan ratusan orang.

BUANG KUURENG
PAKAIAN ADAT KALIMANTAN BARAT

Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan


Barat dari suku Melayu. Sering juga disebut baju
kurung. Buang Kuureng sekilas mirip dengan baju
kurung Malaysia dan Brunei Darussalam.
SENJATA TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT - MANDAU

Senjata tradisional suku Dayak pada masa lampau


dan masih dipertahankan oleh suku Dayak hingga
kini. Mandau ini sejenis dengan parang dan
berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang
diambil dari batu gunung yang mengandung besi.

RUMAH ADAT PROVINSI MALUKU – BAELEO Rumah adat ini kerap dijumpai di Maluku sehingga
sering dianggap sebagai perwakilan dari rumah adat
Maluku. Rumah adat ini kemudian sebenarnya
memiliki suku Huaulu sebagai penduduk asli Pulau
Seram, Ambon. Saat mendirikan rumah adat Baileo
ini diadakan berbagai upacara ritual supaya
bangunan kemudian dapat bertahan lama dan yang
meninggalkannya selamat dari berbagai bahaya.

Rumah baileo juga banyak dijumpai di Kecamatan


Saparua, Kabupaten Maluku Tengah karena dijadikan
sebagai warisan budaya sekaligus sebagai identitas
masyarakat Maluku. Ciri Khas dari rumah adat ini
diantaranya bentuk rumah panggung yang lantai
sengaja dibuat lebih tinggi tanpa jendela dan
dinding.
Baju cele ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara
adat di Maluku, seperti acara pelantikan raja, cuci
negeri, pesta negeri, panas pela dan lain-lain. Baju
cele adalah kain kebaya yang dikombinasikan dengan
kain salele di pinggang.

PARANG SALAWAKU

“Parang Salawaku adalah sepasang senjata


tradisional dari Maluku. Parang Salawaku terdiri dari
Parang (pisau Panjang) dan Salawaku ( perisai ) yang
pada masa lalu adalah senjata yang digunakan untuk
berperang. Bagi masyarakat Maluku, Parang dan
Salawaku adalah simbol kemerdekaan rakyat.
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rumah Adat Berugaq Sekenam
rumah adat NTB yang berfungsi sebagai ruang komunal. Berugaq
tergolong dalam jenis bangunan non rumah tinggal. Rumah adat ini
kerap digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk belajar
tentang kebudayaan dan tata krama.

Sesuai namanya yakni Sekenam, Berugaq ini memiliki enam tiang


penyangga. Jika tiang penyangga hanya empat buah, maka disebut
Berugaq Sekepat. Bagian bawah Berugaq meliputi lantai dasar sampai
ke tempat duduk dan tiang penopang. Selain itu, pada bagian paling
bawah juga terdapat elemen bernama sampak atau umpak, jejait, dan
perteng.

PAKAIAN ADAT PEGON PAKAIAN ADAT NUSA


TENGGARA BARAT

Pakaian adat Pegon merupakan pakaian adat Nusa Tenggara Barat yang
berasal dari suku Sasak, dimana pakaian ini khusus digunakan oleh
kaum pria. Pegon merupakan baju adat berupa jas dengan warna gelap,
dimana pakaian adat ini juga masih dipengaruhi oleh budaya Jawa.
Tulup merupakan senjata tradisional suku Sasak dari Nusa Tenggara
Barat (NTB) yang berarti sumpitan atau tiup. Biasanya tulup digunakan
untuk berburu hewan

RUMAH ADAT KALIMANTAN UTARA BALOY MAYO

Rumah adat Kalimantan Utara atau yang sering disebut rumah


Baloy atau rumah Baloy Mayo sebenarnya adalah rumah adat suku
Tidung, salah satu suku yang mendiami provinsi Kalimantan Utara.
Pakaian Adat Bulang Kuurung · Pakaian Dekot Tangan atau (pakaian
adat dengan model lengan pendek) · Pakaian Lengke atau (pakaian adat
dengan model lengan panjang).

MANDAU DAYAK KALIMANTAN UTARA

Kalimantan Utara memiliki senjata tradisional yang sama dengan


Kalimantan Timur yaitu Mandau, karena provinsi ini merupakan
pecahan dari Kalimantan Timur. Selain Mandau, Kalimantan Utara juga
mempunyai senjata jarak jauh yang sangat terkenal dan khas yaitu
Sumpit.
RUMOH ACEH
Rumah Aceh (Aksara Jawoë : ‫ )رومه عادة اچيه‬atau yang lebih
dikenal dengan nama "Rumoh Aceh" merupakan rumah
adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung
dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga
bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë
(serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan
seuramoë likô t (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian
tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap
rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka
keluarga.

Khusus untuk baju adat Aceh memiliki sebutan tersendiri


dari setiap jenisnya. Pakaian adat Aceh tersebut terdiri
dari meukasah, meukeutop, sileuweu, baju kurung, daro
baro, celana cekak musang serta berbagai perhiasan
lainnya sebagai pelengkap busana adat utama.
RENCONG SENJATA PUSAKA BAGI RAKYAT ACEH

Rencong atau Rincong atau Rintjoeng adalah senjata


pusaka bagi rakyat Aceh dan merupakan symbol
keberanian,keperkasaan,pertahanan diri dan
kepahlawanan aceh dari abad ke abad. Menurut salah satu
sumber Rencong telah dikenal pada awal Islam
Kesultanan di abad ke-13.

RUMAH RADAKNG – KALIMANTAN BARAT


Rumah Radakng atau disebut juga rumah panjang
merupakan nama rumah adat Kalimantan Barat yang
berbentuk rumah panggung yang memiliki panjang hingga
180 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 5–8 meter di atas
permukaan tanah. Tiang-tiang penyangga rumahnya
sangat tinggi dan tangganya lebar.
Filosofi dari rumah berbentuk persegi panjang ini
menggambarkan kebersamaan dan toleransi dari setiap
anggota keluarga. Bayangkan saja, dengan rumah
sepanjang itu, Rumah Radakng bisa menampung puluhan
kepala keluarga dan ratusan orang.

Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan Barat


BUANG KUURENG
PAKAIAN ADAT KALIMANTAN BARAT

dari suku Melayu. Sering juga disebut baju kurung. Buang


Kuureng sekilas mirip dengan baju kurung Malaysia dan
Brunei Darussalam.

SENJATA TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT - MANDAU

Senjata tradisional suku Dayak pada masa lampau dan


masih dipertahankan oleh suku Dayak hingga kini.
Mandau ini sejenis dengan parang dan berbentuk panjang,
terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung
yang mengandung besi.
RUMAH ADAT PROVINSI MALUKU – BAELEO
Rumah adat ini kerap dijumpai di Maluku sehingga
sering dianggap sebagai perwakilan dari rumah adat
Maluku. Rumah adat ini kemudian sebenarnya
memiliki suku Huaulu sebagai penduduk asli Pulau
Seram, Ambon. Saat mendirikan rumah adat Baileo
ini diadakan berbagai upacara ritual supaya
bangunan kemudian dapat bertahan lama dan yang
meninggalkannya selamat dari berbagai bahaya.

Rumah baileo juga banyak dijumpai di Kecamatan


Saparua, Kabupaten Maluku Tengah karena dijadikan
sebagai warisan budaya sekaligus sebagai identitas
masyarakat Maluku. Ciri Khas dari rumah adat ini
diantaranya bentuk rumah panggung yang lantai
sengaja dibuat lebih tinggi tanpa jendela dan
dinding.

BAJU CELE – PROVINSI MALUKU

Baju cele ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara adat di


Maluku, seperti acara pelantikan raja, cuci negeri, pesta
negeri, panas pela dan lain-lain. Baju cele adalah kain kebaya
yang dikombinasikan dengan kain salele di pinggang.
PARANG SALAWAKU
SENJATA TRADISIONAL PROVINSI MALUKU

“Parang Salawaku adalah sepasang senjata tradisional dari


Maluku. Parang Salawaku terdiri dari Parang (pisau Panjang)
dan Salawaku ( perisai ) yang pada masa lalu adalah senjata
yang digunakan untuk berperang. Bagi masyarakat Maluku,
Parang dan Salawaku adalah simbol kemerdekaan rakyat.

RUMAH RADAKNG – KALIMANTAN BARAT


Rumah Radakng atau disebut juga rumah panjang merupakan
nama rumah adat Kalimantan Barat yang berbentuk rumah
panggung yang memiliki panjang hingga 180 meter, lebar 30
meter, dan tinggi 5–8 meter di atas permukaan tanah. Tiang-
tiang penyangga rumahnya sangat tinggi dan tangganya lebar.
Filosofi dari rumah berbentuk persegi panjang ini
menggambarkan kebersamaan dan toleransi dari setiap
anggota keluarga. Bayangkan saja, dengan rumah sepanjang
itu, Rumah Radakng bisa menampung puluhan kepala
keluarga dan ratusan orang.
BUANG KUURENG
PAKAIAN ADAT KALIMANTAN BARAT

Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan Barat dari


suku Melayu. Sering juga disebut baju kurung. Buang Kuureng
sekilas mirip dengan baju kurung Malaysia dan Brunei
Darussalam.

