Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT ILMU & METODOLOGI

PENELITIAN

AFIFAH HARISAH
Makassar 2014

Sumber: Soetriono & SRDM Rita Hanafie, Andi, Yogyakarta, 2007


PERSOALAN-PERSOALAN FILSAFAT
1. Persoalan tentang ada being yang menghasilkan cabang filsafat yaitu METAFISIKA

2. Persoalan tentang pengetahuan yang menghasilkan cabang filsafat yaitu


EPISTEMOLOGI

3. Persoalan tentang metode yang menghasilkan cabang filsafat yaitu METODOLOGI

4. Persoalan tentang penyimpulan yang menghasilkan cabang filsafat yaitu LOGIKA

5. Persoalan tentang moralitas yang menghasilkan cabang filsafat yaitu ETIKA

6. Persolan tentang keindahan yang menghasilkan cabang filsafat yaitu ESTETIKA


Aras ontologis Aras epistemologis Aras aksiologis
Landasan filosofis
/paradigma beserta sumber-
Kebenaran Metode berfikir dalam mencapai kebenaran Jenis metode penelitian Tujuan penelitian
Tabel 4.1. Landasan Filosofis & Prinsip-Prinsip Penelitian
sumbernya
yang diyakini (Cara berfikir dalam meneliti) yang digunakan

Empirisisme Empirik sensual, logik dalam 1. Cenderung berfikir induktif, walau kadang Segala bentuk metode Membangun ilmu
kerangka empirik sebagai berfikir deduktif dengan premis mayorempirik yang mengandalkan Nomothetik melalui fakta
2. Pemikiran berdasarkan fakta, jadi cenderung
(Sumber: John Locke,1632-1704; sumber pengetahuan parsial.
fakta, seperti empirik untuk eksplanasi
George Berkeley, 1685-1759; 3. Obyek dilihat sesuai kenyataannya, berdasarkan eksperimentasi dan umum
David Hume, 1711-1776; Francis pengalaman observasi
Bacon, 1561-1626)
Rasionalisme Logik, empirik sensual, etik. 1. Cenderung deduktif, bisa Uji hipotesis teori Membangun ilmu
pula induktif,
Rasio adalah sumber instrumental spesifik melalui Nomothetik
(sumber: Plato,424-347; Rene pengetahuan substansial, sentral verifikasi (membuat hukum dari
Descartes, 1596-1650; Spinoza; perifel, lateral generalisasi-nya)
sekuensial-vertikal dll
Leibniz, Hegel) 2. Holistik
3. Obyek dilihat secara
spesifik, analisis esensial
4. Memerlukan kerangka teoritik atau grand
concepts atau grand theory untuk
menyusun teori kembali
5. Peneliti dipilah dari obyek yg ditelitinya

Positivistisme Empirik sensual, menolak 1. Deduksi Kuantitatif statistik, Membangun ilmu


