Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA


( Rumah Adat , Pakaian Adat , dan Makanan Khas )

Disusun oleh :
Risky Imam Fauzi
Kelas IV

SD NEGERI PASINGGANGAN III


2024
Keberagaman Budaya

Keberagaman budaya – Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang


melimpah. Wilayah yang meliputi banyak pulau dari Sabang hingga Merauke
menciptakan keragaman budaya yang berasal dari berbagai suku bangsa. Berdasarkan
sensus Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, terdapat lebih dari 300 kelompok etnis
atau 1.340 kelompok suku bangsa yang ada di Indonesia.

Keragaman ini menjadi inspirasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang
berarti meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Walaupun terdapat berbagai macam
suku, budaya, agama, dan golongan, namun Indonesia tetap bersatu sebagai satu
kesatuan. Semboyan tersebut menegaskan bahwa keberagaman yang ada di negara kita
merupakan sebuah kekayaan dan keindahan yang unik, yang tidak dimiliki oleh negara
lain.

Pengertian Keberagaman Budaya


Keberagaman budaya adalah salah satu ciri khas yang ada di dunia, dengan
berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai
warga negara Indonesia, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa negara Indonesia
memiliki keragaman yang sangat besar, dari ras, suku bangsa, hingga bahasa.

Keragaman ini telah melahirkan budaya Indonesia yang sangat kaya dan unik,
seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat
musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, dan berbagai makanan khas.

Keragaman budaya Indonesia berasal dari kebudayaan lokal yang terus tumbuh
dan berkembang di masyarakat. Pengaruh dari berbagai kebudayaan tampak jelas dan
berdampak pada masyarakat sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan kebudayaan memiliki peran dan fungsi


untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal ini disebabkan karena budaya lokal
membawa nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Sumatra Utara
Rumah Adat Sumatra Utara
Rumah Bolon adalah rumah
adat dari Provinsi Sumatera Utara.
Ada beberapa jenis rumah Bolon
dalam masyarakat Batak, yaitu
Rumah Bolon Toba, Rumah Bolon
Simalungun, Rumah Bolon Karo,
Rumah Bolon Mandailing, Rumah
Bolon Pakpak, Rumah Bolon
Angkola. Ciri khas rumah Bolon
adalah lantainya yang terbuat dari
papan dan atap rumah yang terbuat
dari ijuk atau daun rumbia. Ruangan
pada rumah Bolon terbagi tiga, yaitu
jabu bona, jabu soding, dan jabu
suhat.

Bagian-bagian Rumah Bolon

Di dalam buku Mengenal Rumah Adat Nusantara oleh Mia Siti Aminah, berikut bagian-
bagian di dalam Rumah Bolon.

1. Filosofi Tri Tunggal Benua

Rumah Bolon terdiri dari tiga bagian yang disebut tri tunggal benua. Simak
penjelasannya berikut ini:

Atap rumah atau benua atas yang dipercaya sebagai tempat para dewa.

Lantai dan dinding atau benua tengah ditempati oleh manusia.

Kolong rumah atau benua bawah yang dipercaya sebagai tempat kematian. Pada zaman
dahulu, bagian tengan rumah tidak memiliki kamar. Jadi untuk masuk ke dalam rumah
harus menaiki tangga dari kolong rumah. Umumnya, anak tangga terdiri dari lima
hingga tujuh buah.

2. Tiang

Tiang pada Rumah Bolon terletak di dekat pintu (basiha pandak). Tiangnya berbentuk
bulat panjang yang berfungsi menyangga bagian atas, khususnya landasan rumah.

3. Balok

Balok bentuknya lebih tebal daripada papan. Fungsi dari balok ialah untuk
menghubungkan semua tiang yang disebut dengan rassang. Balok ini dapat menyatukan
tiang depan, belakang, serta sisi kanan dan kiri rumah. Agar kuat, balok ditopang oleh
solong-solong (pengganti paku).
Pakaian Adat Sumatera Utara
Berikut ini ulasan lima pakaian adat Sumatera Utara dengan keunikannya masing-
masing yang perlu Anda ketahui.

1. Pakaian Adat Suku Batak Karo

Pakaian adat Sumatera Utara pertama


adalah pakaian adat suku Batak Karo yang
terbuat dari bahan kain uis gara. Dalam bahasa
Karo, usi berarti kain, dan gara berarti marah.
Kain baju adat disebut kain Uis Gara yang
beraarti kain marah karena proses pembuatnya
yaitu dtenun menggunakan benang merah.
Tidak hanya merah, kain juga kadang
dipadukan dengan warna lain seperti hitam dan
putih. Kain ini juga dihiasi dengan tenunan
benang berwarna emas dan perak untuk
membuatnya terlihat mahal dan elegan Pada
zaman dahulu, kain uis gara digunakan oleh
perempuan Karo sebagai pakaian sehari-hari.
Namun saat ini, kain uis gara hanya dikenakan
saat upacara adat dan pesta pernikahan.

2. Pakaian Adat Suku Batak Toba

Pakaian adat Sumatera Utara berikutnya


yaitu pakain adat khas Batak Toba yang terbuat
dari kain ulos atau kain tenun, mulai dari bagian
atas hingga bawah. Pakaian adat pria bagian
atas disebut sebagai hande-hande dan bagian
bawahnya disebut singkot. Sementara untuk
perempuan, bagian atas disebut hoba-hoba dan
bagian bawahnya adalah hean. Pakaian adat ini
juga dilengkapi dengan aksesoris berupa
penutup kepala untuk pria yang disebut bulang-
bulang. Sementara aksesoris untuk perempuan
yaitu pengikat kepala atau tali-tali serta
memakai selendang ulos. Selendang ulos
umumnya terbuat dari kain ulos jogja ragidup,
ukia, sadum, ragi hotang serta runjut.
Makanan Khas Sumatera Utara
1. Mie Gomak

Mie Gomak adalah salah satu makanan khas Medan, Sumatera Utara yang paling
terkenal. Mie ini terbuat dari tepung sagu dan dimasak dengan kuah kaldu daging sapi
yang gurih. Mie Gomak biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng, seledri, dan
irisan cabai. Mie Gomak biasanya disajikan dalam ukuran yang besar, sehingga bisa
dinikmati oleh beberapa orang. Mie ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, serta
memiliki rasa gurih yang khas.

2. Bika Ambon

Bika Ambon adalah salah satu kue khas Medan. Sumatera Utara yang paling
terkenal. Kue ini terbuat dari telur, gula, dan santan, serta dimasak dengan cara dikukus.
Bika Ambon memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, serta memiliki rasa manis yang
khas. Bika Ambon biasanya disajikan dalam ukuran yang kecil, sehingga bisa dinikmati
dalam sekali makan. Kue ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas Medan.

3. Lemang

Lemang adalah makanan khas Medan, Sumatera Utara yang terbuat dari beras ketan
yang dimasak di dalam bambu yang diisi dengan santan dan daun pandan. Lemang
biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula merah. Lemang memiliki cita
rasa yang unik, yaitu perpaduan antara rasa gurih dari beras ketan, rasa manis dari
santan, dan rasa harum dari daun pandan. Lemang juga memiliki tekstur yang lembut
dan kenyal, sehingga sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin.
Jawa Tengah
Rumah Adat Jawa Tengah

Rumah adat Jawa Tengah pertama yang amat terkenal adalah Joglo. Rumah Joglo
sangat kaya akan makna filosofis. Mulai dari bentuk rumahnya sampai unsur-unsur yang
ada di dalam rumah memiliki makna tersendiri. Rumah Joglo sendiri memiliki atap
berbentuk tajug yang hampir menyerupai gunung.

Adapun atap Joglo terdiri dari dua bidang, yaitu segitiga dan trapesium. Atap-atap
tersebut memiliki kemiringan yang berbeda, dan atap joglo yang berada di tengah akan
diapit oleh atap serambi.

Gabungan atap Joglo yang terdiri dari dua macam ini dikenal dengan sebutan
Lambang Sari. Gabungan yang menghubungkan atap serambi dengan atap Joglo ini pada
akhirnya juga akan menyisakan lubang udara.

Nah, kali ini gabungannya disebut sebagai Atap Lambang Gantung. Rumah Joglo
juga memiliki filosofi tersendiri untuk setiap pembagian ruangnya, seperti pendopo,
omah, senthong, dan ruang lainnya. Sehingga rumah adat satu ini amat filosofis dan
memiliki nilai historis tersendiri.
Pakaian Adat Jawa Tengah
1. Kebaya
Kebaya dikenal di berbagai daerah sebagai
sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh
wanita. Bedanya adalah gaya atau pakem yang
digunakan. Kebaya khas Jawa Tengah tentu
memiliki ciri khas tersendiri, terutama dengan
bentuk blus sederhana berlengan panjang, yang
membuat munculnya sedikit kesan misterius
dari pemakainya.

Adapun bahan yang digunakan kebaya


khas Jawa Tengah adalah beludru atau kain
sutera. Sementara bagian dalam kebaya akan
dilapisi kemben. Bagian bawah kebaya
menggunakan jarik yang dililitkan di pinggang
dengan dilapisi dengan kain stagen dan kain
tapih pinjung. Adapun aksesori pada bagian atas
berupa konde dan hiasan kepala, rangkaian
bunga melati serta perhiasan seperti subang atau
anting, kalung, gelang, cincin dan kipas.
Sementara di bagian bawah biasanya akan
menggunakan alas kaki berupa selop. Dalam
penggunaannya, gaya kebaya juga biasanya
akan disesuaikan dengan status sosial dari
pemakainya.

2. Jawi Jangkep
Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat
resmi dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan
oleh pria. Busana Jawi Jangkep berupa beskap
berwarna gelap dengan motif bunga keemasan
di bagian tengahnya. Beskap tersebut memiliki
kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan.
Bagian depan beskap lebih panjang
dibandingkan bagian belakang. Hal ini
dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan
keris. Peletakan keris di belakang memiliki
makna agar manusia dapat menolak segala
godaan, sementara keris merupakan simbol
perlawanan. Busana Jawi Jangkep juga
menggunakan bawahan dikenakan kain jarik
atau jarit yang dililitkan di pinggang. Busana
Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan untuk
acara-acara resmi.
Makanan Khas Jawa Tengah
1. Sego Megono

Nasi megono atau sego megono merupakan makanan yang populer di beberapa
wilayah Jawa Tengah. Seperti Temanggung, Pekalongan. Batang, Pemalang, dan
Wonosobo. Hidangan ini terdiri dari nasi putih yang dicampur dengan olahan nangka
muda berbumbu gurih dan juga sayuran hijau.Sebagai pelengkap, nasi megono juga
kerap disajikan dengan tempe mendoan, cumi hitam, ayam goreng, ikan lele goreng,
ikan asin, kering tempe, telur balado, dan juga sambal. Jadi ngiler, kan?

2. Mi Ongklok

Mi ongklok adalah sajian mi khas Wonosobo. Ciri khas yang membedakan mi ini
dengan olahan mi khas Indonesia lainnya adalah kuahnya kental dan mengandung
tepung kanji yang disebut loh.Dalam seporsi mi ongklok terdapat mi kuning, irisan kol,
daun kucai, dan bawang goreng. Ada pula lauk pendamping berupa sate sapi, tempe
kemul, dan keripik tahu.Istilah ongklok mengacu pada alat yang digunakan untuk
merebus mi. Alat tersebut bentuknya seperti keranjang kecil yang terbuat dari anyaman
bambu. Sebelum dimasak, mi ditata di dalam ongklok kemudian dicelupkan ke dalam air
mendidih sampai matang.
Kalimantan Barat
Rumah Adat Kalimantan Barat

Dalam buku Mengenal Rumah Tradisional di Kalimantan (2017), Mahmud


Jauhari Ali menjelaskan bahwa bentuk rumah adat Kalimantan Barat yang umum
ditemui adalah Rumah Panjang khas Suku Dayak. Karena bentuknya yang memanjang,
rumah tradisional ini bisa dihuni hingga 60 kepala keluarga. Bagian tengah Rumah
Panjang biasanya dihuni oleh tetua adat. Hal ini menjadikan Rumah Panjang memiliki
filosofi tentang persatuan tak hanya bagi Suku Dayak namun Juga Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Bagian hulu Rumah Panjang menghadap timur tempat matahari
terbit yang memiliki filosofi kerja keras sejak matahari terbit. Sementara bagian hilir
berada di barat yang memiliki pesan agar tak pulang bekerja hingga matahari terbenam.
Rumah Panjang khas Kalimantan Barat dikenal dengan nama Rumah Radakng, sebutan
untuk rumah suku Dayak Kanayatn.

Bentuk Rumah Radakng adalah panggung dengan material utamanya dari kayu
ulin. Bagian rumah ini terbagi menjadi bilik-bilik dengan tangga untuk naik di masing-
masing biliknya. Sepanjang rumah akan terdapat teras yang disebut pante. Pada tiap
bilik ada akan ada ruang tamu atau samik, dengan pene sebagai tempat duduk saat
menerima tamu atau tempat tidur ketika tamu menginap. Selain itu ada pula ruang
keluarga berukuran 6 x 6 meter dan juga dapur atau uakngmik. Ornamen hias rumah
tradisional ini umumnya memiliki ukiran kayu menyerupai tameng perang dan patung
burung. Sementara atap yang menyatu untuk semua bilik berbentuk pelana dengan
material sirap.

