SUMATERA UTARA
NAMA : KRISTOVEL
NIM : 142021012
MK : SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR
DOSEN : RENY KARTIKA SARY, S.T.,M.T.
1 Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak toba…?
Batak Toba yang bekerja sebagai pedagang dan calo buku di 6. Bagian tengah yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari
Pasar Senen.Jakarta pasar buku di Senen adalah pasar dengan bentuk 7. Bagian atas yang bermakna dunia para dewa.
persaingan sempurna.
8. Pola ret-ret yang melambangkan bahwa kehidupan manusia sehari-hari akan hidup saling
Pertama, pelaku yang memanfaatkan hubungan berkerabat sebagai membutuhkan.
strategi untuk meraih keuntungan ekonomi. Kedua, pelaku lebih
yang mengutamakan hubungan berkerabat walaupun dari sisi 9. Hal yang menarik pada masyarakat suku Batak Toba adalah dimana mereka selalu
membuang kotoran melalui telaga yang biasanya terletak di dekat tungku. Hal tersebut
ekonomi kurang menguntungkan. Ketiga, pelaku yang mengandalkan
ternyata mempunyai makna yakni untuk menghilangkan segala keburukan di dalam
hubungan berkerabat untuk memperoleh keuntungan ekonomis
rumah dan menghilangkan setiap perbuatan buruk dari penghuninya.
sekaligus mempertahankan ikatan kekerabatannya. Keempat, pelaku
yang mengabaikan hubungan berkerabat dan interaksi yang 10. Pada bagian rumah juga terdapat panggung yang mempunyai ukuran kecil. Panggung
dilakukan merupakan transaksi bisnis semata. tersebut digunakan untuk menyimpan hasil panen, tempat ini juga mempunyai makna
harapan kepada Sang Pencipta agar penghuni rumah senantiasa dilimpahkan rezeki
✓ Pondasi Rumah Adat Bolon
Rumah adat Batak ini menggunakan pondasi dengan tipe cincin, yakni tipe
yang menjadikan batu sebagai tumpuan kolom lagu yang ada di atasnya. Batu
tersebut digunakan pada bagian dasarnya, batu yang digunakan adalah batu
ojahan. Dimana nantinya, di atas batu ojahan dengan struktur yang fleksibel
akan diletakkan tiang dengan diameter mencapai 42 cm hingga 50 cm. Desain
tersebut dapat membantu rumah agar bisa tahan terhadap gempa, bukan hanya
itu terdapat juga 18 tiang rumah yang mempunyai filosofi kebersamaan dan
juga kekuatan.
Paabingkon / upacara adat yang resmi Pondasi rumah yang sangat kokoh melambangkan
pada budaya simalungun dimana cucu masyarakat suku Batak yang selalu bersama-sama
pertama yang belum memiliki adik harus menghadapi beban yang berat. Sementara masing-
di Paabingkon kepada kakek/Neneknya. masing tiang penyangga yang disebut ninggor
melambangkan kejujuran dari setiap warga
masyarakat.
Galang/balok lantai
Galang rumah yang terbuat dari kayu bulat kuat dan keras.Jumlah sisi galang kayu tidak
sama disesuaikan dengan besar kayu pada umumnya. Sisinya dibentuk dengan bilangan
genap. Pembuatan sisi kayu balok dengan menggunakan alat yang di namakan Baliung.
Galang pertama paling bawah bangunan dipasang diatas palas atau pondasi batu atau
kayu, kemudian galang kedua ditempatkan diatas galang pertama. Pada saat
menempatkan galang ini diperhatikan pangkal dari kayu harus menghadap ketimur dan
ujungnya menghadap kebarat.
Hulissir/coloum
Hulissir atau tiang Rumah adat Bolon Simalungun terbuat dari batang kayu yang
kuat dan keras. Tiang ini dibentuk bersisi supaya lebih rapi dan pada pangkal
atau ujung dibuat biasa disebut pen untuk mengikat galang dan pondasi pada
tiang.
Dasor/lantai
Dasor atau lantai Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari bilahan-bilahan papan yang kuat. Dipasang
diatas galang-galang sejajar dengan lebar bangunan. Disususn dengan rapi tanpa menggunakan paku atau
perekat lainnya.
Tayub/atap
Tayub atau atap Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari rumbia disusun dengan teknik tradisional agar
terlihat rapi. Sebelum pemasangan rumbia dilakukan ijuk dipilah-pilah terlebih dahulu melalui aturan
teknik yaitu belahan ijuk sebelah kanan harus dipasang sebelah kanan, jika belahan ijuk sebelah kiri harus
dipasang sebelah kiri. Jika pemasangan tidak menuruti teknik maka kerapian atap tidak dapat
dimaksimalkan serta kemungkinan besar kebocoran atap akan terjadi.
Andar/tangga
Andar atau tangga Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari kayu yang jaman
dahulu dikatakan andar rassang untuk raja.Tangga ini berada tepat di pintu rumah
karena orang yang masuk ke dalam Rumah Adat Bolon Simalungun harus melalui
tangga.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku Batak Karo…?
Bagian Tengah
Bagian Luar
Pada bagian tengah rumah akan dijadikan sebagai
Bagian luar rumah Siwaluh Jabu merupakan
tempat untuk melakukan segala aktifitas keluarga,
tempat dari tumbuhnya benih-benih cinta antara
baik itu untuk bersantai, bercengkrama, memasak,
pemuda dan juga gadis Karo, tepatnya pada
makan dan juga tidur.
posisi sisi depan dan juga belakang rumah Karo
yang dinamakan menjadi Tire.
Bagaimana adat istiadat, ekonomi sosial budaya masyarakat, kepercayaan dan filososfinya
sehingga mempengaruhi terbentuknya rumah tradisional suku batak mandailing …?
merupakan jalur utama dihimpit berhadapan oleh rumah dan sopo, penduduk (hitam), rumah tetua adat (biru), pusat perbelanjaan
kampung batak memiliki 2 pintu gerbang yaitu bagian depan souvenir (ungu), tempat tinggal bangunan yang dikinikan (hijau),
(harbangan) dan belakang (Harbangan Pudi), kampung Batak Toba dan tempat tinggal bangunan tradisional (coklat muda). Rumah
dikelilingi oleh batu kali dan pohon bambu, selain itu kampung penduduk berada didepan untuk menjamu para tamu yang dateng
Batak Toba pada pintu gerbang depannya terdapat pohon nangka, untuk berwisata, dengan adanya posisi rumah penduduk didepan
tempat menumbuk padi seisi kampung, dan partungkoan dari pohon maka para tamu akan langsung berhubungan dengan penduduk.
1. Pondasi rumah yang kokoh melambangkan bahwa masyarakat suku Batak akan selalu
Kayu Pinasa (nangka) tiang untuk menopang beban atap. Melintang
bersama-sama dalam menghadapi beban berat.
horisontal bangunan. Kayu ini memiliki sifat yang kokoh, dan pada
2. Tiang penyangga rumah atau yang disebut dengan ninggor melambangkan kejujuran dari
batangnya berwarna kuning Kayu Poki (kayu keras), digunakan setiap warga sekitar
untuk tiang utama badan bangunan. Kayu ini memiliki sifat yang 3. Atap rumah atau disebut dengan Songsong boltok, bermakna yakni agar ketika ada sikap
kokoh dan kuat sehingga digunakan sebagai konstruksi utama. Kayu yang kurang berkenan dadi pemilik rumah, maka sebaiknya disimpan dalam hati.
Ulin, digunakan untuk membuat ukiran pada bangunan. Kayu ini 4. Lantai rumah yang mempunyai makna kehidupan
memiliki sifat keras, tetapi memiliki tekstur yang lembut pada serat 5. Bagian bawah rumah yang mempunyai makna tentang mengingat manusia akan
kayunya sehingga mudah untuk diukir. kematian.
6. Bagian tengah yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari
7. Bagian atas yang bermakna dunia para dewa.
8. Pola ret-ret yang melambangkan bahwa kehidupan manusia sehari-hari akan hidup saling
membutuhkan.
Kayu nangka Kayu ulin 9. Hal yang menarik pada masyarakat suku Batak Toba adalah dimana mereka selalu
Kayu poki
membuang kotoran melalui telaga yang biasanya terletak di dekat tungku. Hal tersebut
ternyata mempunyai makna yakni untuk menghilangkan segala keburukan di dalam
rumah dan menghilangkan setiap perbuatan buruk dari penghuninya.
10. Pada bagian rumah juga terdapat panggung yang mempunyai ukuran kecil. Panggung
tersebut digunakan untuk menyimpan hasil panen, tempat ini juga mempunyai makna
harapan kepada Sang Pencipta agar penghuni rumah senantiasa dilimpahkan rezeki
Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak simalungun ….?
Filosofi
keterangan Pondasi rumah yang sangat kokoh melambangkan
1. Puang Pardahan (istri raja pemasak makanan tamu) masyarakat suku Batak yang selalu bersama-sama
2.Puang Pardahan (istri raja pemasak nasi raja) atau puang poso menghadapi beban yang berat. Sementara masing-
3.Puang Parorot (istri raja penjaga anak) masing tiang penyangga yang disebut ninggor
4.Puang Paninggiran (istri raja pimpinan upacara kesurupan)
5.Puang Pamokkot (istri raja pimpinan upacara memasuki rumah baru)
melambangkan kejujuran dari setiap warga
6. Puang Siappar Apei (istri raja pengatur ruangan dan memasang tikar) masyarakat.
7.Puang Siombah Bajut (istri pimpinan pembawa peralatan makan sirih)
8.Puang Bona
9.Puang Bolon (permaisuri)
10 Puang Panakkut (istri raja pimpinan upacara spiritual)
11.Puang Mata (istri raja tugas umum di rumah bolon)
12.Puang Juma Bolag (istri pimpinan perladangan)
13. Serambi
A1: dihuni oleh istri yang kerjanya memasak makanan tamu
A2: dihuni oleh Puang Poso yang kerjanya memasak makanan raja
KR= kamar tidur raja
Ornamen-Ornamen
Kepala Kerbau(Pinar UluniHorbou)
simbol keberanian dan kebenaran serta dianggap mempunyai suatu kekuatan tertentu
Ukiran gigi(Pinar ipon-ipon) Menggambarkan barisan gigi putih bersih yang indah dan
rapi. Ornamen ini melambangkan Simbol keramahan pada orang lain. Ornamen ini
sebagai pemisah antara ornamen yang satu dengan yang lain dan juga penambah kerapian
ornamen.
Konsep struktur
1. Tiang
4. Jendela
Rumah adat ini dibangun dengan menggunakan enam belas tiang yang akan Rumah adat ini mempunyai struktur jendela dengan menggunakan model daun jendela
disandarkan pada batu-batu dengan ukuran yang besar, biasanya batu-batu tunggal. Dimana jika dijumlah secara keseluruhan, terdapat 8 buah jendela yang ada di
tersebut didapatkan pada sungai atau gunung. delapan tiang sebagai penyangga rumah adat ini, dengan masing-masing jabu mempunyai 1 jendela.
atap dan juga lanta sementara delapan tiang lainnya akan digunakan sebagai
5. Perapian
tempat untuk penyangga lantai saja
Di dalam Siwalan Kabuh telah dilengkapi juga dengan perapian yang akan digunakan untuk
2. Dinding kegiatan memasak bersama. Dimana paling tidak tersedia 4 perapian yang ada disini, dengan
Dinding dari rumah adat ini juga dipakai untuk menunjang atap rumah. Dimana masing-masing dipakai oleh 2 keluarga.
pada pintu masuk dan juga jendela akan dipasang telat di atas dinding yang
6. Atap
miring, yakni di atas lingkaran balok.
Atap rumah adat Karo dibuat dari kombinasi bahan material bambu dan juga pohon aren.
Dimana kayu aren tersebut berada pada bagian bawah dan dilapisi dengan anyaman bambu pada
3. Pintu Masuk
bagian atasnya. Untuk bagian luar, atap ini akan dilengkapi dengan lapisan dari ijuk hitam yang
Rumah adat Karo merupakan rumah adat yang didirikan dalam bentuk yang
cukup tebal dan akan diikatkan pada kerangkanya. Sementara untuk bagian dari bimbingannya
simetris pada bagian kedua porosnya. Hal tersebut menyebabkan pintu masuk
akan dibuat dengan menggunakan jerami kering yang mempunyai ketebalan dari 15 cm hingga
yang berada pada kedua sisi rumah ini akan kelihatan hampir sama.
20 cm.
material
Siwaluh Jabu dibangun dengan material kayu, bambu, dan ijuk. Pada bagian
tiang, kerangka, lantai, dan dinding, Siwaluh Jabu menggunakan material
kayu. Untuk kerangka atap dan teras dibangun dengan bahan bambu. Dan
bagian atap Siwaluh Jabu terbuat dari ijuk yang tahan dari terik dan hujan.
Dijelaskan juga bagaimana konsep ruangnya, konsep bentuknya, material bangunan yang
digunakan serta filosofi yang terkandung didalam rumah tradisional suku batak mandailing….?
Material
• Kayu ramin
• Bambu
• Papan kayu plafon
• Seng
• Kayu meranti
• Bambu
• Ijuk
Ornamen
11. Halaman luas (Alaman Silangse Utang) melambangkan wewenang 15. Tempurung melambangkan keadilan sosial-ekonomi bagi setiap orang.
dan kekuasaan Raja.
Filosofi
material
✓ Bubungan atap Bubungan atap : Bentuk melengkung, artinya: “Berani memikul resiko yang
Bahan kayu dengan atapnya yang terbuat dari bahan ijuk. berat dalam mempertahankan adat istiadat”.
✓ Tampuk bubungan yang bersimbolkan “Caban”, artinya : “Simbol kepercayaan Puak Pakpak“
✓ Tanduk kerbau yang melekat dibubungan atap, artinya: “Semangat kepahlawanan Puak Pakpak”.
✓ Bentuk segitiga pada Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara, artinya menggambarkan susunan
adat istiadat Puak Pakpak dalam kekeluargaan yang terbagi atas tiga bahagian atau unsur
besar sebagai berikut:
➢ SENINA, adalah saudara kandung laki laki,
➢ BERRU, adalah saudara kandung perempuan,
➢ PUANG”, adalah keponakan.
✓ Dua buah tiang besar disebelah muka rumah “Binangun”,
artinya “Kerukunan rumah tangga antara suami istri”.
✓ Satu buah balok besar yang dinamai “Melmellon” Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang
melekat disamping muka rumah, menggambarkan “Kesatuan dan Persatuan dalam segala
bidang pekerjaan melalui musyawarah, atau lebih tepat disebut “Gotong royong”.
➢ PerbungaKupkup,
➢ Perbunga kembang,
➢ Perbunga Pancur, dan sebagainya yang menggambarkan bahwa puak Pakpak pun berdarah dan
berjiwa seni.
✓ Tangga Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang biasanya terdiri dari bilangan ganjil, 3
(tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh), menggambarkan bahwa penghuni rumah itu adalah keturunan
raja (marga tanah), sebaliknya yang memakai tangga rumah genap, menandakan bahwa
penghuni rumah tersebut bukan keturunan marga tanah (genengen).
Ornamen
Gerga adep
Gerga perhembun kumeke Melambangkan kesuburan untuk mendapatkan banyak keturunan. Letaknya pada sebelah kiri
melambangkan cita-cita sang pemilik rumah agar dan kanan pintu rumah.
melambangkan keindahan agar penghuninya Hiasan ini melambangkan persatuan dan kesatuan/kekeluargaan. Nampak dari
disukai orang lain seperti bunga kunyit yang ukiran yang berjalin jalin dan bersambung, berarti yang punya rumah senang akan
harum semerbak. persatuan dan suka menjalin persahabatan dan mempunyai pergaulan yang banyak.
Letaknya pada bagian muka rumah diatas tiang/pada melmelen.
Gerga bulan
Hiasan ini sebagai lambang perhitungan musim,
dianggap dasar perhitungan tahun yang sangat
Penting bagi kehidupan petani. Letaknya diantara
braspati.
Gerga beraspati
Hiasan ini menggambarkan sepasang cecak yang disebut tendi
sapo. Ornamen ini dianggap sebagai pelindung, sebagai
lambang tendi (roh) yang akan melindungi sipenghuni rumah
lahir batin. Hiasan ini juga melambangkan dewa penguasa
tanah sebagai lambang kesuburan yang di sebut beraspati tanoh.
Gerga nengger/nipermunung
Hiasan ini melambangkan kedudukan raja, pertaki (penguasa) seorang bangsawan
yang bermarga asli di daerah tempat dia berdomisili. Hiasan ini melambangkan
kejayaan pemerintahan seorang raja. Letaknya tegak lurus dari puncak atas sampai
pertengahan bagian depan atau tengah tengah melmelen bonggar.