Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR IPS

MAKALAH KONSEP DASAR SEJARAH


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu Dr. Erik Aditia Ismaya M.A.

Anggota Kelompok 3:
1. Zuhairina Firdaus (202133090)
2. Fadya Ndorotul Aini (202133102)
3. Mutiara Natasya Mu’afida (202133106)
4. Riya Ma’alya Nakhlah (202133117)
5. Vindy Audina Adelia (202133125)
6. Innes Annisa’ Istiqomah (202133126)
7. Icha silfia (202133335)
8. Muhammad Ali Shodiqin (202133311)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Selasa, 16 Apil 2022

Penulis

Daftar isi
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................................................4
Rumusan Masalah............................................................................................................................4
Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBHASAN.................................................................................................................................5
A. Ruang Lingkup Sejarah..............................................................................................................6
B. Tujuan Dan Keguanaan Sejarah..................................................................................................7
C. Manfaat Mempelajari Sejarah...................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 Simpulan..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sejarah sesungguhnya melekat pada setiap benda, setiap diri makhluk, baik yang hidup dan
tidak hidup, setiap fenomena di alam raya ini. Mengapa demikian ? karena setiap benda, setiap
diri dan setiap fenomena tersebut memiliki riwayat, asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa
dan waktu. Dengan kata lain, setiap apa yang ada yang di alam raya ini memiliki sejarah masing-
masing atau paling tidak ada riwayat asal-usulnya. Namun demikian, pada mata kuliah IPS,
sejarah di tujukan pada pembahasan hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya.
Oleh karena itu, pembahasan sejarah di sini lebih menitikberatkan pada sejarah sebagai salah
satu bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan sebagai ilmu sejarah. Sejarah adalah masa
lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif, maupun riwayat masa lampau tersebut.
Secara singkat, sejarah itu berkenaan dengan dengan peristiwa masa lampau tentang kehidupan
manusia dalam konteks sosialnya. Dalam konteks tersebut, peristiwa atau pengalaman kolektif
atau riwayat masa lampau itu, tidak hanya digambarkan ataupun dinarasikan sebagai suatu fakta,
melainkan ditafsirkan dianalisis, bahkan juga diteliti dengan menerapkan metode tertentu yang
sesuai. Oleh karena itu, sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan,melainkan memenuhi syarat
sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu sosial.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sejarah ?
2. Apa saja ruang lingkup sejarah ?
3. Apa tujuan dan kegunaan sejarah ?
4. Apa saja manfaat dari mempelajari sejarah ?

Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui apa pengertian sejarah ?
2. untuk mengetahui apa saja ruang lingkup sejarah ?
3. untuk mengetahui apa tujuan dan kegunaan sejarah ?
4. untuk mengetahui apa saja manfaat dari mempelajari sejarah ?
BAB II
PEMBHASAN
A. Pengertian Sejarah
Istilah sejarah berasal dari bahasa arab yakni syajarotun yang memliki arti pohon
kayu.pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian,perkembangan atau
pertumbuhan tentang suatu hal dalam suatu kesinambungan. Sejarah sesungguhnya melekat pada
tiap benda, tiap diri makhluk, baik yang hidup dan yang tidak hidup, tiap fenomena di alam raya
ini. Hugiono dan P.K Poerwananta (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut” Sejarah
adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara
ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan
difahami.” Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan “Sejarah
sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan pada sisi
lain Ephrain Fischoff (Fairchild, H.P dkk:1982: 141) mengemukakan “ Sejarah adalah riwayat
tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai
dengan metode tertentu yang terpercaya.”
Bardasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam pengertian sejarah
terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa
lampau tersebut. Secara singkat srjarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau tentang
kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Oleh karena itu sejarah tidak hanya sebagai
pengetahuan, melaikan memenuhi syarat jga sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini sejarah
termasuk bidang ilmu social.
