Anda di halaman 1dari 17

CITRA STI RAHMA ST.

,MT

AKUSTIK
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS SAINTEK JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR
Akustik adalah ilmu yang mempelajari tentang suara,
PENGERTIAN
bagaimana suara diproduksi/ dihasilkan, perambatannya, dan
dampaknya, serta mempelajari bagaimana suatu ruang/
medium meresponi suara dan karakteristik dari suara itu
sendiri.

Fisika Bangunan 2014


TUJUAN PERENCANAAN AKUSTIK
•Mendapatkan kualitas suara yang baik dalam satu ruangan,
sehingga suara dapat diterima secara, murni, utuh dan merata.
•Akustik untuk Privacy:
•Memperoleh ketenangan dalam ruangan tempat manusia
beraktivitas agar diperoleh kenikmatan kerja dan komunikasi yang
baik, dapat menyaring suara yang mengganggu, baik dari dalam
maupun dari luar ruang, juga dari ruang yang berdampingan.
SUMBER SUARA
Suara yang Diproduksi dalam ruangan
diinginkan:

Didengar dgn jelas

Dipantulkan dengan cara yang tepat.

Tergantung cara penempatan& kekuatan sumber suara thd bentuk & ukuran
ruang

Suara yang Biasanya diproduksi di ruang luar (bising kendaraan, air port, pabrik, Jln.Tol.
mengganggu

Harus direduksi.

Disain gedung, lansekap, kulit gedung, bentuk masa gedung, bahan bangunan
ELEMEN-ELEMEN AKUSTIK
Dalam setiap situasi akustik terdapat tiga elemen yang harus diperhatikan :
1. Sumber bunyi, yang diinginkan atau tidak diinginkan.
2. Jejak, untuk perambatan bunyi
3. Penerima, yang ingin atau tak ingin mendengar bunyi tersebut.

Gambar 1
Tiga elemen akustik
Sumber: Leslie (1980)
1. Asal, Perambatan dan Kecepatan Bunyi
Bunyi menyatakan sensasi pendengaran yang lewat
telinga dan timbul karena penyimpangan tekanan udara.
Rambatan gelombang bunyi disebabkan oleh lapisan
perapatan dan peregangan pertikel-partikel udara yang
bergerak ke arah luar, yakni karena penyimpangan
tekanan. Partikel-partikel udara yang meneruskan
gelombang bunyi tidak berubah posisi normalnya,
mereka hanya bergetar sekitar posisi keseimbangannya,
yaitu posisi partikel bila tak ada gelombang bunyi yang
diteruskan.

SIFAT-SIFAT DASAR BUNYI


2. Frekuensi, Titinada (Pitch), Warna Nada, dan Panjang Gelombang

Frekuensi adalah gejala fisis obyektif yang dapat diukur oleh


instrumen-intrumen akustik. Telinga normal tanggap terhadap bunyi di antara
jangkauan frekuensi audio sekitar 20 sampai 20.000 Hz.
Sifat sensasi pendengaran yang memungkinkan kita menyusun bunyi
dalam suatu skala yang berkisar dari frekuensi rendah ke tinggi disebut
titinada.
Sensasi bunyi yang mempunyai titinada disebut nada. Nada murni
(atau nada sederhana) adalah sensasi bunyi frekuensi tunggal, dan ditandai
dengan ketunggalan titinadanya
Jarak yang ditempuh gelombang bunyi selama tiap saikel yang
lengkap, yaitu jarak antara lapisan pemampatan, disebut panjang
gelombang. Perhatian yang diberikan pada hubungan antara frekuensi
dan panjang gelombang adalah penting dalam perancangan akustik suatu
auditorium
3. Tekanan Bunyi, Intensitas Bunyi, dan Kekerasan
Penyimpangan dalam tekanan atmosfir yang disebabkan
getaran partikel udara karena adanya gelombang bunyi
disebut tekanan bunyi.
Kekerasan adalah sifat sensasi pendengaran yang
subjektif, dan dalam besaran kekerasan ini bunyi dapat disusun
pada skala yang berkisar dari lemah sampai keras. Kekerasan
adalah tanggapan subyektif terhadap tekanan bunyi dan
intensitas bunyi.
4. Gejala Akustik dalam Ruang Tertutup

Gambar 2
Kelakuan bunyi dalam ruang tertutup
Sumber: Leslie (1980)

Gambar 2 menunjukkan kelakuan bunyi dalam ruang tertutup.


Suatu sumber bunyi dalam ruang akan memberikan gambaran
gelombang bunyi menumbuk dinding-dinding suatu ruangan. Sebagian
energinya akan dipantulkan, diserap, disebarkan, dibelokkan atau
ditransmisikan ke ruang yang berdampingan, tergantung pada sifat
akustik dindingnya.
KEBISINGAN
Semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu, atau
berbahaya bagi kegiatan sehari-hari (kerja, istirahat, hiburan, atau
belajar) dianggap sebagai bising. Sebagai definisi standar, tiap
bunyi yang tak diinginkan oleh penerima dianggap sebagai bising.

DATA SUMBER BISING TINGKAT DATA SUMBER BISING TINGKAT


DAN TINGKAT BISING BISING (DB) DAN TINGKAT BISING BISING (DB)
SUMBER BISING SUMBER BISING
Detak Arloji 20 Mobil Penumpang di Kota 70
Halaman Tenang 30 Mobil Cepat Antar Kota 76
Rumah Tenang 42 Perbicaraan Keras 78
Permukiman Tenang 48 Pabrik Bising 80
Kantor Bisnis Pribadi 50 Band Musik Rock 113
Kantor dengan Lansekap 53 Pesawat Lepas Landas 115
Kantor Besar Konvensional 60 Sirene 138
Pembicaraan Normal 62

Gambar : Data sumber bising dan tingkat bising


Sumber: Leslie (1980)
PENGARUH KEBISINGAN
1. Kerusakan pada pendengaran
2. Terganggu makhluk hidup

CARA MENGENDALIKAN KEBISINGAN


1. Pengurangan kebisingan pada sumbernya
2. Penembatan penghalang pada jalan transmisi
3. Pemakaian sumbat atau tutup telinga
Penyerapan bunyi adalah perubahan energi bunyi menjadi
suatu bentuk lain, biasanya panas, ketika melewati suatu bahan
atau ketika menumbuk suatu permukaan. Jumlah energi panas
yang dihasilkan pada perubahan energi ini adalah sangat kecil,
sedang kecepatan perambatan gelombang bunyi tidak
dipengaruhi oleh penyerapan.
Unsur-unsur penyerapan bunyi
1. Lapisan permukaan dinding, lantai dan atap.
2. Isi ruangan seperti penonton, bahan tirai, tempat duduk
dengan lapisan lunak dan karpet.
3. Udara dalam ruang.

PENYERAPAN BUNYI
BAHAN DAN KONSTRUKSI PENYERAP
BUNYI
1. Bahan berpori-pori
Karakter akustik bahan berpori seperti papan serat (fiber board), plesteran
lembut (soft plasters), mineral wools dan selimut isolasi adalah jaringan
selular dengan pori-pori yang saling berhubungan.
2. Penyerap panel atau penyerap selaput
Penyerap panel pada konstruksi auditorium yang berperan pada
penyerapan frekuensi rendah antara lain :

• Panel kayu dan hardboard • Jendela


• Gypsum boards • Kaca
• Langit-langit plesteran yang • Pintu
digantung • Lantai kayu dan panggung
• Plesteran berbulu • Pelat-pelat logam (radiator)
• Plastic board tegar
3. Resonator rongga (atau Helmholtz)
Adalah sejumlah udara tertutup yang dibatasi oleh dinding-dinding tegar
dan dihubungkan oleh lubang/celah sempit (disebut leher) ke ruang
sekitarnya, dimana gelombang bunyi merambat. Resonator ini dapat
digunakan :
 Sebagai unit individual
 Sebagai resonator panel berlubang
 Sebagai resonator celah.

Penyerapan resonator
celah yang digunakan
sebagai lapisan akustik
diberbagai auditorium
karya L.L. Doelle
PROSEDUR PERANCANGAN AKUSTIK

Mengenali Mengenali Merancang


fungsi lingkungan secara
ruang sekitar detail
MATERIAL AKUSTIK
REFERENSI
Rahim, Ramli 2012, FISIKA BANGUNAN Prinsip dan Aplikasi di Area
Tropis
Pengantar Fisika Bangunan, Prasasto Satwiko

Anda mungkin juga menyukai