Anda di halaman 1dari 30

SEJARAH ARSITEKTUR KEBUDAYAAN

SUMATERA UTARA

NAMA : KRISTOVEL
NIM : 142021012
MK : SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR
DOSEN : RENY KARTIKA SARY, S.T.,M.T.
1 Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak toba…?

Adat istiadat batak toba filosofi


1. Pondasi rumah yang kokoh melambangkan bahwa masyarakat suku Batak akan selalu
selain tradisi mangulosi, suku batak di Kenal memiliki tari tor-tor,
bersama-sama dalam menghadapi beban berat.
yang di pertunjukan dalam berbagai cara, seperti pernikahan, ritual
keagaan dan menyambut tamu. Dalam barmacam acara tersebut biasa 2. Tiang penyangga rumah atau yang disebut dengan ninggor melambangkan kejujuran dari
di mainkan alat music suku batak sejenis malelang yang di sebut setiap warga sekitar
dengan lima teganing. 3. Atap rumah atau disebut dengan Songsong boltok, berlambangkan agar ketika ada sikap
yang kurang berkenan dari pemilik rumah, maka sebaiknya disimpan dalam hati.
4. Lantai rumah yang mempunyai makna kehidupan
5. Bagian bawah rumah yang mempunyai makna tentang mengingat manusia akan
Ekonomi / mata pencarian kematian.

Batak Toba yang bekerja sebagai pedagang dan calo buku di 6. Bagian tengah yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari
Pasar Senen.Jakarta pasar buku di Senen adalah pasar dengan bentuk 7. Bagian atas yang bermakna dunia para dewa.
persaingan sempurna.
8. Pola ret-ret yang melambangkan bahwa kehidupan manusia sehari-hari akan hidup saling
Pertama, pelaku yang memanfaatkan hubungan berkerabat sebagai membutuhkan.
strategi untuk meraih keuntungan ekonomi. Kedua, pelaku lebih
yang mengutamakan hubungan berkerabat walaupun dari sisi 9. Hal yang menarik pada masyarakat suku Batak Toba adalah dimana mereka selalu
membuang kotoran melalui telaga yang biasanya terletak di dekat tungku. Hal tersebut
ekonomi kurang menguntungkan. Ketiga, pelaku yang mengandalkan
ternyata mempunyai makna yakni untuk menghilangkan segala keburukan di dalam
hubungan berkerabat untuk memperoleh keuntungan ekonomis
rumah dan menghilangkan setiap perbuatan buruk dari penghuninya.
sekaligus mempertahankan ikatan kekerabatannya. Keempat, pelaku
yang mengabaikan hubungan berkerabat dan interaksi yang 10. Pada bagian rumah juga terdapat panggung yang mempunyai ukuran kecil. Panggung
dilakukan merupakan transaksi bisnis semata. tersebut digunakan untuk menyimpan hasil panen, tempat ini juga mempunyai makna
harapan kepada Sang Pencipta agar penghuni rumah senantiasa dilimpahkan rezeki
✓ Pondasi Rumah Adat Bolon
Rumah adat Batak ini menggunakan pondasi dengan tipe cincin, yakni tipe
yang menjadikan batu sebagai tumpuan kolom lagu yang ada di atasnya. Batu
tersebut digunakan pada bagian dasarnya, batu yang digunakan adalah batu
ojahan. Dimana nantinya, di atas batu ojahan dengan struktur yang fleksibel
akan diletakkan tiang dengan diameter mencapai 42 cm hingga 50 cm. Desain
tersebut dapat membantu rumah agar bisa tahan terhadap gempa, bukan hanya
itu terdapat juga 18 tiang rumah yang mempunyai filosofi kebersamaan dan
juga kekuatan.

✓ Atap Rumah Adat Bolon


o Rumah adat Batak mempunyai atap yang terbuat dari bahan material ijuk
dan daun rumbia, bahan alami tersebut sangat mudah ditemukan pada
wilayah Sumatera.
o Bagian atap rumah adat Batak mempunyai desain seperti pelana kuda atau
punggung kerbau. Desain tersebut dibuat dengan tujuan membantu dalam
menghalau terpaan angin kencang.
o Atap rumah adat Batak juga mempunyai bentuk yang lancip pada bagian
depan dan juga pada bagian belakangnya. Bagian depan atap sengaja dibuat
dengan bentuk yang lebih panjang daripada bagian belakangnya.
o Masyarakat suku Batak sendiri berharap bahwa desain dari atap tersebut
dapat mendoakan pemilik rumah supaya selalu mendapatkan kesuksesan.
Mereka juga menganggap bahwa atap rumah merupakan suatu bagian yang
suci, sehingga kerap dijadikan tempat penyimpanan barang-barang berharga
✓ Ukiran Rumah Adat Bolon

1. Gorga berbentuk cicak. Hewan cicak merupakan hewan yang


menggambarkan bahwa suku Batak dapat hidup dan juga beradaptasi
dimanapun mereka berada.
2. Gorga berbentuk kerbau. Ukiran berbentuk hewan kerbau ini merupakan
bentuk tanda terima kasih terhadap hewan tersebut.
3. Gorga berbentuk ular. Hewan ular merupakan hewan yang masih
berhubungan dengan kepercayaan suku Batak. Dimana jika rumah
dimasuki oleh ular, maka dapat dipercaya dapat mendatangkan
keberkahan.

✓ Dinding Rumah Adat Bolon


Dinding yang ada pada rumah adat Batak ini dibuat secara hati-hati, hal
tersebut dikarenakan dinding mempunyai posisi yang miring untuk
mempermudah angin dari luar masuk ke dalam ruangan. Dinding akan diikat
dengan menggunakan tali pengikat, tali pengikat tersebut dinamakan ret-ret
yang terbuat dari ijuk dan rotan. Ret-ret nanti akan diikat dengan pola yang
menyeru menyerupai dua kepala hewan cicak yang bertolak belakang. Cicak
mempunyai makna sebagai penjaga rumah, sedangkan kepala yang bertolak
belakang mempunyai makna bahwa setiap penghuni rumah mempunyai peran
yang sama dan saling menghormati.
• Bagian Rumah Adat Bolon Fakta Rumah Adat Bolon
• Tempat tinggal para raja.
1. Bagian bawah atau yang disebut dengan Tombara. Bagian ini
Dulunya, rumah bolon merupakan tempat tinggal dari para raja.
merupakan bagian bawah yang digunakan untuk tempat menyimpan
Dimana terdapat 14 raja yang pernah menempati rumah tersebut.
hewan, baik itu ayam, kuda, hingga kerbau.
• Mempunyai beragam jenis.
2. Bagian tengah atau yang disebut dengan Tonga. Tonga merupakan Rumah bolon sebenarnya bukan hanya terdiri dari satu macam saja,
bagian tengah atau badan dari rumah. Bagian ini digunakan sebagai melainkan terdiri dari beragam jenis rumah bolon, baik dari rumah
tempat penghuninya beraktivitas sehari-hari. Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo dan
masih banyak lainnya.
3. Bagian atas rumah atau disebut dengan Ginjang. • Mempunyai sebutan berdasarkan dari hiasannya
Setiap rumah bolon yang mempunyai perbedaan pasti akan
menunjukkan ciri khas lainnya. Dimana rumah yang mempunyai
beragam hiasan dan ukiran rumah disebut dengan rumah Gorga
Sarimunggu. Sedangkan jika rumah tidak mempunyai hiasan maka
disebut sebagai Jabu Ereng atau Jabu Batara Siang.
• Terbuat dari bahan dasar kayu.
Jika rumah modern akan dibangun dengan menggunakan semen,
beton dan lainnya, maka berbeda dengan rumah adat ini. Dimana
tiang penyangga terbuat dari kayu yang berkualitas sehingga
rumah dapat berdiri dengan kokoh.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak simalungun…?

Adat istiadat batak Simalungun filosofi

Paabingkon / upacara adat yang resmi Pondasi rumah yang sangat kokoh melambangkan
pada budaya simalungun dimana cucu masyarakat suku Batak yang selalu bersama-sama
pertama yang belum memiliki adik harus menghadapi beban yang berat. Sementara masing-
di Paabingkon kepada kakek/Neneknya. masing tiang penyangga yang disebut ninggor
melambangkan kejujuran dari setiap warga
masyarakat.

Ekonomi / mata pencarian

Sistem mata pencaharian orang


Simalungun yaitu bercocok tanam
padi dan jagung, karena padi
adalah makanan pokok sehari-hari
nasi, dan jagung adalah makanan
tambahan
Bagian-Bagian Bangunan
Pondasi
Pondasi dari pada rumah yang akan dibangun.Bahan pondasi pada jaman dahulu terbuat dari batu
gunung, kayu keras, pakis besar(batang tanggiang). Bentuk dari pondasi ini dipahat berbentuk
trapesium untuk bahan batu, sedangkan bahan batang kayu berbentuk silinder. Antara Pondasi
dengan galang bangunan dibuat pemisah yang terbuat dari ijuk agar tidak mudah busuk dan rusak.

Galang/balok lantai
Galang rumah yang terbuat dari kayu bulat kuat dan keras.Jumlah sisi galang kayu tidak
sama disesuaikan dengan besar kayu pada umumnya. Sisinya dibentuk dengan bilangan
genap. Pembuatan sisi kayu balok dengan menggunakan alat yang di namakan Baliung.
Galang pertama paling bawah bangunan dipasang diatas palas atau pondasi batu atau
kayu, kemudian galang kedua ditempatkan diatas galang pertama. Pada saat
menempatkan galang ini diperhatikan pangkal dari kayu harus menghadap ketimur dan
ujungnya menghadap kebarat.

Hulissir/coloum
Hulissir atau tiang Rumah adat Bolon Simalungun terbuat dari batang kayu yang
kuat dan keras. Tiang ini dibentuk bersisi supaya lebih rapi dan pada pangkal
atau ujung dibuat biasa disebut pen untuk mengikat galang dan pondasi pada
tiang.
Dasor/lantai
Dasor atau lantai Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari bilahan-bilahan papan yang kuat. Dipasang
diatas galang-galang sejajar dengan lebar bangunan. Disususn dengan rapi tanpa menggunakan paku atau
perekat lainnya.