SENJATA TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT - MANDAU

Senjata tradisional suku Dayak pada masa lampau dan masih


dipertahankan oleh suku Dayak hingga kini. Mandau ini
sejenis dengan parang dan berbentuk panjang, terbuat dari
bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang
mengandung besi.
RUMAH ADAT JAWA BARAT

RUMAH TOGOK ANJING – GARUT Rumah adat Jawa Barat yang pertama adalah rumah Togok
Anjing yang berada pada daerah Garut. Togok Anjing memiliki
arti yakni seperti sikap anjing sedang duduk. Rumah adat Togok
Anjing memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis
batang.
Rumah adat ini memiliki desain bangunan yang sangatlah
familiar dan umum ditemui saat ini. Bentuknya menyerupai
desain dari sebuah gazebo yang sering dijumpai pada daerah di
Jawa Barat. Karena desainnya yang sangat sederhana inilah
menjadikan rumah Togok Anjing banyak digunakan sebagai
inspirasi orang dalam membangun rumah atau hunian.

Beskap adalah pakaian adat Jawa Barat untuk laki-laki Sunda


yang biasanya digunakan saat acara resmi dan penting. Pakaian
adat ini dipakai oleh para pejabat. Warnanya beragam, ada yang
kuning gading, putih, dan hitam.
Kujang. Kujang ialah salah satu senjata tradisional Jawa Barat
yang bentuk aslinya mirip kudi yang awalnya digunakan sebagai
alat pertanian, namun karena perubahan zaman, kudi menjadi
senjata tradisional.

NUWOW SESAT PROVINSI LAMPUNG

Rumah adat Lampung yang masih bertahan hingga kini


diantaranya adalah Nuwow Sesat. Nuwow Sesat sendiri
bermakna “rumah adat” dan masih banyak ditemukan pada
kawasan Lampung.

PAKAIAN ADAT PROVINSI LAMPUNG -TULANG BAWANG. Pakaian adat resmi dari provinsi Lampung dinamakan Tulang
Bawang. Walaupun berpenduduk heterogen, pakaian adat Tulang
Bawang ini tetap dilestarikan ditengah-tengah masyarakat.
Hingga kini, kita bisa melihat pakaian tradisional ini dikenakan di
upacara pernikahan dan dikenakan oleh para penari sebagai
simbol penghormatan budaya asli Lampung.

Pakaian Tulang Bawang kental dengan tradisi ketimuran dengan


model baju tertutup dan menjunjung tinggi nilai kesopanan. Para
pria mengenakan atasan putih berlengan panjang dengan
bawahan celana berwarna sama. Selain itu, di bagian pinggang
dililitkan sarung hingga sepanjang lutut. Biasanya sarung ini
didominasi warna merah dan emas.

BADIK LAMPUNG - PROVINSI LAMPUNG

Badik Lampung merupakan salah satu senjata tradisional yang


berasal dari Lampung. Senjata ini dikenal oleh seluruh kalangan
masyarakat. Mata pisau Badik membengkok pada bagian
ujungnya, sedangkan bagian gagang senjata ini berbentuk seperti
gagang golok.
Rumah dengan ketinggian 1,7 meter ini dahulu digunakan sebagai tempat
tinggal para raja. Seiring perubahan zaman, rumah ini banyak dibangun
sebagai tempat tinggal masyarakat suku Batak. Rumah adat ini kemudian
berbentuk rumah panggung, dengan tujuan bagian kolongnya sebagai
tempat pemeliharaan hewan seperti kambing atau ayam.

Uniknya dari rumah ini berbentuk rumah panggung, untuk dapat masuk ke
rumah adat ini harus menggunakan tangga yang terletak di bagian tengah
bangunan, dengan maksud agar tamu yang datang kemudian menunduk
atau menghormati sang empunya rumah. Rumah adat Bolon ini memiliki
beberapa jenis seperti rumah Bolon Toba, rumah Bolon Pakpak, rumah
Bolon Karo, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Mandailing, hingga
rumah Bolon Angkola. Sayangnya, kini jumlahnya berkurang banyak.
Sehingga lebih sulit ditemukan.
Pakaian adat Sumatera Utara didominasi oleh pakaian adat suku Batak
yang disebut ulos, karena mayoritas penduduk di provinsi beribukota
Medan ini berasal dari suku Batak. Ulos digunakan hampir semua sub suku
Batak, hanya saja penamaan dan fungsinya berbeda-beda.
Piso Gading. Terakhir, senjata tradisional Sumatera
Utara ialah Piso Gading. Senjata ini berasal dari Tanah

PROVINSI BALI – BALE DAUH

Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk menerima tamu
dan juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bale Dauh
terletak di bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih
rendah dari Bale Manten.
Payas agung adalah pakaian tradisional masyarakat
Bali. Payas agung ini biasanya dipakai ketika upacara
pernikahan atau potong gigi. Pakaian ini memiliki kesan
mewah dan spesial, maka dari itu payas agung tidak
ditujukan untuk berbagai aktivitas.

Payas agung dikenakan bersama mahkota yang


menjulang tinggi dan kain dengan berbagai warna yang
dipakai oleh pengantin perempuan.

pengantin perempuan juga memakai tapih panjang yang


melilit dari dada hingga jari kaki. Kain ini lalu dilapisi
oleh kemben dan kamen prada yang menutup sampai
mata kaki.
KERIS - PROVINSI BALI

Keris dan tombak adalah senjata tradisional Bali yang


utama. Kedua senjata ini paling sering digunakan
sebagai
pelengkap upacara di pura.
Rumah Bubungan Lima memiliki struktur pembagian ruang rumah
yang khas. Ada tiga bagian utama dari rumah ini, yakni bagian atas,
bagian tengah dan bagian bawah. Bagian atas terdiri dari atap dan
bubungan yang biasanya terbuat dari ijuk maupun seng. Di bagian
atap ini biasanya terdapat loteng yang penghuni rumah menyimpan
benda-benda pusaka

SENJATA TRADISIONAL PROVINSIN BENGKULU Senjata tradisional ini dulunya digunakan untuk
melawan musuh atau melindungi diri. Namun, untuk saat
ini senjata tersebut banyak digunakan sebagai pelengkap
pakaian adat ataupun sebagai koleksi benda pusaka.

Keris ini hanya dapat digunakan oleh kepala adat atau


hulung balang masyarakat Bengkulu, saat berperang,
untuk membela diri serta dalam upacara adat. Selain
dianggap keramat, keris ini juga dianggap pemberani
bagi pemilik atau pemegangnya.

PAKAIAN ADAT BENGKULU Pengantin perempuan Bengkulu Melayu memakai baju


kurung beludru bertabur, baju panjang beludru bertabur
dan kebaya pendek serta panjang yang dari kain sutera
tipis bertabur.

Baju betabur berupa baju kebaya yang ditaburi dengan


bermacam-macam tabur. Pakaian ini terbuat dari
kepingan perak bersepuh emas yang terdiri dari tabur-
penabur yang dipasang di seluruh permukaan baju.

Provinsi Nusa Tenggara Barat Berugaq atau Berugak Sekenam merupakan salah satu
Rumah Adat Berugaq Sekenam rumah adat NTB yang berfungsi sebagai ruang komunal.
Mengutip Lalu Erwan Husnan dalam situs
repositori.kemdikbud.go.id, Berugaq tergolong dalam
jenis bangunan non rumah tinggal. Rumah adat ini kerap
digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk
belajar tentang kebudayaan dan tata krama.

Sesuai namanya yakni Sekenam, Berugaq ini memiliki


enam tiang penyangga. Jika tiang penyangga hanya
empat buah, maka disebut Berugaq Sekepat. Bagian
bawah Berugaq meliputi lantai dasar sampai ke tempat
duduk dan tiang penopang. Selain itu, pada bagian paling
bawah juga terdapat elemen bernama sampak atau
umpak, jejait, dan perteng.
Tulup merupakan senjata tradisional suku Sasak dari
Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berarti sumpitan atau
tiup. Biasanya tulup digunakan untuk berburu hewan.

PAKAIAN ADAT PEGON PAKAIAN ADAT NUSA TENGGARA


BARAT

Pakaian adat Pegon merupakan pakaian adat Nusa


Tenggara Barat yang berasal dari suku Sasak, dimana
pakaian ini khusus digunakan oleh kaum pria. Pegon
merupakan baju adat berupa jas dengan warna gelap,
dimana pakaian adat ini juga masih dipengaruhi oleh
budaya Jawa.
RUMAH BELAH BUBUNG RUMAH ADAT DARI KEPULAUAN RIAU

Rumah Belah Bubung adalah rumah adat dari kepulauan Riau


yang berada di Indonesia. Rumah Belah Bubung juga dikenal
dengan nama rumah rabung atau rumah bubung melayu.

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Nama pakaian Adat Kepulauan Riau adalah Kebaya Labuh dan


teluk belanga. Namun, sebenarnya bukan hanya itu, masih banyak
jenis pakaian tradisio di provinsi tersebut, hanya saja, dikalangan
nasional kedua pakaian itulah yang menjadi ikon wilayah ini. Di
Kep. Riau terdapat baju kurung keke, baju gunting cina, baju
telepuk, dan lain-lain.
Kepulauan Riau punya senjata tradisional yang bernama badik
tumbuk lado. Senjata ini dulunya sering digunakan sebagai alat
untuk membela diri dari musuh.

Pada tahun 70an, Gubernur Jambi pernah mengadakan


sayembara "Sepucuk Jambi Sembilan Rumah" untuk mencari
rumah adat yang menjadi jati diri daerah Jambi. Dari hasil
Sayembara tersebut, yang dipilih dan dijadikan sebagai rumah
adat jambi adalah Rumah Panggung Kajang Leko.
BAJU KURUNG PROVINSI JAMBI

Baju Kurung Pakaian Adat Asli


Jenis pertama yang perlu kamu tahu adalah baju kurung pakaian
untuk adat asli. Baju ini secara umum menggunakan warna
merah dan paduan emas baik untuk pria maupun wanita.
Sementara untuk motifnya adalah bunga bertabur, kembang
berangkai dan bunga melati khas pakaian adat Jambi.

Jambi. Senjata tradisional dari Jambi adalah keris tumbuk lada


atau badik. Bentuknya seperti keris yang lurus dan sedikit
pendek. Bagian atas senjata terbuat dari tanduk atau kayu.
RUMAH ADAT KALIMANTAN TIMUR

Rumah adat Kalimantan Timur yang paling dikenal adalah Rumah Lamin.
Rumah adat Kalimantan Timur tersebut merupakan rumah asli dari suku
Dayak Kenyahk.

BAJU ADAT MISKAT PAKAIAN TRADISIONAL KALIMANTAN TIMUR

Baju adat Miskat adalah pakaian tradisional Kalimantan Timur yang


dulunya menjadi pakaian resmi Sultan Banjar. Model baju Miskat tampak
seperti baju cina jaman dahulu. Baju Miskat untuk kaum pria berupa baju
lengan panjang dengan kancing yang miring ke bagian kanan
SENJATA TRADISIONAL MANDAU

Mandau nerupakan senjata tradisional yang biasanya digunakan oleh para


raja atau kepala suku dari masyarakat Dayak. Hal tersebut dikarenakan,
menurut kepercayaan dari masyarakat setempat senjata tersebut
merupakan salah satu senjata yang sakral. Senjata Mandau mempunyai
bentuk yang menyerupai parang dengan panjang sekitar 50 cm.

Senjata mandau sendiri terdiri dari banyak jenis, tetapi jika dilihat dari
kelengkungan bilahnya, maka terdapat 2 jenis Mandau, Yakni ada bilah
lurus dan juga ada bilah yang condong ke belakang.

Rumah Adat Dulohupa adalah rumah adat yang paling terkenal di daerah
Gorontalo. Mayoritas, rumah adat ini berada di Kecamatan Kota Selatan.
Secara arsitektur, rumah adat ini mengusung konsep rumah panggung.
Akan tetapi, makna filosofis dari rumah adat ini berbeda dengan rumah
panggung yang berada di daerah Sumatra.
Pakaian adat Gorontalo untuk perempuan bernama bili'u dan paluwala
untuk laki-laki. Biasanya, pakaian Gorontalo tersebut dipakai untuk
keperluan acara pernikahan. Hal paling menonjol dari pakaian adat
Sulawesi Utara ini adalah penggunaan aksesoris yang bisa mencapai hingga
delapan jenis.

Sumala adalah senjata yang digunakan oleh Mayuru,


yaitu pasukan kerajaan yang berbaju hitam pada jaman
dahulu. Sumala dipakai di seluruh kerajaan yang berada
di Gorontalo.
RUMAH ADAT KHAS PAPUA

Rumah Adat Khas Papua

Rumah Honai merupakan salah satu rumah khas Papua, namun


tidak dapat ditemukan di seluruh Papua, hanya dapat temui pada
suku Dani tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya,
Papua. Honai merupakan sebutan untuk rumah adat yang
ditempati oleh laki-laki.

BAJU KAIN RUMPUT


Pakaian adat ini merupakan pakaian yang sudah
mendapatkan sentuhan modern. Baju kain rumput
dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan.

Pakaian ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar


pucuk daun sagu yang sudah dikeringkan. Daun sagu
yang digunakan sebagai bahan harus diambil saat air
laut sedang pasang. Daun sagu yang sudah diambil
kemudian dikeringkan lalu direndam sebelum dianyam.

Daun tersebut kemudian dianyam dengan menggunakan


bantuan alat berupa kayu sepanjang satu meter. Kayu
tersebut berfungsi untuk mengaitkan ujung-ujung tali.
Tali tersebut terbuat dari rumput-rumput, yang
sebelumnya telah dikeringkan, yang dipilin menjadi
satu.
Panah dan Busur
Panah dan busur merupakan senjata tradisional yang
paling populer digunakan oleh masyarakat

Di Indonesia begitu banyak rumah adat yang mewakili suku dan adat
istiadat dari masing-masing daerah. Salah satunya adalah Suku Baduy,
suku asli masyarakat Banten yang memiliki rumah adat Sulah Nyanda.
Pakaian adat Banten yang bernama pangsi ini tak hanya dikenal di
Banten saja, namun juga dikenal di daerah Jawa Barat lainnya.
Umumnya, pakaian adat Banten ini memiliki warna hitam dengan
celana yang senada. Pangsi bisa digunakan untuk berbagai kegiatan
sehari-hari dan juga untuk berlatih bela diri.

GOLOK CIOMAS

Dikenal dengan nama Golok Ciomas, senjata tradisional Banten ini


merupakan senjata bersejarah di wilayah Banten. Parang Ciomas ini
tidak berbeda dengan parang biasa dan juga digunakan sebagai senjata
tersembunyi untuk pertahanan diri. Parang Ciomas ini konon memiliki
nilai misterius seperti senjata Keris.
Suku Sahu di Maluku Utara memiliki rumah tradisional
bernama Sasadu. Rumah Sasadu berfungsi pusat
pemerintahan adat Suku Sahu. Rumah Sasadu menjadi
tempat ritual adat, tempat pertemuan, penjamuan tamu
luar Suku Sahu, acara pernikahan, hingga musyawarah
adat.

Manteren Lamo merupakan pakaian adat dari Maluku Utara


yang khusus digunakan oleh keturunan kerajaan atau para
sultan kerajaan. Menariknya, pakaian ini juga merupakan salah
satu peninggalan dari kerajaan Ternate dan Tidore.
“Parang Salawaku adalah sepasang senjata tradisional
dari Maluku. Parang Salawaku terdiri dari Parang (pisau
Panjang) dan Salawaku ( perisai ) yang pada masa lalu
adalah senjata yang digunakan untuk berperang. Bagi
masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku adalah simbol
kemerdekaan rakyat.

RUMAH ADAT MUSALAKI


Rumah Adat Musalaki
Rumah adat dari NTT pertama adalah Rumah Musalaki. Secara
filosofi, “Mosa” memiliki arti ketua dan “laki” memiliki arti
adat. Maksudnya adalah rumah ini digunakan untuk tempat
tinggal ketua adat. Tetapi semakin kesini, banyak bangunan
bahkan hingga kantor pemerintahan mengadopsi gaya Rumah
Musalaki.
suku Rote dinamakan sebagai Tenun Ikat yang terbuat dari kain
tenun.

Pakaian ini sering dipadukan dengan kemeja putih panjang


dengan bawahan sarung tenun ikat berwarna gelap.

Selain itu, terdapat juga penutup dada berupa selendang kain


dengan motif yang sama dengan bawahan.

Tak hanya itu, busana yang satu ini memiliki topi yang
dinamakan Ti’i Langga dengan bentuk menyerupai topi
sombrero dari Meksiko.

SUNDU NTT
Senjata senjata adat NTT ini mirip Keris, berbentuk lurus
dan pegangannya menyerupai bentuk sayap burung dengan
motif horizontal melingkar pada sarung Sundu.

Senjata yang biasanya digunakan oleh masyarakat NTT


adalah Sundu atau Sudu, sejenis keris. Penduduk NTT
menganggapnya sebagai senjata tikam yang sakral.
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rumah Adat Berugaq Sekenam rumah adat NTB yang berfungsi sebagai ruang komunal.
Berugaq tergolong dalam jenis bangunan non rumah
tinggal. Rumah adat ini kerap digunakan sebagai tempat
berkumpulnya keluarga untuk belajar tentang kebudayaan
dan tata krama.

