Anda di halaman 1dari 3

Dimensi Kesadaran Peserta Didik

Peserta didik merupakan sosok yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa
tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Secara terminologi peserta didik adalah anak
didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan
bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta  sebagai bagian dari struktural
proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah
mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun
fikiran . Artinya, disetiap pembelajaran peserta didik memerlukan adanya
bimbingan,dorongan serta arahan agar menjadi lebih baik.

Berbicara tentang kesadaran peserta didik, Kesadaran menurut KBBI adalah


keinsafan, keadaan mengerti dan hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. Secara
harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa
diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus
internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan
pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya
terpusat.. Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif
melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan integrasi.
Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga
tahap; sensasi (pengindraan), perseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian).

Menurut logika berpikir Robert Macfarlane (1999) tentang pengembangan manusia,


peserta didik memiliki tiga pusat kesadaran yang bagian-bagiannya bisa dikembangkan:
Pertama, kesadaran fisik, berupa sensasi fisik, dorongan, dan kebutuhan yang mendesak.
Kedua, kesadaran mental, seperti sifat gugup, dorongan psikologis, perasaan, dan emosi.
Termasuk di dalamnya kesadaran diri, kesadaran akan pengetahuan, dan kemauan atau
itikad baik. Ketiga, kesadaran spiritual atau rohani berupa intuisi spiritual, kebijaksanaan,
dan dorongan kekuasaan yang dalam banyak kasus belum berkembang sepenuhnya.
Kesadaran sebagian berada di alam sadar dan sebagian lagi di alam bawah sadar.
Kesadaran fisik adalah yang “paling kasar”, sebagian besar berupa alam bawah sadar,
bertindak secara otonom dan sebagai respon atas kemauan mental. Kesadaran mental adalah
kesadara yang paling halus dan “paling sadar”, termasuk kesadaran diri atas “sikap sadar”
dan kemauan. Kesadaran spiritual hampir seluruhnya berada pada alam bawah sadar atau
lebih akurat disebut supranatural.
Setiap bagian dari kesadarn itu dapat dibagi lagi menjadi dua sampai tiga subbagian
yang mencerminkan tiga tingkat yang sama dalam setiap bagian, karena masing-masing
berinteraksi dan dengan ekspresi perwakilan dari tiga lainnya. Masing-masing dari sembilan
bagian dapat dikembangkan untuk berbagai tingkat dalam berbagai kombinasi dengan yang
lain. Masing-masing kesadaran itu ada yang dominan, dengan keberadaan semua kombinasi.
Contohnya, Dalam hal kesadaran diri / fisik, pada masa remaja para remaja
mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness). Mereka
sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain
sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau
mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri
mereka dan citra yang direfleksikan (self-image). Remaja cenderung untuk menganggap diri
mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan
dan ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya
orang akan melirik dan tertarik pada kecantikannya, sedang remaja putra akan
membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan hebat.
Selain itu, dalam hal kesadaran spiritual, Usia 17 atau 18 tahun biasanya remaja
telah dapat berpikir lebih matang dan pengetahuannya telah bertambah. Mereka telah mulai
memikirkan agamanya dan mulai beragama dengan pilihan sendiri. Remaja yang tertarik
dengan agama menjadi lapangan kajiannya akan berusaha memahami ajaran agamanya
dengan penuh semangat.

Dafpus :
https://eprints.umk.ac.id/5986/1/COVER.PDF
https://www.academia.edu/9606891/Makalah_Asumsi_asumsi_multidimensi_dan_t
ugas_tugas_perkembangan_peserta_didik
https://core.ac.uk/download/pdf/53036876.pdf

Anda mungkin juga menyukai