Tayub/atap
Tayub atau atap Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari rumbia disusun dengan teknik tradisional agar
terlihat rapi. Sebelum pemasangan rumbia dilakukan ijuk dipilah-pilah terlebih dahulu melalui aturan
teknik yaitu belahan ijuk sebelah kanan harus dipasang sebelah kanan, jika belahan ijuk sebelah kiri harus
dipasang sebelah kiri. Jika pemasangan tidak menuruti teknik maka kerapian atap tidak dapat
dimaksimalkan serta kemungkinan besar kebocoran atap akan terjadi.

Andar/tangga
Andar atau tangga Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari kayu yang jaman
dahulu dikatakan andar rassang untuk raja.Tangga ini berada tepat di pintu rumah
karena orang yang masuk ke dalam Rumah Adat Bolon Simalungun harus melalui
tangga.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku Batak Karo…?

Adat istiadat Batak Karo


▪ Ngampeken Tulan-tulan
upacara Ngampeken tulan-tulan adalah upacara untuk mengambil tulang
▪ Erpangir (upacara) mandi untuk mengusir roh tengkorak dan kerangka para leluhur untuk ditempatkan pada
jahat atau menyucikan diri dari pengaruh roh kuburan rumah atau kuburan yang lebih baik. Ini adalah cara untuk
jahat, memberi sesajian kepada yang kuasa menaikkan status para leluhur (yang diangkat tulang bangkainya).
supaya diberikan rejeki.

▪ upacara perumah begu ini seorang dukun dapat


berkomunikasi dengan roh-roh para leluhur
dengan mengijinkan roh-roh itu masuk ke dalam
tubuhnya. Dengan cara ini kita dapat mengetahui
tentang hal-hal yang akan datang dan masa lalu
para leluhur dapat disingkap.

▪ Mengket rumah adalah upacara memasuki Ekonomi / mata pencarian


rumah baru dan cawir metua adalah
upacara untuk orang yang meninggal pada petani, pedagang, pegawai negeri sipil dan swasta
usia tua (seluruh anak sudah menikah)

▪ erdemu bayu yaitu pesta perkawinan, suatu pesta upacara yang


melibatkan banyak orang, baik dari pihak pengantin pria, pihak
pengantin wanita, kalimbubu, anak beru dan sembuyak. Di
dalam perkawinan karo pihak wanita masuk ke dalam pihak pria
dan pihak pria harus membayar maskawin kepadakalimbubu.
Bagian-bagian Rumah Adat Karo
Bagian bawah
Bagian Atas
Sama halnya seperti rumah panggung pada
Bagian atas dari rumah adat ini akan digunakan
umumnya, dimana rumah adat ini juga mempunyai
sebagai tempat untuk menaruh kayu-kayu bakar.
kolong pada bawah rumah. Pada zaman dahulu,
Dimana untuk menaruhnya maka terdapat 2 buah
kolong tersebut digunakan sebagai lokasi untuk
tangga yang sudah disiapkan oleh penghuni rumah dan
penempatan dari hewan-hewan ternak, baik itu sapi,
bersifat portable. Sehingga sangat memudahkan untuk
kambing atau babi.
menaruh dan juga mengambilnya kembali.

Bagian Tengah
Bagian Luar
Pada bagian tengah rumah akan dijadikan sebagai
Bagian luar rumah Siwaluh Jabu merupakan
tempat untuk melakukan segala aktifitas keluarga,
tempat dari tumbuhnya benih-benih cinta antara
baik itu untuk bersantai, bercengkrama, memasak,
pemuda dan juga gadis Karo, tepatnya pada
makan dan juga tidur.
posisi sisi depan dan juga belakang rumah Karo
yang dinamakan menjadi Tire.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak mandailing …?

Adat istiadat batak mandailing


4. Upah-Upah
5 Adat Istiadat Mandailing Upah juga menyediakan tepuk tepung tawar. Pada saat
upacara upah tondi ini seluruh perwakilan dari pihak
1. Tarian Tor-To keluarga diharuskan memberi nasihat atau disebut juga
tari tor-tor ini diiringi oleh musik gordang dengan mambaen hatta.
sambilan ataupun dengan onang-onang.
5. Sibaso
Gerakan pada tarian tor-tor adat mandailing
Sibaso adalah suatu upacara yang dilakukan masyarakat
cenderung lebih lambat dan terasa lebih
hikmat karna diiringi oleh onang-onag yang adat Mandailing untuk menyembuhkan suatu penyakit
biasanya merupakan bentuk puisi, nasihat, atau memohon peruntungan. Upacara sibaso ini biasanya
ataupun doa. akan dipimpin oleh seorang dukun atau tabib.
2. Endeng-Endeng
Endeng-endeng dilaksanakan pada saat upacara Ekonomi / mata pencarian
pernikahan pada masyarakat suku adat Mandailing.
dilaksanakan secara bersama oleh kedua belah mata pencaharian masyarakat mandailing
pihak keluarga dan sang pengantin atau disebut adalah bercocok tanam padi di sawah
dengan Dahlian Natolu.
3. Gordang Sambilan filosofi
Gordang Sambilan merupakan salah
satu instrumen alat musik yang berasal bangunan adat tersebut melambangkan keagungan
dari kebudayaan adat suku Mandailing. masyarakat Huta sebagai suatu masyarakat yang diakui
Instrumen musik ini terdiri dari
sembilan buah. sah kemandiriannya dalam menjalankan pemerintahan
dan adat dalam masyarakat Mandailing.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak pakpak…?

