Aflack Jauharuddin
NIM: A02219029
A. Leasson Learnt
Selama mempelajari Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sejarah Peradaban Islam,
banyak materi yang telah disampaikan yang membuat kita mengerti seluk beluk
tentang sejarah dan peradaban. Pengetahuan kita semakin bertambah dan otak kita
dipacu untuk mengingat segala hal yang telah disampaikan. Dalam hal ini kita
dituntut untuk selalu berkonsentrasi dan mampu mengingat serta berimajinasi dalam
memahami sejarah.
Dari kekreatifan kita mempelajari ilmu sejarah itu, kita jadi tahu bagaimana
wujud dan gambaran dari peristiwa atau suatu hal yang pernah terjadi dari hal tersebut
kita dapat bercermin untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dimasa mendatang
dan kita juga tidak mengulang kesalahan atau hal buruk yang pernah terjadi di masa
lalu untuk kedua kalinya. Bila kita mau mempelajari sejarah, kita akan terbiasa
berpikir secara kontekstual filiran kita masing-masing, yang dapat memberi
pemahaman kepada kita bahwa suatu peristiwa terjadi yang terjadi dimasalalu dan
memacu kebiang sosial, kultur, serta adat istiadat, atau proses dimana aspek
kemasyarakatan dan budaya menjadi landasan.
Selain hal tersebut, sejarah memiliki peran utama, yaitu sebagai pelajaran agar kita
mau menengok ke belakang dan tidak hanya membuat rencana untuk masa depan
saja, atau bila kita ingin membuat rencana masa depan, hal tersebut untuk mengurangi
kegagalan dalam pencapaian rencana, rencana atau ilmu lain tanpa adanya sejarah
maka tidak akan berjalan dengan mulus dan lancar. Maka dari itu kita harus belajar
sejarah, namun jangan dijadikan alasan kita tidak mempelajari ilmu lainnya.
Karena banyaknya kisah sejarah di dunia ini, banyak bermunculan sejarawan-
sejarawan dengan karya masing-masing dan melalui sudut pandang yang berbeda-
beda.
Di dalam penulisan suatu kisah sejarah, seorang sejarawan harus menyelidiki dan
mengumpulkan faktor-faktor penguat keaslian sejarah terlebih dahulu seperti fakta,
sumber, kesaksian, dan problematika dari suatu sejarah. Denga terkumpulnya aspek-
aspek tersebut akan menjadikan sejarah dapat direkonstruksi ulang untuk mendapat
gambaran tentang peristiwa bersejarah yang diteliti. Sehingga kita bisa mengetahui
dalang dibalik suatu peristiwa sejarah dengan melihat karya-karya mereka dan
memberikan wawasan baru untuk masa mendatang.
Sejarah juga memiliki aliran-aliran dan teori-teori sejarah sendiri. Setelah membaca
materi yang diberikan oleh teman-teman pada waktu presentasi dikelas dan
mendengarkan penjelasan dari dosen pembimbing, saya mengatahui terdapat 2 aliran,
yakni aliran empiris dan aliran idealis, aliran empiris mendukung adanya pernyataan
sejarah sebagai disiplin ilmu sedangkan aliran idealis menolak adanya pernyataan
tersebut karena aliran ini mengajarkan doktrin bahwa hakikat dan fisik hanya dapat
dipahami dalam ketergantunganya pada jiwa.
Saya juga mengetahui terdapat 3 teori sejarah, yaitu Teori Gerak Siklus Sejarah (Ibnu
Khaldun), Teori Tantangan dan Tanggapan (Arnold Toynbee), dan Teori
Perkembangan Sejarah dan Masyarakat (Karl Max).
Dengan mengetahui pengetahuan-pengetahuan tersebut, memudahkan saya dalam
memahami sejarah di dunia ini serta dapat mengambil sisi baik maupun buruk dalam
suatu kisah sejarah.