Sejarah sebagai ilmu social, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinnya, dan
yang dapat diina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Kosep-konsep
dasar itu:
1. Waktu
2. Dokumen
3. Alur peristiwa
4. Kronologi
5. Peta
6. Tahap-tahap peradaban
7. Ruang
8. Evolusi
9. Revolusi
Pada umumnya, para ahli sepakat untuk mebagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas
3 hal, yakni sejarah sebgai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cerita
(ismaun,1993::277)
1. Sejarah sebagai peristiwa
Adalah suatu yang terjadi pada masyarakat manusia dimasa lampau. pengertian
masyarakat manusia dan masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Sebab
kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia bukanlah
merupakan suatu peristiwa sejarah. Para ahli sejarah menggolongkan lagi sejarah atas beberapa
tema, pembagian sejarah yang demikian itulah disebut pembagian sejarah scar sistematis seperti :
sejarah social,sejarah politik, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah agama, sejarah
pendidikan, sjarah kesehatan, sjarah intelektual, dsb. Sejarah sebagai peristiwa sering pula
disebut sejarah sebagia kenyataan dan sejarah serba objektif (ismaun,1993:279). Artinya
peristiwa-peristiwa tersebut benara-benar terjadai dan didukung oleh evidensi-evidensi yang
menguatkan, seperti berupa saksimata yang dijadikan sumber sejarah, peninggalan-peninggalan,
dan catatan-catatan.
2. Sejarah sebagai ilmu
Dalam pengertiannya kita mengenal definisi sejarah yang bermacam-macam, baik yang
menyangkut persoalan kedudukan sejarah bagian ilmu social.sejarah bagian dri ilmu
humaniora,maupun yang berkembang disekitar makna dan hakikat yang terkandung dalam
sejarah. Bury ( teggar ,1996:56) secara tegas menyatakan history of science no less and no
moer.sejarah adalah ilmu yang tidak kurang dan tidak lebi. Pernataan ini mungkin tidak
bermaksud untuk memberikan penjelasan batasan tentang suatu konsep, melainkan hanya
memberikan tingkat pengkatagorian sesuatu ilmu atua bukan. Kedudukan sejarah dalam ilmu
pengetahuan digolongkan kedalam beberapa kelompok.
 Ilmu social,menjelaskan perilaku social.karena focus kajiannya menyangkut proses-
proses( pengaruh timbal balik anatar kehidupan aspek social yang berkaitan satu sama
lainya) berserta perubahan-perubahan social.
 Seni atau art, sejarah digolongkan dalam sartra sejarah memelihara dan merekam warisan
budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Sejarah memerlukan
sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan.
 Sejarah sebagai cerita, pada hakikatnya sejarah merupakan hasil rekonstruksi sejarawan
terhadap sejarah sebagai peristiwa berdasarakan fakata-fakta sejarah yang dimilikinya.
Sejarah dapat disipulkan sebagai hasil rekonstruksi intelektual dan imajinatif sejarawan
tentang apa yang telah dipikirkan, dirasakan,Atau telah diperbuat oleh manusia, baik
sebagaia indivudu maupun kelompok berdasarakan atas rekaman-rekaman lisan, tertulis,
atau peninggalan sebagai pertanda kehadiranya disuatu tempat tertentu.

A. Ruang Lingkup Sejarah


Dilihat dari ruang lingkupnya, terutama pembagian sejarah secara tematik, sejarah
memiliki cakupan yang sangat luas. Sjamsuddin dan Burke dalam Supardan (2011, p.
293)mengelompokkan dalam belasan jenis sejarah yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah
kebudayaan, Konsep Dasar IPS 49 sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat,
sejarah intelektual, sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi, psikologi histori, sejarah
pendidikan dan sejarah medis.
B. Tujuan Dan Keguanaan Sejarah
Mengenai fungsi dan kegunaan sejarah, sejak zaman klasik para penulis sudah banyak
memberikan penegasan bahwa sejarah selalu memiliki use value bagi kehidupan manusia. Noto
Susanto (1979: 4-10) mengidentifikasi 4 jenis kegunaan sejarah yakni fungsi edukatif, fungsi
inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.
 Fungsi Edukatif artinya bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan
ataupun kearif arifan.
 Fungsi Inspiratif artinya dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau
ilham.
 Fungsi Instruktif artinya bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam prosese
pembelajaran pada salah satu kejujuran atau ketrampilan tertentu.
 Fungsi Rekreasi artinya dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan
maupun keindahan.
Sejarah berfungsi sangat penting dalam pembinaan identitas kolektif bangsa dan dapat dijadikan
wahana pertama untuk mensosialisasikan kegenerasi muda. Dengan kesadaran sejarah, manusia
berusaha menghargai kerumitan upaya pengungkapan terhadap kejadian kejadian yang
melingkupi, menghargai keunikan masing masing keadaan, bahwa dalam kecenderungan yang
dikaji. Jika manusia menyadari kemungkinan untuk andil membentuk masa depannya, berarti ia
menerima tanggung jawab tersebut sebagai bagian dari penegasan kebebasannya. Dengan
demikian, sejarah tidak lagi diterima sebagai pemuas rasa ingin tahu manusia belaka, atau
sumber kekaguman narsistiknya, melainkan menjadi sesuatu yang amat penting bagi orientasi
partisipasi yang bermakna untuk kehidupan manusia.
1. Sejararah Perkembangan Sejarah
Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu tertua. Walaupun kemunculan ilmu sejarah
baru terasa di abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan social lainnya.
Di mana perkembangan ilmu sejarah diwarnai oleh konflik persaingan diantara para tokoh
lainnya. Namun, jika ditelusuri lebih jauh lagi, embrio lahirnya ilmu sejarah dapat ditarik dalam
sejarah historiografi Eropa yang akan dilihat sebagai gejala terikat oleh waktu. Tulisan-tulisan
sejarah di Eropa, pertama kali muncul dalam bentuk puisi yaitu Homerus dengan
karyanya Iliad dan Odyssey.
Historiografi Romawi pada mulanya masih menggunakan bahasa Yunani, baru kemudian
memakai bahasa Latin, tetapi tulisan sejarah Yunani tetap menjadi model. Kemudian pada zaman
Kristen awal, seperti tulisan Agustine (354-430) yang berjudul The City of God adalah filsafat
Kristen yang bertumpu pada agama dan supernaturalisme yang tidak dapat dipisahkan. Berbeda
dengan tulisan-tulisan pada zaman Renaissance yang melihat semangat pagan dan kebudayaan
klasik Yunani-Romawi sebagai model, di mana teologi tidak lagi menjadi focus kajian.
Dalam sejarah, penolakan terhadap karya generasi sebelumnya itu dibarengi oleh
munculnya pendekatan-pendekatan baru terhadap masa silam, khususnya yang diringkas dalam
empat slogan dan empat bahasa, yaitu subaltern history, microstoria,
alltagsgeschichte, dan history de Immaginaire (Burke, 2000: 442). Dengan munculnya
pendekatan-pendekatan tersebut, dan sebagai reaksi atas beberapa di antaranya, para peminat
ilmu sejarah dapat menyaksikan dua kebangkitan kembali unsur lama dalam ilmu sejarah, yakni
kebangkitan kembali politik dan kebangkitan kembali narasi. Kebangkitan politik  relative lebih
lancar daripada kebangkitan narasi yang sering menyulut kontroversi setelah dahulu terdesak
aliran baru yang dimotori mazhab Annales.
1. Hubungan ilmu sejarah dengan ilmu social lainya:
2. Hubungan ilmu sejarah dan sosiologi
Perubahan sosiologi yang cepat jelas menarik bukan saja sejarawan, tetapi juga sosiologiwan.
Para sosiologiwan yang menganalisis berbagai persyaratan pembangunan pertanian dan industry
di negara-negara yang disebut negara berkembang memperoleh kesan yang mereka kaji. Adalah
tentang perubahan waktu dengan kata lain sejarah, seperti sosiologiwan amerika serikat
Wallrestain yang begitu tergoda untuk memperluas penyelidikannya hingga jauh ke masa silam,
khususnya tentang ekonomi dunia, kapitalis.
Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Hubungan dapat dilihat karena disiplin ini mempunyai persamaan bhwa manusia sebagai subyek
dan obyek kajiannya, yang mencakup berbagai dimensi kehidupan disamping memiliki
perbedaan, keduanya memiliki persamaan bila sejarah membatasi diri pada penggambaraan suatu
peristiwa sebagai proses dimasa lampau dalam bentuk cerita secara einmalig (sekali terjadi), ini
tidak termasuk kajian antropologi namun jika penggambaran sejarah menanmpilkan suatu
masyarakat dimasa lampau dengan aspek kehidupan termasuk ekonomi politik religious dan
kesenian, maka tersebut mencakup unsur unsur kebudayaan masyarakat.
Hubungan Antropologi budaya dengan sejarah
Hal ini dapat dipahami , mengingat ada dua hal penting maka kebudayaan semakin meluas
karena luasnya perhatian para sejarawan, sosiologiwan, mengkritisi sastra, dan sebagainya. Saat
sekarang perhatian semakin di curahkan kepada kebudayaan popular, mengingat semakin
luasnya kebudayaan semakin meningkat pula kecerendungan untuk menganggap kebudayaan
seagai suatu yang aktif.
Hubungan Sejarah dengan Psikologi
Dalam cerita sejarah pelaku selalu mendapat sorotan yang tajam, baik sebagai individu maupun
kelompok, sebagai pelaku sejarah individu tidak lepas dari factor internal yang bersifat
psikologis, seperti motivasi, dan sebagian yang bersifat selalu berinteraksi dengan factor factor
eksternal yang bersifat sosiologis seperti lingkungan keluarga.
Hubungan Sejarah dengan Geografi
Hubungan ini dilihat dari aksioma bahwa peristiwa sejarah memiliki lingkup temporal dan
sepasial (waktu dan ruang) dimana keduanya merupakan factor yang membatasi fenomena
sejarah tertentu sebagai unit atau ketentuan. Apakah itu peran? riwayat hidup, kerajaan, dan lain
sebagainya (Karto Dirdjo,1992:130) dengan demikian jelaslah bahwa peranan sepasial dalam
geografi distrukturi berdasarkan fungsi fungsi yang dijalankan menurut tujuan atau kepentingan
manusia selaku pemakai.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi
Sejarah ekonomi dalam berbagi aspek semakin menonjol terutama setelah proses modernisasi
dimana hamper setiap bangsa lebih memfokuskan pembangunan ekonomi. Oleh karenanya
proses industrialisasi beserta transformasi social yang mengikutinya menuntut pengkajian
pertumbuhan ekonomi dari system produksi agraris kesistem produksi industrial.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Politik adalah sejarah masa kini , dan sejarah adalah politik masa lampau, hal ini menunjukan
bahwa sejarah sering identic dengan politik sejauh keduanya menunjukan proses yang mencakup
keterlibatan pada actor dalam interaksinya serta peranannya dalam usaha memperoleh apa yang
mereka inginkan.Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya
Suatu perkembangan yang sangat menarik dalam ilmu sejarah adalah berbagai ilmu arah
perkembangan studi sejarah telah timbul pada abad ke-20 yang lalu sehingga menciptakan
kecenderungan-kecenderungan baru dalam bidang metodologi sejarah.
Pergerakan waktu menimbulkan pola siklis dalam kerangka yang tidak dikenal sebagai kejadian
historis unik. Namun, pikiran naturalistic Yunani klasik masih memiliki kelanjutan pada zaman
Rasionalisme abad XVII. Sejarah yang terlahir pada zaman klasik ini pun masih bersifat ilmu
lunak dan sangat retorik, di mana pengaruh lingkungan sosiobudaya, mitos, dewa-dewa, serta
legenda yang tidak didokumentasikan terus-menerus meresap dalam tulisan-tulisan sejarah klasik
tersebut.
Secara rinci Kartodirdjo (1992: 120) mengemukakan sebab-sebab rapprochement atau proses
saling mendekatnya antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social disebabkan oleh beberapa factor,
antara lian:
1. Sejarah deskriptif-naratif sudah tidak memuaskan lagi untuk menjelaskan berbagai
masalah yang serba kompleks.
2. Pendekatan multidimensional
3. Ilmu-ilmu social telah mengalami perkembangan pesat
4. Studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informative
Dengan adanya rapprochement antara ilmu-ilmu social dan sejarah, diharapkan akan terhindar
dari kemacetan-kemacetan dan kekeringan kajian dalam studi sejarah. Namun, yang jelas dalam
mendefinisikan unsur-unsur system tersebut yang saling mempengaruhi tidak ada satu factor atau
dimensi yang deterministic.
1. Konsep-konsep Sejarah
Berapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti, perubahan peristiwa,
sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, konoalisme, revolusi, fasisme,
komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
2. Generalisasi-generalisasi Sejarah
Banks (1977: 99-100) berpendapat bahwa dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat
dibedakan atas tiga tingkatan berikut. High order generalization, Intermediate, Law
order generalization.
3. Generalisasi-generalisasi sejarah yang digunakan disini, seperti perubahan, peristiwa,
sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, imperialism, revolusi, fasisme,
komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminism, liberalism, konservatisme.Teori-
teori SejarahTeori merupakan unsur yang sangat esensial dalam kajian tentang suatu
fenomena, baik pada masa lalu maupun sekarang. Namun, untuk ilmu sejarah, kedudukan
teori menimbulkan perdebatan sengit, terutama antara aliran empirisme dan idealism,
khususnya mengenai penerapan hokum umum dan teori generalisasi.
4. Teori Gerak Siklus Sejarah Ibnu Khaldun
Inti pokok-pokok pikiran dalam teori Khaldun tersebut dikemukakan dalam Al-
Muqaddimah sebagai berikut.
5. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memilii landasan di atas hubungan antara
manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan manusia dengan manusia lainnya di sisi lain
yang menimbulkan upays mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan lingkungan
serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industry, menyusun
hokum, dan menertibkan transaksi.
6. Empat fase yang berkembang dalam kebudayaan, yaitu fase primitive atau nomaden, fase
urbanisasi, fase kemewahan, dan fase kemunduran yang mengantarkan kehancuran.
7. Kehidupan fase primitive adalah bentuk kehidupan manusia terhadulu yang penah ada.
8. Fase urbanisasi, pembangunan yang mereka lakukan tetap berlangsung sehingga
perkembangan kebudayaan semakin maju, khususnya di kota-kota.
9. Fase kemewahan, akibatnya friksi dan solidaritas mereka menjadi melemah.
10. Fase kemunduran, ditandai dengan ketidakmampuan dalam mempertahankan diri.
11. Kelompok yang terkalahkan akan selalu mengekor kepada kelompok-kelompok yang
menang.
12. Teori Daur Kultural Spiral Giambattista Vico
Secara makro, pokok-pokok Vico yang tertuang dalam teori daur spiralnya dalam The New
Science (Downs, 1961: 113; Al-Sharqawi, 1986: 147-148) sebagai berikut.
1. Perjalanan sejarah bukanlan seperti roda yang berputar mengitari dirinya sendiri.
2. Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu memperbarui diri.
3. Masyarakat manusia bergerak melalui fase-fase perkembangan tertentu.
4. Ide kemajuan adalah substansial
5. Teori Tantangan dan Tantanmgan Arnold Toynbee
Pokok-poko pikiran dari teori tantangan dan tanggapan adalah sebagai berikut.
1. Menurut Toynbee, ada 21 pusat peradaban di dunia
2. Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan
3. Peradaban lain muncul dari tantangan konflik antar kelompok
4. Berjenis-jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang diperlukan bagi
kemunculan suatu peradaban
5. Terdapat lima kawasan perangsang yang berbeda bagi kemunculan peradaban
6. Kawasan ganas, mengacu kepada lingkungan fisik yang sukar ditaklukan
7. Antara tantangan dan tanggapan berbentuk kurve linear
8. Tugas minoritas kreatif bukanlah semata-mata menciptakan bentuk-bentuk proses social
baru, tetapi juga menciptakan cara-cara barisan belakang yang mandek itu bersama-sama
dengan mereka untuk mencapai kemajuan (Toynbee, 1961: 215)
1. Teori Dialetika Kemajuan Jan Romein
Pokok-pokok pikiran eori Dialetika Kemajuan Jan Romein sebagai berikut.
1. Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangan secara berangsur-angsur
2. Suatu suasana yang puas diri dan adanya kepentingan yang bercokol pada kelompok itu
cenderung menentang
3. Keterbelakangan dalam hal-hal tertentu dapat dijadikan sebagai suatu keunggulan untuk
mengejar ketinggalan
4. Teori Despotisme Timur Wittfogel
Karl Wittfogel, mengemukakan teori-teori sebagai berikut.
1. Cara produksi Asiatis
2. Masyarakat-masyarakat hidrolis
3. Masyarakat-masyarakat feudal memungkinkan suatu perkembangan menuju kapitalisme
borjuis
4. Struktur-struktur politik baru yang dilahirkan di kerajaan-kerajaan Despotis
5. Doktrin
6. Teori Perkembangan Sejarah dan Masyarakat Karl Marx
Teori-teori tentang gerak sejarah dan masyarakat, tertuang dalam Die Deutch Ideologi tahun
1845-1846, secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Struktur ;ekonomi masyarakat yang ditopang oleh relasi-relasinya dengan produksinya
2. Seiring dengan tenaga produktif masyarakat berkembang
3. Konflik-konflik itu terselasikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan tenaga-tenaga
produktif
4. Relasi-relasi produksi yang elbih baru dan lebih tinggi ini mengakomodasi secara lebih
baik
5. Kapitalisme akan hancur oleh hasratnya sendiri untuk meletakkan masyarakat pada
tingkat produktif yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya
6. Perkembangan kapasitas produktif masyarakat menentukan corak utama evolusi yang
dihasilkan
7. Teori Feminisme Wollstonecraft
Isi pokok pemikiran Wollstonecraft sebagai berikut.
1. Salah satu ciri yang paling universal sekaligus mencolok adalah subordinasi wanita atas
pria.
2. Hal itu disebabkan oleh kaum wanita itu sendiri yang berprasangka buruk terhadap
kapabilitas bakat-bakat dan kapasitas-kapasitas mereka sendiri.
3. Padahal pria dan wanita sama-sama mampu bernalar dan memperbaiki diri.
4. Masyarakat dan kaum pria telah membatasi kesempatan-kesempatan yang dimiliki
wanita.
5. Keluhuran- keluhuran jinak dan kesenangan- kesenangan hampa telah mendorong wanita
berfokus pada penyanjungan dan penyenangan pria.
6. Wanita idak boleh memiliki status inferior.
7. Semakin baik pendidikan mereka, semakin baik wanita menjadi warga negara, istri, dan
ibu.
C. Manfaat Mempelajari Sejarah
Menurut Kartodirdjo dan Kontowiyoyo dalam Astawa (2017, p. 175-178), pada
hakikatnya sejarah memiliki dua nilai guna yang menunjukkan eksistensinya sebagai ilmu yang
bermanfaat dalam kehidupan manusia, yaitu nilai instrinsik dan ekstrinsik.
1) Nilai Intrinsik Setidaknya ada empat guna sejarah intrinsik, yaitu:
a) Sejarah sebagai ilmu Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itu membuat
siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah (tidak seperti profesi lain seperti
dokter, guru, wartawan, dan lain-lain), asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai
ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara:
 perkembangan dalam filsafat;
 perkembangan dalam teori sejarah;
 perkembangan dalam ilmu lain;
 perkembangan dalam metode sejarah.
b) Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau Sejarah sebagia cara mengetahui
masa lampau. Selain mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau. Ada
setidaknya dua sikap terhadap sejarah setelah mengetahui masa lampaunya, yaitu
(1) melestarikan;
(2) menolak.
Melestarikan karena mengangap masa lampau itu penuh makna.
c) Sejarah sebagai pernyataan pendapat Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya
untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang 50 Konsep Dasar IPS berkembang di Amerika
ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah:
(1) konsensus;
(2) konflik.
Aliran konsensus berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para
sejarawan selalu bersika kompromistis. Sebaliknya, aliran konflik menekankan seolah-olah
dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya bersikap kritis dalam
berpikir tentang sejarah.
Kartodirdjo mengemukakan bahwa secara instrinsik sejarah mempunyai kegunaan genetis dan
kegunaan didaktik. Pada kegunaan genetis, nilai-nilai luhur yang terdapat pada setiap peristiwa
masa lampau perlu diwariskan secara turunmenurun agar dapat membentuk watak manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Sedangkan sebagai kegunaan didiaktik
atau pendidikan nilai-nilai luhur yang terdapat pada peristiwa masa lampau perlu diwariskan
kepada generasi muda agar dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
Memperhatikan kegunaan tersebut, secara instrinsik dapat dikemukakan bahwa sejarah memiliki
kegunaan edukatif atau pendidikan dan kegunaan instruktif atau memberikan pengajaran.
2) Nilai Ekstrinsik
a) Kegunaan Inspiratif
Sejarah berguna untuk memberikan inspirasi atau pemikiran. Berbagai peristiwa pada masa
lampau akan memberikan inspirasi pada pembentukan moral dan karakter bangsa. Misalnya
semangat 45 yang memiliki nilai-nilai persatuan dan kesatuan, rela berjuang, berkorban tanpa
pamrih, dan cinta tanah air. Melalui sejarah, generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa
dapat memiliki inspirasi Konsep Dasar IPS 51 dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan
bangsa melalui bidang pendidikan dengan cara menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian, sejarah dapat menginspirasi munculnya ide-ide serta kreatifitas generasi muda
untuk turut serta dalam melaksanakan pembangunan bangsa.
b) Kegunaan Rekreatif
Situs-situs sejarah dan prasejarah, di samping sebagai kekayaan ilmiah juga dapat dijadikan
tempat pariwisata yang akan membawa dampak bagi perekonomian daerah maupun nasional.
Melalui jejak-jejak sejarah pada situs-situs tersebut orang akan diajak kembali berekreasi
menikmati keindahan masa lampau. Fungsi rekreasi sejarah dalam hal ini dapat dinyatakan
berperan sebagai pemandu atau memberikan petunjukpetunjuk penting terhadap peninggalan
sejarah. Sejarah memberikan informasi secara lengkap peninggalanpeninggalan sebagai bukti
bahwa pada masa lampau manusia telah mengembangkan kebudayaannya dari berbagai aspek
kehidupan. Oleh karena itu, peristiwa masa lampau harus disusun menjadi kisah sejarah yang
menarik serta dapat menimbulkan minat orang untuk membacanya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan :
Pengertian Sejarah
Istilah sejarah berasal dari bahasa arab yakni syajarotun yang memliki arti pohon
kayu.pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian,perkembangan atau
pertumbuhan tentang suatu hal dalam suatu kesinambungan.
Ruang Lingkup Sejarah
Dilihat dari ruang lingkupnya, terutama pembagian sejarah secara tematik, sejarah
memiliki cakupan yang sangat luas. Sjamsuddin dan Burke dalam Supardan (2011, p.
293)mengelompokkan dalam belasan jenis sejarah yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah
kebudayaan, Konsep Dasar IPS 49 sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat,
sejarah intelektual, sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi, psikologi histori, sejarah
pendidikan dan sejarah medis.
Manfaat Mempelajari Sejarah
1) Nilai Intrinsik
a) Sejarah sebagai ilmu Sejarah adalah ilmu yang terbuka
b) Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau Sejarah sebagia cara mengetahui masa lampau.
c) Sejarah sebagai pernyataan pendapat Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya
untuk menyatakan pendapat.
2) Nilai Ekstrinsik
a) Kegunaan Inspiratif
Sejarah berguna untuk memberikan inspirasi atau pemikiran. Berbagai peristiwa pada masa
lampau akan memberikan inspirasi pada pembentukan moral dan karakter bangsa.
b) Kegunaan Rekreatif
Situs-situs sejarah dan prasejarah, di samping sebagai kekayaan ilmiah juga dapat dijadikan
tempat pariwisata yang akan membawa dampak bagi perekonomian daerah maupun nasional.
Melalui jejak-jejak sejarah pada situs-situs tersebut orang akan diajak kembali berekreasi
menikmati keindahan masa lampau.

3.2 Saran dan Kritik


Makalah yang kami buat merupakan makalah yang bersumber dari materi-materi dunia maya,
serta beberapa buku tentang konsep dasar sejarah. Kekurangan, kesalahan ketik, ataupun
kejanggalan materi merupakan salah satu peluang kesalahan kami.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan demi
peningkatan kualitas makalah ini. Dan kami berharap agar pembaca dapat memahami makalah
yang kami buat

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai