“METODOLOGI PENELITIAN”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelsaikan makalah dengan
judul Al-Kindi dan pemikiranya yang meruupakan salah satu tugas pendukungg
kuliah Filsafat islam di semester empat ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penysunan materi
ini tidak lepas dari kerja keras teman-teman dalam proses penyusunan makalah
ini. Teman-teman semester empat yang telah berjuang bersama-sama
menyelsaikan makalah ini.
Penulis sadari masih terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harap untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga materi ini dapat bermanfaat untuk semua
teman-teman semester empat ini, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat dicapai dalam penyusunan tugas ini.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melakukan
penelitiannya. Sudah terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan
prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus
sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang
digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang
digunakan.
Penelitian dapat kita lihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya
fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode sejarah mempunyai perspektif
historis. Banyak juga ahli yang mempersamakan metode sejarah dengan
metode dokumenter, karena dalam metode sejarah banyak data didasarkan
pada dokumen-dokumen. Tetapi sebenarnya metode sejarah tidak sama
dengan metode dokumenter, karena metode dokumenter dapat saja mengenai
masalah dini dan tidak perlu mengenai masalah masa lalu. Metode sejarah
menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat
diulang-ulang kembali.
Penelitian historis di dalam pendidikan merupakan penelitian yang
sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian historis bermaksud
membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-
bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh
kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh
antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak
memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian penelitian histori?
2. Bagaimana tujuan penelitian histori?
3. Bagaimana ciri-ciri penelitian histori?
4. Bagaimana langkah-langkah peneliitian histori?
5. Bagaimana sumber data penelitian histori?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian histori
2. Untuk mengetahui tujuan penelitian histori
3. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian histori
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian histori
5. Untuk mengetahui sumber data penenlitian histori
PEMBAHASAN
A. Pengertian Histori
Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian historis merupakan
penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa
lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat dengan kata lain yaitu
penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi
pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis di dalam pendidikan
merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan.
Penelitian historis bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara
sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-
bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana
terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu,
dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong
objek-objek yang diobservasi.
Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam
Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 penelitian sejarah
adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu.
Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu
selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu
terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu
menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang
terjadi beberapa waktu lalu. Sementara menurut Donald Ary dkk (1980)
dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah , 2005: 51 juga
menyatakan bahwa penelitian historis adalah untuk menetapkan fakta dan
mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara
sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengvaluasi dan
menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Berdasarkan pendangan yang disampaikan oleh para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa
unsur pokok, yaitu:
Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu
(berorientasi pada masa lalu);
Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif;
Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative anatar
manusia, peristiwa, ruang dan waktu;
Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuiasi yang
hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial).1
1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
51-52
Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga
mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa
lampau;
Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk
melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa
sekarang;
Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa
mendatang;
Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru
wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak;
Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih
lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak ldapat dilepaskan
dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.2