Adat istiadat batak pakpak filosofi


Upacara “ cinta lao” ✓ Bubungan atap Bubungan atap : Bentuk melengkung, artinya: “Berani memikul resiko yang
Cinta Lao diambil dari dua kata yaitu berat dalam mempertahankan adat istiadat”.
"Cinta" yang berarti keinginan atau cita- ✓ Tampuk bubungan yang bersimbolkan “Caban”, artinya : “Simbol kepercayaan Puak Pakpak“
cita dan "Lao" yang artinya terhalang.
✓ Tanduk kerbau yang melekat dibubungan atap, artinya: “Semangat kepahlawanan Puak Pakpak”.
Disimpulkan bahwa arti "Cinta Lao"
adalah keinginan atau cita-cita yang ✓ Bentuk segitiga pada Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara, artinya menggambarkan susunan
terhalang atau tidak terpenuhi. adat istiadat Puak Pakpak dalam kekeluargaan yang terbagi atas tiga bahagian atau unsur
besar sebagai berikut:
Ekonomi / mata pencarian ➢ SENINA, adalah saudara kandung laki laki,
➢ BERRU, adalah saudara kandung perempuan,
➢ PUANG”, adalah keponakan.
Masyarakat Pakpak mayoritas dengan
mata pencaharian Pertani. sebahagian ✓ Dua buah tiang besar disebelah muka rumah “Binangun”,
ada juga beternak terutama di desa-desa, artinya “Kerukunan rumah tangga antara suami istri”.
dan sebahagian lagi ada juga yang ✓ Satu buah balok besar yang dinamai “Melmellon” Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang
berprofesi sebagai Wiraswasta dan melekat disamping muka rumah, menggambarkan “Kesatuan dan Persatuan dalam segala
Pegawai Negeri Sipil PNS bidang pekerjaan melalui musyawarah, atau lebih tepat disebut “Gotong royong”.
➢ PerbungaKupkup,
➢ Perbunga kembang,
➢ Perbunga Pancur, dan sebagainya yang menggambarkan bahwa puak Pakpak pun berdarah dan
berjiwa seni.
✓ Tangga Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang biasanya terdiri dari bilangan ganjil, 3
(tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh), menggambarkan bahwa penghuni rumah itu adalah keturunan
raja (marga tanah), sebaliknya yang memakai tangga rumah genap, menandakan bahwa
penghuni rumah tersebut bukan keturunan marga tanah (genengen).
2 Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak toba….?

Konsep bentuk konsep denah


Bentuk bangunan diambil dari bentuk asli rumah adat Batak Toba
Denah bangunan pada rumah penduduk dan tempat inap pengunjung memiliki sedikit
Beberapa bangunan dipadukan dengan teknologi kebutuhan
transformasi bentuk dan fungsi ruangannya, rumah adat memiliki 4 ruang didalam
manusia modern untuk dapat menempati bangunan yang
bangunannya yaitu untuk beristirahat tanpa sekat, dan ditengah terdapat tungku untuk
dikinikan. Bangunan yang dikinikan tetap mempertahankan
memasak dan mengahangatkan, pada bangunan tempat inap pengunjung tradisional
bentuk dan unsur bangunan lama untuk mempertahankan
masih mempertahankan 4 ruang tidur, tetapi menghilangkan fungsi tungku diganti
image unsur keasliannya
dengan tempat untuk berkumpul dan untuk makan, pada bangunan inap yang dikinikan,
menggunakan 2 ruang untuk tidur, toilet didalam bangunan dan ruang tengah digunakan
untuk dapur kecil, pada bangunan ini menggunakan sekat untuk kebutuhan privasi dari
penghuninya
Konsep Kampung Konsep Zoning dan Tatanan Massa
Kampung Batak Toba hanya memiliki satu jalur yang ditengahnya Zoning pada bangunan dibedakan menjadi 5 yaitu: rumah

merupakan jalur utama dihimpit berhadapan oleh rumah dan sopo, penduduk (hitam), rumah tetua adat (biru), pusat perbelanjaan

kampung batak memiliki 2 pintu gerbang yaitu bagian depan souvenir (ungu), tempat tinggal bangunan yang dikinikan (hijau),

(harbangan) dan belakang (Harbangan Pudi), kampung Batak Toba dan tempat tinggal bangunan tradisional (coklat muda). Rumah

dikelilingi oleh batu kali dan pohon bambu, selain itu kampung penduduk berada didepan untuk menjamu para tamu yang dateng

Batak Toba pada pintu gerbang depannya terdapat pohon nangka, untuk berwisata, dengan adanya posisi rumah penduduk didepan

tempat menumbuk padi seisi kampung, dan partungkoan dari pohon maka para tamu akan langsung berhubungan dengan penduduk.

beringin Tatanan masa dibuat agar memiliki hubungan harmonisasi dengan


pengguna kampung
Konsep Sirkulasi Konsep struktur
▪ Sirkulasi penduduk, penduduk memiliki kebutuhan Atap bangunan mengunakan sistem struktur tanpa kudakuda dimana segitiga-
seperti berkebun, dan beternak. Sirkulasi penduduk segitiga bangunan pada atap menopang struktur atap sehingga tidak menggunakan
untuk melakukan kegiatan berkebun dan beternak kuda-kuda pada bangunan modern sekarang ini. Atap dan badan bangunan rumah
berada dibelakang bangunan sehingga tidak tradisional Batak Toba bisa dipisah, karena tidak menggunakan struktur mati.
menghalangi para wisatawan yang datang. Tetapi Badan bangunan menggunakan sistem struktur tiang yang meruang, setiap tiang di
dikampung ini tetap menjaga keaslian dari kunci dengan kayu horizontal sehingga kuat untuk menahan bangunan. Atap
bagaimana cara penduduk asli melakukan kegiatan. struktur bangunan modern sedikit mengambil konsep bangunan aslinya, yaitu
struktur atap meruang tanpa kuda-kuda. Atap dimodifikasi menggunakan rangka
▪ sirkulasi pengunjung yang menginap, pengunjung
baja dan atap genteng, segitiga atap masih dimanfaatkan untuk menopang beban
yang menginap memiliki sirkulasi yang dapat
atap. Atap bisa di pisah dengan badan rumah karena menggunakan konsep
mencakup semua tempat wisata didalam kampung
bangunan lama. Atap dan badan dipisah untuk mempermudah dalam proses
ini. Selain untuk melihat tempat wisata rumah adat
perancangan. Struktur badan bangunan modern menggunakan konstruksi beton dan
pengunjung dapat tinggal dirumah yang sudah
baja sebagai penopang bangunan.
disediakan pada kampung wisata ini

▪ sirkulasi pengunjung untuk berwisata. Pengunjung


yang berwisata mempunya sirkulasi yang paling
kecil lingkupnya karena memiliki kegiatan
bersinggah dan melihat-lihat sekitar kampung.
Struktur Filosofi

1. Pondasi rumah yang kokoh melambangkan bahwa masyarakat suku Batak akan selalu
Kayu Pinasa (nangka) tiang untuk menopang beban atap. Melintang
bersama-sama dalam menghadapi beban berat.
horisontal bangunan. Kayu ini memiliki sifat yang kokoh, dan pada
2. Tiang penyangga rumah atau yang disebut dengan ninggor melambangkan kejujuran dari
batangnya berwarna kuning Kayu Poki (kayu keras), digunakan setiap warga sekitar
untuk tiang utama badan bangunan. Kayu ini memiliki sifat yang 3. Atap rumah atau disebut dengan Songsong boltok, bermakna yakni agar ketika ada sikap
kokoh dan kuat sehingga digunakan sebagai konstruksi utama. Kayu yang kurang berkenan dadi pemilik rumah, maka sebaiknya disimpan dalam hati.
Ulin, digunakan untuk membuat ukiran pada bangunan. Kayu ini 4. Lantai rumah yang mempunyai makna kehidupan
memiliki sifat keras, tetapi memiliki tekstur yang lembut pada serat 5. Bagian bawah rumah yang mempunyai makna tentang mengingat manusia akan
kayunya sehingga mudah untuk diukir. kematian.
6. Bagian tengah yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari
7. Bagian atas yang bermakna dunia para dewa.
8. Pola ret-ret yang melambangkan bahwa kehidupan manusia sehari-hari akan hidup saling
membutuhkan.

Kayu nangka Kayu ulin 9. Hal yang menarik pada masyarakat suku Batak Toba adalah dimana mereka selalu
Kayu poki
membuang kotoran melalui telaga yang biasanya terletak di dekat tungku. Hal tersebut
ternyata mempunyai makna yakni untuk menghilangkan segala keburukan di dalam
rumah dan menghilangkan setiap perbuatan buruk dari penghuninya.
10. Pada bagian rumah juga terdapat panggung yang mempunyai ukuran kecil. Panggung
tersebut digunakan untuk menyimpan hasil panen, tempat ini juga mempunyai makna
harapan kepada Sang Pencipta agar penghuni rumah senantiasa dilimpahkan rezeki
Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak simalungun ….?

Konsep ruang material


Rumah Adat Batak Simalungun memiliki arsitektur yang unik, berbentuk rumah
panggung dan dibangun menggunakan bahan-bahan bangunan yang terdiri dari kayu
dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh. Dindingnya dari papan atau tepas.Lantainya
juga dari papan, sedangkan atapnya terbuat dari ijuk atau daun rumbia.

Filosofi
keterangan Pondasi rumah yang sangat kokoh melambangkan
1. Puang Pardahan (istri raja pemasak makanan tamu) masyarakat suku Batak yang selalu bersama-sama
2.Puang Pardahan (istri raja pemasak nasi raja) atau puang poso menghadapi beban yang berat. Sementara masing-
3.Puang Parorot (istri raja penjaga anak) masing tiang penyangga yang disebut ninggor
4.Puang Paninggiran (istri raja pimpinan upacara kesurupan)
5.Puang Pamokkot (istri raja pimpinan upacara memasuki rumah baru)
melambangkan kejujuran dari setiap warga
6. Puang Siappar Apei (istri raja pengatur ruangan dan memasang tikar) masyarakat.
7.Puang Siombah Bajut (istri pimpinan pembawa peralatan makan sirih)
8.Puang Bona
9.Puang Bolon (permaisuri)
10 Puang Panakkut (istri raja pimpinan upacara spiritual)
11.Puang Mata (istri raja tugas umum di rumah bolon)
12.Puang Juma Bolag (istri pimpinan perladangan)
13. Serambi
A1: dihuni oleh istri yang kerjanya memasak makanan tamu
A2: dihuni oleh Puang Poso yang kerjanya memasak makanan raja
KR= kamar tidur raja
Ornamen-Ornamen
Kepala Kerbau(Pinar UluniHorbou)

simbol keberanian dan kebenaran serta dianggap mempunyai suatu kekuatan tertentu

Kambing Beradu Kepala(Pinar Hambing Mardugu.


