SUMATRA UTARA
Bentuk Rumah Adat di Berbagai Daerah
TIUR ARTAULI, S.Pd
A.F.SIPAYUNG, S.Pd
Pendahuluan
Setiap daerah memiliki kekayaan budaya yang unik, dan salah
satu cara untuk mengenalinya adalah melalui rumah-rumah
tradisional yang ada di sana.
Rumah adalah tempat di mana kita tinggal, bertumbuh,
dan mengenal lingkungan sekitar kita. Menariknya,
rumah-rumah di berbagai belahan dunia memiliki bentuk
yang beragam. Desain rumah dapat dipengaruhi oleh
iklim, bahan bangunan yang tersedia, tradisi budaya, dan
faktor-faktor lainnya.
Keberagaman
Rumah Adat Tradisional
Mengenal jenis rumah adat di berbagai daerah
Ciri khas dari rumah adat ini ada pada bangunannya yang berbentuk limas dengan tipe rumah
panggung, dengan berbagai ornamen gambar dan bentuk goresan warna.
Bagian kolongnya dibuat setinggi dua meter dengan tujuan tempat penyimpanan bahan pangan
dan hewan ternak
Istilah "bolon", sendiri berarti "besar", jadi "Rumah Bolon" diartikan sebagai "Rumah Besar". Bentuk
dan tradisi Rumah Besar, umum menjadi ciri khas ras suku simalungun pada umumnya.
Rumah Bolon, seperti artinya Rumah Besar, memang berukuran sangat besar apabila dibandingkan
dengan rumah-rumah modern masa sekarang. Bentuk yang besar, merupakan sebuah Istana bagi
sang pemimpin masyarakat Simalungun di masa lalu, sekaligus menjadi simbol status sosial
masyarakat Simalungun.
Pada area kaki rumah adat Simalungun
terdapat kayu-kayu penyangga yang
diukir dan diberi banyak warna.
Sementara pada bagian pintunya
sengaja dibuat pendek, agar tamunya
menghormati pemilik rumah karena
akan membungkuk ketika masuk
Rumah Bolon Adat Simalungun memiliki bentuk rumah. Rumah adat Simalungun
persegi empat, mempunyai model awalnya dibangun oleh Raja
seperti Rumah Panggung, tinggi dari tanah sekitar Simalungun pada tahun 1939.
1,75 meter.Bentuk Rumah Adat
Bolon Simalungun dengan rumah adat yang lainnya
pada hakekatnya serupa, namun
terdapat beberapa perbedaan.
Adapun bagian-bagian bangunan Rumah Adat Bolon Simalungun adalah Sebagai
berikut:
PALAS
Palas adalah pondasi daripada rumah yang akan dibangun.Bahan
pondasi pada jaman dahulu terbuat dari batu gunung, kayu
keras, pakis besar(batang tanggiang). Bentuk dari
Halang Galang rumah yang terbuat dari kayu bulat kuat dan keras dibentuk sisinya.Jumlah sisi galang kayu tidak
sama disesuaikan dengan besar kayu pada umumnya. Sisinya dibentuk dengan bilangan genap. Pembuatan sisi
kayu balok dengan menggunakan alat yang dianamakan Baliung. Galang pertama atau galang paling bawah
bangunan dipasng diatas palas atau pondasi batu atau kayu, kemudian galang kedua ditempatkan diatas galang
pertama. Pada saat menempatkan galang ini diperhatikan pangkal dari kayu harus menghadap ketimur dan
ujungnya menghadap kebarat
Hulissir atau tiang Rumah adat Bolon Simalungun terbuat dari batang
kayu yang kuat dan
keras. Tiang ini dibentuk bersisi supaya lebih rapi dan pada pangkal atau
ujung dibuat pasi
atau biasa disebut pen untuk mengikat galang dan pondasi pada tiang.
Tayub atau atap Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari rumbia
disusun dengan
teknik tradisional agar terlihat rapi. Sebelum pemasangan rumbia
dilakukan ijuk
dipilah-pilah terlebih dahulu melalui aturan teknik yaitu belahan ijuk
sebelah kanan
harus dipasang sebelah kanan, jika belahan ijuk sebelah kiri harus dipasang
sebelah
kiri.
Andar atau tangga Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari kayu yang
jamandahulu dikatakan andar rassang untuk raja.Tangga ini berada tepat di pintu
rumahkarena orang yang masuk ke dalam Rumah Adat Bolon Simalungun harus
melalui tangga
Rumah Bolon ini terdapat dua pintu yang letaknya bagian depan dan bagian belakang. Akan tetapi tangga
naiknya berada di bagian depan dengan melalui tangga kayu yang dibuat ganda, masing-masing dengan 9
anak tangga. Di tangga tersebut terdapat pegangan yag terbuat dari rotan disebut Hotangbulo. Sedangkan
pintu masuk yang lain ada di belakang (menghadap ke barat) tidak terdapat tangga-tangga. Di tiang kiri
kanan pintu masuk depan bagian bawah terdapat hiasan Bohi-bohi yaitu patung berbetuk kepala manusia
yang digambar menakutkan.
3 SIWALUH JABU.
SIWALUH JABU.
Rumah adat Karo merupakan rumah adat yang
didirikan dalam bentuk yang simetris pada
bagian kedua porosnya. Hal tersebut
menyebabkan pintu masuk yang berada pada
kedua sisi rumah ini akan kelihatan hampir
sama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Siwaluh Jabu adalah rumah yang didalamnya terdapat 8
ruangan dan ditempati oleh 8 keluarga.
Tanduk kerbau pada bagian atas. Pemasangan tersebut
harus dilakukan di malam hari dan kemudian akan diikat
dengan menggunakan tali ijuk.
Hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan dari warga
setempat yang telah meyakini bahwa tanduk bisa menolak
bala. Sehingga jika ada orang yang berniat buruk akan di
tangkal oleh tanduk kerbau tersebut dan tidak bisa masuk
ke area rumah.
rumah adat Karo terkenal karena keunikan
teknik bangunan dan nilai sosial budayanya.
Rumah adat ini memiliki kontruksi yang tidak
memerlukan penyambungan.
Semua komponen bangunan seperti tiang,
balok, kolam, pemikul lantai, konsol, dan
lain-lain tetap utuh seperti aslinya tanpa
adanya penyurutan atau pengolahan.
Pertemuan antar komponen dilakukan dengan tembusan atau diikat menyilang
dengan ijuk untuk menjauhkan rayapan ular.
Bagian kaki rumah, bertopang pada satu landasan batu kali yang ditanam dengan
.
kedalaman setengah meter, dialasi dengan beberapa lembar sirih dan benda
sejenis besi
4 Rumah Adat Mandailing
Etnis Mandailing merupakan salah satu etnis yang
mendiami Sumatera Utara, tepatnya di Tapanuli
bagian Selatan. Etnis ini mempunyai rumah adat
yang disebut Bagas Godang (rumah besar), Bagas
Godang biasanya ada balai sidang yang disebut
dengan Sopo Godang.
"Bagas Godang (Rumah Raja) senantiasa dibangun berpasangan
dengan sebuah balai sidang adat yang terletak di hadapan atau
di samping Rumah Raja. Balai sidang adat tersebut dinamakan
Sopo Sio Rancang Magodang atau Sopo Godang,"
Bagas Godang tersebut merupakan tempat tinggal raja-raja
Mandailing. Jumlah tiang di bangunan tersebut biasanya
berjumlah ganjil, hal itu senada dengan jumlah anak tangga
Nah di Mandailing bagian rumah atau nama
rumah adat Mandailing di bedakan juga
berdasarkan fungsinya, setiap rumah
mempunyai fungsi khusus yang memang
di peruntukkan sebagai tempat baik untuk
acara tertentu maupun tempat
penyimpanan.
1. Rumah inti
Rumah inti adalah rumah yang digunakan oleh raja sebagai
tempat tinggal bersama keluarganya. Rumah ini merupakan
bagian yang paling privasi yang dimiliki oleh keluarga raja.
Tidak semua orang dapat masuk kedalam rumah inti ini,
Hanya orang-orang tertentu dengan status sosial dan
kepentingan yang dianggap pentinglah yang bisa masuk
kedalam rumah ini.
2. Alaman Bolak
Bagian rumah berikutnya adalah Alaman
Bolak. Alaman Bolak adalah halaman yang
memilik banyak fungsi sebagai tempat
dilakukannya prosesi adat.
3. Sopo Godang
Sopo Godang adalah tempat untuk memusyawarahkan peraturan
adat dan tempat bermusyawarah melakukan sidang adat. Selain itu
tempat ini juga dijadikan untuk pertunjukan kesenian, tempat
belajar adat dan kerajinan, tempat menjalin keakraban para tokoh
terhormat dan para kerabat, bahkan juga tempat pengelana untuk
bermalam. Sopo godang dirancang berkolong dan tidak berdinding
agar penduduk dapat mengikuti berbagai kegiatan di dalamnya.
4. Sopo Jago
Sopo jago adalah tempat naposo bulung
duduk-duduk sambil menjaga keamanan
desa. tempat ini dijadikan sebagai pusat
pengendalian keamanan desa.
5. Sopo Eme
Keunikan lainnya yaitu tidak memakai paku, melainkan hanya mengandalkan pasak
kayu. Karena paku hanya akan merusak dinding Rumah Gadang.
Jendela rumah adat suku Minang ini sengaja dibuat miring dan tidak lurus, supaya
memudahkan sinar matahari masuk ke rumah dan pertukaran udara pun maksimal.
6 Rumah Adat Jawa
Rumah adat khas Jawa disebut dengan rumah Joglo.
Rumah bagi orang Jawa tidak sekedar tempat tinggal saja,
melainkan juga satuan simbolik bagi pemiliknya. Dengan begitu,
kedudukan rumah menjadi cerminan kepribadian dan kehidupan
penghuninya. Menganalisis rumah tradisional Jawa sama dengan
membahas manusia Jawa dan kebudayaannya secara utuh.
Adapun struktur bangunan rumah Jawa merupakan susunan
ruang, yang mencerminkan satu bangunan khas seperti
pendhapa, pringgitan, dalem, dapur, gandhok, dan gadri. Relasi
antarsusunan ini merupakan struktur yang proses
perwujudannya sangat dipengaruhi mitologi dan kosmologi
Jawa. Ini berarti bahwa rumah tradisional Jawa bukan sekedar
tempat untuk berteduh (fungsi praktis), melainkan juga
dimaknai sebagai bentuk perwujudan dari cita-cita dan
pandangan hidupnya atau fungsi simbolis.
Keunikan Rumah Adat Joglo Keunikan Rumah Joglo Rumah Joglo memiliki keunikan dan khas yang tidak ditemukan di rumah adat lain:
dari pintu rumah yang ada di tengah adalah kedekatan serta keterbukaan
antara penghuni rumah dengan tamu.
7 Rumah Adat China
rumah China juga dipengaruhi oleh filosofi yang terkandung dalam
kebudayaannya.
Adapun nilai filosofi China yang terkandung di dalamnya adalah feng shui.
Arah utara (air) yang difungsikan sebagai letak ruangan untuk kamar
mandi.
Lalu, arah timur (kayu) sebagai lambang matahari terbit yang memiliki
fungsi ruang bekerja dan belajar.
Perlu dipahami, untuk arah selatan (api) sebagai dapur dan arah barat
(logam) difungsikan sebagai lambang matahari terbenam yang menjadi
kamar tidur dan ruang beristirahat.