metafisik & teologik 2. Parsial gabungan statistik dan Nomothetik (membuat
(sumber: Auguste Comte, 1798- 3. Obyek dilihat verbal, cross sectional hukum dari generalisasi-
1857; secara spesifik, studies, survey, nya)
Herbert Spencer, Durkheim, analisis rerata eksperimen
Talcot Parsons (1951, 1970, 4. Memerlukan
1973) dr Max Weber & kerangka teoritik yang spesifik sebagai
Durkheim,. panduan persiapan penelitian
Mekanik ke organik 5. Peneliti dipilah dari
Homans, Peter Blau, Coser, obyek yg ditelitinya, dualistis
Dahrendorf, Gerhard Lenski.
Lihat miles: Campbell,
Brofenbrenner, Cronbach &
Snow
Landasan filosofis Aras ontologis Aras epistemologis Aras aksiologis
/paradigma beserta sumber-
sumbernya
Jenis metode penelitian yang Tujuan penelitian
Kebenaran Metode berfikir dalam mencapai kebenaran
digunakan
yang diyakini (Cara berfikir dalam meneliti)
Naturalistik phenomenologi Empirik sensual, logik, etik dan 1. Induksi Interpretif, grounded Membangun ilmu
transenden 2. Holistik research, ethnometodologi, idiographik (tidak ada
(sumber: Husserl, 1962; 3. Obyek dilihat secara natural naturalistik, interaksi pretensi untuk mencari
Geertz, Glasser & Strauss, K. 4. Menolak penggunaan kerangka teoritik sbg simbolik, semiotik, heuristik. generalisasi)
Denzin, Goodman, persiapan penelitian
Guba & Lincoln, Goetz & Lecompte, 5. Peneliti bersatu dengan obyek yang
Bogdan, Garfinkel, Blumer, ditelitinya
Heidegger)
Critical Theory dengan Empirik sensual, logik & etik lewat 1. Menggunakan metode dialog dengan Freiran, research as praxis, Tk Membangun ilmu secara
Weltanschauung Weltanchauung & ideologi transformasi dalam sosiologi, Habermas kritis lewat realitas sosial
Realitas bersifat semu 2. Obyek amatan & pengamat tidak dapat
(sumber: Fenomenologi & realisme) dipisahkan
3. Subyektif
4. Kritis terhadap obyek yang diteliti
5. Peneliti sebagai transformative-intellectual
6. Partisipatif
7. Mempertimbangkan konteks historis

Construtivisme Empirik sensual, logik, etik. 1. Obyek amatan & pengamat tidak dapat dipisahkan Hermeneutika, Dialektika Membangun ilmu lewat
Realitas sangat beragam dr mental, 2. Subyektif rekonstruksi realitas sosial
(sumber: Giambatista Vico, pengalaman sifatnya relatif & merupakan 3. Dialogis, peneliti sebagai fasilitator, reflektif secara dialektis antara peneliti &
konstruksi sosial 4. Spesifik amatannya
5. Relatif

1. Grand theory dibangun secara Membangun ilmu Nomothetik


Realisme 1. konseptual & diuji falsifikasinya.
(Sumber: Reichenbach, Toulmin, Popper 2. 2. Reflektif
& Feyerabend)
Realitas bersifat ganda yang dibentuk Membangun ilmu lewat
Emancipatory oleh faktor sosial, politik, budaya, 1. Hubungan interaktif antara peneliti dan partisipan. Partisipatori rekonstruksi realitas sosial
ekonomi, etnik, gender & nilai-nilai 2. Pengetahuan secara sosial dan historis
(Sumber: ketidakmampuan diposisikan
3. Partisipatif
4. transformatif
5. Mengusung tema-tema tertentu: etnis,
gender(feminis)dll.
Beragam, tergantung Membangun ilmu lewat
Complex paradigm
permasalahan yang akan berbagai perspektif dengan
diungkapkan harapan lebih mendekati
(sumber:
kebenaran
Skema 4.2. Membangun Hasil, Konsep & Teori dari Penelitian menurut Paradigma Positivistik
Sumber: hasil konstruksi penulis, 2007

A Aras Operasional
Latar belakang Aras Penyusunan Konsep E Penelitian
& atmosfir masalah- Penelitian Tentukan metode penelitian sesuai
masalah yang diteliti
melalui eksplorasi hipotesis/proposisi perumusan masalah
empirik & pustaka &
tinjauan pustaka
B C D
Penyusunan Landasan Deduksi konsep atau teori Penjabaran /deduksi F
Sehingga
Konsep atau Teoritik menjadi hipotesis/proposisi/perumusan
menghasilkan ide-ide Paradigma
Penelitian. hipotesis/proposisi/perumus masalah menjadi Penyusunan daftar
penelitian (tema , judul positivistik
bahkan permasalahan an permasalahan penelitian. - Variabel-variabel Penelitian pertanyaan penelitian yang
Pada tahap ini bisa - Penjabaran proposisi-proposisi telah terstruktur berupa
penelitian)
melakukan oposisi Pada tahap ini bisa penelitian kuesioner, daftar interview,
terhadap konsep & teori memperkuat oposisi - pertanyaan-pertanyaan penelitian langkah-langkah
yang ada terhadap konsep & teori yang lebih detail/komplit. eksperimentasi &
Aras Orientasi Ide-Ide Penelitian yang ada dugaannya yang telah
melalui proses uji/evaluasi.

