JUDUL
Dosen Pengampu :
Dr. Abdul Roni, M. Pd. I
Disusun Oleh :
1. Agus Munawar
2. Ahmad tri handoko
3. Subhan
4. Ety nur setianingsih
5. Muhammad riski
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang
Pengajaran Sejarah Dan Problematikanya ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
kami masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi
maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk
itu kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan................................................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah........................................................................... 4
A. Kesimpulan...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu
dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui
tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat kemudian diungkap kembali
saat menjawab soal-soal ujian. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena
masih terjadi sampai sekarang. Pembelajaran sejarah yang selama ini terjadi di
memenuhi hasrat dominant group seperti rezim yang berkuasa, kelompok elit,
pengembang kurikulum dan lain-lain, sehingga mengabaikan peran siswa
itu, Sejarah Kebudayaan Islam menjadi pelajaran penting sebagai upaya untuk
generasi muda akan mendapatkan pelajaran berharga dari suatu tokoh atau
generasi terdahulu. Dari proses itu dapat diambil banyak pelajaran, sisi-sisi
1
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2010),
hlm. 8
2
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari semua permasalahan yang sudah diuraikan di atas, maka ada
beberapa poin penting yang bisa dijadikan sebagai rumusan masalah dalam
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASA
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab (šajaratun) yang artinya pohon.
Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut tarikh (Adapun kata tarikh dalam
bahasa Indonesia artinya waktu. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani
yaitu historia yang berarti ilmu. Dalam bahasa Inggris berasal dari history,
yakni masa lalu. Dalam bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa
Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal
gescheiedenis. 2
menyangkut waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang
disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita itu
subjektif tidak lain karena sejarah memuat unsur-unsur dari isi subjek
2
Tengku Iskandar, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1996, hlm. 1040
4
hasil penggambaran dari pengarang sehingga memuat sifat-sifatnya, gaya
Sejarah dalam arti objektif adalah kejadian atau peristiwa itu sendiri,
yakni proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian tersebut sekali terjadi dan
Ibrahim al-Iji adalah suatu ilmu mengenai alam yang diciptakan oleh Allah
SWT yang mengandung ruang lingkup masa dan peristiwa yang menjadi
objeknya ialah makhluk itu sendiri terutama manusia dan kesan daripada
dunia ini. Faedahnya yang paling utama ialah untuk mengakui hasil
mentafsir masa lalu, dan ketiga, sebagai kajian yang sistematik terhadap masa
3
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm. 14
4
Mubasyaroh, Sejarah Dakwah, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm. 9-12
5
tentang masa lampau. Maka harus dipahami sebagai aktualitas atau sebagai
peristiwa itu sendiri. Kedua,sejarah sebagai suatu cara yang dengan fakta-fakta
pengertian sejarah yang subjektif, sebab peristiwa masa lampau telah menjadi
kisah.
kata syajarah dalam bahasa Arab yang berarti pohon. Pohon merupakan
keterkaitan erat antara akar,batang, cabang ranting, dan daun serta buah.
sering dilihat oleh manusia pada umumnya hanya batang pohon saja, atu
buahnya saja, akan tetapi adanya pohon dan buah tidak terlepas dari peran
akar. Itulah filosofi sejarah, yang mempunyai keterkaitan erat antara masa
dan history (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani Iistoria (ilmu
tentang sebab dan asal benda wujudi, serta pengertian dan pengetahuan
mnurut Franz Rosentl, sejarah adalah deskripsi tentang aktivitas manusia yan
6
terus menerus baik dalam bentuk individu maupun kelompok. Dari dua
adalah peristiwa masa lampau yang tidak sekedar informasi tentang terjadinya
ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sayyid Quttub, bahwa sejarah
nyata dan tidak nyat yang menjalin seluruh bagian serta memberikan
Jadi sejarah bukan sekedar catatan bagi orang-orang yang lahir dan
dan biografi para pahlawan, akan tetapi sejarah juga merupakan suatu ilmu
karena itu, cerita yang tidak masuk akal apalagi tidak dapat dibuktikan
5
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang;2009, hlm.
5-6
7
C. Problematika Pengajaran Sejarah Dan Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bidang kajian studi
Islam yang banyak menarik perhatian para ilmuwan muslim maupun non
ataupun zaman kejayaan Islam, dan kita dapat mengambil pelajaran dan
pada masa yang akan datang agar manusia menjadi insan yang lebih baik lagi,
sejarah juga mengajari kita tentang mana yang baik maupun yang tidak baik
pada masa lalu agar pada masa mendatang kita bisa merubahnya ke yang lebih
lembaga pendidikan Islam yang ada hingga sekarang, bidang kajian sejarah
untuk dipelajari.
diminati. Selain itu dalam konteks dunia modern saat ini, potensi dari
8
Dalam aplikasi pembelajaran di lembaga pendidikan pada umumnya,
kesadaran atas peningkatan kualitas sikap dan pengalaman dari masa lalu.
dengan berbasis waktu sejarah yang bersifat ensiklopedis naratif dan kurang
9
pembelajaran sejarah termasuk sejarah Islam hanya membutuhkan
kemampuan menghafal.6
dengan cakupan materi yang cukup luas dan mendalam. Luasnya ruang
lingkup materi pembelajaran sejarah Islam yang ada pada madrasah atau
bahan atau materi sehingga pembelajaran terkesan kaku dan terpusat kepada
guru sehingga tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif
6
Uswatun Hasanah, Problematika Dan Alternatif Inovasi Pembelajaran Sejarah Islam,
Jurnal El Tarikh hal. 25-28
10
Kurang berkembangnya pembelajaran sejarah Islam secara tidak
sehingga sikap siswa terhadap pembelajaran, sesama siswa, dan terhadap guru
yang belum dapat dikategorikan cukup baik. Rendahnya tenggang rasa sesama
kemampuan dan prestasi di bidang sejarah Islam. Oleh karena itu, optimalisasi
Guru sejarah Islam juga sudah terbiasa menggunakan metode cerita tanpa
ada variasi yang menarik perhatian siswa. Siswa hanya duduk dan
berpikir kritis dan pemahaman materi kurang optimal. Selain itu, minimnya
pada sejauh mana guru berkreasi dan berinovasi dalam merumuskan dan
pada wawasan sejarawan, yang dari satu masa ke masa lain mengalami
11
dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya, suatu dialog
yang tidak berkesudahan antara masa sekarang dengan masa lampau, sehingga
menjadi hal yang jamak dalam pergulatan keilmuan, terutama dalam proses
tersusunnya historiografi.
memberikan kritik terhadap berita sejarah yang diterima ataupun berita yang
disampaikan. Sifat kritik terhadap berita sejarah atau fakta yang disampaikan
akibat fatal yaitu musibah dan penyesalan (QS. 49:6). Hal ini sesuai dengan
apa yang dikatakan oleh Langlois dan Seignobos yang mengatakan bahwa
7
Tsabit Azinar Ahmad, Masalah Kuasa dan Kontroversi dalam Historiografi. (Semarang,
UNNES) hlm.1
12
sifat kritis terhadap penulis akan menyelamatkan sejarawan dari kesalahan
sejarawan muslim tidaklah sekedar menulis, melainkan lebih dari itu yakni
dalam bentuk tulisan yang akan membentuk budaya pembacanya di masa yang
kedua hal ini dianggap sebagai biang subjektif dari pengarang yang
8
CH.V. Langlois & CH. Seignobos. Introduction to the Study of History. Terj.
Supriyanto Abdullah (Yogyakarta, Indoliterasi: 2015) hlm. 102
9
Louis Gottschalk. Understanding History: A Primer of Historical Method. Terj.
Nugroho Notosusanto. (Jakarta, UI-Press: 2015) hlm. 34
13
berubah menjadi subjektivisme. Subjektivisme merupakan kewenangan subjek
sebagainya, namun yang terjadi tidak bertumpu pada dasar yang dapat
sejarah adalah „halal‟ karena tanpa subjektivitas maka tidak akan pernah ada
sebagai bagian dari objektivitas sejarah. Atau dengan kata lain, subjektivitas
yang terlibat dalam satu peristiwa sejarah ataupun dari pihak-pihak yang ingin
senantiasa berproses. Sehingga sampai saat ini masih banyak terjadi perbedaan
14
pandangan para pelaku sejarah berkaitan dengan satu peristiwa sejarah, dan
ada pula perbedaan pandangan antara temuan berupa fakta-fakta baru dengan
Perlu diketahui bahwa tidak setiap yang ada dalam buku sejarah adalah
10
Tsabit Azinar Ahmad, Masalah Kuasa dan Kontroversi dalam
Historiografi. (Semarang, UNNES) hlm.2
11
Nourouzzaman Shiddiqi,Pengantar Sejarah Muslim(Yogyakarta: CakraDonya. 1981),
hlm. 7.
15
Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arabal-Hadharah. Juga
peradaban yang lebih luas adalah kumpulan sebuah identitas terluas dari
seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan
inggris disebut civilization atau dalam bahasa asing lainnya peradaban sering
budaya yang halus indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka
yang tinggi.
12
Syamruddin Nasution | Sejarah Perkembangan Peradaban Islam h 10
16
Jadi kebudayaan mencakup juga peradaban, tetapitidak sebaliknya, sebab
peradaban dipakai untuk menyebut kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia memiliki kesamaan filsofis dengan
kata syajarah dalam bahasa Arab yang berarti pohon. Pohon merupakan
gambaran suatu rangkaian geneologi, yaitu pohon keluarga yang
mempunyai keterkaitan erat antara akar,batang, cabang ranting, dan daun
serta buah.
Secara umum permasalahan utama dalam pembelajaran sejarah Islam
adalah pandangan dari setiap masyarakat dan pendidikbahwa pelajaran
sejarah Islam merupakan pelajaran pelengkap atau tambahan sehingga
kurang diminati. Selain itu dalam konteks dunia modern saat ini, potensi
dari pembelajaran sejarah Islam belumdapat berkontribusi secara
signifikan dalammeningkatkan taraf hidup seseorang sehingga waktu dan
upaya dalam pembelajaran sejarah Islam kurang optimal
Permasalahan kontroversi tidak pernah lepas dari penulisan sejarah,
karena dalam penulisan sejarah kemunculan kontroversi disebabkan
adanya perbedaan pendekatan yang dilakukan oleh sejarawan dalam
merekonstruksi data dan fakta sejarah. Artinya, penelusuran terhadap
munculnya kontroversi dalam penulisan sejarah tidak lepas dari
permasalahan subjektivitas dalam historiografi.
18
DAFTAR PUSTAKA
CH.V. Langlois & CH. Seignobos. Introduction to the Study of History. Terj.
Supriyanto Abdullah (Yogyakarta, Indoliterasi: 2015)
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,
2010),
Tengku Iskandar, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1996,