Sesuai namanya yakni Sekenam, Berugaq ini memiliki


enam tiang penyangga. Jika tiang penyangga hanya empat
buah, maka disebut Berugaq Sekepat. Bagian bawah
Berugaq meliputi lantai dasar sampai ke tempat duduk dan
tiang penopang. Selain itu, pada bagian paling bawah juga
terdapat elemen bernama sampak atau umpak, jejait, dan
perteng.

PAKAIAN ADAT PEGON PAKAIAN ADAT NUSA TENGGARA BARAT

Pakaian adat Pegon merupakan pakaian adat Nusa


Tenggara Barat yang berasal dari suku Sasak, dimana
pakaian ini khusus digunakan oleh kaum pria. Pegon
merupakan baju adat berupa jas dengan warna gelap,
dimana pakaian adat ini juga masih dipengaruhi oleh
budaya Jawa.
Tulup merupakan senjata tradisional suku
Sasak dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang
berarti sumpitan atau tiup. Biasanya tulup
digunakan untuk berburu hewan

SULAWESI SELATAN- RUMAH TONGKONAN


Ciri khas rumah tongkonan, rumah adat
Sulawesi Selatan ini adalah memiliki
arsitektur yang unik yakni rumah panggung
yang bentuknya memanjang, dan terbuat
dari kayu uru. Selain itu, atap rumah
tongkonan juga memiliki bentuk seperti
perahu dan memiliki ujung yang menjuntai
ke atas yang sangat menjulang.
Badik merupakan nama senjata tradisional
suku Makassar, Sulawesi Selatan. Senjata
badik memiliki makna mendalam dalam
kebudayaan masyarakat Makassar.

BAJU POKKO - SULAWESI SELATAN Pakaian adat Sulawesi Selatan Baju Pokko juga berasal
dari suku Toraja. Namun pakaian adat Sulawesi Selatan
yang satu ini diperuntukkan khusus untuk wanita. Ciri
khas pada Baju Pokko salah satunya ada pada warna
yang mencolok seperti kuning, merah, dan putih.

Penggunaan Baju Pokko juga biasanya ditambahkan


sejumlah aksesoris khas Toraja seperti perhiasan atau
manik-manik yang diletakkan pada bagian dada. Selain
itu juga ada tambahan gelang dan ikat kepala yang
disebut Kandure.

Baju adat ini umumnya digunakan saat menghadiri


acara-acara resmi seperti pernikahan, pesta kematian,
atau pertunjukan seni. Untuk acara tidak resmi biasanya
perempuan Toraja menggunakannya tanpa Kandure.
RUMAH ADAT JAWA TIMUR ADALAH JOGLO

Nama rumah adat Jawa Timur adalah Joglo dan


Situbondo.
Yang membuat rumah adat Jawa Timur ini unik adalah
Rumah Situbondo tidak memiliki pintu belakang dan
kamar-kamar. Tetapi Rumah Situbondo memiliki dua
teras atau serambi.

PAKAIAN ADAT JAWA TIMUR BAJU GOTHIL

Pakaian Adat Jawa Timur Baju Gothil


Pakaian adat Jawa Timur ini merupakan ciri khas yang
dipakai oleh para pria. Baju gothil juga disebut pakaian
warok ponorogo. Warna pakaian tradisional ini juga
khas yakni hitam polos dengan ukuran longgar serta
lengan panjang.

Caluk Caluk merupakan senjata khas Jawa Timur yang


khususnya berasal dari Tuban. Senjata ini merupakan
senjata unik karena memiliki kapak kecil yang berada
di pangkal dekat dengan tangan. Dengan panjang
sekitar setengah meter, Caluk adalah senjata yang
nyaman untuk dipakai.

Pada zaman dahulu, Caluk digunakan untuk berperang.


Bahkan masyarakat Tuban menggunakan senjata
tradisional Jawa timur ini untuk melakukan perlawanan
pada peristiwa agresi militer Belanda kedua.

RUMAH ADAT JAWA TENGAH LIMASAN Rumah adat Limasan ini memiliki atap berbentuk
limas. Atap rumah adat ini memiliki 4 sisi dan sekilas
mirip dengan rumah adat Sumatra Selatan.

Namun, rumah adat ini terdiri berbagai macam juga,


yaitu Lawakan, Gajah Mungkur, Klabang Nyander, dan
Semar Pindohong.

Rumah adat ini biasanya terbuat dari material bata


yang kokoh. Uniknya, meski rumah adat Limasan ini
tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya, tetapi tetap
terlihat indah dan sederhana.
Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat resmi dari
Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Busana
Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan
motif bunga keemasan di bagian tengahnya. Beskap
tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki
lipatan.

Wedhung Senjata asal Jawa Tengah ini merupakan senjata yang


menyerupai pisau yang dilengkapi dengan kerangka
yang berasal dari kayu jati. Senjata ini tidak seterkenal
jika dibandingkan dengan keris ataupun senjata
lainnya. Namun di zaman dahulu masyarakat
menggunakan senjata wedhung untuk beberapa
keperluan hingga untuk berperang.
Rumah Bubungan Lima memiliki struktur pembagian
ruang rumah yang khas. Ada tiga bagian utama dari
rumah ini, yakni bagian atas, bagian tengah dan bagian
bawah. Bagian atas terdiri dari atap dan bubungan yang
biasanya terbuat dari ijuk maupun seng. Di bagian atap
ini biasanya terdapat loteng yang penghuni rumah
menyimpan benda-benda pusaka disakralkan.

Senjata tradisional ini dulunya digunakan untuk


SENJATA TRADISIONAL PROVINSIN BENGKULU melawan musuh atau melindungi diri. Namun, untuk
saat ini senjata tersebut banyak digunakan sebagai
pelengkap pakaian adat ataupun sebagai koleksi benda
pusaka.

Keris ini hanya dapat digunakan oleh kepala adat atau


hulung balang masyarakat Bengkulu, saat berperang,
untuk membela diri serta dalam upacara adat. Selain
dianggap keramat, keris ini juga dianggap pemberani
bagi pemilik atau pemegangnya.
PAKAIAN ADAT BENGKULU

Pengantin perempuan Bengkulu Melayu memakai baju


kurung beludru bertabur, baju panjang beludru
bertabur dan kebaya pendek serta panjang yang dari
kain sutera tipis bertabur.

Baju betabur berupa baju kebaya yang ditaburi dengan


bermacam-macam tabur. Pakaian ini terbuat dari
kepingan perak bersepuh emas yang terdiri dari tabur-
penabur yang dipasang di seluruh permukaan baju.

RUMAH BELAH BUBUNG RUMAH ADAT DARI KEPULAUAN


RIAU

Rumah Belah Bubung adalah rumah adat dari kepulauan Riau


yang berada di Indonesia. Rumah Belah Bubung juga dikenal
dengan nama rumah rabung atau rumah bubung melayu.
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Nama pakaian Adat Kepulauan Riau adalah Kebaya Labuh dan


teluk belanga. Namun, sebenarnya bukan hanya itu, masih banyak
jenis pakaian tradisio di provinsi tersebut, hanya saja, dikalangan
nasional kedua pakaian itulah yang menjadi ikon wilayah ini. Di
Kep. Riau terdapat baju kurung keke, baju gunting cina, baju
telepuk, dan lain-lain.

Kepulauan Riau punya senjata tradisional yang bernama badik


tumbuk lado. Senjata ini dulunya sering digunakan sebagai alat
untuk membela diri dari musuh.
Rumah Tambi 

Rumah Tambi merupakan rumah adat asal Provinsi


Sulawesi Tengah. Rumah adat ini memiliki berbagai
keunikan mulai dari bentuk hingga material bangunan yang
digunakan. Rumah adat Tambi dibuat oleh suku Kaili dan
suku Lore.

Baju adat Suku Kaili untuk kaum wanita dinamakan baju


Nggembe, sedangkan untuk kaum pria dikenal dengan
sebutan Koje dan Puruka Pajana. Baju adat Suku Mori
untuk kamu wanita dikenal dengan nama baju Lambu yang
memiliki bentuk seperti blus. Sementara itu, kaum pria
mengenakan celana panjang yang dikenal Salura.

Senjata tradisional Sulawesi Tengah yang paling banyak


didengar adalah Guma. Guma adalah senjata bentuk pedang
yang tidak ditempa dari besi melainkan dari batu yang juga
pandai besi memiliki kekuatan sakti.
Sama seperti Pasatimpo. Guma juga senjata bertuah dan
dianggap memiliki kekuatan magis yang besar. Guma setia
pada tuannya dan bisa memberikan kekuatan kepada
tuannya ketika ia sedang berada dalam bahaya.
Karena kesaktiannya, penggunaan Guma tidak bisa
sembarangan. Biasanya Guma selain untuk berperang,
hanya digunakan pada upacara adat.

Anda mungkin juga menyukai