I G
J 1. Berikan gambaran secara detail Pengumpulan data sampel-
Kemungkinan Hasil 1: (nonnumerik/numerik) setiap sampel sampel (sampel bisa berupa
Bila hanya ingin mengukuhkan hasil, konsep, teori berdasarkan variabel yang telah ditetapkan thing/s, location or person
yang telah ada sebelumnya maka cukup membuktikan sebelumnya atau kombinasi keduanya,
apakah korelasi yang ada sesuai hipotesis, proposisi atau - Sampel/responden 1 & ketiganya :
K tidak - Sampel/responden 2 - Sampel/responden 1
- Sampel/responden 3 - Sampel/responden 2
Gambaran sampel-sampel (1-n) - Sampel/responden 4 - Sampel/responden 3
Kemugkinan Hasil 2: - Sampel/responden 5 - Sampel/responden 4
Bila ingin menyusun konsep atau teori , maka cari gejala - Sampel/responden 6 - Sampel/responden 5
Abstrakkan gambaran sampel-sampel yang menyimpang dari hipotesis, proposisi yang - Sampel/responden 7 - Sampel/responden 6
(1-n) menjadi gambaran populasi. menunjukkan adanya korelasi tipe lain yang signifikan - Dst sampel/ responden ke-n - Sampel/responden 7
dari penelitian. Ini bisa menambah, mengkoreksi bagian 2. Lakukan kategorisasi - Dst sampel/responden
tertentu dari konsep ataupun teori, bisa pula berdasarkan gejala dari variabel baik yang ke-n
menggugurkannya secara menyeluruh. Jika tidak ada, bersifat sama, berbeda ataupun unik. Aspek amatan sesuai
Susun gambaran populasi ke dalam maka yang ada hanya hasil penelitian yang tidak Korelasikan melalui uji statistik atau non kuesioner/daftar
dalil-dalil/proposisi-proposisi (minimal ditingkatkan menjadi temuan, jadi kembali ke hasil 1. statistik. interview/langkah-langkah
dua dalil atau proposisi yang terkoneksi 3. Cocokkan hasil korelasi dengan hipotesis atau eksperimentasi, diperlebar
secara logis) sehingga menghasilkan proposisi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika bila ingin memunculkan
konsep yang kalimatnya terstruktur, dan ingin menyusun konsep ataupun teori, maka temuan baru.
Kemungkinan Hasil 3:
memberikan gambaran tentang variabel tambahan dikorelasikan dengan variabel
Bila benar-benar ingin menyusun konsep ataupun teori,
permasalahan penelitian dan populasi lainnya yang telah dibuktikan oleh konsep atau
maka ada usaha spesifik yang telah dirancang tahap
itu sendiri. penyusunan & penjabaran konsep atau teori (B & teori sebelumnya, atau membuat kategorisasi
C)dengan membuat hipotesis atau proposisi yang berdasarkan variabel dari hipotesis/proposisi H
bersifat oposisi ataupun menambah variabel yang yang bersifat oposisi terhadap konsep atau teori Validasi & reliabilitas data
berpengaruh yang tidak terdapat pada konsep atau teori sebelumnya, atau sistem berfikirnya diubah ke internal
sebelumnya, lewat asumsi empirik dengan argumentasi induktif untuk memberikan peluang munculnya
empirik pula. variabel lain selain variabel yang telah
ditetapkan, jadi aspek pengamatan diperlebar.
Skema 4.3. Membangun Hasil, Konsep & Teori dari Penelitian menurut Paradigma Rasionalistik
Sumber: hasil konstruksi penulis, 2007

Aras Penyusunan Konsep Penelitian


E
A B C Tentukan metode penelitian sesuai
Latar belakang Ada dua alternatif - Alternatif I, deduksi konsep atau teori hipotesis/proposisi-proposisi /perumusan masalah
& atmosfir masalah- penyusunan: menjadi hipotesis/proposisi/perumusan
masalah yang diteliti - Landasan deduksi permasalahan penelitian (harus
melalui eksplorasi Konsep/Teoritik memberikan terjadinya peluang D
empirik & pustaka & penelitian perubahan hipotesis/proposisi/rumusan - Alt I: untuk jalur deduksi
tinjauan pustaka - Kerangka induktif masalah, karena cara berfikirnya
Paradigma hipotesis/proposisi/rumusan masalah diuraikan
dari konsep/teoritik rasionalistik, jadi tidak saklek/fix)
Rasionalistik menjadi: variabel-variabel penelitian,
Sehingga (induksinya bersifat - Alternatif II, induksi konsep atau teori penjabaran proposisi-proposisi penelitian,
menghasilkan ide-ide sementara) menjadi hipotesis/proposisi/perumusan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
penelitian (tema , judul penelitian, bila ingin permasalahan penelitian detail/komplit.
bahkan permasalahan membangun teori (pada proses ini , peneliti membangun - Alt II: untuk jalur induksi mematangkan
penelitian) untuk membangun hipotesis/proposisi/perumusan orientasi kerangka teoritik dengan menjabarkan
gambaran umum permasalahan penelitiannya sendiri, keywords dari berbagai teori yang ada.
secara konseptual melalui sintesis teoritik)
Aras Orientasi Ide-Ide Penelitian atau teoritik

I F
- Untuk alternatif satu, ada dua tahap : - Alt I: Penyusunan daftar pertanyaan penelitian
1.Berikan gambaran secara detail (nonnumerik/numerik) yang telah terstruktur berupa kuesioner, daftar
setiap sampel berdasarkan variabel yang telah interview, langkah-langkah eksperimentasi &
J ditetapkan sebelumnya dugaannya yang telah melalui proses
Proses penyusunan hasil/konsep/teori - Sampel/responden 1 uji/evaluasi.
- Sampel/responden 2 - Alt II: Dialog antar konsep/teori secara holistik
Gambaran sampel-sampel (1-n), gambaran ini besifat holistik - Sampel/responden 3 untuk membangun suatu generalisasi pemikiran
tidak parsial. - Sampel/responden 4 sehingga terbentuk apa yang disebut dengan
- Sampel/responden 5 kerangka konseptual yang bersifat fix for this
- Sampel/responden 6 time untuk digunakan di aras empirik atau
- Sampel/responden 7 tekstual
Abstrakkan gambaran sampel-sampel (1-n) menjadi - Dst sampel/ responden ke-n
gambaran populasi dalam kerangka membangun ilmu 2. Lakukan kategorisasi G
nomothetik. berdasarkan gejala dari variabel baik yang bersifat Pengumpulan data sampel-sampel (sampel bisa
sama, berbeda ataupun unik. Korelasikan melalui uji berupa thing/s, location or person atau kombinasi
statistik atau non statistik. Cocokkan hasil korelasi keduanya, & ketiganya baik dalam level empirik
dengan hipotesis atau proposisi yang telah ditetapkan ataupun tekstual:
Susun gambaran populasi ke dalam dalil-dalil/proposisi- - Sampel/responden 1
proposisi (minimal dua dalil atau proposisi yang terkoneksi sebelumnya.
- Untuk alternatif dua, induksi kembali dilakukan - Sampel/responden 2
secara logis) sehingga menghasilkan konsep yang kalimatnya - Sampel/responden 3
pada sampel-sampel yang ada untuk memberikan
terstruktur, dan memberikan gambaran tentang permasalahan - Sampel/responden 4
gambaran yang general mengenai populasi,
penelitian dan populasi itu sendiri. - Sampel/responden 5
kemudian hasil dari induksi ini didialogkan dengan
hasil induksi pada level teoritik tadi, sehingga - Sampel/responden 6
menghasilkan kesimpulan. - Sampel/responden 7
- Dst sampel/responden ke-n
Aras Operasional Penelitian H Aspek amatan sesuai kuesioner/daftar
Validasi & reliabilitas data, kombinasi eksternal ataupun interview/langkah-langkah eksperimentasi dan
internal berbagai faktor yang mempengaruhinya
Skema 4.1. Membangun Hasil, Konsep & Teori dari Penelitian menurut Paradigma Naturalistik-Fenomenologi
Sumber: hasil konstruksi penulis, 2007

Aras Penyusunan Konsep Penelitian


A
Latar belakang B C
& atmosfir masalah- E
Penyusunan wawasan Pemilihan metode-metode penelitian yang bersifat
masalah yang diteliti teoritik/konseptual penelitian = Grandtour untuk scanning
melalui eksplorasi interaktif, natural & memungkinkan peneliti melihat
tinjauan pustaka atau tepatnya dalam rangka pematangan
empirik & pustaka apa yang ada dibalik fakta.
eksplorasi pustaka tahap II - Permasalahan penelitian
serta tinjauan pustaka Paradigma setelah latar-belakang masalah.
Naturalistik- - Fokus penelitian.
Fenomenologi - Pembatasan secara fisik D
Sehingga Penyusunan ini bersifat daerah penelitian, bukan Penentuan populasi dan sampel penelitian serta
menghasilkan ide-ide informatif, apa adanya dan tidak informasi tentang daerah target-target sumber informasi.
penelitian yang masih berfungsi sebagai landasan ataupun obyek penelitian.
bersifat prematur teoritik dari penelitian karenanya - Populasi dan sampel Semuanya masih bersifat tentatif, bisa bertambah
tak ada kesimpulan ataupun penelitian atau berkurang sesuai pola dan isi informasi yang
keberpihakan. didapatkan.
Aras Orientasi Ide-Ide Penelitian

K F
Empirik
Teori
Tour pendalaman sampel-sampel (1-n, termasuk sampel
Induksi dan abstraksi konsep-konsep menjadi teori. Proses ini
melalui interpretasi dan kontempolasi yang mendalam melalui cara unik atau tak merepresentasikan apapun) untuk
memunculkan unit-unit informasi melalui target-target
berfikir holistik.
sumber informasi (induksi)
Meski tidak ditujukan untuk membangun teori yang bersifat I
Tema-Tema Unit informasi adalah kumpulan informasi mengenai
general atau nomothetik, induksi konsep ini tetap berpotensi
sampel yang memiliki key words dari tacit & outspoken
membangun teori yang bersifat general selain idiografik yang
memang menjadi tujuannya. Kategorisasi berbagai informasi menjadi unit informasi knowledge yang berpotensi memunculkan satu pokok
atau tepatnya unit data yang kemudian diinduksi & pikiran dari satu sudut pandang mengenai sampel &
Dialog ke wawasan teoritik bila ingin membandingkan diabstraksi menjadi tema-tema. Proses induksi ini tidak atmosfir yang melingkupinya.
(tdk normatif, hanya untuk pencerahan atau wawasan) seratus persen induktif, tergantung kondisi, jadi bisa
induksi-deduksi ataupun lateral-verifikatif-korelatif
sekaligus reduktif. G
Unit Informasi
J Di sini data diinterpretasi berdasarkan hasil interaksi Informasi-informasi yang berpotensi menjadi unit-unit
Konsep-konsep peneliti dengan obyek penelitiannya beserta lingkungan informasi harus digali sedalam-dalamnya sampai tak
yang melingkupi obyek tersebut. ada lagi informasi baru yang muncul atau jenuh.
Induksi & abstraksi tema-tema menjadi konsep-konsep yang
memberikan gambaran dari populasi. Pada level ini pendalaman
tema dengan menggali informasi lagi tetap harus dilakukan,
karenanya selalu ada konfirmasi dan verifikasi untuk menghindari H
induksi & abstraksi yang bersifat setengah semu ataupun semu Aras Operasional Penelitian Validasi & reliabilitas data cenderung bersifat eksternal
karena human error. (atau tepatnya konfirmasi & verifikasi)

Anda mungkin juga menyukai