Quota sampling merupakan sebuah teknik pengambilan sampel jenis nonprobability yang menentukan ukuran setiap subkelompok yang relevan dalam populasi yang kemudian secara tidak acak memilih subjek untuk menghasilkan sampel di mana proporsi setiap subkelompok adalah sama dalam sampel seperti dalam populasi. Mills (2019) mengemukakan pendapatnya tentang definisi quota sampling sebagai suatu proses pemilihan sampel berdasarkan jumlah atau kuota yang dibutuhkan, pasti, dari individu atau kelompok dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sedangkan menurut Sugiyono (2015), definisi dari quota sampling adalah suatu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai dengan jumlah atau kuota yang diinginkan. Pengambilan sampel kuota paling sering digunakan dalam penelitian survei skala luas ketika semua anggota populasi yang diinginkan tidak memungkinkan. Contoh pengambilan samel kuota yaitu ketika peneliti akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalan urusan ijin mendirikan bangungan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika pengumpulan data belum didasakan apada 500 orang, maka penelitian tersebut dipandang belum selesai dan belum memenuhi kuota uang diinginkan. Pengambilan sampel kuota Peneliti menentukan ukuran sampel atau kuota yang sesuai untuk kelompok yang diidentifikasi sebagai penting dan mengambil sampel praktis dari kelompok tersebut. Peter Newby (2014:252) mengatakan bahwa pengambilan sampel kuota dapat digunakan dalam penelitian pada situasi sebagai berikut: Ketika ukuran dan karakteristik populasi diketahui tetapi tidak memungkinkan untuk menghitung setiap orang atau elemen dalam populasi Ketika kita perlu mengidentifikasi orang atau elemen dalam populasi dengan spesifik karakteristik yang terkait dengan masalah penelitian kami. Dengan quota sampling, peneliti mengidentifikasi kelompok yang relevan dengan isu penelitian. Dalam pengambilan sampel kuota, peneliti mengidentifikasi kelompok utama atau subkelompok yang diminati, menentukan jumlah orang yang akan dimasukkan ke dalam masing-masing kelompok ini, dan kemudian memilih sampel kenyamanan orang untuk setiap kelompok. Pengambilan sampel kuota dinamakan demikian karena begitu peneliti memutuskan berapa banyak jenis orang tertentu yang akan dimasukkan dalam sampel, dia kemudian mencoba untuk "memenuhi kuota"; yaitu, peneliti mencoba untuk mendapatkan jumlah orang yang tepat. Perbedaan penting antara pengambilan sampel kuota dan pengambilan sampel acak berlapis adalah bahwa begitu peneliti memutuskan berapa banyak orang yang akan dimasukkan ke dalam setiap kelompok, pengambilan sampel acak tidak digunakan. Meskipun sampel kuota mungkin terlihat mirip dengan populasi pada beberapa karakteristik (misalnya, persentase perempuan dan laki-laki), itu bukan sampel probabilitas, dan akibatnya, kemampuan seseorang untuk menggeneralisasi sangat terbatas. (Johnson, Burke & Larry Christensen, 2014) Pengambilan sampel kuota bisa sangat efektif dan relatif mudah, tetapi ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan quota sampling, yaitu sebagai berikut: Pertama, meskipun biasanya cukup mudah untuk mulai mengisi kuota, itu bisa membuat frustasilama untuk menemukan subjek akhir (kemungkinan menjadi orang tua tunggal yang bekerja denganlebih dari satu anak). Kedua, penting untuk memikirkan bagaimana data, setelah dikumpulkan, akan dianalisis. Ketiga, jika kita ingin mengatakan sesuatu yang masuk akal dalam kesimpulan kita, kita harus mendasarkannyapada jumlah orang yang wajar (sebagai aturan praktis, tidak kurang dari 30 orang per kelompok). B. Langkah Quota Sampling Proses pemilihan sampel berdasarkan kebutuhan, jumlah pasti, atau kuota individu atau kelompok dengan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut langkah-langkah dalam pengambilan sampel kuota menurut Ari Donald (2010): 1. Menentukan sejumlah variabel, yang sangat terkait dengan pertanyaan yang diselidiki, untuk digunakan sebagai dasar stratifikasi. Variabel seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, dan kelas sosial sering digunakan. 2. Dengan menggunakan sensus atau data lain yang tersedia, tentukan ukuran setiap segmen populasi. 3. Hitung kuota untuk setiap segmen populasi yang sebanding dengan ukuran setiap segmen. 4. Pilih kasus tipikal dari setiap segmen, atau strata, populasi untuk mengisi kuota.
C. Kelebihan dan Kekurangan Quota Sampling
1. Kelebihan Quota Sampling : Banyak digunakan dalam survei skala besar ketika data diperoleh dari individu yang mudah diakses dalam kategori yang ditentukan dengan baik. Rendahnya biaya penelitian yang dikeluarkan. Ada keleluasaan peneliti untuk menentukan elemen-elemen untuk setiap quotanya. Bahkan pada kondisi tertentu, hasil penelitian dpat menyamai hasil penelitian yang dilakukan dengan salah satu teknik sampling yang termasuk rumpun probability sampling. 2. Kekurangan Quota Sampling : Kelemahan utama dari quota sampling terletak pada langkah 4, pemilihan individu dari setiap strata. Anda sama sekali tidak tahu apakah individu yang dipilih mewakili strata yang diberikan. Pemilihan elemen kemungkinan didasarkan pada aksesibilitas dan kenyamanan. Selain itu, tidak ada dasar untuk menghitung kesalahan yang terlibat dalam pengambilan sampel kuota. Terlepas dari kekurangan ini, para peneliti telah menggunakan pengambilan sampel kuota di banyak proyek yang mungkin tidak mungkin dilakukan. Banyak yang percaya bahwa kecepatan pengumpulan data melebihi kerugiannya. Selain itu, pengalaman bertahun-tahun dengan sampel kuota memungkinkan untuk mengidentifikasi beberapa jebakan dan mengambil langkah untuk menghindarinya. Ditinjau dari bias yang mungkin terjadi, terlihat bahwa dengan teknik sampling ini akan diperoleh data yang sangat beragam. Kondisi ini secara langsung akan berakibat pada tingginya tingkat kesulitan dalam merumuskan hasil penelitian. Penyebab bias yang lainnya adalah tidak adanya suatu prosedur atau tata cara yang baku bagi pewawancara dan teknik wawancaranya. Permasalahan bertambah lagi dengan kenyataan di lapangan bahwa pewawancara cenderung mencari lokasi/tempat-tempat dimana sampel dapat ditemukan dan kadang pewawancara memilih-milih responden untuk diwawancarai berdasarkan kriteria yang tidak dapat diterima seperti penampilan (gaya berpakaian, sikap), jenis kelamin, ras dan lain sebagainya. Orang-orang yang kurang dapat diakses (misalnya, lebih sulit untuk dihubungi, enggan untuk berpartisipasi) kurang terwakili. DAFTAR PUSTAKA Johnson, Burke & Larry Christensen. 2014. Educational Research (Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches) 5th Edition. Sage Publictions Inc: United States of America Newby, Peter. 2014. Research Methods for Education Second Edition. Roudledge: New York Mills. Geoffrey. 2019. Educational Research (Competencies for Analysis and Applications) 12th Edition. Pearson Education Inc: United States of America. Ary, Donald dkk. 2010. Introduction to Research in Education 8th Edition. Nelson Education Ltd: Canada Sugiyono. 2015.