Melansir dari laman Bappeda Kota Pontianak, Rumah Radakng menjadi rumah
adat terbesar di Indonesia. Ukuran Rumah Radakng yang menjadi salah satu ikon khas
Kalimantan Barat memiliki panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter.
Pakaian Adat Kalimantan Barat
1. King Baba

King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal
dari suku Dayak. Pakaian ini bila dari segi bentuknya akan serupa dengan pakaian milik
perempuan, hanya saja dari segi bentuknya lebih sederhana. King Baba menjadi semakin
unik karena bahan yang dipajau untuk membuat pakaian ini berasal dari kulit kayu yang
sudah dipipihkan dan diberi nama King Baba. Tanaman yang dipakai untuk diambil
kulitnya ialah jenis tanaman ampuro atau kayu kapuo.

Tanaman ini adalah tumbuhan endemik khas dari Kalimantan yang mempunyai
kandungan serat tinggi. Untuk nama King Baba sendiri diambil dari bahasa Dayak, yang
mana king memiliki arti pakaian serta Baba yang berarti laki laki.

Dalam proses pembuatannya, kulit kayu dipukul pukul dengan menggunakan palu
di dalam air sehingga hanya tersisa seratnya saja. Jika kulit kayu tersebut telah lentur,
tinggal dijemur, dan juga dilukis menggunakan corak etnik khas Dayak.

2. King Bibinge

Apabila King Baba merupakan pakaian yang digunakan untuk laki laki, King
Bibinge adalah pakaian untuk perempuan. Cara pembuatan serta bahan yang digunakan
pada King Bibinge juga sama dengan yang dipakai oleh busana laki laki.

Hal yang membedakan King Baba dan King Bibinge adalah King Bibinge dibuat
lebih tertutup dan sopan. Ada juga perlengkapan yang dipakai untuk menutup bagian
dada dengan menggunakan kain bawahan serta stagen. Hiasannya juga memakai manik-
manik dan juga bulu burung enggang.
Makanan Khas Kalimantan Barat
1. Pengkang

Kuliner khas Kalimantan Barat yang mirip lemper ini merupakan ketan berisi ebi
atau udang yang dibungkus dengan daun pisang! Bedanya, lemper itu punya rasa manis
dan gurih, kalau pengkang punya cita rasa khas udang yang tajam dan gurih dengan
bentuk segitiga! Uniknya lagi, pengkang tidak dimakan apa adanya, Sob.

Pengkang selalu dikombinasikan dengan sambal kepah, alias sambal khas


Kalimantan barat yang terbuat dari kerang. Selain rasa gurihnya, pengkang juga
keunikan pada aromanya yang bikin hidung terhipnotis dan menggerakkan badan
sendiri, Sob. Cara masak pengkang yang dijepit dengan bambu, kemudian dibakar
dengan bara batok kelapa sambil dioles minyak kelapa, pengkang menghasilkan rasa dan
aroma yang khas! Duh, kok kayak udah kecium ya baunya?

Ada fakta unik yang harus kamu tau nih, sebelum jadi kuliner favorit banyak orang di
Kalimantan, pengkang dulunya merupakan bekal alias makan siang para petani waktu
pergi ke ladang atau ke hutan untuk berburu, Sob! Pengkang dipilih karena cara
mengolah yang mudah, bentuk yang ringkas, dan enak dinikmati setelah bekerja keras
di luar rumah. Duh, jadi pengen langsung Gofood pengkang, kalau ada sih…

2. Tampoyak

Jangan kaget ya, Sob. Makanan satu ini punya daya tarik utama pada bumbu yang
terbuat dari daging durian yang difermentasi! Bahkan, tempoyak biasa menjadi bumbu
untuk menu utama, seperti ikan atau sup. Kok bisa ya? Soalnya, cita rasa asam dan segar
yang dihasilkan oleh tempoyak menjadi bumbu pelengkap yang nikmat! Ada juga
beberapa orang yang menjadikan tempoyak ini sebagai sambal, Sob! Gimana, udah
nelan ludah belum saking penasaran sama rasanya?

Fakta menariknya, tempoyak punya kandungan gizi yang tinggi, lho! Dari bahan
dasar durian aja, kamu udah bisa mendapatkan serat, vitamin c, potasium, dan zat besi.
Nah setelah melalui proses fermentasi, kamu juga akan mendapatkan bakteri baik dan
probiotik yang baik bagi kesehatan! Whoaaa, manfaatnya dobel ya, rasanya lezat dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai