Anda di halaman 1dari 1

RUMAH ADAT BATAK TOBA

Rumah bolon menjadi simbol dari identitas masyarakat


Batak yang merupakan salah satu suku terbesar di
Indonesia. Rumah bolon sering disebut juga rumah
gargo merupakan sebuah rumah pertemuan kelurga
besar. Sama umumnya dengan rumah adat di Indonesia,
rumah adat bolon juga berbentuk panggung. Di mana
bagian atas dijadikan sebagai tempat tinggal dengan
memiliki kamar-kamar. Tempat tidur cukup dibuat
tinggi daripada dapur. Dikutip dari buku Suku Bangsa
Indonesia & Kebudayaannya (2013) karya Pram, Suku
Batak memiliki rumah bernama Rumah Bolon.

Bila diartikan, bolon berati Rumoh Aceh, Rumah Adat Masyarakat Acehbesar. Rumah Bolon memiliki
makna rumah besar, karena memang ukurannya cukup besar. Perancang dari Rumah Bolon adalah
arsitektur kuno Simalungun. Rumah adat Bolon ini sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat
Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Dulu rumah adat Bolon ditinggali para raja di Sumatera Utara. Ada
sekitar 13 kerajaan yang silih berganti menempati rumah Bolon. Raja-raja tersebut adalah, Tuan
Ranjinman, Tuan Nagaraja, Tuan Batiran, Tuan Bakkaraja, Tuan Baringin. Kemudian Tuan Bonabatu,
Tuan Rajaulan, Tuan Atian, Tuan Hormabulan, Tuan Raondop, Tuan Rahalim, Tuan Karel Tanjung, dan
Tuan Mogang.

Bentuk rumah Bolon


bentuk rumah adat Bolon pada umumnya tidak jauh beda dengan rumah adat orang Batak lainnya. Baca
juga: Daftar Suku di Indonesia Perbedaannya ada pada tiang penyangga yang terbuat dari kayu bulat
(basikah). Di atas bubungan atap rumah panggung ini diletakkan tandung kerbau. Setiap struktur
bangunan dan ragam hias yang terdapat pada rumah Bolon mengandung makna simbolis tertentu. Di
mana berkaitan dengan kepercayaan dan adat-istiadat mereka.

RUMAH BOLON

Anda mungkin juga menyukai