Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA

“Periodisasi Perkembangan Sejarah Indonesia”

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar Dan Antropologi Kesehatan

Dosen Pengajar: Ai Yeyeh R, S.ST,MKM

Disusun Oleh:

1. Hilda Maulidah 0450462005010

2. Ranih 0450462005017

3. Indriyana Basari 0450462005012

4. Luke Kirana Syahrani 0450462005013

5. Nazma Amalia 0450462005014

6. Neneng Halimatusadiah 0450462005015

7. Nur Latipatul 0450462005016

8. Ika Permatasari 0450462005011

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis. Atas

izin-Nya lah penulis dapat dapat menyelesaikan Makalah “Periodisasi

Perkembangan Sejarah Indonesia”. Makalah ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Pancasila.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Makalah ini dapat

terselesaikan berkat adanya bantuan dan bimbingan dari dosen pengajar. Untuk

itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih

kepada yang terhormat Ibu Ai Yeyeh R, S.ST,MKM selaku dosen pengajar mata

kuliah Pancasila.

Purwakarta, 21 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

A. Pengertian Babakan Sejarah..........................................................................5

B. Beberapa Kriteria babakan waktu.................................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata Inggris History (sejarah) berasal dari kata benda Yunani

“Istoria” yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya oleh filsuf Yunani

Aristoteles, Istoria berarti suatu penelaahan sistematis mengenai

seperangkat gejala alam, entah susunan kronologis merupakan faktor atau

masih di dalam penelaahan; penggunaan itu meskipun jarang, masih tetap

hidup di dalam bahasa Inggris yang disebut “natural history”.

Menurut pengertian yang paling umum, kata history berarti: “masa

lampau umat manusia”. Jadi Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-

peristiwa masa lampau yang dialami manusia disusun secara ilmiah,

meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan dianalisa kritis, sehingga mudah

di mengerti dan dipahami.

Ruang lingkup sejarah sangat luas, seluas jumlah manusia yang

ada. Jangka waktunya sangat lama, selama sejarah umat manusia sendiri.

Bidang dan aspeknya juga sangat banyak, sebanyak seperti orang cita-cita,

berhadapan, kebudayaan, kepercayaan dan agama yang dianutnya. Untuk

mengerti gambaran manusia yang sangat luasnya, para ahli mencoba

mengurai-uraikan, membagi dan menggolong-golongkannya.

Dari deretan peristiwa masa lampau yang sedemikian banyaknya

itu dibagi –bagi dan dikelompokkan sifat ataupun bentuknya, sehingga

membentuk satu kesatuan isi, bentuk maupun waktu yang tertentu.

3
Sejarawan memusatkan diri pada masalah-masalah yang kekal dan

lembaga-lembaga atau gagasan-gagasan yang menentukan di dalam

sejarah datangnya yang paling awal sampai kepada masa kini.

Tindakan memberikan suatu nama deskriptif kepada suatu periode

sejarah merupakan cara sejarawan untuk memberikan periode itu suatu

referensi yang dapat dipergunakan untuk mengerti nilai-nilai. Tetapi tidak

satupun zaman atau periode yang dapat disebutkan dengan cepat dengan

memberikan satu sifat tunggal yang pasti. Hal ini berhubungan erat dengan

agama filsafat, kepercayaan, keyakinan dan pandangan para sejarawan itu

sendiri. Memang di dalam penafsiran ataupun ulasan sejarah yang

berbeda-beda itu dapat dibenarkan dalam ilmu sejarah.

Pembabakan waktu atau periodisasi adalah salah satu proses

strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak,

zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang begitu banyak

dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unik, atau bentuk sehingga

membentuk satu-kesatuan waktu tertentu. Pembagian babakan waktu

merupakan inti cerita sejarah. Pembabakan atau periodisasi waktu adalah

pembagian atasa dasar pengelompokan, babakan zaman dan waktu tertentu

di dalam cerita sejarah. Jadi babakan waktu di bagi atas beberapa babak,

zaman atau beberapa periode.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Babakan Sejarah

Ruang lingkup sejarah sangat luas, seluas jumlah manusia yang

ada. Jangka waktunya sangat lama, selama sejarah umat manusia sendiri.

Bidang dan aspeknya juga sangat banyak, sebanyak seperti orang cita-cita,

berhadapan, kebudayaan, kepercayaan dan agama yang dianutnya. Untuk

mengerti gambaran manusia yang sangat luasnya, para ahli mencoba

mengurai-uraikan, membagi dan menggolong-golongkannya.

Membagi dari deretan peristiwa masa lampau yang sdemikian

banyaknya itu dibagi-bagi dan dikelompokkan sifat ataupun bentuknya,

sehingga membentuk satu-kesatuan isi, bentuk maupun waktu tertentu.

Sejarawan memusatkan diri pada masalah-masalah yang kekal dan

lembaga-lembaga atau gagasan-gagasan yang menentukan di dalam

sejarah datangnya yang paling awal sampai kepada masa kini.

Pembabakan waktu atau periodisasi adalah salah satu proses

strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak,

zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang begitu banyak

dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unik, atau bentuk sehingga

membentuk satu-kesatuan waktu tertentu.

Pembagian waktu merupakan pokok cerita sejarah. Pembabakan

atau pembagian atas dasar pengelompokan ini, babakan dan waktu tertentu

di dalam cerita sejarah disebut : babakan waktu atau pembagian waktu

5
(waktu sejarah dibagi-bagi, dihimpun dan disusun dalam beberapa

babakan), penzaman membagi-bagi dalam beberapa zaman, serialisasi

(dari bahasa Inggris serialization, serial=babak) atau periodisasi (dari

bahasa Belanda : periodeseri ;periode=babak).

Penyusunan data sejarah yang paling masuk akal adalah

penyusunan secara kronologis, yakni dalam periode-periode waktu. Sebab

ialah karna kronologi kiranya merupakan satu-satunya norma objektif dan

ponstan yang harus diperhitungkan oleh sejarawan. Bahkan kronologi

hanya secara relatif bersifat objektif, karena periodesasi dapat sering kali

bersifat sewenang-wenang. Kesewenang-wenangan itu yang paling

menonjol adalah periodesasi sejarah pemikiran atau beragam.

B. Beberapa Kriteria babakan waktu


Ada beberapa faktor yang dijadikan kriteria dalam penyusunan

konsep babakan atau periodisasi sejarah, antara lain adalah :

1. Babakan waktu berdasarkan satuan waktu kronologis

Kronologi artinya diambil dari bahasa Yunani Chronos

yang artinya waktu, dan logi yang artinya ilmu, jadi kronologi

adalah ilmu yang mempelajari waktu atau kejadian-kejadian

dimasa lampau

Suatu kencenderungan untuk menyusun babakan waktu

atau periodisasi sejarah berdasarkan kriteria “satu waktu secara

kronologis”. Satuan waktu itu kemudian dibulatkan yaitu

urutan tahun atau abad, misalnya : abad ke-16, abad ke-17,

abad ke-18 dan seterusnya.

6
Seringkali periodisasi sejarah disusun berdasarkan

pembagian satuan waktu yang dibulatkan dan memang ada

kebenarannya.

Sebagai contoh :

a. Di Eropa, Revolusi Prancis (1789) menimbulkan

perubahan besar sehingga sejarah awal abad ke-19

terdapat suatu tahta politik baru.

b. Di Indonesia, VOC dibubarkan pada akhir tahun

1799 dan pemerintah Hindia Belanda dimulai tahun

1800.

c. Sedangkan periodisasi berdasarkan satuan waktu

secara kronologis adalah sebagai berikut :

1) Zaman Kuno yaitu hal-hal yang membicarakan sejak

kerajaan tertua abad ke-14 dimana pada zaman ini,

berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi

agama Hindu dan Budha

2) Zaman Baru, yaitu sejak mulai abad ke-15 yang

membicarakan masa berkembanganya kebudayaan

islam abad ke-18 dan masuknya kerajaan Islam di

Indonesia.

3) Zaman Pertengahan, yaitu periode sejarah di Eropa

sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan

kekaisaran romawi Barat dibawa prakarsa raja

Chrlemagne, pada abad ke-5 hingga munculnya

7
monarki-monarki nasional, dimulainya penjelajahan

samudra, kebangkitan humanisme, serta revormasi

Protestan dengan dimulainya Rehaicsans pada tahun

1517.

4) Zaman Modern, yaitu sejak masa pemerintahan Hindia

Belanda (1800) pergerakan kemerdekaan Indonesia

sekarang ini yaitu masa kontemporer

2. Babakan waktu berdasarkan pergantian generasi

Adapula kencenderungan untuk membuat periodisasi secara

berdasarkan kriteria pergantian generasi. Pada umumnya

pergantian generasi ditafsirkan langsung selama 25 tahun atau

30 tahun.

Menurut Sartono Kartodirdjo, generasi bukanlah semata-

mata masalah fisik (usia-baya) tetapi sering dikaitkan dengan

masalah jiwa, semangat, ideologi atau orientasi hidup,

pendeknya generasi menyangkut pula masalah sosial-kultur dan

sering pula dikaitkan dengan sistem politik atau etos pada

umumnya.

3. Babakan waktu berdasarkan Dinasti (Wangsa)

Babakan waktu sejarah ini banyak berlaku pula sejarah

Tiongkok atau Cina, misalnya :

a. Masa Dinasti Shang (1450-1050, B.C)

b. Dinasti Chou (1050-247, B.C)

c. Dinasti Chin ( 256-207, B.C)

8
d. Dinasti Han (206-B.C-220 M)

e. Dinasti Sui (580-618 M)

Atau di Indonesia kita kenal dengan :

a. Wangsa Sanjaya

b. Wangsa Sailendar

c. Wangsa Isyana

d. Wangsa Rajasa, dan sebagainya

4. Babakan waktu berdasarkan Perjuangan

Sebagai sejarawan menyusun babakan waktu dengan

melukiskan hasil perjuangan manusia. Sebagai contoh :

a. Zaman Pra. Sejarah

b. Zaman Kebudayaan Kuno (India, Tiongkok, dan

sebagainya)

c. Zaman Bangsa-Bangsa Steppe (Nomaden)

d. Zaman Eropa Kuno (mengenai bahasa-bahasa)

e. Zaman Romawi Kuno

f. Zaman Agama Budha

g. Zaman Almasih

h. Zaman Agama Nasrani di Timur Tengah

i. Zaman Islam

j. Zaman Kerajaan Allah (Midle ages)

k. Zaman Kerajaan Manusia (pertumbuhan dan

perkembangan negara-negara nasional)

l. Zaman Mesin Berkuasa (Abad ke-19)

9
m. Zaman Masa Berkuasa (abad ke-20); zaman demokrasi

dan modern.

5. Babakan waktu berdasarkan Evolusionisme

Auguste Comte (1789-1857) seorang ahli sejarah dan

filsafat penganut aliran positivisme mengadakan pembabakan

sejarah dengan melukiskan gerak maju manusia menuju

kesempurnaan hidup, sebagai berikut :

a. A Military – Theological stage; tingkat manusia

menggantungkan nasib kepada militer (kstaria) dan

peran keagamaan.

b. A Critical – metapysical stage; tingkat manusia

berpikir secara kritis serta tidak mementingkan

kenyataan sekitarnya

c. A Scientific – industrial stage; tingkat

perkembangan ilmu pengetahuan dan industri.

6. Babakan waktu berdasarkan Proses Integrasi

Babakan waktu berdasarkan kriteria proses integrasi cocok

dengan pembabakan waktu sejarah Indonesia. Karena proses

integrasi adalah sangat esensial bagi terbentuk kesatuan

geopolitik wilayah Nusantara.

Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa proses itu secara

progresif merealisasikan formasi kesatuan yang akhirnya

menjadi wilayah Indonesia seperti yang dihadapi sekarang.

Contoh :

10
a. Kemajuan Sriwijaya dan Majapahit merupakan titik

puncak integrasi fase I. Baik kerajaan –kerajaan

maupun imperium sebagai unit kecil dapat dicakup

dalam lingkungan kekuasaan atau hegemoni kedua

raja itu.

b. Setelah perang pasifik berhasil, maka terciptalah

daerah Hindia Belanda yang mewujudkan integrasi

yang kemudian dialihkan sebagai daerah RI.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Babakan waktu juga sering disebut penzaman, serialisasi

(serialization), periodeisasi (periodesering) ialah perwujudan daripada

rangkuman isi, bentuk dan waktu tertentu dalam cerita sejarah.

Tujuan membuat babakan waktu dalam penulisan sejarah ialah:

1. Memudahkan pengertian dan mudah diingat.

2. Melakukan penyederhanaan cerita.

3. Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.

4. Mengklasifikasikan isi sejarah.

Dasar-dasar penyusunan babakan waktu terletak pada pengaruh

pandangan hidup sejarawan. Ada beberapa faktor yang menjadikan

kreterium menyusun babakan waktu, antara lain faktor geografis,

kronologis, keluarga, agama, perjuangan manusia, ekonomi, teori

evolusi, teori produksi.

Babakan waktu bagi sejarah Indonesia mempunyai bentuk

khusus. Filsafat bangsa “Pancasila” memungkinkan untuk dijadikan

dasar penyusunan babakan waktu. Babakan waktu sejarah atasa dasar

kebangsaan hendaknya disusun dengan memperhatikan syarat ilmiah

universal dan obyektif.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://pembabakanwaktusejarahkodariya.blogspot.com/2015/01/makalah-

pembabakan-waktu-sejarah.html

13

Anda mungkin juga menyukai