Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ade Nugraha

NIM : 221020957

Prodi : Sejarah

Semester/kelas : 5C

Mata Kuliah : Teori dan Metodologi Sejarah

Dosen Pengampu : Galun Eka Gemini, S.Pd., M.Hum

Soal Dan Jawaban :

1. Sartono Kartodirjo membedakan antara metode dan metodelogi. Jelaskan perbedaan itu
dalam kaitannya dengan ilmu sejarah!

Jawaban :
Menurut Sartono Kartodirjo metode adalah bagaimana orang memperoleh pengetahuan
(how to know) dan metodelogi adalah ilmu yang mengkaji tentang metode (to know how to
know). Jadi metode yaitu alat bagaimana cara seseorang mengetahui suatu pengetahuan,
sedangkan metodelogi yaitu bagaimana seseorang mengkaji metode atau teori yang akan
digunakan agar metode tersebut dapat dipakai dengan benar. Pada intinya metode dan
metodelogi adalah dua fase yang berbeda untuk tugas yang sama. Kaitannya dengan ilmu
sejarah adalah metode sejarah yaitu bagaimana sejarawan mengetahui sejarah dan
metodelogi yaitu bagaimana sejarawan mengkaji meteode terlebih dahulu karena tujuan
utama yang akan dicapai adalah objektivitas, seorang sejarawan profesional dituntut untuk
menguasai metode dan metodelogi disiplin keilmuannya oleh karena itu sejarawan harus
menguasainya. Sejarawan memperoleh pengetahuan asal-usul peristiwa (eksplanasi genesis)
melalui metode untuk menghasilkan suatu bentuk cerita yang sering disebut deskriptif
naratif. Melalui metodologi, para sejarawan berupaya mendapatkan penjelasan (eksplanasi
sejarah) yang lebih rinci dan mendalam. Terutama untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’
dan ‘bagaimana’ sesuatu peristiwa dapat terjadi.

2. Apakah arti fakta bagi sejarawan?

Jawaban :
Pengertian fakta sejarah merupakan pengertian yang berhubungan dengan suatu kejadian
sekaligus peristiwa yang tidak dapat terjadi lagi karena periodenya sudah berlalu adapun
menurut Sartono Kartodirjo fakta sejarah suatu kejadian yang telah terjadi dan tidak bisa
diulang lagi akan tetapi bekas-bekas atau peninggalannya disebut sebagai memori yang bisa
diungkapkan atau diaktualisasikan kembali.
Fakta bagi sejarawan juga memiliki posisi sangat penting karena menjadi landasan bagi kerja
sejarawan dalam mengungkapkan kembali peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau.
Sebagaimana fakta historis itu menyangkut suatu masalah interpretasi yang mana
interpretasi termasuk dalam metode penelitian sejarah, interpretasi bahkan masuk ke dalam
setiap fakta sejarah.

3. Jelasakan, bagaimana hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi!

Jawaban :
Fakta: Fakta adalah informasi konkret yang dapat diverifikasi dan dianggap sebagai kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu. Fakta-fakta ini dapat berupa data, catatan, dokumen,
atau sumber-sumber lain yang memberikan bukti tentang peristiwa yang terjadi. Fakta-fakta
ini menjadi dasar untuk membangun pengetahuan tentang masa lalu.
Konsep: Konsep adalah ide atau gagasan abstrak yang digunakan untuk memahami dan
mengorganisir fakta-fakta yang ada. Konsep-konsep ini membantu dalam mengklasifikasikan,
mengelompokkan, dan memberikan makna pada fakta-fakta yang ditemukan. Misalnya,
konsep seperti revolusi, kolonialisme, atau modernisasi digunakan untuk memahami dan
menganalisis peristiwa sejarah yang kompleks.
Generalisasi: Generalisasi adalah proses mengambil kesimpulan umum berdasarkan fakta-
fakta yang ada dan konsep-konsep yang digunakan. Dalam sejarah, generalisasi melibatkan
pengembangan pola atau tren yang dapat diterapkan pada berbagai peristiwa atau situasi
yang serupa. Generalisasi ini membantu dalam memahami dan menjelaskan fenomena
sejarah secara lebih luas.

4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan kegiatan heuristik dalam penelitian sejarah?

Jawaban :
Kegiatan heuristik dalam penelitian sejarah yaitu mencari, mengumpulkan, dan menghimpun
jejak-jejak masa lampau berupa sumber-sumber sejarah.2 Dalam kegiatan heuristik
sejarawan wajib mempunyai titik fokus yaitu tema yang akan diteliti supaya memudahkan
dalam mencari, mengumpulkan dan menghimpun sumber sejarah. Selain itu sejarawan
harus mempunyai atau mengumpulkan sumber yang terkait sebanyak banyak agar dalam
tahap penelitian selanjutnya tidak terfokus dari satu sumber saja.
5. Jelaskan:
a. Apakah fungsi dan tujuan kritik sumber
b. Bagaimana saudara memberikan penjelasan (eksplanasi) dalam penulisan atau
penelitian sejarah? Jelaskan!

Jawaban :
a. Fungsi dan tujuan kritik sumber : kritik merupakan suatu keharusan bagi para sejarawan
untuk tidak terlena pada sumber sumber yang kemudian yang telah ia miliki, dalam
konteks sejarah kritik diperlakukan untuk dapat melakukan Pertimbangan terkait dengan
sumber sumber yang diperoleh kemudian di nilai keabsahannya, yang memiliki tujuan
untuk melingkupkan diri pada konteks analisis serta bentuk bentuk pengalaman yang
sifatnya khusus serta tidak di miliki oleh orang lain. Kritik sumber melibatkan beberapa
langkah, seperti:
• Autentikasi: Memverifikasi keaslian sumber, yaitu memastikan bahwa sumber
tersebut berasal dari waktu dan tempat yang relevan dengan topik penelitian.
• Kualifikasi data: Menilai kualitas data yang terkandung dalam sumber, termasuk
kejelasan, kejelasan, dan keakuratan informasi yang disajikan.
• Keaslian sumber: Memeriksa keaslian sumber itu sendiri, termasuk apakah
sumber tersebut adalah salinan atau replika, atau apakah ada kemungkinan
adanya pemalsuan atau manipulasi.

b. Relevansi: Menilai relevansi sumber dengan topik penelitian dan pertanyaan penelitian
yang diajukan. Tujuan dari kritik sumber adalah untuk memastikan bahwa sumber-
sumber yang digunakan dalam penelitian sejarah adalah valid, dapat dipercaya, dan
memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemahaman tentang masa lalu. Dengan
melakukan kritik sumber yang cermat, peneliti dapat meminimalkan kesalahan
interpretasi dan membangun argumen yang kuat berdasarkan bukti-bukti yang sahih.
Dalam penulisan atau penelitian sejarah, penjelasan (eksplanasi) digunakan untuk
menguraikan dan memahami peristiwa atau fenomena sejarah secara lebih mendalam.
Penjelasan ini melibatkan analisis, interpretasi, dan penghubungan antara fakta-fakta
yang ada untuk membentuk pemahaman yang lebih komprehensif tentang masa lalu.
Penjelasan dalam penelitian sejarah dapat dilakukan melalui beberapa langkah, seperti:
Analisis: Melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ada untuk mengidentifikasi pola,
tren, dan hubungan antara peristiwa atau fenomena yang diteliti. Analisis ini melibatkan
pemahaman tentang konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya di masa lalu.
Interpretasi: Menginterpretasikan fakta-fakta yang ada dengan menggunakan konsep-
konsep dan teori-teori yang relevan. Interpretasi ini membantu dalam memberikan
makna dan pemahaman yang lebih dalam tentang peristiwa atau fenomena yang diteliti.
Penghubungan: Menghubungkan fakta-fakta yang ada dengan konteks yang lebih luas,
seperti peristiwa sebelumnya atau setelahnya, atau dengan peristiwa yang terjadi di
tempat lain.
Sumber Referensi

• Kartodirdjo, Sartono. “Metode Penelitian Sejarah.” Yogyakarta: Aditya


Media Publishing, 1993.
• Lemon, M. C. Philosophy of History, 281.
• https://core.ac.uk/download/pdf/267889714.pdf
• https://ejournal.stftws.ac.id/index.php/spet/article/download/47/42
• https://dosensejarah.com/fakta-sejarah/
• M. C. Lemon, Philosophy of History: A Guidefor Students
• https://zlibraryredirect.se/book/815855/e04a2b/
• https://sisariyantimedia.com/wp-
content/uploads/2021/02/X_Sejarah_KD-3.7_Final.pdf
• https://zlibrary-redirect.se/book/26422764/493a41/ ilmu sejarah metode
dan praktik
• Kartodirdjo, Sartono. “Metode Penelitian Sejarah.” Yogyakarta: Aditya
Media Publishing, 1993.
• Lemon, M. C. Philosophy of History: A Guide for Students. New York:
Routledge, 2003.
• Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.
1, June 2022.
• Kartodirdjo, Sartono. “Metode Penelitian Sejarah.” Yogyakarta: Aditya
Media Publishing, 1993.

Anda mungkin juga menyukai