Pada Jaman dahulu kambing merupakan binatang yang suci bagi masyarakat Simalungun, kambing dibuat sebagai kurban
persembahan agar permohonan mereka dikabulkan, Ornamen ini melambangkan keberanian menghadapi tantangan dan
tetap menuruti aturan permainan. Ornamen terdapat pada dingding bagian depan Rumah Bolon Adat Simalungun.

Daun Semangka(Pinar Gundur Manggulapa)


Menggambarkan Semangka yang subur dan berbuah lebat. Tumbuhan semangka tumbuh sangat subur di daerah Simalungun.
Ornamen ini melambangkan kemakmuran,kesuburan dan kejayaan masyarakat Simalungun. Ornamen ini terdapat pada
bingkai jendela Rumah Adat Bolon Simalungun.

Pucuk Pakis(Pinar Pahu-Pahu Patundal)


Menggambarkan pucuk pakis yang saling bertolak belakang. Gambar ini menunjukkan pada jaman dahulu perbedaan
pendapat tetap ada namun tetap satu tujuan. Ornamen ini terdapat pada tiang beranda Ruamah Adat Bolon Simalungun.

Ukiran Perhiasan Cantik(Pinar Dormani)


Pinar Dormani menggambarkan perhiasan yang cantik.Dormani berasal dari kata Dorma Cantik, Simpatik, Sepadan,
Anggun. Ornamen ini melambangkan keagungan, kebesaran seorang pemimpin.
Daun Ramuan Obat(Pinar Asi-Asi)
Menggambarkan daun tumbuhan dimana pada jaman dahulu daunnya digunakan sebagai ramuan obat.
Ornamen ini merupakan simbol dalam bidang kesehatan, kesejahteraan, dan keharmonisan masyarakat pada
jaman dahulu. Ornamen ini terdapat pada halikkip Rumah Bolon Adat Simalungun.

Daun Pohon Torop(Pinar Mombang)


Menggambarkan daun pohon torop mempunyai batang yang besar dan tinggi. Melambangkan maha guru yang
mampu mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat. Ornamen ini terdapat diatas pintu Rumah
Adat Bolon Simalungun.

Bulu Burung Merak(Pinar Jombut Uwou)


Melambangkan bulu burung merak yang indah berwarna-warni. Ornamen ini melambangkan penghormatan
bagi yang patut dihormati dan menghargai yang patut dihargai. Ornamen ini terdapat di Ruangan Rumah
Bolon Adat Simalungun.

Kupu-Kupu Terbang(Pinar Appul-Appul)


Menggambarkan kupu-kupu yang sedang terbang mengembangkan sayapnya.Seekor kupu-kupu terbang
akan mengatur sayapnya secara serasi selaras dan seimbang sehingga kupu-kupu dapat terbang dengan
indah. Ornamen ini melambangkan bahwa dalam membuat perencanaan selalu memperhatikan arah yang
akan dituju, standar kerja, keserasian sinergi sehingga dicapai tujuan akhir dengan efisien dan efektif.
Ornamen terdapat pada tiang Rumah Adat Bolon Simalungun.
Kera Berkutu(Pinar Bodat Marsihutuan)
Menggambarkan kera yang saling membantu mencari kutu kawannya. Ornamen ini bahwa manusia harus saling kerja
sama dan saling membantu meringankan beban, menghindarkan kerusuhan, memelihara ketertiban dan keselarasan.
Ornamen ini terdapat pada lesplank Halikkip Rumah Adat Bolon Simalungun.

Tumbuhan Hadukka(Pinar Andor Hadukka)


Tumbuhan yang merambat dengan suburnya. Oranamen ini melambangkan berkembangnya tuah dan rejeki yang
datang.Ornamen ini terdapat pada tiang nanggar lopou Rumah Adat Bolon Simalungun.

Tumbuhan Sejenis Pakis(Pinar Simarlipan-lipan)


Menggambarkan daun tumbuhan sejenis pakis tumbuh dan subur ditanah gersang. Ornamen ini melambangkan bahwa
dimana kita berada selalu menuruti aturan yang ada. Ornamen ini terdapat pada tiang nanggar Ruamah Adat Bolon
Simalungun.

Sisik Tenggiling(Pinar Sisik Tanggiling)


Mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh di alam bebas.Ornamen ini melambangkan
Bahwa setiap manusia ketahanan dan kelebihan. Ornamen ini terdapat pada Halikkip Rumah Adat Bolon Simalungun.

Bunga Hambili(Pinar Bunga Hambili)


Menggambarkan bunga hambili yang digunakan untuk bahan benang. Ornamen ini melambangkan dalam hidup
Budaya hemat. Ornamen ini terdapat pada sisi atas ujung tiang pelengkap ornamen yang lainnya.
Ukiran cicak(Pinar boraspati)
Menggambarkan cicak yang biasanya hidup dalam lingkungan rumah. Ornamen ini melambangkan
kerukunan, keharmonisan, serta melambangkan penangkal roh jahat dan merupakan lambang kesuburan.
Ornamen ini terdapat pada dingding luar Ruamah Adat Bolon Simalungun

Ukiran gigi(Pinar ipon-ipon) Menggambarkan barisan gigi putih bersih yang indah dan
rapi. Ornamen ini melambangkan Simbol keramahan pada orang lain. Ornamen ini
sebagai pemisah antara ornamen yang satu dengan yang lain dan juga penambah kerapian
ornamen.

Tali Dipilin(Pinar Tali Simuor-uor)


Menggambarkan tali yang dipilin sehingga semakin kuat untuk mengikat suatu benda.Ornamen ini
melambangkan kesatuan dan kekuatan secara bersama dalam menghadapi tantangan dan
cobaan.Ornamen ini sebagai pelengkap ornamen lainnya.

Lambang Salib Atau Tambah(Pinar Palit)


Ornamen ini sebagai penangkal dari roh-roh jahat dan penyakit menular. Fungsi pinar palit pada bangunan
Rumah Adat Bolon Simalungun adalah sebagai ruang mata untuk melihat dari dalam rumah. Ornamen ini
terdapat pada pintu Rumah Adat Bolon Simalungun.
Kecambah Kacang Rotak(Pinar Sulihni Rotak)
Ornamen ini melambangkan tumbuh suburnya generasi penerus yang mempunyai rasa tanggung jawab
serta siap mengabdi kepada bangsa dan Negara.

Daun Ramuan Obat(Pinar Horis Hotala)


Jenis tumbuhan yang dapat dijadikan ramuan obat. Ornamen ini melambangkan keteraturan hidup.
Ornamen ini terdapat pada pintu belakang Rumah Adat Bolon Simalungun
Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak karo….?

Konsep struktur
1. Tiang
4. Jendela
Rumah adat ini dibangun dengan menggunakan enam belas tiang yang akan Rumah adat ini mempunyai struktur jendela dengan menggunakan model daun jendela
disandarkan pada batu-batu dengan ukuran yang besar, biasanya batu-batu tunggal. Dimana jika dijumlah secara keseluruhan, terdapat 8 buah jendela yang ada di
tersebut didapatkan pada sungai atau gunung. delapan tiang sebagai penyangga rumah adat ini, dengan masing-masing jabu mempunyai 1 jendela.
atap dan juga lanta sementara delapan tiang lainnya akan digunakan sebagai
5. Perapian
tempat untuk penyangga lantai saja
Di dalam Siwalan Kabuh telah dilengkapi juga dengan perapian yang akan digunakan untuk
2. Dinding kegiatan memasak bersama. Dimana paling tidak tersedia 4 perapian yang ada disini, dengan
Dinding dari rumah adat ini juga dipakai untuk menunjang atap rumah. Dimana masing-masing dipakai oleh 2 keluarga.
pada pintu masuk dan juga jendela akan dipasang telat di atas dinding yang
6. Atap
miring, yakni di atas lingkaran balok.
Atap rumah adat Karo dibuat dari kombinasi bahan material bambu dan juga pohon aren.
Dimana kayu aren tersebut berada pada bagian bawah dan dilapisi dengan anyaman bambu pada
3. Pintu Masuk
bagian atasnya. Untuk bagian luar, atap ini akan dilengkapi dengan lapisan dari ijuk hitam yang
Rumah adat Karo merupakan rumah adat yang didirikan dalam bentuk yang
cukup tebal dan akan diikatkan pada kerangkanya. Sementara untuk bagian dari bimbingannya
simetris pada bagian kedua porosnya. Hal tersebut menyebabkan pintu masuk
akan dibuat dengan menggunakan jerami kering yang mempunyai ketebalan dari 15 cm hingga
yang berada pada kedua sisi rumah ini akan kelihatan hampir sama.
20 cm.
material

Siwaluh Jabu dibangun dengan material kayu, bambu, dan ijuk. Pada bagian
tiang, kerangka, lantai, dan dinding, Siwaluh Jabu menggunakan material
kayu. Untuk kerangka atap dan teras dibangun dengan bahan bambu. Dan
bagian atap Siwaluh Jabu terbuat dari ijuk yang tahan dari terik dan hujan.
Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak mandailing….?

Bagas Godang merupakan rumah ber-arsitektur Mandailing dengan


konstruksi yang khas. Berbentuk empat persegi panjang yang disangga
kayu-kayu besar berjumlah ganjil. Ruang terdiri dari ruang depan, ruang
tengah, ruang tidur, dan dapur. Terbuat dari kayu, berkolong dengan tujuh
atau sembilan anak tangga, berpintu lebar dan berbunyi keras jika dibuka.
Kontruksi atap berbentuk tarup silengkung dolok, seperti atap pedati.

Material
• Kayu ramin
• Bambu
• Papan kayu plafon
• Seng
• Kayu meranti
• Bambu
• Ijuk
Ornamen

5. Bintang na Toras melambangkan pendiri hta


1. Bona Bulu (bambu)melambangkan sistem pemerintahan Huta

6. Rudang melambangkan suatu Huta yang sempurna


2. Bndu / Pusuk ni Robung (rebung)melambangkan sistem organisasi sosial

7. Raga-raga melambangkan keteraturan dan keharmonisan idup bersama

3. Sirih melambagkan fungsi Raja dan Namora Natoras

8. Sancang Duri melambangkan suatu kejadian yang tak terduga

4. Sipatomu-tomu (yang menyatukan):melambangkan hak dankewajiban Raja


dan rakyatnya 9. Jagar-jagar melambangkan kepatuhan masyarakat terhadap dat-istiadat
10. Empat Bandul melambangkan ketntuan dalam berperkara 14. Gimbang melambangkan tingkat kepedulian sosial Raja yang tinggi.

11. Halaman luas (Alaman Silangse Utang) melambangkan wewenang 15. Tempurung melambangkan keadilan sosial-ekonomi bagi setiap orang.
dan kekuasaan Raja.

12. Bulan melambangkn pelita hidup.


16. Golok melambangkan kesiap-siagaan.

13. Matahari melambangkan Raja yang adil dan bijaksana


Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak pakpak….?

Filosofi
material
✓ Bubungan atap Bubungan atap : Bentuk melengkung, artinya: “Berani memikul resiko yang
Bahan kayu dengan atapnya yang terbuat dari bahan ijuk. berat dalam mempertahankan adat istiadat”.
✓ Tampuk bubungan yang bersimbolkan “Caban”, artinya : “Simbol kepercayaan Puak Pakpak“
✓ Tanduk kerbau yang melekat dibubungan atap, artinya: “Semangat kepahlawanan Puak Pakpak”.
✓ Bentuk segitiga pada Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara, artinya menggambarkan susunan
adat istiadat Puak Pakpak dalam kekeluargaan yang terbagi atas tiga bahagian atau unsur
besar sebagai berikut:
➢ SENINA, adalah saudara kandung laki laki,
➢ BERRU, adalah saudara kandung perempuan,
➢ PUANG”, adalah keponakan.
✓ Dua buah tiang besar disebelah muka rumah “Binangun”,
artinya “Kerukunan rumah tangga antara suami istri”.
✓ Satu buah balok besar yang dinamai “Melmellon” Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang
melekat disamping muka rumah, menggambarkan “Kesatuan dan Persatuan dalam segala
bidang pekerjaan melalui musyawarah, atau lebih tepat disebut “Gotong royong”.
➢ PerbungaKupkup,
➢ Perbunga kembang,
➢ Perbunga Pancur, dan sebagainya yang menggambarkan bahwa puak Pakpak pun berdarah dan
berjiwa seni.
✓ Tangga Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang biasanya terdiri dari bilangan ganjil, 3
(tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh), menggambarkan bahwa penghuni rumah itu adalah keturunan
raja (marga tanah), sebaliknya yang memakai tangga rumah genap, menandakan bahwa
penghuni rumah tersebut bukan keturunan marga tanah (genengen).
Ornamen
Gerga adep
Gerga perhembun kumeke Melambangkan kesuburan untuk mendapatkan banyak keturunan. Letaknya pada sebelah kiri
melambangkan cita-cita sang pemilik rumah agar dan kanan pintu rumah.

mendapatkan banyak keturunan dan memilik harta


kekayaan.

Gerga perotor kerra


Gerga dasa siwaluh
melambangkan agar manusia bersekutu mencari
hiasan ini melambangkan arah mata angin kedelapan penjuru, maka gerga dasa siwaluh adalah
penghidupannya untuk mendapat rejeki yang sebagai tangkal aji ajian dan maksud jahat musuh dari segala penjuru. Letaknya pada dinding
muka rumah sebelah bawah.
tiada hentinya.

Gerga perbunga koning

Hiasan ini melambangkan puncak keindahan


bagi kaum wanita, gerga ini juga Gerga persalimbat

melambangkan keindahan agar penghuninya Hiasan ini melambangkan persatuan dan kesatuan/kekeluargaan. Nampak dari

disukai orang lain seperti bunga kunyit yang ukiran yang berjalin jalin dan bersambung, berarti yang punya rumah senang akan

harum semerbak. persatuan dan suka menjalin persahabatan dan mempunyai pergaulan yang banyak.
Letaknya pada bagian muka rumah diatas tiang/pada melmelen.
Gerga bulan
Hiasan ini sebagai lambang perhitungan musim,
dianggap dasar perhitungan tahun yang sangat
Penting bagi kehidupan petani. Letaknya diantara
braspati.

Gerga beraspati
Hiasan ini menggambarkan sepasang cecak yang disebut tendi
sapo. Ornamen ini dianggap sebagai pelindung, sebagai
lambang tendi (roh) yang akan melindungi sipenghuni rumah
lahir batin. Hiasan ini juga melambangkan dewa penguasa
tanah sebagai lambang kesuburan yang di sebut beraspati tanoh.

Gerga nengger/nipermunung
Hiasan ini melambangkan kedudukan raja, pertaki (penguasa) seorang bangsawan
yang bermarga asli di daerah tempat dia berdomisili. Hiasan ini melambangkan
kejayaan pemerintahan seorang raja. Letaknya tegak lurus dari puncak atas sampai
pertengahan bagian depan atau tengah tengah melmelen bonggar.

Gerga tumpak salah silima


Ornamen ini berisikan harapan harapan agar penghuni rumah atau
sipemilik bendanya dijauhkan dari racun atau bisa. Ornamen ini
biasa diletakkan pada bengbeng hari dan juga sendok nasi yang
terbuat dari kayu atau bambu.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai