Anda di halaman 1dari 11

BAB 7

ILMU SEJARAH
(Pengertian,ruang lingkup,karakteristik,tujuan dan kegunaan,bentuk
hubungan dengan ilmu lain,sejarah,konsep-konsep dan teori-teori)

Kelas : 1A
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Anggota kelompok :
1. Kholisa Nur Putri Y (A510180009)
2. Candrawati Purnamawulan (A510180025)
3. Ragil Nur Laila (A510180034)
4. Cindy Prada Cantika (A510180035)
5. Yosi Annisa Nidiana (A510180041)
6. Rizky Nur Afifah (A510180045)
Pengertian Sejarah
1. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau;
masa lampau umat manusia
2. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon
kayu
3. Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan
peninggalan itu disebut sumber sejarah.

Ruang lingkup
A. Sejarah sebagai peristiwa (history as event)
sebagai peristiwa ialah menyangkut kejadian yang penting, nyata dan
aktual. Sejarah ini telah benar terjadi di masa lalu dan tidak berulang-ulang.
Contoh:
1. pertempuran bandung lautan api
2. peristiwa G30S/PKI
3. peristiwa kemerdekaan Indonesia

B. Sejarah Sebagai Kisah


Kisah yang disajikan pun dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Apabila secara
lisan, kisah dapat
disampaikan dalam bentuk ceramah, pidato dan sebagainya. Kalau secara tertulis, kisah
ini dapat dijadikan
kedalam bentuk cerita pendek, majalah atau buku kisah yang disajikan pun berbeda-beda
tergantung dari pihak
mana yang menceritakan kisahnya.
Contoh;
a. kisah lisan, kesaksian dari para pelaku sejarah peristiwa 10 November 1945
yang terjadi perbedaan kesaksian
satu dengan yang lainnya, dikarenakan perbedaan memori, pengalaman dan
kesan aka peristiwa yang dialami
secara bersama-sama tersebut
b. kisah tertulis, tentang biografi Pangeran Diponegoro, yang menulis pada saat
itu orang Belanda yang pro
dengan pemerintah kolonial maka Pangeran Diponegoro dipandang sebagai
pemberontak, biografi Pangeran
Diponegoro akan beda jika ditulis oleh sejarawan Indonesia yang pro dengan
perjuangan Bangsa Indonesia,
maka Diponegoro akan di katakana sebagai “Pahlawan”.
C. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu merupakan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di
masyarakat pada masa lalu yang disusun secara sistematis dengan metode kajian
yang ilmiah, kemudian menggunakan pemikiran yang rasional serta bersifat objektif
untuk mendapatkan kebenaran dan fakta.Untuk lebih mudahnya, sejarah sebagai ilmu
maksudnya sejarah dapat dijadikan sebagai sarana untuk pendidikan dan menambah
wawasan.
Contoh:
- Mempelajari sejarah di sekolah dapat mengetahui dan memahami peristiwa masa lampau
secara edukatif.

D. Sejarah Sebagai Seni

kenapa bisa dikatakan sejarah sebagai seni? Ini karena perlunya intuisi, imajinasi,
emosi dan gaya bahasa yang termasuk sebagai karya seni dalam menuliskan sejarah
itu sendiri supaya menarik.
Contoh:
1. seni pahat di candi-candi
2. wayang kulit

Karakteristik Sejarah

PERIODISASI

Proses atau studi pengkategorian masa lalu ke dalam blok-blok waktu yang berbeda. Ini biasanya
dilakukan untuk memfasilitasi studi dan analisis sejarah,memahami proses saat ini dan sejarah,
dan yang mungkin telah menghubungkan peristiwa-peristiwa itu.
KRONOLOGI

Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kronologi
berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah. Manfaat kronologi adalah:
-dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
-dapat menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu yang
sama.

KRONIK

Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.

HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)

Historiogray adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber


yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan
penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu
bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang
lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan
nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti
pokok-pokok pemikiran yang diajukan.

Tujuan dan Kegunaan Sejarah

1. Edukatif

Bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun kearifan, contohnya:


Keberhasilan kerajaan Majapahit dalam sejarah bisa sebagai pembelajaran untuk kita
lebih berkerja keras dan adil untuk mencapai kesuksesan.

2. Inspiratif

Kegunaan untuk menginspirasi atau memberikan ilham, contohnya: Pada saat gerakan
nasional rakyat Indonesia hingga lahirnya Budi Utomo memberikan inspirasi untuk hidup
kreatif dan mengutamakan persatuan bangsa. Dan mengispiratif dengan sikap yang rela
berkorban untuk kepentingan khalayak luas
3. Rekreatif

Kegunaan ini adalah sebagai sarana rekreasi, dengan kita membaca dan membayangkan
maka kita akan merasa berada pada zaman dahulu, contohnya: Bagaimana orang
terdahulu dapat membangun bangunan bersejarah yang megah seperti Borobudur dengan
keterbatasan alat yang ada pada zaman tersebut dan masih menggunakan pelayaran untuk
mengarungi samudera dengan jarak tempuh yang bahkan tahunan dan berbagai rintangan
yang ada.

4. Intruktif

bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses pembelajaraan pada salah satu
kejuruan atau keterampilan tertentu, seperti navigasi, jurnalistik, senjata/militer, dan
sebagainya.

Bentuk hubungan sejarah dengan ilmu lain


a) Hubungan Sejarah Dengan Sosiologi

Sejarah sosiologi menunjuk pada sejarah yang disusun dengan pendekatan sosiologi,
yang dilakukan oleh seorang sejarawan, sedangkan sosiologi sejarah adalah studi
sosiologi mengenai suatu kejadian atau gejala di masa lampau, yang dilakukan oleh
sosiolog.

b) Hubungan Sejarah Dengan Antropologi


karena keduanya mempunyai persamaan yang menempatkan manusia sebagai subyek dan
obyek dalam kajiannya

c) Hubungan Sejarah Dengan Psikologi


Dalam cerita sejarah, pelaku sejarah senantiasa mendapat sorotan yang tajam, baik
sebagai individu maupun kelompok tidak lepas dari peranan faktor-faktor internal yang
bersifat psikologis

d) Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Politik


Sejarah adalah identik dengan politik, sejauh keduanya menunjukkan proses yang
mencakup keterlibatan para pelaku dalam interaksinya serta peranannya dalam usahanya
memperoleh apa, siapa, kapan, dan bagaimana (Kartodjirjo 1993 : 149).
Sampai sekarang pun sejarah politik masih menonjol, walaupun tidak terlalu dominan
seperti masa lampau. Pengaruh politik dan ilmu-ilmu sosial sangat besar dalam penulisan
sejarah politik atau disebut sejarah politik gaya baru.
e) Hubungan Sejarah Dengan Geografi
Setiap peristiwa sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial (waktu dan
ruang), kedua-duanya merupakan faktor yang membatasi gejala sejarah tertentu sebagai
unit (kesatuan), apakah itu perang, riwayat hidup, kerajaan dan sebagainya. Pertanyaan
tentang dimana sesuatu terjadi sudah barang tentu menunjukkan kepada dimensi geografis,
yaitu apabila yang dikaji adalah proses sejarah nasional (Kartodirjo, 1992:130).

f) Hubungan sejarah dengan ilmu ekonomi


Sejarah ekonomi dalam berbagain aspeknya pun semakin menonjol, terutama setelah
proses modernisasi, dimana hampir setiap bangsa didunia lebih memfokuskan
pembangunan ekonomi pada saat ini.

KONSEP-KONSEP SEJARAH

1. PERUBAHAN
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi
tampilan berbeda. Konsep tersebut demikian penting dalam sejarah dan pembelajaran
sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan.
Perubahan merupakan konsep dasar yang penting dan mutlak bagi siswa maupun
mahasiswa, itu jelas perlu diketahui, dipahami, diperoleh maknanya suatu dinamika
kehidupan dalam survival peserta didik terutama dapat memberikan penyadaran
untuk menghadapi masa kini dan mendatang (Wiriaatmadja, 1998:94)

2. PERISTIWA
Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik maupun luar
biasa karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi
objek kajian, salah satu karakter sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang
terjadi pada suatu peristiwa tertentu dengan penekanan pada tradisi-tradisi
relativisme.

3. SEBAB DAN AKIBAT


Istilah sebab merujuk kepada faktor-faktor determinasi fenomena pendahulu yang
mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa.
Akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suatu perbuatan maupun
dampak dan peristiwa.
4. NASIONALISME
Konsep nasionalisme secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana
kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam berkehidupan
bernegara.

5. KEMERDEKAAN ATAU KEBEBASAN


Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi
setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diangung-agungkan,
sekalipun tidak selamanya dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat di lihat
pada ketentuan yang mengatur hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam
Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang di setujui dengan suara bulat oleh
Majelis Ulama Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948

6. KOLONIALISME
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-
bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke 15 dan 16,
pada puncaknya kolonialisme merajalela pada abad ke 19.

7. REVOLUSI
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik
yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran.
Kata revolusi pertama kali muncul dalam teks politik di Italia abad ke 14, waktu itu
berkaitan dengan penggulingan pemerintah resmi yang sebenarnya tidak begitu
banyak berimplikasi terhadap perubahan politik yang mendasar.

Skocpol mengidentifikasi 3 ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi:


 Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara
pesaingnya
 Elite yang otonom mampu menentang atau menghadap implementasi kebijaksanaan
yang dijalankan pemerintah pusat.
 Kaum petani memiliki organisasi pedesaan yang otonom

8. FASISME
Konsep fasisme atau facims adalah nama pengorganisasian pemerintah dan
masyarakat secara totaliter olek kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki
rasa rasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.
9. KOMUNISME
Konsep komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang didasarkan pada
kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara komunar
atau bersama-sama. Pada abad ke 19, pemikiran-pemikiran yang paling radikal dari
gerakan sosialis yang saat itu tumbuh pesat adalah Marlx dan Engels yang menyebut
diri mereka kaum komunis untuk membedakan dari kelompok sosialis lainnya yang
mereka anggap kurang konsisten.

10. PERADABAN
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu
entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencangkup nilai, norma,
institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari
generasi ke generasi.

11. PERBUDAKAN
Konsep perbudakan adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu kondisi di mana
seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peran sebagai manusia
yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.
Menurut Robert Ross dari University of Leiden bahwa terdapat 3 ciri dalam
perbudakan sebagai penanda
 Budak-budak umumnya orang luar yang dibawa secara paksa untuk melayani
tuan baru mereka.
 Budak adalah komoditas pasar yang tingkat harga tidak menentu
 Budak memiliki pekerjaan yang khusus (yang secara umum adalah pekerjaan-
pekerjaan kasar dan rendahan) pembagian kerjanya secara total.

12. WAKTU
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu, dan abad) merupakan
konsep esensial dalam sejarah, bahkan bagi semua masyarakat waktu merupakan
parameter dimana kehidupan dibangun, diatur dan diselaraskan, kerangka waktu ini
dapat berwujut kalender, detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, musim, tahun, windu,
abad, rentangan hidup dari kelahiran sampai kematian. Pentingnya waktu menurut
Sztompka (2004:58-59) terdapat enam fungsi waktu,yaitu:
1. Sebagai penyelaras tindakan
2. Sebagai koordinasi
3. Sebagai bagian tahapan atau rentan peristiwa
4. Menempati ketetapan
5. Menentukan ukuran
6. Untuk membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya.
13. FEMINISME
Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria.
Gerakan ini bukan sekadar mempertanyakan ketidak setaraan wanita dengan pria
melainkan suatu gerakan struktur ideologis yang tertanam dalam-dalam
yangmembuat kaum wanita selalu tidak diuntungkan oleh kaum pria.

14. LIBERALISME
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat
diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-
nuansa khusus, kata-kata sifat yang paling terkenal diantaranya adalah liberalisme
sosial atau politik dan liberalisme ekonomi. Pada umunya orang menafsirkan
pengertian liberalisme kepada kebebasan seluas-luasnya.

15. KONSERVATISME
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang meyakini bahwa realitas suatu
masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya, oleh karena itu
pemerintah membatasi dirri dalam campur tangan terhadap perilaku kehidupan
masyarakatnya, dalam arti tidak boleh meninggalkan akar-akar sejarahnya.

