PENELITIAN HISTORIS
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Kondrat Sawang, M.Pd
Disusun oleh :
Dyaz Rifallah (203020218031)
Frestioni Anastasia Wewengkang (203010218004)
Nahliatunisbach (203020218016)
Topan Wahyudi (203030218040)
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah sebuah proses ilmiah untuk memecahkan sebuah
permasalahan yang terdapat di kehidupan manusia. Penelitian dilakukan dengan
mengumpulkan data dan disusun secara sistematis agar proses pemecahan
masalah dapat dengan mudah sehingga rangkaian tersebut dapat disederhanakan
agar bisa dipecahkan. Dalam Penelitian terdapat pembagian fungsi, secara umum
fungsi penelitian menurut Giphart, (1986) ada tiga yaitu, untuk memahami
fenomena (need to know) membantu pelaksanaan pekerjaan (need to do) dan
untuk memilih (need to choose) dan mengukur. Metode penelitian yang berfungsi
untuk memahami fenomena adalah penelitian yang berfungsi untuk
menggambarkan fakta, membuktikan, mengembangkan, dan menemukan
pengetahuan. Metode penelitian yang dapat digunakan untuk memahami
fenomena secara umum adalah metode penelitian survei, eksperimen, kualitatif,
dan kombinasi. Terdapat banyak metode penelitian, salah satunya adalah
penelitian historis atau sejarah.
Penelitian historis adalah sebuah penelitian yang disusun secara sistematis dan
obyektif, hal ini sama dengan fungsi need to know atau hanya sebuah
pengetahuan fenomena bukan sebuah pengembangan karena sejarah sudah terjadi
maka tidak bisa dikembangkan hanya bisa dicari kebenaran yang sebenar-
benarnya. Dalam sebuah penelitian maka ada sebuah proses pemecahan masalah
agar bisa menjadi sebuah solusi atau pembuktian. Maka penelitian historis pun
sama memiliki sebuah proses dalam memecahkan masalah ini. Tetapi apakah
setiap penelitian sama metode dan proses memecahkan masalahnya. Maka dari itu
dalam tulisan ini akan menjelaskan bagaimana proses penelitian historis dapat
memecahkan masalah, bagaimana sumber-sumber penelitian historis didapatkan
dan apa yang membedakan penelitian sejarah dengan penelitian yang lainnya.
1
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Penelitian Historis
2. Untuk Mengetahui Tujuan Penelitian Historis
3. Untuk Mengetahui Variabel Dalam Penelitian Historis
4. Untuk Mengetahui Metode Penelitian Historis
5. Untuk Mengetahui Karakteristik Penelitian Historis
6. Untuk Mengetahui Macam-Macam Desain Metode Penelitian Historis
7. Untuk Mengetahui Langkah – Langkah Metode Penelitian Historis
8. Untuk Mengetahui Analisis Data Penelitian Historis
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penelitian Historis
Penelitian historis adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai
kesimpulan mengenai hal-hal yang telah lalu. Secara sistematisda obyektif, ahli
sejarah mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti yang dapat dipakai
untuk mempelajari masa lalu. Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, ahli sejarah
menarik kesimpulan mengenai masa lalu guna memperkaya pengetahuan tentang
bagaimana dan mengapa sesuatu kejadian di masa lalu terjadi serta proses
bagaimana masa lalu menjadi masa kini. Hasil yang diharap adalah
meningkatkannya pemahaman tentang kejaian masa kini serta diperolehnya dasar
yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa kini.
Ahli sejarah mendapat hambatan-hambatan yang berbeda dalam dengan
hambatan yang dihadapi oleh peneliti di bidang lain.Kendati ahli sejarah tidak
mempunyai pilihan tentang dokumen, relik, catatan dan artifak. Pada waktu
mewawancarai saksi kejadian di masa lalu, dan ketika mencari catatan sejarah,
peneliti dapat menentukan pertanyaan yang akan dilakukan dan dapat diukur.
Namun, ia hanya mengukur hal-hal yang dapat diingat oleh saksi atau yang telah
dalam catatan saja. Kesulitan lain yang dihadapi peneliti sejarah adalah tidak
adanya asumsi tentang masa lalu yang dapat dibuat, karena tidak adanya catatan
yang ditemukan. Juga tidak dapat diasumsikan bahwa ada komplotan yang secara
diam-diam telah mengubah atau merusak catatan sejarah.1 Dalam penelitian
lazimnya menggunakan kritik eksternal dan internal untuk membuktikan
keabsahan data sejarah. Dua hal yang telah terbukti berguna untuk mengevaluasi
sumber sejarah adalah kritik eksternal (kritik tingkat rendah) dan kritik internal
(kritik tingkat tinggi). Pada dasarnya, kritik eksternal mempertanyakan apakh
butki yang diselidiki itu asli dan tergantung pada sifat penyelidikan itu, mungkin
memerlukan keaslian seperti tanda tangan, analisis duniawi terhadap cap, atau
penetapan tanggal dan tahun artefak melalui analisis zat karbon. Sesudah keaslian
bukti itu ditetapkan, penyelidik sejarah beralih kepada kritik internal yang
mengevaluasi nilai sejarah tersebut misalnya keabsahan apakah dokumen tersebut
menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Pertanyaan semacam itu dapat
dijawab dengan membuktikan suatu bukti dengan membandingkannya dengan
bukti lain yang menerangkan kejadian itu, atau yang memberikan informasi lebih
lanjut tentang kejadian dan atau orang-orang disekitar kejadian itu.
3
2.2 Proses Metode Penelitian Historis
Proses adalah sebuah rangkaian yang tersusun dan terkonsep agar menjadi
sebuah hasil produk. Dalam proses tentu memiliki runtutan tindakan yang
menjadi langkah-langkah agar sebuah produk berhasil dihasilkan. Dalam proses
penelitian historis pun sama halnya yakni memiliki beberapa rangkaian yang
tersusun agar mendapatkan jawaban dari permasalahan dalam penelitian historis.
Menurut Arif Furhan (2011) menyatakan, penelitian sejarah adalah pengumpulan
yang sistematik dan evaluasi yang obyektif dari data yang berkaitan dengan
kejadian-kejadian di masa lampau untuk menguji hipotesis sehubungan dengan
sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-kejadian tersebut yang dapat
membantu menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian masa
yang akan datang. Dalam hal ini menjelaskan bahwasannya penelitian sejarah itu
tersusun dan pemilihan data yang benar kenyataannya yang sudah terjadi dan
dijadikan sebuah kejadian yang bisa dipelajari sebagai sebuah fenomena
pembelajaran.7 Dalam penelitian historis sama halnya dengan penelitian lainnya
dalam hal proses, tetapi yang membedakan adalah sumber yang diperolehnya.
Dalam prosesnya terdapat beberapa langkah penelitian sejarah yang harus
dilaksanakan agar menjadi sebuah penelitianya yang baik, menurut Arif Furchan
(2011) mengemukakan beberapa rangkaian dalam menyusun sebuah penelitian
historis. Pertama menentukan permasalahan penelitian yang diharapkan
mempunyai manfaat ganda, yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam metode penelitian historis tentu
membutuhkan sebuah permasalahan di masyarakat agar bisa membantu untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Biasanya permasalahan dalm penelitian
sejarah adalah bagaimana kebenaran sejarah yang ada dan bagaimana sebuah
sejarah bisa terjadi berdasarkan fenomena-fenomena tertentu. Kedua menyatakan
tujuan penelitian, yang akan memberikan arah dan fokus penelitian. Hal ini adalah
jawaban dari permasalahan yang sudah ada, tetapi masih belum dijelaskan secara
detil atau rinci. Ketiga mengumpulkan data, mengumpulkan sumber-sumber yang
membantu atau berkaitan dengan masalah agar menjadi bahan pembantu
menyelesaikan masalah itu. Keempat evaluasi data dengan menggunakan kritik
eksternal maupun internal, maksudnya adalah pemastian data tersebut valid dari
berbagai pihak. Setelah di evaluasi maka selanjutnya melaporkan hasil penelitian
kepada masyarakat, termasuk melengkapi komponen-komponen penelitian dan
mengkomunikasikan ke dalam jurnal ilmu pengetahuan.
Menurut M. Subana dkk. (2005), kerangka penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pendefinisian Masalah
2. Perumusan masalah
3. Pengumpulan data
4
4. Analisis data
5. Kesimpulan
Contoh :
1) Judul : Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
2) Perumusan masalah : Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia
merupakan warisan penjajah atau kebudayaan asli ?
3) Pengumpulan data : Analisis dokumen, wawancara dari sumber primer dan
sumber sekunder
4) Analisis data : Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis
statistika, kalau pun perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif.
5) Kesimpulan : Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya
warisan penjajah yang menular pada bangsa kita.
5
rapat suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan (minutes) dari
rapat itu sendiri, tetapi dari sumber gosip di surat kabar. (DNR)
6
Dalam hal ini maka metode penelitian historis adalah sebuah penelitian untuk
menggambarkan fakta secara sistematis dan obyektif. menyatakan bahwa para
peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan untuk :
1) Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga
mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa
lampau
2) Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk
melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa
sekarang
3) Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang
4) Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru
wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak
Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dilepaskan dengan
kepentingan masa kini dan masa mendatang.
7
3) Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang
lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan
yang standar.
4) Sulit menemukan data yang kredibel, karena sejarah selalu ditulis oleh
pemenang dalam pelaku sejarah.
5) Data yang didapatkan sangat terbatas.
Maka dari itu, penelitian historis ini harus diteliti kembali apabila
mendapatkan data sekunder yang telah ditulis pada literatur dalam jurnal, artikel
dan buku agar terbukti kredibilitas dari data yang didapatkan tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kami menyimpulkan bahwasannya dalam metode penelitian historis dapat
dibagi menjadi tiga simpulan. Pertama proses penelitian historis memiliki
kesamaan dengan penelitian yang lainnya secara umum, tetapi hanya dari tujuan
dan sumber yang membedakan. Kedua perbedaan penelitian historis dapat dilihat
dari pohon penelitian yakni penelitian historis termasuk dalam needs to know atau
hanya untuk memahami sebuah fenomena dan perbedaannya bisa dilihat dari
tujuan penelitian tersebut, adapun bisa dilihat susunannya yang sistematik dan
obyektif. Ketiga, penelitian historis memiliki kelebihan dan kelemahannya yang
harus diuji kembali keabsahan data yang didapatkan, agar data menjadi kredibel
dan terpercaya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Jadi, kritik dan masukan dari para pembaca akan sangat kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10