Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yang diampu
oleh Prof. Dr. Helius Sjamsuddin, M.A. dan Dr. Murdiyah Winarti, M.Hum.

Oleh :

Endah Febriyanti 1701699


Rachmat Hidayatullah 1701979
Anita Novianti 1705884
Amirotunnisa 1707923

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2017
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada penyususun hingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar
Ilmu Sejarah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Murdiyah
Winarti, M.Hum. sebagai dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
sebagai tim penyusun dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi diri
dalam penulisan suatu karya ilmiah dan potensi untuk menginterpretasi suatu
fakta. Kami-pun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
Dr. Helius Sjamsuddin, M.A. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ilmu Sejarah.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada orang tua yang selalu
memberikan semangat untuk kami dalam setiap kegiatan yang sedang maupun
akan kami lakukan. Terima kasih pula kepada semua teman-teman sejawat yang
ikut mendukung dalam pengerjaan makalah ini dalm hal berbagi pengalaman dan
hal-hal pendukung lainnya.

Kami, tim penyusun menyadari jika dalam penulisan makalah ini jauh dari
kata sempurna dan masih banyaknya kesalahan dalam segi penulisan maupun
kekurangan dari segi pengumpulan sumber. Diharapkan saran dan kritik yang
membangun dari setiap kekurangan untuk penyempurnaan makalah ini.

Semoga atas setiap bantuan dan kerjasama dari semua pihak dapat menjadi
amal ibadah kepada Allah SWT. dan mendapat pahala yang berlipat ganda dari-
Nya. Aamiin.

Bandung, Desember 2017

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

BAB 2 ..................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Fungsi Sejarah ....................................................................................... 2

2.2 Kegunaan Sejarah .................................................................................. 3

BAB 3 ..................................................................................................................... 6

PENUTUP .............................................................................................................. 6

3.1. Simpulan.................................................................................................. 6

3.2. Saran ........................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 7

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Umumnya sejarah berfungsi sebagai sumber pengetahuan. Dengan
sejarah seseorang dapat mengetahui mengenai peristiwa-peristiwa yang
terjadi di masa lampau. Peristiwa-peristiwa yang menjadi objek sejarah syarat
dengan pengalaman manusia yang penting artinya sebagai pelajaran. Selain
itu, fungsi sejarah pada hakikatnya untuk meningkatkan pengertian atau
pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau dan juga
masa sekarang dalam interelasinya antara masa sekarang dengan masa
lampau. Oleh karena itu, sejarah memiliki fungsi yang lainnya tidak hanya
secara umum namun juga lebih luas lagi yang akan dijelaskan lebih
mendalam pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa fungsi sejarah?
2. Apa kegunaan sejarah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui fungsi sejarah.
2. Memahami kegunaan sejarah.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Sejarah


Keberadaan ilmu sejarah dalam kehidupan manusia memang sangatlah
penting, walaupun beberapa orang masih memandang sebelah mata tentang
keberadaan ilmu sejarah. Ilmu sejarah sejatinya mengkaji peristiwa di masa
lalu yang memiliki keunikan dengan berbagai macam permasalahan
didalamnya. Melalui peristiwa tersebut dan berbagai macam
permasalahannya, manusia dapat mengambil beberapa pelajaran dan nilai
kehidupan yang bermanfaat di masa depan. Sperti apa yang di ungkapkan
oleh Cicero (106-43 SM) Historia Magistra Vitae atau sejarah adalah guru
kehidupan. Sedangkan menurut C.P Hills, fungsi pengajaran sejarah bagi
peserta didik adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu peserta didik tentang
peristiwa dan tokoh masa lalu dan membangkitkan kekaguman terhadap
peristiwa masalalu. Selain itu, manfaat sejarah juga dapat membangkitkan
rasa nasionalisme dan cinta tanah air di dalam diri seseorang, karena kita
dapat mengetahui perjuangan para pahlawan di masa lalu. Jadi dapat
dikatakan fungsi sejarah secara umum adalah sebagai sumber pengetahuan
dan pelajaran tentang peristiwa di masa lalu yang dapat kita petik pelajaran di
dalamnya untuk kehidupan kita yang lebih baik.
Namun, fungsi sejarah tidak hanya sebatas sebagai sumber pengetahuan,
tetapi terbagi lagi menjadi fungsi intrinsik atau fungsi yang hakiki dan
melekat dalam ruang lingkup sejarah dan ekstrinsik atau fungsi diluar dari
ruang lingkup sejarah.
Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo, fungsi intrinsik sejarah terbagi menjadi
tiga, yaitu :
a. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan
Adapun fungsi sejarah sebagai ilmu pada umumnya dibagi menjadi
dua, yaitu fungsi teoritis dan fungsi praksis.
1.) Fungsi teoritis

2
Fungsi teoritis dari ilmu sejarah sama seperti ilmu lain pada
umumnya, yitu untuk mengetahui sesuatu dan melakukan sesuatu.
2.) Fungsi praksis
Fungsi praksis pengajaran sejarah dapat diartikan secara positif,
tetapi juga dapat diartikan secara negatif. Namun bila kita berpegang
teguh pada kaidah dan etika ilmiah, nilai-nilai, norma dasar pancasila,
ajaran agama, dan pendidikan yang bersifat normatif maka yang kita
harapkan adalah nilai praksis yang positif. Kegunaan praksis di
pengaruhi oleh motivasi diri, filsafat hidup, bangsa dan negara dan juga
keyakinan agamanya. (Ismaun, Wiyanarti & Darmawan. 2016 : 199)
b. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lalu/ masa lampau
Salah satu fungsi sejarah yang paling penting adalah sebagai sarana
untuk mengetahui masa lalu, setelah kita mengetahui masa lalu maka akan
tumbuh sikap antara meneruskan atau memelihara masa lalu karena apa
yang terjadi syarat akan makna dan manfaat atau menolak masa lalu yang
dianggap mengakibatkan kegagalan.
c. Sejarah sebagai profesi
Fungsi sejarah sebagai profesi berarti ada banyak profesi yang
berhubungan dengan sejarah, seperti guru sejarah, dosen sejarah, peneliti
sejarah, sejarawan dan edukator museum.
Selain fungsi intrinsik, terdapat pula fungsi ekstrinsik dari sejarah. Fungsi
sejarah sebagai bagian dari aktivitas edukasi. Sejarah memberikan sumbangan
peran dalam berbagai aspek pendidikan diluar kepentingan sejarah. Hal
tersebut berarti jika sejarah bukan hanya untuk mahsiswa sejarah atau orang-
orang yang berprofesi dalam bidang sejarah saja, tetapi semua orang untuk
mempersiapkan diri mereka dalam berfikir secara filosofis. Fungsi ekstrinsik
sejarah mencakup penalaran, moral, keindahan dan perubahan.
2.2 Kegunaan Sejarah
Secara rinci dan sistematis, Notosusanto (1979: 4-10) mengidentifikasi
mengenai empat jenis kegunaan sejarah, antara lain:
1. Fungsi edukatif, artinya bahwa sejarah membawa dan mengajarkan
kebijaksanaan ataupun kerarifan-kearifan. Kita sering mendengar

3
ungkapan-ungkapan seperti “belajarlah dari sejarah” atau “sejarah
mengajarkan kepada kita, sebab dari sejarah kita dapat memperbaiki hal
buruk yang terjadi di masa lampau, sebaliknya hal yang baik akan
diusahakan untuk menjadi lebih baik lagi.
2. Fungsi inspiratif, artinya dengan mempelajari sejarah dapat memberikan
inspirasi atau ilham. Sebagai contoh melalui belajar perjuangan para
pahlawan, kita dapat terilhami atau terinspirasi untuk meniru atau bahkan
kita sendiri dapat menciptakan peristiwa besar lainnya. Sehingga fungsi
inspiratif ini akan memotivasi seseorang untuk terus berjuang, hal ini
berkaca dari peristiwa besar yang terjadi di masa lampau.
3. Fungsi instruktif, yaitu bahwa dengan belajar sejarah dapat menjadi
berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau
keterampilan tertentu seperti navigasi, jurnalistik, senjata/militer dan
sebagainya. Maka kegunaan instruktif ini sebagai alat bantu dalam
berbagai bidang yang membutuhkan kajian sejarah.
4. Fungsi rekreatif, artinya dengan belajar sejarah itu dapat memberikan rasa
kesenangan maupun keindahan. Seperti halnya saat mempelajari mengenai
sejarah negara-negara lain kita seolah-olah berjalan-jalan atau
berpariwisata ke negara tersebut. Bahkan jika kita bisa terbawa oleh
suasana dari sejarah tersebut.
Pengetahuan yang diajarkan di sekolah menurut Dasuki (2003: 359)
terdiri atas sejarah yang serba tafsir (interpreted history atau history as
interpretation) dalam wujud cerita sejarah. Oleh cerita sejarah pula kita
dihubungkan dengan generasi-generasi masa lampau. Kemudian melalui
cerita sejarah, kita mengadakan renungan dan penghayatan kembali peristiwa-
peristiwa masa lampau (rethinking and reliving of past events), memikirkan
dan menghayati kembali tingkah laku manusia pada masa lampau. Kegiatan
manusia secara keseluruhan dan kebudayaannya merupakan subyek dalam
sejarah. Di sinilah kebudayaan sebagai subyek sejarah, pada gilirannya dapat
menyediakan jangkauan yang sangat luas untuk mendidik generasi muda. Ini
merupakan peranan penting pengajaran sejarah dalam pendidikan humaniora
tersebut (Dasuki, 2003: 359). Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa sejarah

4
memiliki kegunaan yang besar dalam pengajaran. Melalui pembelajaran
mengenai tingkah laku maupun kebudayaan manusia di masa lampau akan
memberikan pengetahuan terutama bagi generasi muda.
Melalui memori, kita dapat diperkenalkan secara langsung dengan masa
lampau. Pengetahuan langsung melalui memori ini ialah sumber semua
pengetahuan kita tentang masa lampau (Russel, 1955: 49). Oleh memori ini
pula maka ada pengetahuan tentang sejarah. Dalam sejarah tersebut
terhimpun dan diawetkan memori kolektif mengenai pengalaman insani.
Mengingat fungsinya yang demikian penting, sejarah merupakan konservator
atau pengawet memori kolektif umat manusia. Dengan demikian sejarah
memiliki kegunaan menyangkut ingatan masa lalu yang disimpan dalam
memori manusia. Dari memori tersebut seseorang dapat mengetahui tentang
siapa dirinya ataupun sebagai cerminan dirinya sendiri.

5
BAB 3

PENUTUP

3.1. Simpulan
Sejarah merupakan ilmu yang mengkaji mengenai sesuatu yang sudah
terjadi di masa lalu yang memiliki keunikan dengan berbagai macam
permasalahan didalamnya. Mungkin saat ini banyak orang yang memandang
sebelah mata ilmu sejarah, tetapi sebetulnya sejarah penting sekali untuk kita
pelajari. Karena sejarah memberikan beberapa hal yang penting bagi
kehidupan kita, seperti jika kita mengkaji sebuah peristiwa yang sudah
terjadi, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan kita ke depannya.

3.2. Saran
Sejarah sebagai suatu disiplin ilmu tentunya mempunyai fungsi dan
kegunaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Banyak yang
beranggapan bahwa mempelajari sejarah tidak terlalu penting, tetapi dibalik
itu sejarah memberikan sesuatu yang berguna dalam kehidupan kita. Sudah
saatnya paradigma tentang tidak terlalu penting mempelajari sejarah diubah.
Tentunya kita sebagai calon pendidik harus berusaha untuk dapat mengubah
paradigma tersebut terutama pada peserta didik yang belajar sejarah di
sekolah, kita harus bisa menyampaikan materi dengan baik dan menarik.

6
DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, Ahmad. (2003). Historiografi dan Penggunaan Sejarah dalam
Pendidikan dalam Helius Sjamsuddin dan Andi Suwirta (ed) Historia
Magistra Vitae: Menyambut 70 Tahun Prof. Dr. Hj. Rochiati
Wiriaatmadja, MA. Bandung: Historia Press.
Ismaun. Winarti, M. & Darmawan W. (2016). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung:
Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah (APPS)
Notosusanto, Nugroho. (1979). Sejarah Demi Masa Kini. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Russel, Bertrand. (1955). Unpolar Essay. London: George Allen & Unwim, Ltd.

Anda mungkin juga menyukai