MAKALAH
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd..
Disusun Oleh
Ajeng Aidatul Fiqriyah 1706264
Ilham Rusyad Nurdin 1704388
Mochamad Aria Ramadhan 1701569
Rizki M Iqbal Dyaz 1705774
Ruspandi 1704203
Syitta Wandira Nauri 1701289
Yushfina Hikmatika 1700417
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-
Nyalah yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya memberikan ilmu dan
wawasan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penelitian Pendidikan ditinjau dari Aspek Historis” yang merupakan salah
satu tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi Muhamad Shalallahu ’alaihi Wassalam, kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Pada kesempatan kali ini, Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
saran, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan
makalah ini serta kerja samanya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Apa Perbedaan Metode Penelitian Historis dengan Metode Penelitian
Lainnya?
1.2.3 Apa Kekurangan dan Kelebihan Metode Penelitian Historis?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Yogyakarta, hlm.474.
3
karbon. Sesudah keaslian bukti itu ditetapkan, penyelidik sejarah beralih kepada
kritik internal yang mengevaluasi nilai sejarah tersebut misalnya keabsahan apakah
dokumen tersebut menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Pertanyaan
semacam itu dapat dijawab dengan membuktikan suatu bukti dengan
membandingkannya dengan bukti lain yang menerangkan kejadian itu, atau yang
memberikan informasi lebih lanjut tentang kejadian dan atau orang-orang disekitar
kejadian itu.2
2
Ibid, hlm. 475.
3
Hamid Darmadi. “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, 2011, Bandung, hlm.215-216.
4
2.3 Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Sejarah
Sumber-sumber yang lazim ada pada penelitian sejarah sangat beragam,
apabila ditinjau dari tataran historisnya terbagi sebagai berikut:4
1. Sumber informasi primer, yaitu data yang didapatkan dari pelaku sejarah itu
sendiri. Baik saksi mata atau kolega yang mengetahui peristiwa tersebut.
2. Sumber informasi sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain
yang tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut. Biasanya didapat
dari buku, artikel, jurnal, ensiklopedia, maupun review penelitian yang telah di
olah oleh penulisnya.
4
Ibid, hlm. 218.
5
Ibid, hlm. 218.
5
rekaman, saat-saat pertemuan, surat-surat, dan dokumen-dokumen lain yang tidak
disusun dalam indeks secara alphabet berdasarkan subyek/judul di perpustakaan.
Suatu penelitian sejarah sering kali melibatkan wawancara dengan orang yang
ambil bagian dalam suatu kejadian atau proses yang sedang diselidiki, jika itu
memungkinkan.6
6
Ibid, hlm. 219.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Arif Furchan. “Pengantar Penelitian dalam Pendidikan”, Pustaka Pelajar, 2011,
Yogyakarta.
7
yang akan memberikan arah dan fokus penelitian. Hal ini adalah jawaban dari
permasalahan yang sudah ada, tetapi masih belum dijelaskan secara detil atau rinci.
Ketiga mengumpulkan data, mengumpulkan sumber-sumber yang membantu atau
berkaitan dengan masalah agar menjadi bahan pembantu menyelesaikan masalah
itu. Keempat evaluasi data dengan menggunakan kritik eksternal maupun internal,
maksudnya adalah pemastian data tersebut valid dari berbagai pihak. Setelah di
evaluasi maka selanjutnya melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat,
termasuk melengkapi komponen-komponen penelitian dan mengkomunikasikan ke
dalam jurnal ilmu pengetahuan.
Menurut M. Subana dkk. (2005), kerangka penelitian adalah sebagai
berikut:8
1. Pendefinisian Masalah
2. Perumusan masalah
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Kesimpulan
Contoh :
1) Judul :
Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
2) Perumusan masalah :
Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia merupakan warisan
penjajah atau kebudayaan asli ?
3) Pengumpulan data :
Analisis dokumen, wawancara dari sumber primer dan sumber sekunder
4) Analisis data :
Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis statistika, kalau pun
perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif.
5) Kesimpulan :
Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya warisan penjajah
yang menular pada bangsa kita.
8
Subana dan Sudrajat. “Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah”, Pustaka Setia, 2005, Bandung.
8
3.2 Perbedaan Metode Penelitian Historis dengan Metode Penelitian Lainnya
Penelitian historis adalah penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi
informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat
dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi
bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis juga
merupakan cara menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang
telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam
mencari, mengvaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah
baru tersebut.
Jika dilihat dari tujuan penelitian, maka secara umum tujuan penelitian
adalah menggambarkan, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan. Sesuai
dengan pohon penelitian yang dikemukakan oleh WJ. Gephardt (1972)
bahwasannya penelitian historis adalah sebuah penelitian untuk need to know atau
sebuah penelitian untuk memahami sebuah fenomena. Metode penelitian yang
berfungsi untuk memahami fenomena adalah penelitian yang berfungsi untuk
menggambarkan fakta, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan
pengetahuan. Metode penelitian yang dapat digunakan untuk memahami fenomena
secara umum adalah metode penelitian survei, eksperimen, kualitatif, dan
kombinasi.9
Dalam hal ini maka metode penelitian historis adalah sebuah penelitian
untuk menggambarkan fakta secara sistematis dan obyektif. menyatakan bahwa
para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan
untuk :10
1. Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka
mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau;
2. Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat
jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang;
3. Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang;
9
Sugiyono : , Vol. 1, No.1/2015, Jurnal Penelitian Hukum.
10
Fraenkel, Jack. R and Norman E. Wallen, 1990. “How to Design and Evaluate Research
in Education USA, San Fransisco State University”
9
4. Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru wanita
datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak;
Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dilepaskan dengan
kepentingan masa kini dan masa mendatang.
10
Maka dari itu, penelitian historis ini harus diteliti kembali apabila
mendapatkan data sekunder yang telah ditulis pada literatur dalam jurnal, artikel
dan buku agar terbukti kredibilitas dari data yang didapatkan tersebut.
11
BAB IV
SIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13