Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN BACAAN

MATA KULIAH METODOLOGI SEJARAH

PROSEDUR DAN PENDEKATAN PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

NAMA : IKSAR

NIM : A1N121092

KELAS B

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
Prosedur dan Pendekatan dalam Penulisan Sejarah

A. DEFINSI

Prosedur penelitian dan penulisan sejarah adalah langkah-langkah praktis-ilmiah yang harus
ditempuh dalam kegiatan penelitian dan penulisan sejarah. Sejarah sebagai ilmu harus
memiliki metode ilmiah agar kebenaran uraiannya dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-
langkah praktis-ilmiah penelitian dan penulisan sejarah itu biasa juga dinamakan sebagai
metode sejarah. Tujuan utama penerapan metode sejarah dalam penelitian dan penulisan
sejarah adalah untuk menemukan kebenaran sejarah.

Sejarawan Gilbert J. Garraghan S.J. menyatakan bahwa metode sejarah adalah sekumpulan
prinsip dan aturan yang sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara
efektif dalam usaha untuk mengumpulkan bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan
kemudian menyajikan suatu sintesa daripada hasil-hasilnya (Notosusanto.1978: 10- 11).
Metode sejarah adalah sarana atau alat yang digunakan oleh seorang sejarawan untuk
melaksanakan penilitian dan penulisan sejarah. Metode sejarah bertujuan untuk mengkaji
kebenaran masa lampau dari berbagai aspek kehidupan masyarakat. Misalnya aspek politik.
sosial. ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, kriminalitas. gender. seni, atau hal
apa saja yang menyangkut apa yang telah dilakukan oleh umat manusia di masa lampau
beserta segala perkembangan dan perubahannya dari waktu ke waktu. Secara teknis, metode
sejarah membicarakan tentang prosedur atau langkah-langkah praktis yang harus dilalui
dalam proses penelitian dan penulisan sejarah.

B. KAIDAH ILMIAH SEJARAH

Leopold von Ranke (1795-1886), sejarawan berkebangsaan Jerman, adalah orang yang
pertama kali menuntut agar para ahli sejarah bersikap kritis terhadap sumber sejarah yang
berhasil ia temukan. Menurut Ranke, bahwa seorang ahli sejarah ketika memperoleh dan
membaca sumber, misalnya dokumen, maka ia tidak boleh begitu saja serta merta
mempercayai isi sumber itu, melainkan ia harus terlebih dahulu menguji atau mengecek
benar tidaknya isi sumber tersebut. Apakah informasi yang ada pada suatu sumber dapat
dipercaya atau tidak. Karena sebuah sumber boleh jadi telah dipalsukan, mungkin ditambah
atau dikurangi oleh pembuat sumber itu untuk maksud-maksud terselubung atau ujuan-tujuan
tertentu. Menguji atau mengecek untuk menemukan suatu kebenaran sumber sejarah inilah
yang dinamakan kritik sumber. Kritik sumber adalah alat uji dan menjadi substansi
metodologi sejarah. Atas jasa pemikirannya itulah, maka di kalangan para ahli sejarah. Ranke
dinobatkan sebagai "Bapak Ilmu Sejarah.

Sejak munculnya pemikiran Ranke tersebut, maka penelitian dan penulisan sejarah mulai
dilakukan secara ilmiah kritis dan para ahli ilmu sejarah mulai menerapkan apa yang kini
dinamakan dengan metode sejarah.Umumnya kita mengenal ada empat langkah utama dalam
prosedur penelitian dan penulisan sejarah (metode sejarah), yakni

1) Heuristik (pencarian sumber).

2) Kritik sumber (pengujian sumber).

3) Interpretasi (penafsiran).

4) Historiografi (penulisan sejarah).

C. PENDAPAT AHLI SEJARAH

Prosedur penelitian dan penulisan sejarah menurut para ahli sejarah, baik sejarah peristiwa
maupun sejarah struktur pada dasarnya adalah sama. Kendatipun terjadi perbedaan. namun
substansi ilmiahnya tetap sama. Karena itu dalam tulisan ini tidak berpretensi untuk
menegaskan perbedaan penulisan sejarah peristiwa dengan sejarah struktur dimaksud. Berikut
ini dikemukakan pendapat para ahli sejarah tentang prosedur penelitian dan penulisan
sejarah:

Pertama, adalah Louis Gottschalk dalam tulisannya yang berjudul The Historian and The
Historical (1945) menyatakanbahwa prosedur kerja sejarawan untuk menuliskan kisah masa
lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lampau itu, menurut
kenyataannya terdiri atas:

1) Mencari jejak-jejak masa lampau: 2) Meneliti jejak-jejak secara kritis,

2) Berdasarkan informasi yang diberikan oleh jejak-jejak itu.

3) berusaha membayangkan bagaimana bentuk masa lampau

4) Menyampaikan hasil-hasil rekonstruksi imajinatif dari masa lampau itu sehingga sesuai
dengan jejak-jejaknya maupun dengan imajinasi ilmiah (Notosusanto, 1978: 35).
Selanjutnya Louis Gottschalk dalam bukunya berjudulUnderstanding History A Primer of
Historical Method, Edisi Kedua (1969) menegaskan ada empat kegiatan pokok penelitian dan
penulisan sejarah, yaitu:

1) Pengumpulan obyek yang berasal dari zaman itu danpengumpulan bahan-bahan tercetak,
tertulis dan lisan yang boleh jadi relevan:

2) Menyingkirkan bahan-bahan daripadanya) yang tidak otentik:

3) Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai (ataubagian-bagianbahan-bahan


yang otentik).

4) Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang
berarti (Notosusanto, 1975 18).

Kedua, adalah Wood Gray menyatakan bahwa paling tidak ada enam tahap yang harus
ditempuh dalam proses penelitian dan penulisan sejarah, yaitu:

1) Memilih suatu topik yang sesuai,

2) Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik:

3) Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang
ditemukan ketika penelitian

sedang berlangsung (misalnya dengan mengguna-kan system curds), sekarang dengan adanya
fotocopy, computer, internet menjadi lebih mudah dan membuat system.cards ketinggalan
zaman:

4) