HAKIKAT SEJARAH
1. Pengertian Sejarah
a. Etimologi (Asal-usul kata)
Arab: Syajaratum, artinya pohon. Pohon itu diibaratkan sebagai silsilah.
Bahasa Inggris : History, artinya riwayat atau cerita di masa lampau.
Latin: Historia, artinya ilmu yang di dapat dengan cara bertanya.
Slogan Yunani : Historia Magistra Vitae, artinya serjarah adalah guru
kehidupan.
Jerman : Gerchicthe, artinya sesuatu yang telah terjadi.
b. Terminologi (Definisi)
Menurut Heredotus (Bapak Sejarah) : Sejarah adalah satu kajian untuk
menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh masyarakat
dan peradaban.
2. Hakikat Sejarah
a. Sejarah Objektif
Sejarah objektif adalah menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yaitu proses
sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian tersebut sekali terjadi dan tidak dapat diulang
atau terulang lagi. Orang yang memiliki kesempatan mengalami suatu kejadian pun
sebenarnya hanya dapat mengamati sebagian dari totalitas kejadian tersebut. Oleh
karena itu, tidaklah salah jika ada yang mengatakan bahwa sejarah berulang, masuk
pada pengertian subjektif.
b. Sejarah Subjektif
Adalah suatu konstruk, yaitu bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian
atau cerita. Uraian atau cerita. Uraian atau cerita tersebut merupakan suatu kesatuan
atau unit yang mencakup fakta-fakta terangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala
sejarah, baik proses maupun struktur.
Kesatuan tersebut menunjukkan koherenri, artinya berbagai unsur bertalian antara
satu dengan yang lain dan merupakan satu kesatuan. Fungsi unsur-unsur saling
menopang dan saling bergantung satu sama lain.
Disebut subjektif karena sejarah memuat unsur-unsur dan isi subjek (pengarang,
penulis). Karena pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah hasil penggambaran
atau rekonstruksi dari pengarang, otomatis memuat sifat-sifat, gaya bahasa, struktur
pemikiran, pandangan, dan sebagainya.
4. a. Diakronis
Yang dimaksud dengan cara pikir diakronis dalam sejarah adalah memanjangkan waktu
dalam berpikir, namun secara ruang kita terbatas. Sejarah dalam cara pikir ini
dipentingkan prosesnya sehingga berupaya untuk melihat sejarah dari sudut rentang
waktu. Pendekatan diakronis ini menganalisis evolusi dari waktu sehingga lebih
menekankan perubahan dari masa-masa lampau. Diakronik memiliki sifat vertikal dan
memiliki konsep perbandingan.
b. Sinkronis
Yang dimaksud dengan cara pikir sinkronis dalam sejarah adalah memperluas ruang
dalam berpikir, namun secara waktu kita terbatas. Dalam pola pikir sinkronik ini,
peristiwa sejarah yang dipelajari adalah sejaman dan melihat sudut sejarah dalam ruangan
yang sama. Pendekatan sinkronis ini mempelajari aspek pada kurun waktu yang terbatas
dan memiliki sifat horizontal dan tidak memiliki konsep perbandingan seperti diakronik.
c. Kronologis
Adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya.
d. Periodisasi
Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu
dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Peristiwa-
peristiwa masa lampau yang begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut
sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk satu kesatuan waktu tertentu. Periodisasi
atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah.
TUGAS
MEMAHAMI SEJARAH
NAMA KELOMPOK:
Aidin Abel Sulaeman (1)
Ayesha Shaffrilla Maura Putri W. (2)
Desy Rahmawati Louhany (3)
Gusti Agung Ayu Kade Tami Suastuti (4)
Gusti Bagus Gagah Wisnumurti (5)
I Gusti Bagus Candra Wiguna (6)
I Gede Pramaditya Wahyu Saputra (7)
I Gusti Ayu Pebbi Artalista (8)
I Ketut Gandi Sedana Putra (9)