Anda di halaman 1dari 7

Sejarah

Konsep berfikir kronologis,sinkronik serta konsep ruang dan


waktu.

Disusun Oleh :
Muhammad Rizal Fiqry
Adeltha Apriani
M. Yasin
Rheya A. P.
Najla Syafiqah P.
Inayah K
Fadhil A.

X MIPA 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil riset study
pustaka ini dapat terselesaikan.
Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas yang
diberikan kepada kami
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Meliana Nedo selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan
bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik
Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari
kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi
maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.
Bab 1
Pembahasan

Kronologi/Diakronis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan


sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat
membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan
waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat
berbeda yang terkait peristiwanya.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah


Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan
ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah
mementingkan proses,sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu
dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
Contoh:
1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
3. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
4. Gerakan Zionisme 1897-1948
Sinkronik :
Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu
sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu
tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang
berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu
kondisi seperti itu.

Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk


menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu
tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan
tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk
meneliti waktu yang panjang.
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada
didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti
gejala - gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang
terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik - topik dari ilmu
sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah:
- Tarekat Naqsyabandiyah
- Qodiriyah di pesantren - pesantren Jawa;
- Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan; (metode
survey dan interview hanya
memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang
pendek, tetapi bisa jadi ruangnya yang sangat luas.
Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa
sejarah dalam perjalanan waktu.
Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak
dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi,
maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana
peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu :
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah
terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang
final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan.
Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa
lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan
menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah


1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam
kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan
tempat dan waktu kejadian
BAB II
Kesimpulan

A. Kesimpulan
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan
untuk mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti
saat ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi
kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala. Semakin
dalam dari permukaan tanah tempat ditemukannya fosil atau benda
tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan
sebaliknya. Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui berapa
kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah menghuninya.berikut
adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.

Pembabakan prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi bertujuan


untuk mengetahui usia manusia purba berdasarkan peninggalan
purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga,
patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan
alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah
makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda
alam lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.

Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami


perkembangan, yakni dari masa berburu dan mengumpulkan makanan
kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam
masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha
membuat atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula
merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu
berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu
bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka
berkembang pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme dan
dinamisme
DAFTAR PUSTAKA
: http://id.shvoong.com/humanities/history/2266640-pembagian-zaman-prasejarah-
berdasarkan-geologi/#ixzz2rLPihCnr
Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai