Anda di halaman 1dari 16

PENELITIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI ASPEK HISTORIS

MAKALAH

Di ajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd..

Disusun Oleh
Ajeng Aidatul Fiqriyah 1706264
Ilham Rusyad Nurdin 1704388
Mochamad Aria Ramadhan 1701569
Rizki M Iqbal Dyaz 1705774
Ruspandi 1704203
Syitta Wandira Nauri 1701289
Yushfina Hikmatika 1700417

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-
Nyalah yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya memberikan ilmu dan
wawasan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penelitian Pendidikan ditinjau dari Aspek Historis” yang merupakan salah
satu tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi Muhamad Shalallahu ’alaihi Wassalam, kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Pada kesempatan kali ini, Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
saran, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan
makalah ini serta kerja samanya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penelitian Historis..................................................................... 3
2.2 Rasionalisasi Penelitian Sejarah ............................................................. 4
2.3 Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Sejarah ..................................... 5
2.3 Langkah-Langkah Penelitian Sejarah ..................................................... 5
2.4 Pengumpulan Data Penelitian Sejarah .................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Proses Metode Penelitian Historis .......................................................... 7
3.2 Perbedaan Metode Penelitian Historis dengan Metode Penelitian
Lainnya .......................................................................................................... 9
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Historis ...................... 10
BAB IV SIMPULAN ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah sebuah proses ilmiah untuk memecahkan sebuah
permasalahan yang terdapat di kehidupan manusia. Penelitian dilakukan dengan
mengumpulkan data dan disusun secara sistematis agar proses pemecahan masalah
dapat dengan mudah sehingga rangkaian tersebut dapat disederhanakan agar bisa
dipecahkan. Dalam Penelitian terdapat pembagian fungsi, secara umum fungsi
penelitian menurut Giphart, (1986) ada tiga yaitu, untuk memahami fenomena
(need to know) membantu pelaksanaan pekerjaan (need to do) dan untuk memilih
(need to choose) dan mengukur. Metode penelitian yang berfungsi untuk
memahami fenomena adalah penelitian yang berfungsi untuk menggambarkan
fakta, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan pengetahuan. Metode
penelitian yang dapat digunakan untuk memahami fenomena secara umum adalah
metode penelitian survei, eksperimen, kualitatif, dan kombinasi. Terdapat banyak
metode penelitian, salah satunya adalah penelitian historis atau sejarah.
Penelitian historis adalah sebuah penelitian yang disusun secara
sistematis dan obyektif, hal ini sama dengan fungsi need to know atau hanya sebuah
pengetahuan fenomena bukan sebuah pengembangan karena sejarah sudah terjadi
maka tidak bisa dikembangkan hanya bisa dicari kebenaran yang sebenar-benarnya.
Dalam sebuah penelitian maka ada sebuah proses pemecahan masalah agar bisa
menjadi sebuah solusi atau pembuktian. Maka penelitian historis pun sama
memiliki sebuah proses dalam memecahkan masalah ini. Tetapi apakah setiap
penelitian sama metode dan proses memecahkan masalahnya. Maka dari itu dalam
tulisan ini akan menjelaskan bagaimana proses penelitian historis dapat
memecahkan masalah, bagaimana sumber-sumber penelitian historis didapatkan,
dan apa yang membedakan penelitian sejarah dengan penelitian yang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Proses Metode Penelitian Historis?

1
1.2.2 Apa Perbedaan Metode Penelitian Historis dengan Metode Penelitian
Lainnya?
1.2.3 Apa Kekurangan dan Kelebihan Metode Penelitian Historis?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Untuk Mengetahui Proses Metode Penelitian Historis
1.3.2 Untuk Mengetahui Perbeda Metode Penelitian Historis dengan Penelitian
Lainnya
1.3.3 Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Historis

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penelitian Historis


Penelitian historis adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai
kesimpulan mengenai hal-hal yang telah lalu. Secara sistematisda obyektif, ahli
sejarah mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti yang dapat dipakai
untuk mempelajari masa lalu. Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, ahli sejarah
menarik kesimpulan mengenai masa lalu guna memperkaya pengetahuan tentang
bagaimana dan mengapa sesuatu kejadian di masa lalu terjadi serta proses
bagaimana masa lalu menjadi masa kini. Hasil yang diharap adalah mening-
katkannya pemahaman tentang kejaian masa kini serta diperolehnya dasar yang
lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa kini.
Ahli sejarah mendapat hambatan-hambatan yang berbeda dalam dengan
hambatan yang dihadapi oleh peneliti di bidang lain.Kendati ahli sejarah tidak
mempunyai pilihan tentang dokumen, relik, catatan dan artifak. Pada waktu
mewawancarai saksi kejadian di masa lalu, dan ketika mencari catatan sejarah,
peneliti dapat menentukan pertanyaan yang akan dilakukan dan dapat diukur.
Namun, ia hanya mengukur hal-hal yang dapat diingat oleh saksi atau yang telah
dalam catatan saja. Kesulitan lain yang dihadapi peneliti sejarah adalah tidak
adanya asumsi tentang masa lalu yang dapat dibuat, karena tidak adanya catatan
yang ditemukan. Juga tidak dapat diasumsikan bahwa ada komplotan yang secara
diam-diam telah mengubah atau merusak catatan sejarah.1
Dalam penelitian lazimnya menggunakan kritik eksternal dan internal untuk
membuktikan keabsahan data sejarah. Dua hal yang telah terbukti berguna untuk
mengevaluasi sumber sejarah adalah kritik eksternal (kritik tingkat rendah) dan
kritik internal (kritik tingkat tinggi). Pada dasarnya, kritik eksternal
mempertanyakan apakh butki yang diselidiki itu asli dan tergantung pada sifat
penyelidikan itu, mungkin memerlukan keaslian seperti tanda tangan, analisis
duniawi terhadap cap, atau penetapan tanggal dan tahun artefak melalui analisis zat

Arif Furchan. “Pengantar Penelitian dalam Pendidikan”, Pustaka Pelajar, 2011,


1

Yogyakarta, hlm.474.

3
karbon. Sesudah keaslian bukti itu ditetapkan, penyelidik sejarah beralih kepada
kritik internal yang mengevaluasi nilai sejarah tersebut misalnya keabsahan apakah
dokumen tersebut menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Pertanyaan
semacam itu dapat dijawab dengan membuktikan suatu bukti dengan
membandingkannya dengan bukti lain yang menerangkan kejadian itu, atau yang
memberikan informasi lebih lanjut tentang kejadian dan atau orang-orang disekitar
kejadian itu.2

2.2 Rasionalisasi Penelitian Sejarah


Penelitian sejarah adalah pengumpulan yang sistematik dan evaluasi yang
obyektif dari data yang berkaitan dengan kejadian-kejadian di masa lampau untuk
menguji hipotesis sehubungan dengan sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-
kejadian tersebut yang dapat membantu menerangkan kejadian masa kini dan
mengantisipasi kejadian masa yang akan datang. Penelitian sejarah mempunyai
peranan penting dalam kehidupan manusia terutama dalam menggambarkan atau
memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk
menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan penelitian sejarah yaitu pendefinisian masalah, perumusan
hipotesis, pengumpulan data secara sistematis, evaluasi data secara obyektif dan
konfirmasi dan diskomfirmasi dari hipotesis. Penelitian ini sangat cocok untuk
membantu berfikir kembali pada keadaan yang lampau karena dapat mengerti
pengalaman masyarakat di tahun lalu; pola pikir, strategi dan tindakan masyarakat
sekarang masih banyak menggunakan peristiwa masa lampau baik secara total
ditiru maupun di modifikasi; dan masalah pendidikan di masa lampau masih
mempunyai relevansi dengan masa kini. Sangat disayangkan sekali, penelitian
sejarah masih menjadi pro kontra di masyarakat, karena sejarah selalu dimenangkan
oleh pelaku sejarah yang mendominasi kejadian di masa lampau. (Darmadi : 2011)3

2
Ibid, hlm. 475.
3
Hamid Darmadi. “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, 2011, Bandung, hlm.215-216.

4
2.3 Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Sejarah
Sumber-sumber yang lazim ada pada penelitian sejarah sangat beragam,
apabila ditinjau dari tataran historisnya terbagi sebagai berikut:4
1. Sumber informasi primer, yaitu data yang didapatkan dari pelaku sejarah itu
sendiri. Baik saksi mata atau kolega yang mengetahui peristiwa tersebut.
2. Sumber informasi sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain
yang tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut. Biasanya didapat
dari buku, artikel, jurnal, ensiklopedia, maupun review penelitian yang telah di
olah oleh penulisnya.

2.3 Langkah-Langkah Penelitian Sejarah


Dalam suatu penelitian pasti memiliki langkahnya masing-masing yang
tentu akan berbeda dengan penelitian lainnya. Hal ini semata-mata untuk
mendapatkan data yang akurat dan terpercaya dari sebuah sumber. Langkah-
langkah penelitian sejarah adalah sebagai berikut:
1. Menentukan permasalahan penelitian yang diharapkan mempunyai manfaat
ganda, yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Menyatakan tujuan penelitian, yang akan memberikan arah dan fokus penelitian.
3. Mengumpulkan data termasuk di dalamnya menetapkan populasi, besarnya
sampel, dan metode pengumpulan data.
4. Evaluasi data dengan menggunakan kritik eksternal maupun internal.
5. Melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat, termasuk melengkapi
komponen-komponen penelitian dan mengkomunikasikan ke dalam jurnal ilmu
pengetahuan.5

2.4 Pengumpulan Data Penelitian Sejarah


Pada penelitian sejarah, tinjauan literatur dan prosedur penelitian adalah
menjadi suatu bagian. Pada penelitian tersebut tersirat literatur yang mencakup jenis
komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis tertuang dalam bentuk dokumen resmi,

4
Ibid, hlm. 218.
5
Ibid, hlm. 218.

5
rekaman, saat-saat pertemuan, surat-surat, dan dokumen-dokumen lain yang tidak
disusun dalam indeks secara alphabet berdasarkan subyek/judul di perpustakaan.
Suatu penelitian sejarah sering kali melibatkan wawancara dengan orang yang
ambil bagian dalam suatu kejadian atau proses yang sedang diselidiki, jika itu
memungkinkan.6

6
Ibid, hlm. 219.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Metode Penelitian Historis


Proses adalah sebuah rangkaian yang tersusun dan terkonsep agar menjadi
sebuah hasil produk. Dalam proses tentu memiliki runtutan tindakan yang menjadi
langkah-langkah agar sebuah produk berhasil dihasilkan. Dalam proses penelitian
historis pun sama halnya yakni memiliki beberapa rangkaian yang tersusun agar
mendapatkan jawaban dari permasalahan dalam penelitian historis.
Menurut Arif Furhan (2011) menyatakan, penelitian sejarah adalah
pengumpulan yang sistematik dan evaluasi yang obyektif dari data yang berkaitan
dengan kejadian-kejadian di masa lampau untuk menguji hipotesis sehubungan
dengan sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-kejadian tersebut yang dapat
membantu menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian masa
yang akan datang. Dalam hal ini menjelaskan bahwasannya penelitian sejarah itu
tersusun dan pemilihan data yang benar kenyataannya yang sudah terjadi dan
dijadikan sebuah kejadian yang bisa dipelajari sebagai sebuah fenomena
pembelajaran.7
Dalam penelitian historis sama halnya dengan penelitian lainnya dalam hal
proses, tetapi yang membedakan adalah sumber yang diperolehnya. Dalam
prosesnya terdapat beberapa langkah penelitian sejarah yang harus dilaksanakan
agar menjadi sebuah penelitianya yang baik, menurut Arif Furchan (2011)
mengemukakan beberapa rangkaian dalam menyusun sebuah penelitian historis.
Pertama menentukan permasalahan penelitian yang diharapkan mempunyai
manfaat ganda, yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan. Dalam metode penelitian historis tentu membutuhkan sebuah
permasalahan di masyarakat agar bisa membantu untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Biasanya permasalahan dalm penelitian sejarah adalah
bagaimana kebenaran sejarah yang ada dan bagaimana sebuah sejarah bisa terjadi
berdasarkan fenomena-fenomena tertentu. Kedua menyatakan tujuan penelitian,

7
Arif Furchan. “Pengantar Penelitian dalam Pendidikan”, Pustaka Pelajar, 2011,
Yogyakarta.

7
yang akan memberikan arah dan fokus penelitian. Hal ini adalah jawaban dari
permasalahan yang sudah ada, tetapi masih belum dijelaskan secara detil atau rinci.
Ketiga mengumpulkan data, mengumpulkan sumber-sumber yang membantu atau
berkaitan dengan masalah agar menjadi bahan pembantu menyelesaikan masalah
itu. Keempat evaluasi data dengan menggunakan kritik eksternal maupun internal,
maksudnya adalah pemastian data tersebut valid dari berbagai pihak. Setelah di
evaluasi maka selanjutnya melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat,
termasuk melengkapi komponen-komponen penelitian dan mengkomunikasikan ke
dalam jurnal ilmu pengetahuan.
Menurut M. Subana dkk. (2005), kerangka penelitian adalah sebagai
berikut:8
1. Pendefinisian Masalah
2. Perumusan masalah
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Kesimpulan
Contoh :
1) Judul :
Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
2) Perumusan masalah :
Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia merupakan warisan
penjajah atau kebudayaan asli ?
3) Pengumpulan data :
Analisis dokumen, wawancara dari sumber primer dan sumber sekunder
4) Analisis data :
Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis statistika, kalau pun
perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif.
5) Kesimpulan :
Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya warisan penjajah
yang menular pada bangsa kita.

8
Subana dan Sudrajat. “Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah”, Pustaka Setia, 2005, Bandung.

8
3.2 Perbedaan Metode Penelitian Historis dengan Metode Penelitian Lainnya
Penelitian historis adalah penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi
informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat
dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi
bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis juga
merupakan cara menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang
telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam
mencari, mengvaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah
baru tersebut.
Jika dilihat dari tujuan penelitian, maka secara umum tujuan penelitian
adalah menggambarkan, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan. Sesuai
dengan pohon penelitian yang dikemukakan oleh WJ. Gephardt (1972)
bahwasannya penelitian historis adalah sebuah penelitian untuk need to know atau
sebuah penelitian untuk memahami sebuah fenomena. Metode penelitian yang
berfungsi untuk memahami fenomena adalah penelitian yang berfungsi untuk
menggambarkan fakta, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan
pengetahuan. Metode penelitian yang dapat digunakan untuk memahami fenomena
secara umum adalah metode penelitian survei, eksperimen, kualitatif, dan
kombinasi.9
Dalam hal ini maka metode penelitian historis adalah sebuah penelitian
untuk menggambarkan fakta secara sistematis dan obyektif. menyatakan bahwa
para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan
untuk :10
1. Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka
mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau;
2. Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat
jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang;
3. Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang;

9
Sugiyono : , Vol. 1, No.1/2015, Jurnal Penelitian Hukum.
10
Fraenkel, Jack. R and Norman E. Wallen, 1990. “How to Design and Evaluate Research
in Education USA, San Fransisco State University”

9
4. Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru wanita
datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak;
Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dilepaskan dengan
kepentingan masa kini dan masa mendatang.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Historis


Di dunia ini, kesempurnaan hanya dimiliki oleh Tuhan semesta alam,
begitupun dalam penelitian historis ini memiliki banyak kekurangan dan
kelebihannya tersendiri. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penelitian historis
ini sebagai berikut:
Kelebihan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Tidak terlalu melibatkan peneliti secara fisik.
2. Tidak ada kekhawatiran terjadinya interaksi antara peneliti dengan subyek
3. Mudah dalam mencari sumber data.
4. Dapat mencari data secara lebih tuntas dalam menggali informasi yang
diperlukan dalam proses penelitian.
5. Sumber data sudah dinyatakan secara difinitif baik nama pengarang, tempat dan
waktu.
Kelemahan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang diamati oleh orang
lain dimasa lampau.
2. Data yang digunakan banyak tergantung pada data primer.
3. Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih
tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan yang
standar.
4. Sulit menemukan data yang kredibel, karena sejarah selalu ditulis oleh
pemenang dalam pelaku sejarah.
5. Data yang didapatkan sangat terbatas.

10
Maka dari itu, penelitian historis ini harus diteliti kembali apabila
mendapatkan data sekunder yang telah ditulis pada literatur dalam jurnal, artikel
dan buku agar terbukti kredibilitas dari data yang didapatkan tersebut.

11
BAB IV
SIMPULAN

Kami menyimpulkan bahwasannya dalam metode penelitian historis dapat


dibagi menjadi tiga simpulan. Pertama proses penelitian historis memiliki
kesamaan dengan penelitian yang lainnya secara umum, tetapi hanya dari tujuan
dan sumber yang membedakan. Kedua perbedaan penelitian historis dapat dilihat
dari pohon penelitian yakni penelitian historis termasuk dalam needs to know atau
hanya untuk memahami sebuah fenomena dan perbedaannya bisa dilihat dari tujuan
penelitian tersebut, adapun bisa dilihat susunannya yang sistematik dan obyektif.
Ketiga, penelitian historis memiliki kelebihan dan kelemahannya yang harus diuji
kembali keabsahan data yang didapatkan, agar data menjadi kredibel dan
terpercaya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.


Fraenkel, Jack. R and Norman E. Wallen (1990). How to Design and Evaluate
Research in Education USA, San Fransisco State University.
Furchan, Arief (2011). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Subana dan Sudrajat (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka
Setia.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Tindakan Action Research. Jurnal Penelitian
Hukum. Vol. 1, No.1.

13

Anda mungkin juga menyukai