Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA DAN

HAKIKAT SEJARAH
FAJAR JANU SUBEKTI, S.Pd
Apa Itu Sejarah?

Jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah) merupakan sebuah kalimat yang


pernah disampaikan presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno. Soekarno mengganggap
sejarah merupakan sesuatu yang penting bagi perkembangan sebuah bangsa. Oleh karena
itu, sukarno melarang bangsa indonesia meninggalkan sejarah karena dengan sejarah kita
bisa mengenal siapa kita dan dari mana kita berasal. Dengan sejarah pula kita bisa melihat
dan merenungkan perkembangan bangsa ini sehingga kita sebagai individu maupun bangsa
terus berkembang dari masa ke masa.
Sejarah memiliki pengertian yang luas yang dapat dijelaskan melalui asal usul kata
(etimologi) maupun peristilahan dari para ahli sejarah (terminologi). Pengertian sejarah
secara umum bisa dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam KBBI
pengertian sejarah mengandung tiga makna yaitu sebagai berikut; 1) asal, usul (keturunan)
dan silsilah, 2) kejadian dan peristiwa yang benar terjadi pada masa lampau; riwayat dan
tambo; tambo 3) Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar benar
terjadi di masa lampau.
Sedangkan secara etimologi kata sejarah berasal dari bahasa
Melayu syajarah yang diambil dari kata bahasa arab syajarotun. Terdapat kata yang
mengandung arti yang sama dengan kata sejarah yaitu kata history (masa lampau
umat manusia) dalam bahasa inggris yang diambil dari bahasa
Yunani istoria. Sedangkan sejarah dalam bahasa Jerman disebut geschichte dan
dalam bahasa belanda geschiedenis yang memiliki arti “sesuatu yang terjadi”.
Kesimpulan dari semua definisi tersebut mempunyai makna yang hampir sama yaitu
mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lampau umat manusia.
Secara terminologi para ahli sejarah sejak sebelum tahun masehi (SM) telah
berpendapat mengenai definisi dari sejarah antara lain sebagai berikut:
■ Herodotus, dikenal sebagai “bapak sejarah dunia”. Herodotus merupakan
sejarahwan yunani yang hidup pada masa 484-425 SM. Herodotus mendefinisikan
bahwa sejarah bukan berkembang dan bergerak lurus kedepan dengan tujuan yang
pasti melainkan sejarah bergerak melingkar yang tinggi rendahnya lingkaran
disebabkan keadaan manusia itu sendiri. Kalau disamakan dengan filsafat jawa
hidup itu seperti roda berputar (cakra manggilingan).
■ Ibnu Khaldun, sejarahwan muslim yang hidup pada masa (1332-1406) M
mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang manusia dan peradabannya dengan
seluruh proses perubahan secara nyata dan segala akibatnya
■ R. Collingword, sejarahwan Inggris yang hidup pada masa (1889-1943 M)
mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan
manusia pada masa lampau.
■ Leopold Von Ranke, sejarahwan Jerman yang hidup pada masa ( 1795-1886 M)
menyatakan sejarah yang ditulis haruslah sebagai peristiwa itu terjadi (wie es eigentlich
gewesenist)
■ Sartono Kartodirjo, dikenal sebagai bapak sejarah indonesia yang hidup pada masa
(1921-2007) menyatakan sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua hal sejarah dalam
artian obyektif dan subyektif. Sejarah artian subjektif ialah suatu bangunan (sejarah)
yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Adapun sejarah dalam artian
objektif adalah proses sejarah dalam aktualisasinya (penerapan/penulisannya) merujuk
pada kejadian atau peristiwa itu sendiri
Berdasarkan pernyataan para ahli sejarah diatas dapat disimpulakn bahwa sejarah
adalah rekonstruksi (pembangunan kembali) peristiwa masa lalu (yang bersifat penting,
abadi dan unik) yang benar-benar terjadi dan berisi segala kegiatan manusia. Rekonstruksi
dibuat para sejarahwan dari hasil kesimpulan data-data yang telah teruji.
CIRI-CIRI UTAMA SEJARAH

■ Peristiwa yang abadi, karena peristiwa tersebut tidak berubah rubah dan akan
dikenang sepanjang masa
■ Peristiwa yang unik, karena hanya terjadi 1 kali dan tidak akan pernah terulang
persis sama untuk kedua kalinya
■ Peristiwa yang penting, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan
orang banyak
Unsur-Unsur Dalam Sejarah

1. Manusia
Unsur sejarah yang paling utama adalah manusia. Sejarah selalu berkaitan
dengan manusia karena manusia adalah pelaku dan objek utama dalam kejadian
bersejarah.
2. Ruang
Ruang juga termasuk pada elemen sejarah yang penting. Tempat kejadian suatu
sejarah disebut sebagai ruang. Ruang pun memiliki peran yang sangat penting
karena dalam suatu peristiwa sejarah, pasti terdapat tempat terjadinya suatu
peristiwa bersejarah.
3. Waktu
Unsur sejarah berikutnya adalah waktu. Waktu memiliki peran yang penting
dalam unsur sejarah karena dengan waktu, kita dapat mengetahui kapan suatu
peristiwa sejarah terjadi. Segala aktivitas manusia dibatasi oleh satuan waktu.
Waktu dalam sejarah ini bersifat pasti dan absolut, bisa satu minggu yang lalu, satu
bulan yang lalu, satu tahun yang lalu, satu abad yang lalu atau 1000 tahun yang
lalu, asalkan berada di masa lalu. Adanya waktu yang kemudian membuat sebuah
perisitwa bisa dikatakan sebagai sejarah. Sejarah merupakan kejadian yang terjadi
di masa lalu. Seiring dengan waktu yang bergerak ke depan maka peristiwa yang
terjadi saat ini juga akan menjadi sejarah di masa mendatang.
4. Kausalitas
Jika penyampaian sejarah bersifat deskriptif maka fakta – fakta yang perlu
diungkapkan berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana.
Keingintahuan terhadap peristiwa sejarah sebagian besar tentunya akan terpenuhi
jika diketahui data deskriptifnya. Sebagai contoh, penggunaan pertanyaan
bagaimana, akan menjawab beberapa keterangan tentang sebab-sebabnya
meskipun hanya disampaikan secara implisit tidak eksplisit. Sedangkan jika disusul
dengan pertanyaan mengapa,
Karakteristik Sejarah

■ Ditulis secara kronologis untuk menghindari kronisme/kerancuan


■ Mencakup 3 dimensi waktu, yaitu lalu, sekarang dan yang akan datang
■ Merupakan sebab dan akibat
■ Kebenaran bersifat sementara sampai ditemukan bukti yang baru
RUANG LINGKUP SEJARAH

1. Sejarah Sebagai Peristiwa


Peristiwa merujuk pada kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Peristiwa dapat
dikatakan menjadi bagian dari sejarah jika kejadian tersebut bersifat penting, nyata dan faktual.
Kejadian tersebut haruslah menyangkut kehidupan manusia dan relasinya.
2. Sejarah Sebagai Ilmu
Artinya sejarah bisa dibuktikan kebenaran faktanya melalui metode ilmiah. Sejarah sebagai
ilmu harus bisa dipertanggungjawabkan kebenaran data atau faktanya. Dasarnya tetap
menggunakan pengetahuan di masa lampau. Ciri utama sejarah sebagai ilmu bersifat empiris
serta memiliki teori yang digunakan dalam proses kajiannya.
3. Sejarah Sebagai Seni
Sejarah sebagai seni dipandang sebagai proses pembelajaran kehidupan
manusia di masa lampau. Adanya nilai keindahan dan rekreatif yang terkandung,
menjadikan sebuah kisah sejarah sebagai seni. Dalam hal ini, sejarah sebagai seni
melibatkan emosi dan imajinasi dari pembaca. Sehingga bisa membayangkan dan
terbawa suasana terhadap kisah sejarah yang diceritakan Ciri utama sejarah
sebagai seni adalah memerlukan imajinasi serta gaya bahasa yang menarik.
4. Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah disebut sebagai sejarah jika memiliki peran besar dalam
perkembangan kehidupan sosial. Sehingga akhirnya kisah ini dipercayai
masyarakat sebagai sebuah kisah yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah
sebagai kisah memiliki ciri didasarkan pada fakta yang bisa
dipertanggungjawabkan. Artinya kisah sejarah tersebut harus sesuai dengan nilai
fakta yang ada.
TERIMAKASIH DAN SEMANGAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai