Sejarah
Oleh Kelompok 2
Anggota Kelompok
10
I GD ARISTA CANDRA
24
MADE BRILLYAN MAHATMA
26
NI KADEK ALSA DIVA
KUSUMA PUTRA SINTANI
30 37 39
NI KOMANG AYU NIA NI PUTU SRI WAHYUNI PUTU ASWINDA PRADNYA
PRADEWI ANDARI
Sejarah
Sejarah adalah suatu bidang
yang mempelajari tentang
apa yang dilakukan,
dipikirkan, dan diucapkan
manusia pada masa lampau.
PENGERTIAN
CIRI-CIRI
MEMILIKI OBJEK
EMPIRIS MEMPUNYAI TEORI GENERALISASI
Sejarah sebagai ilmu harus kegiatan menyimpulkan dari sesuatu
berasal dari kata Yunani emperia Sejarah sebagai ilmu memiliki obyek, dan obyek yang khusus ke umum. Generalisasi
artinya pengalaman, percobaan,
mempunyai teori, artinya sejarah itu sendiri adalah menjadi penting dalam penulisan sejarah
penemuan, pengamatan yang
karena generalisasi dapat
dilakukan. Bersifat empiris sebab bahwa sejarah memiliki waktu. Obyek ini dianggap
menyederhanakan penjelasan yang
sejarah melakukan kajian pada teori pengetahuan yang penting, sebab waktu kompleks menjadi sederhana agar dapat
peristiwa yang sungguh terjadi di didapat dari objek sejarah merupakan pandangan dipahami oleh orang lain.
masa lampau. sejarah yang tak akan bisa
berupa manusia dan waktu.
dipisahkan dari manusia.
MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE
INDONESIA
Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia terjadi melalui proses historis yang panjang.
Hinduisme pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-1 Masehi melalui jalur perdagangan dari
India. Pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi, kerajaan-kerajaan Hindu seperti Kutai, Tarumanagara,
dan Kalingga berkembang di wilayah Indonesia.
Sementara itu, agama Buddha juga masuk melalui jalur perdagangan dan kerajaan-kerajaan yang
ada. Pada abad ke-8 Masehi, kerajaan Sailendra membangun candi Borobudur yang menjadi simbol
keagamaan Buddha dan juga sebagai penanda pentingnya agama Buddha dalam budaya Indonesia.
Pengaruh kedua agama ini tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga mempengaruhi
seni, budaya, dan arsitektur Indonesia. Proses akulturasi dengan kepercayaan lokal menghasilkan
bentuk-bentuk baru dari agama-agama tersebut, seperti Hindu Jawa dan Buddha Jawa.
Pada akhirnya, pengaruh Hindu dan Buddha semakin berkurang ketika agama Islam masuk dan
menyebar di Indonesia pada abad ke-13. Meskipun demikian, pengaruh Hindu dan Buddha tetap
dapat dilihat dalam berbagai aspek budaya dan warisan sejarah Indonesia hingga saat ini.
Sejarah Sebagai
Peristiwa
PENGERTIAN
A. Objektif
Sebuah peristiwa di dukung oleh fakta sejarah yang dapat menunjukan
bahwa peristiwa tersebut benar benar terjadi, Bukti nya dapat berupa
foto, Rekaman, Kesaksian pelaku sejarah, Atau arsip.
B. Unik
Tidak ada peristiwa lain yang sama dengan peristiwa yang terjadi pada
waktu tersebut.
C.Penting
Peristiwa memiliki arti penting dalam perkembagan ilmu pengetahuan
serta kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Ciri-ciri sejarah sebagai
peristiwa
Abadi Unik Penting
A.Kepentingan
Pada waktu menuturkan kisah sejarah, Sejarawan memiliki kepentingan yang bersifat pribadi atau
kelompok. Kepentingan tersebut cenderung ditonjolkan pada waktu sejarawan menulis biografi
B.Kelompok Budaya
Adanya perbedan latar belakang dan kelompok sosial turut menyebabkan perbedaan dalam penulisan
sejarah.
C.Perbendaharaan Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh sejarawan akan memengaruhi kisah sejarah.
D.Kemampuan Berbahasa
Seorang sejarawan harus mampu merekonstruksi fakta sejarah dan menyusunnya dalam bentuk cerita
sejarah dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain.
E.Nilai - nilai
jNilai-nilai yang dimiliki sejarawan akan memengaruhi penuturan kisah sejarah.Nilai-nilai tersebut
bersumber dari agama,moral,etika,dan nasionalisme.
Jenis-Jenis Sejarah
Sebagai Kisah
Sejarah Lama Sejarah Baru
Sejarah lama berpaku Dalam
pada satu peristiwa saja penulisannya,sejarah baru
dan tidak dikaitkan sering menggunakan
dengan peristiwa berbagai teori dari disiplin
lain,selain itu sejarah ilmu sosial hyang
lama temannya terbatas lain.Sejarah baru lebih
pada sejarah,politik,dan berorientasi pada masalah
ekonomi lama saja,Pelaku bukan pada peristiwa dan
sejarah dalam sejarah urutan kejadian.Sejarah
lama juga hanya terbatas baru bersifat tematis
pada pemimpin seperti seperti sejarah
kebudayaan,Sejarah sosial,
raja raja,orang
dan sejarah lokal..
besar,pahwalan,petinggi
militer.
CANDI PRAMBANAN
KISAH RORO JONGGRANG ADALAH SALAH SATU CERITA LEGENDA JAWA YANG TERKENAL. BERIKUT ADALAH
RANGKUMAN DARI CERITA TERSEBUT:
RORO JONGGRANG ADALAH TOKOH DALAM LEGENDA JAWA YANG BERASAL DARI KISAH CANDI PRAMBANAN,
SEBUAH KOMPLEKS CANDI HINDU YANG TERLETAK DI DEKAT YOGYAKARTA, INDONESIA. DALAM CERITA INI.
R O R O J O N G G R A N G A D A L A H S E O R A N G P U T R I D A, ,R I K E R A J A A N B O K O Y A N G C A N T I K D A N C E R D A S .
KISAH DIMULAI KETIKA PRABU BOKO, RAJA DARI KERAJAAN BOKO, INGIN MEMBANGUN CANDI YANG MEGAH
DAN BESAR. UNTUK MEWUJUDKAN RENCANANYA, DIA MEMERINTAHKAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN KEPADA
PARA RAKSASA YANG DIPIMPIN OLEH BANDUNG BONDOWOSO. NAMUN, KARENA PEKERJAAN BERJALAN
TERLALU CEPAT DAN RAPI, RORO JONGGRANG MERASA KHAWATIR BAHWA CANDI TERSEBUT AKAN LEBIH
MEGAH DARIPADA CANDI MILIK AYAHNYA, DAN HAL INI AKAN MENGANCAM STATUS KERAJAAN BOKO.
RORO JONGGRANG KEMUDIAN BERINISIATIF UNTUK MEMPERLAMBAT PEKERJAAN CANDI DENGAN CARA
MENGAJUKAN SYARAT KEPADA BANDUNG BONDOWOSO. DIA MENGATAKAN BAHWA DIA AKAN MENIKAH
DENGAN BANDUNG BONDOWOSO JIKA DIA MAMPU MEMBANGUN SERIBU CANDI DALAM SATU MALAM.
A. Intuisi
Sejarawan memerlukan intuisi atau ilham,yaitu pemahaman langsung
dan insting selama masa penelitian berlangsung.
B. Imajinasi
Seorang sejarawan diharapkan memiliki imajinasi tinggi dengan
membayangkan apa yang sebenarnya terjadi,apa yang sedang
terjadi,apa yang terjadi setelahnya.
C.Emosi
Penulisan sejarah dengan emosi sangat penting untuk pewarisan
nilai,asalkan penulisan tersebut tetap berlandaskan pada fakta.
D.Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan yaitu lugas dan dapat dipahami dengan
mudah.Gaya bahasa diperlukan karena sebuah tulisan sejarah akan
dibaca oleh berbagai kalangan.
Kekurangan Kelebihan
Sejarah Sebagai Sejarah Sebagai
Seni Seni
Sejarah wayang kulit dapat ditelusuri kembali ke berabad-abad yang lalu. Meskipun tanggal pasti mungkin
sulit dipastikan, namun perkiraan umumnya adalah bahwa wayang kulit sudah ada di Indonesia sejak lebih
dari seribu tahun yang lalu. Beberapa teori mengaitkan asal-usulnya dengan pengaruh budaya India,
seperti epik Ramayana dan Mahabharata, yang diperkenalkan melalui perdagangan dan hubungan budaya.
Wayang kulit biasanya dipentaskan di atas layar putih yang diterangi oleh sumber cahaya dari belakang.
Dalang, atau pemeran wayang, menggunakan boneka-boneka kulit yang memiliki karakteristik dan desain
yang sangat khas. Boneka-boneka ini dipegang dan digerakkan oleh dalang dengan bantuan peralatan
khusus. Dalang juga berbicara dan bernyanyi sambil memainkan peran semua karakter dalam cerita,
menggunakan berbagai suara dan intonasi yang berbeda
.
Pertunjukan wayang kulit tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam
budaya dan spiritualitas Indonesia. Cerita-cerita yang diambil dari epik-epik klasik sering kali memiliki
pesan moral, etika, dan nilai-nilai spiritual. Pertunjukan wayang kulit juga sering digunakan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting, seperti ulang tahun kerajaan atau upacara keagamaan.
Meskipun popularitasnya pernah terancam oleh perubahan budaya dan hiburan modern, upaya untuk
melestarikan tradisi ini terus dilakukan. Pemerintah Indonesia dan berbagai kelompok masyarakat telah
berusaha untuk mempromosikan dan menjaga warisan budaya wayang kulit agar tetap hidup dan relevan di
tengah masyarakat modern.
THANK
YOU
OLEH KELOMPOK 2