0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 pakaian adat dan 10 rumah adat yang representatif di berbagai provinsi di Indonesia. Pakaian adatnya meliputi ulos dari Sumatera Utara, bundo kanduang dari Sumatera Barat, tulang bawang dari Lampung, dan lain-lain. Sedangkan rumah adatnya antara lain rumah kebaya dari DKI Jakarta, rumah panggung dari Jambi, rumah joglo dari Jawa Tengah, dan rumah-rum
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 pakaian adat dan 10 rumah adat yang representatif di berbagai provinsi di Indonesia. Pakaian adatnya meliputi ulos dari Sumatera Utara, bundo kanduang dari Sumatera Barat, tulang bawang dari Lampung, dan lain-lain. Sedangkan rumah adatnya antara lain rumah kebaya dari DKI Jakarta, rumah panggung dari Jambi, rumah joglo dari Jawa Tengah, dan rumah-rum
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 pakaian adat dan 10 rumah adat yang representatif di berbagai provinsi di Indonesia. Pakaian adatnya meliputi ulos dari Sumatera Utara, bundo kanduang dari Sumatera Barat, tulang bawang dari Lampung, dan lain-lain. Sedangkan rumah adatnya antara lain rumah kebaya dari DKI Jakarta, rumah panggung dari Jambi, rumah joglo dari Jawa Tengah, dan rumah-rum
ADAT INDONESIA 10 PAKAIAN ADAT INDONESIA Ulos dari Sumatera Utara Bundo Kanduang dari Sumatera Barat Bundo kanduang merupakan pakaian adat dari provinsi Sumatera Barat. Pakaian adat Sumatera Utara terbuat dari kain ulos yang Busana tradisional yang memiliki warna mencolok ini dipengaruhi oleh memiliki warna cerah dan terbuat dari sutra. budaya Melayu, Arab, dan Cina. Umumnya ulos akan dijadikan sebagai selempang baju. Tulang Bawang dari Lampung Teluk Belanga dari Kepulauan Riau Pakaian adat khas Lampung ini didominasi dengan kain Teluk belanga merupakan pakaian adat yang digunakan oleh laki-laki di berwarna putih dengan tutup kepala. Kepulauan Riau. Pakaian ini memiliki kebudayaan yang dekat dengan budaya Melayu. Kustin dari Kalimantan Timur Kustin adalah baju adat provinsi Kalimantan Timur yang terbuat dari kulit kayu dengan hiasan manik-manik.
Bagajah Gamuling Baular dari Kalimantan Selatan
Bagajah gamuling baular lulut adalah pakaian pengantin dari daerah Kalimantan Selatan. Leku Tepu dari Sulawesi Utara Cele dari Maluku Leku tepu umumnya digunakan oleh masyarakat Cele merupakan busana adat dari Maluku Sulawesi Utara ketika upacara Tulude. yang didominasi oleh warna merah dan putih. Umumnya masyarakat Maluku menggunakan sarung dengan motif senada dengan Cele sebagai bawahan. Bodo dari Sulawesi Selatan Aesan Gede dari Sumatera Selatan Baju bodo merupakan busana tradisional Aesan gede merupakan baju daerah Sumatera Selatan para perempuan dari suku Bugis, yang sering digunakan ketika acara pernikahan. Sulawesi Selatan. Pakaian adat ini dikenal dengan Swarnadwipa atau Pulau Emas karena dihiasi oleh perhiasan emas. 10 RUMAH ADAT INDONESIA Rumah Kebaya dari DKI Jakarta Rumah Panggung dari Jambi Rumah Kebaya dari DKI Jakarta mengusung corak khas Rumah adat provinisi dari Jambi ini adalah desain yang tertua di suku Betawi. Atap dari rumah ini menyerupai pelana daerah tersebut, dengan bentuk persegi panjang. Rumah Adat terlipat dan memiliki corak-corak yang khas seperti Panggung dilengkapi dengan tangga di depan rumah. kebaya. Orang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung Rumah Kebaya memiliki teras yang luas bertujuan ini sebagai “Gajah Mabuk” karena bentuknya yang menyerupai perahu untuk menjadi tempat santai keluarga dan dengan ujung melengkung. Biasanya, rumah adat dari Jambi digunakan menyambut tamu. untuk tempat tinggal dan juga tempat bermusyawarah. Rumah Joglo dari Jawa Tengah Rumah Panjang dari Kalimantan Barat Mungkin Anda sudah sering mendengar rumah adat Rumah adat Provinsi Kalimantan Barat ini mempunyai ukuran yang dari Jawa Tengah yang sering disebut sebagai Rumah besar dan terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan atas dan bawah. Joglo ini. Biasanya, bagian depan rumah akan ada Rumah ini sangat unik karena memadukan kesan modern dan pendopo untuk menjamu tamu. tradisional sekaligus. Arsitektur Rumah Panjang bertema budaya Suku Rumah adat Jawa Tengah ini memiliki empat tiang Dayak pada beberapa sisi bangunannya. penopang. Selain itu, Anda juga bisa melihat sentuhan kejawen dari suku Jawa di sisi-sisi rumah. Rumah Baileo dari Maluku Rumah Honai dari Papua Rumah Baileo merupakan rumah adat yang unik dari Rumah adat dari Provinsi Papua ini bernama Rumah Honai. Rumah ini Maluku. Tidak ada dinding di rumah ini dan rumahnya berbentuk mengerucut dengan bagian atas ditutupi jerami kering. berbentuk panggung. Atapnya mirip dengan batok kelapa dan tidak terlalu tinggi agar dapat Untuk menyangganya, ada 9 tiang di rumah ini menghangatkan bagian dalam rumahnya. dengan batu pamali yang melengkapinya. Biasanya, Rumah ini khusus untuk tempat tidur dan beristirahat, sedangkan warga setempat juga menggunakan batu pamali ini aktivitas lainnya seperti mandi dan makan berada di tempat yang sebagai tempat sesaji bagi roh leluhurnya. berbeda. Rumah Bolon dari Sumatera Utara Rumah Krong Bade dari Daerah Istimewa Aceh Pada rumah adat Bolon ini, terdapat dua bagian yang berbeda, yaitu Jabu Bolon Rumah Krong Bade dari Aceh ini berbentuk memanjang dari timur ke barat dan juga Jabu Parsakitan. Jabu Bolon biasa menjadi tempat untuk keluarga besar, menyerupai persegi panjang. Di bagian depan rumah dilengkapi dengan tangga sedangkan Jabu Parsakitan adalah tempat untuk membicarakan masalah adat. untuk masuk ke dalam rumah. Keunikan dari rumah adat Sumatera Utara ini adalah tidak ada sekatan antara Umumnya, tangga pada rumah adat Aceh ini jumlahnya ganjil, yaitu sekitar 7 setiap ruangan. Jadinya, semua anggota keluarga tidur bersama di dalam hingga 9 anak tangga. ruangan besar. Rumah Buton dari Sulawesi Tenggara Rumah Gadang dari Sumatera Barat Rumah Buton ini terbagi ke dalam tiga strata sesuai pemilik rumahnya. Pertama adalah Kamali (Malige), Rumah adat Gadang terbuat dari ijuk dan bentuknya mirip seperti yang biasanya berfungsi sebagai tempat tinggal tanduk kerbau, yang melambangkan kemenangan suku Minang dalam keluarga sultan. Kedua, Tare Pata Pale, yaitu untuk perlombaan adu kerbau di Jawa. pejabat pengadilan. Terakhir, adalah Tare Talu Pale untuk masyarakat biasa.