TEORI-TEORI SEJARAH

1. Teori gerak siklus sejarah (ibnu khaidun)

Pada teori ini ibnu khaidun berpendapat bahwa teori ilmu sejarah berkaitan dengan
kebudayaan. Dalam karyanya Al-Muqoddimah (1284 H)mengatakan dan menjelaskan
tentang kajian sejarah, budaya,dan sosial.
Adapun inti atau pokok-pokok pikiran khaidun sebagai berikut:
a. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang didasarkan atas hubungan manusia dan
tnh di satu sisi dan hubungan manusia dengan manusia lainnya.
b.Bahwa kebudayaan dan perkembangan melaliu 4 fase
1. Fase primitif nomaden
2. Fase urbanisasi
3. Fase kemewaha
4. Fase kemunduran yang mengantakan kehancuran

2. Teori Daur Kultura spiral (Giambittista Vico)


Pokok-pokok pikiran teori Daur Kultural dalam karangan Giambittista Vico yaitu
the new scince sebagai berikut:
a. Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda berputar mengitari dirinya sendiri,
sehingga memungkinkan, meramalkan suatu hal terjadi pada masa depan.
b. Sejarah berputar dalam gerakan sepiral yang mendaki dan selalu
memperbarui diri, seperti gerakan mendaki gunung.
c. Masyarakat bergerak melalui fase-fase
perkembangan tertentudan terjalin erat dengan kemanusiaan. Fase tersebut dibagi
menjadi 3,yaitu :
1. Fase Telogis
2. Fase Herois
3. Fase Humanisti
3. Teori Tantangan dan Tanggapan (Arnold toymbee)
Pokok pada teori ini terdapat pada buku karangan Arnold Toymbee yaitu a study
of story. Pokok pikirannya sebagai berikut:
a. Terdapat sebuah peradaban muncul sebagai tanggapan dan atas tantangan
walaupun bukan atas dasar murni hukum
b. Munculnya suatu peradaban terjadi dari jenis-jenis tantangan yang berbeda
serta rangsangan yang berbeda.
rangsanan tersebut dibagi menjadi 5 kawasan:
1. Kawasan Ganas
2. Kawasan Baru
3.Kawasan Diperebutkan
4.Kawasan Ditindas
5.Kawasan Tempat Pembuangan
c. antara tanggapan yang berbentuk kurvalinier. Artinya jika tantangan terlalu
keras peradaban akan hancur dan terhambat perkembangannya. Dalam kasusu
seperti ini tanatangan mempunyai cukup kekeuatan untuk mencegah
perkembangan norma.

4. Teori Dialektika Kemajuan (Jan Romein)


Pokok-pokok pikiran Jan Romein dituangkan dalam Dialektika Kemajuan. Pokok
pikirannya sebagai berikut:
a. Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari berkembangnya secara berangsur-
angsur (evolusi) melainkan maju dengan lompat-lompat yang dadakan sebanding dengan
mutasi yang dikenal dalam dunia alam hidup.
b. Suatu langkah baru dalam evolusi manusia itu kecil kemungkinannya terjadi dalam
masyarakat yang telah mencapai tingkat kesempurnaan yang tinggi dalam arah tertentu.
Sebaliknya kemajuan yang telah dicapai di masa lalu, mungkin akan berlaku sebagai
penghambat terhadap kemajuan lebih lanjut.
c. Dengan demikian keterbelakangan hal-hal tertentu dapat dijadikan suatu keunggulan
(situasi yang menguntungkan) untuk mengejar ketinggalannya. Sebaliknya kemajuan
yang relatif pesat di masa lalu dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan. Inilah yang
dinamakan Dialektika Kemajuan.

5. Teori Wittfogel
Karl Wittfogel mengungkapkan teor-teorinya sebagai berikut :
a.Cara produksi asiatis, menurut pendapatnya khas pada masyarakat-masyarakat yang
berdasar irigasi besar-besaran telah menimbulkan suatu garis lain dalam perspektif
evolusi.
b. Bila masyarakat-masyarakat feodal memungkinkan suatu perkembangan menuji
kapitalisme borjuis, maka birokrasi-boirokrasi Asiatis itu mencakup Tsar Rusia, sama
sekali tidak cocok dalam perkembangan apapun menuju suatu struktur yang lebih
modern.
6. Teori perkembangan sejarah dan masyarakat Karl Marx
7. Teori feminisme Wollstonecraft

Anda mungkin juga menyukai