“Pengantar Sejarah”
DISUSUN OLEH
2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Sejarah Indonesia dan Dunia ini dengan judul “Pengantar Sejarah” dengan baik dan
tepat waktu meskipun jauh dari kata sempurna.
Sholawat dan salam tak lupa pula penulis sampaikan atas junjungan alam
Nabi Muhammad S.A.W. yang telah mempelopori perbaikan akhlak di zaman jahiliyyah
dahulu sehingga penulis saat ini bisa hidup di zaman yang bisa membedakan antara baik
dan buruk, salah dan benar.
Tak lupa pula penulis haturkan terimakasih kepada ibu Dosen yang telah
memberikan kesempatan untuk menulis makalah Sejarah Indonesia dan Dunia
Pembelajaran. Penulis sadar, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan
makalah di kemudian hari.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Sejarah.................................................................................5
B. Manfaat dan Fungsi Sejarah..................................................................6
C. Teori -Teori Sejarah...............................................................................7
D. Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni............................................................12
E. Ilmu Bantu Sejarah..............................................................................12
3
Bab 1
Pendahuluan
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sejarah ?
2. Apa saja manfaat dan fungsi sejarah?
3. Apa saja teori-teori sejarah?
4. Apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan seni ?
5. Apa saja ilmu bantu sejarah?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sejarah.
2. Untuk mengetahui manfaat dan fungsi sejarah.
4
3. Untuk mengetahui teori-teori sejarah.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan seni.
5. Untuk mengetahui ilmu bantu sejarah.
5
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab (ةرجش: šajaratun) yang artinya pohon.
Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut tarikh () خيرات. Adapun kata tarikh dalam
bahasa Indonesia artinya waktu. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu
historia yang berarti ilmu. Dalam bahasa Inggris berasal dari history, yakni masa
lalu. Dalam bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte,
yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.1
Sartono Kartodirdjo yang dikutip Haryono berpendapat bahwa Sejarah
menceritakan kejadian dengan membuat kembali peristiwa tersebut secara verbal. 2
Sedangkan Daniel dan Banks berpendapat bahwa sejarah adalah kenangan
pengalaman manusia. Sedangkan Banks berpendapat bahwa kejadian di masa lalu
adalah sejarah dan sejarah adalah aktualitas.3
M Yamin berpendapat bahwa Sejarah adalah ilmu yang berhubungan dengan
cerita sebagai hasil penafsiran kejadian masa lalu. Gustafson berpendapat bahwa
Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia.4Sedangkan Benedetto
Croce berpendapat bahwa sejarah merupakan rekaman kreasi baik teoritikal maupun
praktikal. Baverley Southgate berpendapat bahwa sejarah didefinisikan sebagai
“studi tentang peristiwa di masa lalu.
Pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut
waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami
peristiwa, sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisasi.
Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu atau silsilah,
1
Tengku Iskandar, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka,(Kuala Lumpur : 1996) hlm. 1040.
2
Hariyono. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. (Jakarta : Pustaka Jaya, 1995), hlm. 121
3
Garraghan, Gilbert J. Pendekatan A Guide to Historical Method East Fordham Road, (
New York : Fordham University Press : 1996). hlm 6.
4
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta : Bentang : 1995). Hlm. 33.
6
terutama bagi raja-raja.5
1. Secara unik dapat memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang kehidupan
para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-citanya dan juga dapat membangkitkan
kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau.
6. Sebagai ilmu terbuka, artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara
syah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu dan sejarah
menggunakan bahasa sehari-hari serta tidak mengunakan istilah teknis.8
5
Tengku Iskandar, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka,( Kuala Lumpur : 1996) hlm. 1041
6
Zaki.. Menggali Sejarah Menimba Ibrah. (Mataram : Arga Puji Press : 2007), 171.
7
Carr E.H., What Is History. (London : Pelicon Book : 1965). Hlm. 99.
8
Taufik Abdullah, dan Abdurrahman S (ed.). Ilmu Sejarah dan Historiografi. Arah dan
Perspektif ( Jakarta: Gramedia : 1983). Hlm. 65.
7
7. Sebagai cara mengetahui masa lalu. Bangsa yang belum mengenal tulisan
mengandalkan mitos dan bangsa yang sudah mengenal tulisan biasanya
mengandalkan sejarah.9
C. Teori-Teori Sejarah
Teori merupakan unsur esensial dari semua disiplin ilmu pengetahuan dimana
dalam mengkaji sebuah fenomena empirik karena berlakunya teori akan menjadi hokum
absolut terhadap fenomena yang diteliti oleh disiplin ilme tersebut.
Dalam ilmu sejarah persoalan teori di perdebatkan sangat sengit dari berbagai
aliran, terutama dari aliran emppirisme dan idealism, khusunya mengenai penerapan hukum
umum (generallaw), dan teori generalisasi (generalizing theory ). Adanya kontrofersi dari
dua aliran ini berimplikasi pada sedikitnya teori-teori sejarah yang dihasilkan.
Ibnu khaldun lahir di tunisiah 1332 M, beliau merupakann filsuf islam dan
sekaligus penggagas pertama teory gerak siklus sejarah dalam bukunya al muqaddima ibn
khadun dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
Fase Urbanisasi. pada fase ini menusia setelah mampu menguasai kelompok
lain maka di mulailah proses pembangunan dan perkemabngan
kebudayaanpun semakin meju dan terjadi pembangunan yang terus menerus
dan berkelanjutan khususnya di kota-kota.
Fase Kemewahan. pada fase ini merupakan puncak dari pembangunan tadi
dengan beberapa indikator, seperti ketangguhan mempertahankan diri,
memperoleh kemewhan dan kekayaan, keinginan untuk hidup bebas, serta
mengejar nafsu kepuasan dan kesenangan.
Menurut teorinya Giambastita Vico membagi sejarah kedalam tiga periode yakni
sebaga berikut :
a. Periode para dewa. Pada periode ini manusia manusia percaya bahwa manusia di
kendalikan oleh kekuatan yang berada di uar dirinya, yakni tuhan. Pada periode ini
manusia cenderung berpikir abstrak dan irrasional dimana mitos dijadikan
pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Pada periode ini
manusia da individu-individu yang di anggap bisa berkomunikasi dengan tuhan,
mereka inilah yang di aklamsikan menjadi penguasa dalam kehidupan masyakat
tersebut.
11
Ahmad Syafii Maarif. (1996) Ibn Khaldun Dalam Pandangan Penulis Barat dan Timur (Jakarta:
Gema Insani Press,1996) hlm.23
9
b. Periode kepahawanan. Pada periode ini individu yang dianggap istimewah tadi
kehilangan kekuasaanya dikarenakan obsolutnya penguasaan mereka dan sering
menimbulkan ketidak adilan, hal ini kemudian menjadi dasar perubahan pola pikir
masyarakat dari yang abstrak ke sesuatu yang material dimana masyarakat mulai
menuntut adanya system politik yang bersifat manusiawi bukanlah dewa.
Auguste Comte dilahirkan di prancis pada tahun 1789 M, pemikiran auguste comte
tentang sejarah ialah menempatkan sejarah sebuah hokum untuk memahami hukum-hukum
dinamika sosial dimana sejarah akan mampu menjelaskan proses perkembangan
masyarakat dari waktu ke waktu. Aguste comte merumuskan hukum – hukum
perkembangangan sejarah manusia menjadi stadia yakni :
12
Biyanto. (2004). Teori Siklus Peradaban Perspektif Ibnu Khaldun, (Surabaya:
10
b. Metafisik. Pada tahap ini merupakan peraliihan pemahaman manusia dari bentuk
yang supranatural ke dalam bentuk hukum-hukum alam yang abstrak dan benar-
benar melekat pada semua benda-benda dan menghasilkan semua gejala. Akal budi
merupakan fakultas utama untuk menjeaskan dan fenomena-fenomena abstrak dari
hukum-hukum alam tersebut.
c. Positifistik. Proses pencarian asal usul kehidupan yang dimulai dengan kepercayaan
yang supranatural dan berkembang ke yang abstrak tadi, maka kemudian pada tahap
ini proses pencarian kebenaran mengenai asal usul dan tujuan manusia yang di
tempatkan pada yang absolut tadi berubah dan manusia mulai menempatkan sebuah
kebenaran yang absolute dan hukum-hukum yang tetap tadi pada data empirik dan
rasionalitas manusia.
4. Karl Marx.
c. Masyarakat feodal. Menurut karl marx masyakat feodal ini lebih dulu lahir di desa,
seiring dengan produksi pertanian maka kemudian terciptalah tuan- tuan tanah dan
proses perkembangan perbudakan semakin berkembang.
11
d. Masyarakat kapitalis. Perkembangan masyakat yang di pengeruhi oleh dinamika
perekonomian tadi, kemudian memberikan memberikan ruang yang besar bagi
kaum-kaum saudagar untuk memproduksi barang sebanyak mungkin dan
menyediakan tempat kerja bagi kaum-kaum budak dan buruh tadi, maka kemudian
lahirlah kelas – kelas sosial yakni kelas borjuis dan kelas buruh, pada tahap ini
mulai timbulah kesenjangan sosial akibat adanya kelas sosial tadi, dimana
terjadinya penguasaan yang besar dalam tatanan perekonomian masyarakat.
5. Oswald Spengler.
Kebudayaan. Menurut Oswald Spengler empat fase yang akan di lalui oleh
kebudayaan itu sendiri ialah pertumbuhan yang merupakan proses awal lahirnya
kebudayaan tersebut, perkembangan, kejayaan dan kemuduran, proses seperti ini kemudian
juga akan dialami oleh manusia seperti masa muda, masa tua, masa puncak, sampai masa
tua.
Menurut Arnold Joseph Toynbee sejarah dan hukum – hukumnya pasti akan
melewati 4 proses yakni lahir, tumbuh, mandek dan hancur. Dimana proses tersebut
sanagat di pengaruhi oleh proses interaksi antara manusia dengan alam dan
lingkunaganya.13
13
Toto Suharto. Epistemologi Sejarah Kritis Ibnu Khaldun, (Yogyakarta: Fajar
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan
cerita yang terjadi di dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun secara
sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan
metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai
ilmu, sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat
metode dan teori yang dipergunakan untuk meneliti dan menganalisa serta
menjelaskan kerangka masa lampau yang dipermasalahkan.14
Sejarawan harus menulis apa yang sesungguhnya terjadi sehingga sejarah
akan menjadi objektif. Sejarah melihat manusia tertentu yang mempunyai tempat dan
waktu tertentu serta terlibat dalam kejadian tertentu sejarah tidak hanya melihat
manusia dalam gambaran dan angan-angan saja.
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan
menarik mengenai suatu kisah/ peristiwa di masa lalu.15 Sejarah sebagai seni,
memiliki ciri-ciri yakni ntuisi, emosi, gaya bahasa, imajinasi.
Adapun yang termasuk sebagai ilmu ilmu bantu sejarah adalah sebagai berikut:
a. Paleontologi
14
Ersis Warmansyah Abbas,, Memahami Sejarah (sebuah Tanggung Jawab),
(Banjarmasin (Antra EWA Book Company, 1996), hlm. 321.
15
Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat sejarah, Sejarah Filsafat
& Iptek, (Jakarta : Rineka Cita, : 1999), hlm. 331
16
Rustam E. Tamburaka. Pengantar ilmu sejarah, teori filsafat sejarah, sejarah
filsafatdan Iptek. (Jakarta: Rineka Cipta. 1999), hlm. 99.
13
Ilmu ini berusaha mengkaji, merekonstruksi asal usul manusia, evolusinya,
persebarannya, lingkungannya, cara hidup dan budayanya. Fosil-fosil manusia
ditemukan pada kala pleistosen.
17
Helius Sjamsuddin,. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta : Yayasan Ombak : 2007), hlm.
107.
18
Ibid., hlm. 108.
19
Abd Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu
Sejarah,( Yogyakarta: Ombak. 2011)., hlm. 25-26.
14
fosil Homo Soloensis (Manusia Solo), Homo Mojokertensis (Manusia
Mojokerto) dan Pithecantropus Mojokertensis (Manusia kera dari Mojokerto) dan
Meganthropus Paleojavanicus (Manusia besar Jawa purba).
