Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI HISTORIS

DALAM PENELITIAN
DAKWAH
Yusril Ihza Mahendra | Husnul Khatimah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi Historis Dalam Penelitian
Dakwah
B. Tujuan dan Jenis-Jenis Metodologi Historis Dalam
Penelitian Dakwah
C. Langkah-langkah Metodologi Historis Dalam
Penelitian Dakwah
D. Kekurangan dan Kelebihan Metodologi Historis Dalam
Penelitian Dakwah
PENGERTIAN METODOLOGI HISTORIS
DALAM PENELITIAN DAKWAH
Secara harfiah, “Sejarah” berasal dari kata Arab “syajarah”
yang berarti pohon. Terkait dengan ini muncul istilah
“syajarah an-nasab” yang berarti pohon silsilah Memang
dalam benak sebagian masyarakat, sejarah dimaknai juga
sebagai suatu silsilah.
Akan tetapi, pengertian yang terkandung dalam sejarah
sesungguhnya diadopsi dari kata bahasa Yunani “Istoria”,
yang merupakan kata asal dari bahasa Latin “Historia”,
bahasa Perancis “histoire” dan bahasa Inggris “history”
yang mulanya berarti: pencarian, penyelidikan, penelitian
(inquiry, investigation, research). Dari istilah orang-orang
Yunani memberikan arti tambahan pada arti kata itu, ialah
suatu catatan atau cerita dari hasil-hasil pencarian itu.
Dalam bahasa Jerman untuk istilah “sejarah”
adalah “geschichte”, yang berasal dari kata kerja
“geshchehen” yang berarti “terjadi” (to be
happen), bukan berarti pencarian (inquiry) atau
sasaran/objek dari pencarian tersebut, melainkan
masa lampau (history as past actually).
Metode penelitian Historis adalah metode atau cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan
permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah
instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past
actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam
ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode
sejarah.
Dakwah sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki sejumlah lapangan
penelitian, sebetulnya belum lama lahir dan dirumuskan. Padahal
dakwah sebagai aktivitas dan instrumen penyebaran Islam telah dikenal
dalam usia yang cukup lama. Hal demikian dimungkinkan karena pada
masa itu, para ahli lebih terfokus pada konsepsi dan sistematisasi ilmu-
ilmu induk keislaman. Kesadaran akan perlunya suatu ilmu yang
independen dan memiliki ruang dan metode tersendiri mengenai
dakwah dan seluk beluknya, mengantarkan kepada lahirnya suatu
disiplin keilmuan dakwah.
TUJUAN METODOLOGI HISTORIS
DALAM DAKWAH
a) Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga
mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa
lampau;
b) Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk
melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang;
c) Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang;
d) Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau
kecendrungan.
e) Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dilepaskan dengan
kepentingan masa kini dan masa mendatang.
JENIS-JENIS METODOLOGI HISTORIS
DALAM DAKWAH
A. Penelitian Historis Komparatif
B. Penelitian Yuridis atau Legal
C. Penelitian Biografis
D. Penelitian Bibliografis
LANGKAH-LANGKAH METODOLOGI
HISTORIS DALAM PENELITIAN
DAKWAH
1. Pemilihan Topik
2. Pengumpulan Data
3. Verifikasi
4. Interpretasi
5. Histografi atau Penulisan Sejarah
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Tidak terlalu melibatkan peneliti secara fisik.
2. Tidak ada kekhawatiran terjadinya interaksi antara peneliti dengan
subyek.
3. Mudah dalam mencari sumber data.
4. Dapat mencari data secara lebih tuntas dalam menggali informasi
yang diperlukan dalam proses penelitian.
5. Sumber data sudah dinyatakan secara difinitif baik nama pengarang,
tempat dan waktu.
Kelemahan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang
diamati oleh orang lain dimasa lampau.
2. Data yang digunakan banyak tergantung pada data primer.
3. Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali
informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak
dikutip dalam bahasa acuan yang standar.

Anda mungkin juga menyukai