Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Kegunaan Sejarah

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Dasar-dasar ilmu sejarah

Disusun oleh ;
Mohammad Hanif Bactiar
Muhammad Kemal Ilham
Shofi Nur Atqiya

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag.

PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan semesta alam,. atas berkat karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kegunaan Sejarah”. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar ilmu sejarah
yang diampu oleh ibu Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag.
Penulis mengucapkan terima kasih dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh pada
pembaca.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Sejarah sering dikaitkan dengan hal-hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Namun jika
dilihat secara mendetail, sejarah ternyata mengandung banyak pelajaran yang dapat kita
ambil hikmah untuk menjalani masa depan. Kini sejarah sudah banyak ditulis oleh para
sejarawan. Sejarah yang berisi peristiwa masa lampau ini menjadi daya tarik masyarakat
karena keunikannya. Dikatakan unik karena hanya terjadi sekali saja, andaikata peristiwanya
terulang namun waktu dan pelakunya belum tentu sama. Dewasa ini mulai banyak orang
terutama mahasiswa yang mempelajari sejarah bangsanya untuk memperdalam rasa
nasionalis. Sejarah tidak hanya peristiwa yang terjadi begitu saja, biasanya ada sesuatu yang
menarik dan penting dibalik peristiwa sejarah. Sejarah bukan hanya digunakan untuk bahan
cerita untuk anak cucu kita, melainkan dapat digunakan meningkatkan kualitas intelektual,
karena dengan adanya suatu kejadian di masa lalu akan membuat seseorang berpikir tentang
seluk-beluk kejadian tersebut, mulai dari masalah apa yang menyebabkan terjadinya kejadian
tersebut sampai akibat-akibat yang muncul dari kejadian tersebut. Sehingga jika di masa
mendatang muncul suatu masalah yang sama, maka kita bisa mengantisipasi atau bahkan
sudah mempunyai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan dasar manfaat
itu, kami tergelitik untuk membuat makalah yang membahas tentang fungsi dan kegunaan
sejarah.
2. Rumusan Masalah.
 Apa kegunaan dari mempelajari sejarah?
3. Tujuan
 Untuk mengetahui kegunaan Sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegunaan Sejarah
Sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, sejarah itu berguna
sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah tidak ada gunanya secara ektrinsik, yang berarti
tidak ada sumbangnya diluar dirinya, cukup dengan intrinsiknya.
A. Guna Intrinsik
Empat guna sejarah secara intrinsik:
1. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah adalah ilmu yang terbuka, menggunakan istilah-istilah teknis, memperkuat
keterbukaan itu. Dan keterbukaan itu membuat siapapundapat mengaku sebagai
sejarahwan secara sah, asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu yang
diimplementasikan. Sejarah sebagai ilmu berkembang dengan berbagai cara:
a. Perkembangan dalam filsafat yang ditujukan ketika filsafat sejarah Zaman
pertengahan didominasi oleh filsafat sejarah Kristen. Contohnya penyebaran Kristen
di Irlandia oleh Saint Patrick pada abad ke-5 yang masi diperingati sampai sekarang.
b. Perkembangan dalam teori sejarah yaitu sejarah yang menunjukan peran Indonesia
untuk menggantikan “sejarah dari atas geladak kapal”, yang para pelakunya adalah
orang Indonesia sendiri. Tantangan itu mendapat jawaban yang dijawab oleh John
Small melalui tulisan tentang mungkinnya kit akita menulis sejarah Indonesia yang
atonom, yang para pelakunya adalah orang Indonesia. Orang asing yang ada hanya
mempunyai peran pembantu pihak dalam yang sedang bertikai.
c. Perkembangan dalam ilmu lain misalnya Ketika sosiologi menjadikan kota sebagia
bahan kajian, maka sejarah muncul dengan Sejarah Kota. Begitu nuga Ketika
psikologi Freudian digantikan oleh psikologi Neo-Freudian, dalam sejarah muncul
psikohistoria, sejarah yang menguraikan keajiban tokoh-tokoh daerah.
d. Perkembangan dalam metode
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Dua sikap terhadap sejarah setelah orang mengetahui masa lampaunya yaitu:
a. Melestariakan masa lampau, karena menganggap masa lampau itu penuh makna.
b. Menolak yang terjadi setelah proklamasi salah satunya menolak kehadiran kerajaan.
3. Sejarah sebagai pernyataan pendapat.
Penulis sejarah banyak yang menggunakan ilmunya untuk menyampaikan pendapat.
4. Sejarah sebagai Profesi.
5. Semua tempat tentu memerlukan orang yang dapat menulis sejarah, tetapi kita tidak dapat
mengharapkan semua orang memiliki idealisme . berikut beberapa profesi sejarah:
Sejarawan, Penganalisis di Museum, Guru Sejarah, dll.
B. GUNA EKSTRINSIK
Sejarah emmiliki fungsi pendidikin yaitu:
1. Sejarah sebagai Pendidikan moral
Pendidikan yang tidak boleh bersikap hitam-putih, tetapi harus berbicara benar-salah dan
berbicarapun harus sesuai fakta. Tanpa fakta, sejarah tidak boleh bersuara.
2. Sejarah sebagai pendididkan penalaran
Peristiwa sejarah tidak dapat dipaksakan, atau sebaliknya ditolak, semuanya harus sabar
menunggu. Berfikir sejarah berarti berfikir berdasarkan perkembangan. Orang harus
membperhitungkan masalalu untuk dapat membicarakan masa kini, masa kini untuk masa
depan. Sejarah dapat menjadi ilmu manajemen perkembangan.
3. Sejarah sebagai Pendidikan politik.
Tujuan dari Pendidikan politik ialah dukungan atas politik kekuasaan dengan mendorong
perbuatan revolusioner dan menyingkirkan kaum kontrarevolusi.
4. Sejarah sebagai Pendidikan kebijakan
Sejarah ini diperlukanoleh Lembaga penelitian untuk menentukan suatu kebijakan,
dibutuhkan pandangan tentang lingkungan alam, masyarakat, dan sejarah.
5. Sejarah sebagai Pendidikan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai