Anda di halaman 1dari 12

“Penelitian Histori”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“METODOLOGI PENELITIAN”

Dosen Pengampu :

Dr. Moh. Asror Yusuf, M.Ag

Disusun Oleh:

Muhamad Reksan Irjaya (933702717)

FAKULTAS USHULLUDIN DAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA

INSITITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelsaikan makalah dengan
judul Al-Kindi dan pemikiranya yang meruupakan salah satu tugas pendukungg
kuliah Filsafat islam di semester empat ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penysunan materi
ini tidak lepas dari kerja keras teman-teman dalam proses penyusunan makalah
ini. Teman-teman semester empat yang telah berjuang bersama-sama
menyelsaikan makalah ini.
Penulis sadari masih terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harap untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga materi ini dapat bermanfaat untuk semua
teman-teman semester empat ini, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat dicapai dalam penyusunan tugas ini.

Kediri, 09 Maret 2019

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melakukan
penelitiannya. Sudah terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan
prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus
sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang
digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang
digunakan.
Penelitian dapat kita lihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya
fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode sejarah mempunyai perspektif
historis. Banyak juga ahli yang mempersamakan metode sejarah dengan
metode dokumenter, karena dalam metode sejarah banyak data didasarkan
pada dokumen-dokumen. Tetapi sebenarnya metode sejarah tidak sama
dengan metode dokumenter, karena metode dokumenter dapat saja mengenai
masalah dini dan tidak perlu mengenai masalah masa lalu. Metode sejarah
menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat
diulang-ulang kembali.
Penelitian historis di dalam pendidikan merupakan penelitian yang
sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian historis bermaksud
membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-
bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh
kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh
antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak
memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian penelitian histori?
2. Bagaimana tujuan penelitian histori?
3. Bagaimana ciri-ciri penelitian histori?
4. Bagaimana langkah-langkah peneliitian histori?
5. Bagaimana sumber data penelitian histori?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian histori
2. Untuk mengetahui tujuan penelitian histori
3. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian histori
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian histori
5. Untuk mengetahui sumber data penenlitian histori
PEMBAHASAN

A. Pengertian Histori
Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian historis merupakan
penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa
lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat dengan kata lain yaitu
penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi
pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis di dalam pendidikan
merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan.
Penelitian historis bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara
sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-
bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana
terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu,
dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong
objek-objek yang diobservasi.
Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam
Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 penelitian sejarah
adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu.
Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu
selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu
terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu
menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang
terjadi beberapa waktu lalu. Sementara menurut Donald Ary dkk (1980)
dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah , 2005: 51 juga
menyatakan bahwa penelitian historis adalah untuk menetapkan fakta dan
mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara
sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengvaluasi dan
menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Berdasarkan pendangan yang disampaikan oleh para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa
unsur pokok, yaitu:
 Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu
(berorientasi pada masa lalu);
 Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif;
 Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative anatar
manusia, peristiwa, ruang dan waktu;
 Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuiasi yang
hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial).1

B. Tujuan Penelitian Histori


Adapun yang menjadi tujuan penelitian sejarah atau historis adalah
untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar
persitiwa atau perkembangan di masa lampau (Jhon W. Best, 1977 dalam
Yatim Riyanto, 1996: 23 dalam Nurul Zuriah 2005: 52).
Sedangkan Donal Ary (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 23)
dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyatakan bahwa penelitian historis untuk
memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaiman dan mengapa suatu
kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi
masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang
kejadian masa kini serta memperolehnya dasar yang lebih rasional untuk
melakukan pilihan-pilihan di masa kini.
Berikutnya Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen (1990) dalam
Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyetakan bahwa
para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan
tujuan untuk:

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
51-52
 Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga
mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa
lampau;
 Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk
melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa
sekarang;
 Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa
mendatang;
 Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru
wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak;
 Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih
lengkap.
 Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak ldapat dilepaskan
dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.2

C. Ciri-ciri Penelitian Histori


Beberapa ciri-ciri khas dari metode sejarah adalah sebagai berikut :
a. Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang
diamati orang lain di masa-masa lampau.
b. Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer
dibandingkan dengan data sekunder. Bobot data harus dikritik, baik
secara internal maupun eksternal.
c. Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta mengganti
informasi yang lebih tua yang tidak tidak diterbitkan ataupun yang tidak
dikutip dalam bahan acuan yang standar.
d. Sumber data harus dinyatakan secara defenitif, baik nama pengarang,
tempat dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan

2 Ibid., hlm. 52.


ketulenannya. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi
yang tidak pernah berhubungan.3

D. Langkah-langkah Penelitian Histori


Menurut M. Subana dkk. 2005: 88, adapun kerangka penelitiannya yaitu :
 Pendefinisian Masalah
 Perumusan masalah
 Pengumpulan data
 Analisis data
 Kesimpulan
Sebagai contoh :
- Judul :
Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
- Perumusan masalah :
Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia merupakan warisan
penjajah atau kebudayaan asli ?
- Pengumpulan data :
Analisis dokumen, wawancara dari sumber primer dan sumber sekunder
- Analisis data :
Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis statistika, kalau pun
perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif.
- Kesimpulan :
Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya warisan penjajah
yang menular pada bangsa kita.4

E. Sumber Data Penelitian Histori


Sumber dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam
penelitian dengan metode sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-

3 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 56


4 M. Subana, dkk., Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 88
macam. Antara lain: remain, dokumen, sumber primer, sumber sekunder,
materi fisik, materi tertulis dan sebagainya.
1. Remain dan Dokumen
Jika sumber sejarah ditinjau dari segi sengaja atau tidak sengajanya
bahan atau sumber data tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah
dapat dibagi dua, yaitu :remain dan dokumen.
a. Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang
mempunyai nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu
kesadaran menghasilkannya untuk suatu keperluan pembuktian
sejarah. Peninggalan materi termasuk: alat perkakas, perhiasan-
perhiasan kuno, bangunan seperti piramida, candi, senjata-
senjata, sendok benda budaya dan sebagainya.
b. Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi
pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia dimasa yang
lalu. Dokumen tersebut, secara sadar ditulis untuk tujuan
komunikasi dan transmisi keterangan. Contoh dari dokumen
antara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar dan
sebagainya.5
2. Sumber Primer dan Sekunder
a. Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpan yang
orisinil dari data sejarah. Data primer merupakan sumber-
sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari
kejadian yang lalu. Contoh dari data atau sumber primer adalah
catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara,
keputusan-keputusan rapat, foto-foto dan sebagainya.
b. Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa,
atau catatan-catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber
orisinil. Misalnya keputusan rapat suatu perkumpulan bukan

5 Moh. Nazir, Op. Cit., hlm. 57


didasarkan dari keputusan (minutes) dari rapat itu sendiri, tetapi
dari sumber berita di surat kabar.6

6 Ibid., hlm. 58-59


PENUTUP

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian historis


adalah penelitian yang memfokuskan pada masa lampau. Dimana tujuannya
adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana suatu sejarah dapat terjadi. Diantara
ciri-ciri penelitian historis adalah :
 Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang
diamati orang lain di masa-masa lampau.
 Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer
dibandingkan dengan data sekunder.
 Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta mengganti
informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak
dikutip dalam bahan acuan yang standar.
Adapun kerangka penelitiannya yaitu :
 Pendefinisian Masalah
 Perumusan masalah
 Pengumpulan data
 Analisis data
 Kesimpulan
Dan yang terakhir sumber-sumber untuk penelitian historis ini terdiri atas
sumber primer dan sumber sekunder serta remain dan dokumen.
DAFTAR PUSTAKA

Subana, M. dkk.. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. 2005.


Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 1988.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara. 2009.

Anda mungkin juga menyukai