E-mail : Asr1l.bisnis.asril@blogger.com
Disusun oleh :
E-mail : aldamewinda@gmail.com
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah kronologis dalam ilmu sejarah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada saya dalam
rangka meningkatkan pemahaman mengenai kronologis dalam ilmu sejarah.
Selanjutnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asril, SPd. MPd selaku
dosen pendamping sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik
Saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih
mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah saya selanjutnya.
Demikian makalah singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Atas
kekurangannya saya minta maaf
3. Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah:
1) Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di
Indonesia
2) Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3) Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengalaman masa lampau yang
disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran
mengenai masa lampau. Dan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan maka harus
dibuktikan secara keilmuan menggunakan metode-metode dan berbagai standard ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan kebenaran tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen
yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah.
Sejarah dianggap sebagai suatu ilmu karena sejarah sendiri mempunyai syarat-syarat
ilmu, antara lain:
1. Adanya objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan sebab
akibat;
2. Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
3. Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
4. Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik
(penilaian) yang sistematis;
5. Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda.
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia
dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis
artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam
ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Kronologi
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya.
Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial
itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis
adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi
sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak
perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mengendalikan
mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu
berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam
ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada
waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa
yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat
bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis
Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh:
- Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu
Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
Konsep waktu
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah,
masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja,
sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan
untuk perencanaan masa yang akan datang
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau
pelaku sejarah.
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian.
3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat
dimana manusia hidup ( beraktivitas ).
1. Berfikir Sinkronis dalam mempelajari sejarah
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang
berarti waktu, masa.
Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau bersifat
horisontal. Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi
di suatu masa/ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
pengertian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai
aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Kajian sinkronis sejarah
mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak. Kajian sinkronis justru
lebih serius dan sulit.
Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian berpikir sinkronik
dalam sejarah adalah mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah
dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.
Ciri Ciri sinkronik yakni sebagai berikut :
1. Mengkaji pada masa tertentu
2. Menitik beratkan pengkajian pada strukturnya(karakternya)
3. Bersifat horizontal
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Cakupan kajian lebih sempit
6. Memiliki sistematis yang tinggi
7. Bersifat lebih serius dan sulit
1. Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah
pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari
sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia
memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif
inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal
di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya.
Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial,
budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan
sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada
dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup (beraktivitas)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui
terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat ini, melalui lapisan-lapisan bumi.
Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.
Semakin dalam dari permukaan tanah tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka
dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya. Melalui pemeriksaan
laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah
menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi bertujuan untuk mengetahui usia
manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa
perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan
alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan
menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan
tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa
berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok
tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat
atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka
lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan
muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan
dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan
masyarakat seperti animisme dan dinamisme
DAFTAR PUSTAKA
: http://id.shvoong.com/humanities/history/2266640-pembagian-zaman-prasejarah-
berdasarkan-geologi/#ixzz2rLPihCnr
Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta.
Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira