Rumah Bolon merupakan rumah adat Batak, salah satu suku terbesar di
Indonesia? Rumah adat ini memiliki keunikan yang jarang diketahui oleh orang
banyak.
Rumah Bolon dikenal juga dengan sebutan rumah Gorga. Anda mungkin
penasaran mengapa rumah ini memiliki beberapa sebutan. Untuk mempermudah
pemahaman Anda mengenai rumah Bolon, artikel ini akan membahas lebih lanjut
tentang:
Caption: Ciri utama rumah adat Batak adalah atap bangunannya terbuat dari ijuk.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Ciri utama rumah adat Batak adalah atap bangunannya terbuat dari ijuk. (Foto:
kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Setiap rumah adat memiliki kekhasan yang mencirikan budaya daerah termasuk
rumah Bolon atau rumah adat Batak.
Berikut ini beberapa ciri khas yang dapat Anda temukan pada
rumah Bolon.
Desain rumah
Rumah Bolon terdiri atas dua bangunan utama. Yang pertama disebut dengan
ruma (bangunan tempat tinggal) dan yang kedua adalah sopo (lumbung padi).
Rumah Bolon memiliki bentuk persegi empat dengan model bangunan seperti
panggung dan jarak antara bangunan dengan tanah adalah 1,75 meter.
Bangunannya cukup tinggi, sehingga diperlukan tangga agar penghuni rumah dan
tamu dapat memasukinya dengan mudah. Lokasi tangga biasanya berada di
bagian tengah rumah.
Pondasi
Rumah adat Batak menggunakan fondasi tipe cincin, yaitu tipe yang menjadikan
batu sebagai tumpuan kolom kayu yang ada di atasnya. Batu yang digunakan di
bagian dasarnya disebut dengan batu ojahan. Nantinya, di atas batu ojahan
dengan struktur fleksibel diletakan tiang dengan diameter 42 cm – 50 cm. Desain
ini membantu rumah agar tahan terhadap gempa. Selain itu, terdapat 18 tiang
rumah yang memiliki filosofi kebersamaan dan kekuatan.
Atap
Atap rumah adat Batak terbuat dari ijuk atau daun rumbia, bahan alami yang
mudah ditemukan di Sumatera. Bagian atap memiliki desain seperti pelana kuda
atau punggung kerbau. Desain atap seperti ini akan membantu dalam menghalau
terpaan angin kencang. Atap rumah juga memiliki bentuk yang lancip pada bagian
depan dan belakangnya. Bagian depan atap sengaja dibuat lebih panjang daripada
bagian belakangnya. Masyarakat suku Batak berharap desain atap ini dapat
mendoakan pemilik rumah supaya selalu mendapatkan kesuksesan. Atap rumah
juga dianggap sebagai bagian yang suci, sehingga kerap dijadikan tempat
penyimpanan barang berharga.
Ukiran
Rumah bolon dihiasi berbagai ukiran yang bermakna dan ukiran khas yang disebut
dengan Gorga, seperti yang dilansir dari Traverse. Ukiran ini dapat Anda
ditemukan pada bagian luar dan dalam rumah. Berikut ini penjelasan mengenai
Gorga.
Gorga berbentuk cicak: Cicak menggambarkan bahwa suku Batak dapat hidup dan
beradaptasi di manapun mereka berada. Walaupun suku Batak jauh dari tanah
asalnya, mereka diharapkan tetap menjalin persaudaraan dengan sesama
sukunya.
Gorga berbentuk kerbau: Ukiran kerbau merupakan tanda terima kasih terhadap
hewan tersebut. Kerbau dipercaya telah membantu kehidupan manusia.
Gorga berbentuk ular: Hewan ular masih berhubungan dengan kepercayaan suku
Batak. Rumah yang dimasuki ular dipercaya dapat mendatangkan keberkahan.
Dinding
Dinding rumah adat Batak dibuat dengan hati-hati karena memiliki posisi yang
miring untuk mempermudah angin dari luar untuk masuk ke dalam ruangan. Tali
pengikat dinding disebut dengan ret-ret dan terbuat dari ijuk dan rotan. Ret-ret
nantinya akan diikat dengan pola yang menyerupai dua kepala cicak yang bertolak
belakang. Cicak memiliki makna sebagai penjaga rumah dan kepalanya yang
bertolak belakang berarti setiap penghuni rumah memiliki peran yang sama serta
saling menghormati.
Bagian rumah
Bagian rumah adat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian bawah, bagian tengah,
dan bagian atas. Tombara merupakan bagian bawah yang digunakan sebagai
tempat menyimpan hewan, seperti ayam, kuda, hingga kerbau. Tonga adalah
bagian tengah atau badan rumah, yang digunakan sebagai tempat penghuni
rumah beraktivitas sehari-hari. Bagian atas atau atap rumah disebut dengan
ginjang. Masyarakat suku Batak percaya bahwa bagian bawah rumah
mencerminkan kematian, bagian tengah adalah dunia manusia, dan bagian atas
(atap) merupakan dunia dewa.
Terdapat berbagai makna kehidupan pada rumah adat Batak. Contohnya, tiang
penyangga yang kokoh sebagai fondasi memilki filosofi gotong royong dan
kekuatan. Bagian atap menjadi doa agar pemilik rumah selalu diberi kesuksesan.
Sementara itu, beragam ukiran mengenai kehidupan dan doa dianggap baik untuk
pemilik rumah.
Tiap lantai bangunan rumah juga memiliki arti kehidupan. Bagian bawah
mengingatkan manusia akan kematian. Bagian tengah menggambarkan
kehidupan manusia sehari-hari dan bagian atas mengenai dunia para dewa. Pola
ret-ret pada dinding memberitahukan manusia akan hidup yang saling
membutuhkan. Manusia diingatkan agar selalu memahami perannya di dunia dan
saling menghormati.
Salah satu filosofi rumah adat Batak dari sisi atapnya yang melengkung
melambangkan potensi masa depan yang lebih baik.
Rumah adat batak cukup terkenal hingga penjuru Nusantara. Rumah Bolon
atau yang dikenal juga dengan sebutan rumah Gorga merupakan rumah adat
Batak. Rumah adat Batak ini memiliki keunikan yang jarang diketahui oleh orang
banyak.
Rumah adat tradisional tentu memiliki fakta yang mungkin tidak diketahui
orang banyak. Fakta ini dipercayai oleh masyarakat, termasuk rumah adat suku
batak.