Ilmu bantu ini memungkinkan sejarawan untuk membaca, mengartikan, dan
menguji kredibilitas piagam. Piagam ialah kesaksian hukum tertulis dalam bentuk
yang sesuai dengan tujuannya yang tersebut di dalamnya. Ia lebih bersifat yuridis,
sehingga penting dalam studi sejarah hukum.
Piagam diwariskan dalam bentuk asli atau salinan dan dapat juga tertulis
dalam register. la dapat diteliti dari bentuk Iuar maupu dalamnya yang akrab
disebut kritik eksternal (luar/bahan) dan kiritik internal (dalam/isi). Aspek luar yang
diteliti dari piagam ialah jenis kertas, segel, tulisan, atau tanda tangan. Aspek dalam
dari piagam yang diteliti berkaitan dengan isi dan rumusan, atau dengan kata Iain
keabsahan informasi yang terkandung dalam piagam itu.20
d. Paleografi
15
logam. Patung yang dibuat pada masa prasejarah ditemukan di Pasemah. Umumnya
patung yang ditemukan di Indonesia merupakan personifikasi tokoh-tokoh sejarah
seperti: patung Rajasa (Ken Arok), Prajna Paramita (Ken Dedes), Kertanegara,
Gajah Mada, Tribuwana Tunggadewi.
g. Ilmu Keramik
Keramik adalah nama umum untuk tembikar, cina dan porselin. Kajian
tentang keramik akan diketahui waktu, pemilik atau pendukung, lalu lintas
perdagangan dan interaksi antar daerah dan bangsa.
Tembikar di Indonesia biasanya berupa alat-alat dapur yang terbuat dari
tanah liat yang dibakar. Pecahan tembikar ini telah ditemukan pada masa
mesolitikum (batu madya) seperti sampah dapur (kjokkenmoddinger) yang
ditemukan di pantai timur Sumatra. Pada masa neolitikum tembikar ditemukan
telah dihias dan diperhalus.
d. Filologi
Ilmu ini berkaitan dengan bahasa dan kesusasteraan. Plato adalah orang
yang pertama kali menggunakan istilah filologi (philos artinya kawan, dan logos
berarti ilmu). Karena fokusnya pada warisan kesusasteraan, maka dibutuhkan bahan
naskah dari kesusasteraan itu. Dengan demikian, ahli filologi bekerja dengan
naskah lama. Metode yang diterapkan dalam pekerjaannya ialah kritik dan
komentar serta menafsirkan isi naskah.
Kisah lama di Sulawesi SeIatan ditulis menggunakan huruf lontarak.
Sebagian naskah kuno lontarak ditulis menggunakan bahasa Bugis-Makassar.
Tulisan (tanda) dan bahasa (penanda) dalam hal ini, merupakan aspek utama yang
harus dikuasai oleh mereka yang ingin memahami sejarah dan budaya masyarakat
Sulawesi Selatan, khususnya pada periode klasik.
e. Paleografi
Kata paleografi berasal dari dua suku kata, yakni "paleo” berarti kuno dan
”graf'i" yang artinya gambaran. Jadi paleografi ialah ilmu tentang tulisan kuno.
Aspek yang penting diperhatikan dalam kaitan ini, ialah usia dan tempat asal tulisan
kuno.
f. Kronologi
Kronologi ialah ilmu yang berkaitan dengan perhitungan waktu.
Perhitungan yang berhubungan dengan suatu kejadian atau peristiwa banyak
16
digunakan dalam ilmu sejarah.
g. Numismatik
Nimismatik ialah ilmu yang mengkaji tentang mata uang. Mata uang dibuat
dari bahan yang dapat bertahan lama. Karena itu, mata uang banyak memberikan
bahan bagi sejarah
17
h. Genealogi
Genealogi ialah ilmu yang mempelajari tentang hubungan individu
berdasarkan garis keturunan. Allan Bernard, menjelaskan bahwa genealogi adalah
penguatan secara verbal dari hubungan kekerabatan, yang kadang-kadang
dilengkapi dengan afiliasinya. Dalam antropologi, genealogi selalu dijadikan
indikator hubungan sosial yang bisa bersifat biologi. Ruang cakupannya ditentukan
oleh apa-apa yang relevan menurut nilai budaya. Umumnya berkaitan dengan
kerabat dari kedua belah pihak dalam satu keluarga. Pengetahuan tentang ikatan
golongan-golongan keturunan penting dalam sejarah sosial dan politik. Kedudukan
sosial tidak ditentukan oleh kesanggupan atau prasasti, tetapi oleh garis
keturunan.22
22
Abdul Rahman Hamid & Muhammad Saleh Majid. pengantar Ilmu Sejarah, loc. Cit.,
hlm. 66.
18
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia yang hidup pada zaman pra-sejarah adalah manusia yang belumb
mengenal tulisan. Pada zaman pra-sejarah terdapat empat zaman menurut geologis yaitu,
pada zaman pra-sejarah juga terdapat empat zaman menurut arkeologis yaitu, zaman batu
dan zaman logam. Dimana zaman batu yakni zaman batu tua / palacolithikum, zaman batu
pertengahan / mesolithikum, zaman batu muda / neolithikum, dan zaman batu besar /
megalithikum. Zaman logam yakni, zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi.
Bangunan keilmuan sejarah ditopang oleh konsep-konsep, seperti waktu, ruang,
manusia, peristiwa, einmaliq, dan kausalitas. Dengan memahami konsep-konsep tersebut,
maka orang akan mudah membuat definisi sejarah. Di samping itu, terdapat pengertian
yang bersifat “menolak” yaitu sejarah bukan mitos, sejarah bukan sastra, sejarah bukan
filsafat, dan sejarah bukan ilmu alam. Dimensi sejarah dapat menyentuh kawasan ilmu,
seni, peristiwa dan kisah. Sebagai ilmu, sejarah memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu,
seperti memiliki objek, tujuan, metode, kegunaan, sistematika, kebenaran, generalisasi,
dan prediksi. Sebagai ilmu tentang manusia, sejarah mempunyai karakteristik tersendiri
yang berbeda dengan
ilmu alam. Sejarah sebagai seni karena sejarah memerlukan intuisi, imajinasi,
emosi, dan gaya bahasa. Sejarah sebagai peristiwa menunjukan pada apa yang benar-benar
terjadi. Peristiwa ini meninggalkan bukti-bukti. Jejak atau bukti ini selanjutnya dianalisis,
diberi interpretasi kemudian menghasilkan sejarah sebagai kisah.
B.Saran
Diharapkan agar kita dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan manusia zaman pra-sejarah pada
zaman dahulu. Diharapkan bagi penulis lain untuk mencari referensi yang lebih relevan
sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna menciptakan karya tulis yang lebih
bermanfaat mengenai kehidupan manusia homo sapiens pada zaman dahulu.
19
Daftar Pustaka
Maman ruhimat dkk, ilmu pengetahuan social (geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi)
untuk kelas menega pertama, PT grafindo media pratama, Jawa Barat, 2019
Abd Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Ombak.
2011
Abdul Rahman Hamid & Muhammad Saleh Majid. pengantar Ilmu Sejarah, loc. Cit.
Ahmad Syafii Maarif, Ibn Khaldun Dalam Pandangan Penulis Barat dan Timur, Jakarta, Gema
Insani Press,1996
Biyanto, Teori Siklus Peradaban Perspektif Ibnu Khaldun, Surabaya, Lembaga Pengkajian Agama
dan Masyarakat,2004
Ersis Warmansyah Abbas,, Memahami Sejarah (sebuah Tanggung Jawab), Banjarmasin, Antara
EWA Book Company, 1996
Garraghan, Gilbert J. Pendekatan A Guide to Historical Method East Fordham Road, New York,
Fordham University Press ,1996
Rustam E. Tamburaka. Pengantar ilmu sejarah, teori filsafat sejarah, sejarah filsafat dan Iptek.
Jakarta, Rineka Cipta. 1999
Taufik Abdullah, dan Abdurrahman S (ed.). Ilmu Sejarah dan Historiografi. Arah dan Perspektif,
Jakarta, Gramedia, 1983
Tengku Iskandar, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1996
Toto Suharto. Epistemologi Sejarah Kritis Ibnu Khaldun, Yogyakarta, Fajar Pustaka Baru,2003
Zaki.. Menggali Sejarah Menimba Ibrah. Mataram, Arga Puji Press, 2007
20