PENELITIAN
AFIFAH HARISAH
Makassar 2014
Empirisisme Empirik sensual, logik dalam 1. Cenderung berfikir induktif, walau kadang Segala bentuk metode Membangun ilmu
kerangka empirik sebagai berfikir deduktif dengan premis mayorempirik yang mengandalkan Nomothetik melalui fakta
2. Pemikiran berdasarkan fakta, jadi cenderung
(Sumber: John Locke,1632-1704; sumber pengetahuan parsial.
fakta, seperti empirik untuk eksplanasi
George Berkeley, 1685-1759; 3. Obyek dilihat sesuai kenyataannya, berdasarkan eksperimentasi dan umum
David Hume, 1711-1776; Francis pengalaman observasi
Bacon, 1561-1626)
Rasionalisme Logik, empirik sensual, etik. 1. Cenderung deduktif, bisa Uji hipotesis teori Membangun ilmu
pula induktif,
Rasio adalah sumber instrumental spesifik melalui Nomothetik
(sumber: Plato,424-347; Rene pengetahuan substansial, sentral verifikasi (membuat hukum dari
Descartes, 1596-1650; Spinoza; perifel, lateral generalisasi-nya)
sekuensial-vertikal dll
Leibniz, Hegel) 2. Holistik
3. Obyek dilihat secara
spesifik, analisis esensial
4. Memerlukan kerangka teoritik atau grand
concepts atau grand theory untuk
menyusun teori kembali
5. Peneliti dipilah dari obyek yg ditelitinya
Construtivisme Empirik sensual, logik, etik. 1. Obyek amatan & pengamat tidak dapat dipisahkan Hermeneutika, Dialektika Membangun ilmu lewat
Realitas sangat beragam dr mental, 2. Subyektif rekonstruksi realitas sosial
(sumber: Giambatista Vico, pengalaman sifatnya relatif & merupakan 3. Dialogis, peneliti sebagai fasilitator, reflektif secara dialektis antara peneliti &
konstruksi sosial 4. Spesifik amatannya
5. Relatif
A Aras Operasional
Latar belakang Aras Penyusunan Konsep E Penelitian
& atmosfir masalah- Penelitian Tentukan metode penelitian sesuai
masalah yang diteliti
melalui eksplorasi hipotesis/proposisi perumusan masalah
empirik & pustaka &
tinjauan pustaka
B C D
Penyusunan Landasan Deduksi konsep atau teori Penjabaran /deduksi F
Sehingga
Konsep atau Teoritik menjadi hipotesis/proposisi/perumusan
menghasilkan ide-ide Paradigma
Penelitian. hipotesis/proposisi/perumus masalah menjadi Penyusunan daftar
penelitian (tema , judul positivistik
bahkan permasalahan an permasalahan penelitian. - Variabel-variabel Penelitian pertanyaan penelitian yang
Pada tahap ini bisa - Penjabaran proposisi-proposisi telah terstruktur berupa
penelitian)
melakukan oposisi Pada tahap ini bisa penelitian kuesioner, daftar interview,
terhadap konsep & teori memperkuat oposisi - pertanyaan-pertanyaan penelitian langkah-langkah
yang ada terhadap konsep & teori yang lebih detail/komplit. eksperimentasi &
Aras Orientasi Ide-Ide Penelitian yang ada dugaannya yang telah
melalui proses uji/evaluasi.
I G
J 1. Berikan gambaran secara detail Pengumpulan data sampel-
Kemungkinan Hasil 1: (nonnumerik/numerik) setiap sampel sampel (sampel bisa berupa
Bila hanya ingin mengukuhkan hasil, konsep, teori berdasarkan variabel yang telah ditetapkan thing/s, location or person
yang telah ada sebelumnya maka cukup membuktikan sebelumnya atau kombinasi keduanya,
apakah korelasi yang ada sesuai hipotesis, proposisi atau - Sampel/responden 1 & ketiganya :
K tidak - Sampel/responden 2 - Sampel/responden 1
- Sampel/responden 3 - Sampel/responden 2
Gambaran sampel-sampel (1-n) - Sampel/responden 4 - Sampel/responden 3
Kemugkinan Hasil 2: - Sampel/responden 5 - Sampel/responden 4
Bila ingin menyusun konsep atau teori , maka cari gejala - Sampel/responden 6 - Sampel/responden 5
Abstrakkan gambaran sampel-sampel yang menyimpang dari hipotesis, proposisi yang - Sampel/responden 7 - Sampel/responden 6
(1-n) menjadi gambaran populasi. menunjukkan adanya korelasi tipe lain yang signifikan - Dst sampel/ responden ke-n - Sampel/responden 7
dari penelitian. Ini bisa menambah, mengkoreksi bagian 2. Lakukan kategorisasi - Dst sampel/responden
tertentu dari konsep ataupun teori, bisa pula berdasarkan gejala dari variabel baik yang ke-n
menggugurkannya secara menyeluruh. Jika tidak ada, bersifat sama, berbeda ataupun unik. Aspek amatan sesuai
Susun gambaran populasi ke dalam maka yang ada hanya hasil penelitian yang tidak Korelasikan melalui uji statistik atau non kuesioner/daftar
dalil-dalil/proposisi-proposisi (minimal ditingkatkan menjadi temuan, jadi kembali ke hasil 1. statistik. interview/langkah-langkah
dua dalil atau proposisi yang terkoneksi 3. Cocokkan hasil korelasi dengan hipotesis atau eksperimentasi, diperlebar
secara logis) sehingga menghasilkan proposisi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika bila ingin memunculkan
konsep yang kalimatnya terstruktur, dan ingin menyusun konsep ataupun teori, maka temuan baru.
Kemungkinan Hasil 3:
memberikan gambaran tentang variabel tambahan dikorelasikan dengan variabel
Bila benar-benar ingin menyusun konsep ataupun teori,
permasalahan penelitian dan populasi lainnya yang telah dibuktikan oleh konsep atau
maka ada usaha spesifik yang telah dirancang tahap
itu sendiri. penyusunan & penjabaran konsep atau teori (B & teori sebelumnya, atau membuat kategorisasi
C)dengan membuat hipotesis atau proposisi yang berdasarkan variabel dari hipotesis/proposisi H
bersifat oposisi ataupun menambah variabel yang yang bersifat oposisi terhadap konsep atau teori Validasi & reliabilitas data
berpengaruh yang tidak terdapat pada konsep atau teori sebelumnya, atau sistem berfikirnya diubah ke internal
sebelumnya, lewat asumsi empirik dengan argumentasi induktif untuk memberikan peluang munculnya
empirik pula. variabel lain selain variabel yang telah
ditetapkan, jadi aspek pengamatan diperlebar.
Skema 4.3. Membangun Hasil, Konsep & Teori dari Penelitian menurut Paradigma Rasionalistik
Sumber: hasil konstruksi penulis, 2007
I F
- Untuk alternatif satu, ada dua tahap : - Alt I: Penyusunan daftar pertanyaan penelitian
1.Berikan gambaran secara detail (nonnumerik/numerik) yang telah terstruktur berupa kuesioner, daftar
setiap sampel berdasarkan variabel yang telah interview, langkah-langkah eksperimentasi &
J ditetapkan sebelumnya dugaannya yang telah melalui proses
Proses penyusunan hasil/konsep/teori - Sampel/responden 1 uji/evaluasi.
- Sampel/responden 2 - Alt II: Dialog antar konsep/teori secara holistik
Gambaran sampel-sampel (1-n), gambaran ini besifat holistik - Sampel/responden 3 untuk membangun suatu generalisasi pemikiran
tidak parsial. - Sampel/responden 4 sehingga terbentuk apa yang disebut dengan
- Sampel/responden 5 kerangka konseptual yang bersifat fix for this
- Sampel/responden 6 time untuk digunakan di aras empirik atau
- Sampel/responden 7 tekstual
Abstrakkan gambaran sampel-sampel (1-n) menjadi - Dst sampel/ responden ke-n
gambaran populasi dalam kerangka membangun ilmu 2. Lakukan kategorisasi G
nomothetik. berdasarkan gejala dari variabel baik yang bersifat Pengumpulan data sampel-sampel (sampel bisa
sama, berbeda ataupun unik. Korelasikan melalui uji berupa thing/s, location or person atau kombinasi
statistik atau non statistik. Cocokkan hasil korelasi keduanya, & ketiganya baik dalam level empirik
dengan hipotesis atau proposisi yang telah ditetapkan ataupun tekstual:
Susun gambaran populasi ke dalam dalil-dalil/proposisi- - Sampel/responden 1
proposisi (minimal dua dalil atau proposisi yang terkoneksi sebelumnya.
- Untuk alternatif dua, induksi kembali dilakukan - Sampel/responden 2
secara logis) sehingga menghasilkan konsep yang kalimatnya - Sampel/responden 3
pada sampel-sampel yang ada untuk memberikan
terstruktur, dan memberikan gambaran tentang permasalahan - Sampel/responden 4
gambaran yang general mengenai populasi,
penelitian dan populasi itu sendiri. - Sampel/responden 5
kemudian hasil dari induksi ini didialogkan dengan
hasil induksi pada level teoritik tadi, sehingga - Sampel/responden 6
menghasilkan kesimpulan. - Sampel/responden 7
- Dst sampel/responden ke-n
Aras Operasional Penelitian H Aspek amatan sesuai kuesioner/daftar
Validasi & reliabilitas data, kombinasi eksternal ataupun interview/langkah-langkah eksperimentasi dan
internal berbagai faktor yang mempengaruhinya
Skema 4.1. Membangun Hasil, Konsep & Teori dari Penelitian menurut Paradigma Naturalistik-Fenomenologi
Sumber: hasil konstruksi penulis, 2007
K F
Empirik
Teori
Tour pendalaman sampel-sampel (1-n, termasuk sampel
Induksi dan abstraksi konsep-konsep menjadi teori. Proses ini
melalui interpretasi dan kontempolasi yang mendalam melalui cara unik atau tak merepresentasikan apapun) untuk
memunculkan unit-unit informasi melalui target-target
berfikir holistik.
sumber informasi (induksi)
Meski tidak ditujukan untuk membangun teori yang bersifat I
Tema-Tema Unit informasi adalah kumpulan informasi mengenai
general atau nomothetik, induksi konsep ini tetap berpotensi
sampel yang memiliki key words dari tacit & outspoken
membangun teori yang bersifat general selain idiografik yang
memang menjadi tujuannya. Kategorisasi berbagai informasi menjadi unit informasi knowledge yang berpotensi memunculkan satu pokok
atau tepatnya unit data yang kemudian diinduksi & pikiran dari satu sudut pandang mengenai sampel &
Dialog ke wawasan teoritik bila ingin membandingkan diabstraksi menjadi tema-tema. Proses induksi ini tidak atmosfir yang melingkupinya.
(tdk normatif, hanya untuk pencerahan atau wawasan) seratus persen induktif, tergantung kondisi, jadi bisa
induksi-deduksi ataupun lateral-verifikatif-korelatif
sekaligus reduktif. G
Unit Informasi
J Di sini data diinterpretasi berdasarkan hasil interaksi Informasi-informasi yang berpotensi menjadi unit-unit
Konsep-konsep peneliti dengan obyek penelitiannya beserta lingkungan informasi harus digali sedalam-dalamnya sampai tak
yang melingkupi obyek tersebut. ada lagi informasi baru yang muncul atau jenuh.
Induksi & abstraksi tema-tema menjadi konsep-konsep yang
memberikan gambaran dari populasi. Pada level ini pendalaman
tema dengan menggali informasi lagi tetap harus dilakukan,
karenanya selalu ada konfirmasi dan verifikasi untuk menghindari H
induksi & abstraksi yang bersifat setengah semu ataupun semu Aras Operasional Penelitian Validasi & reliabilitas data cenderung bersifat eksternal
karena human error. (atau tepatnya konfirmasi & verifikasi)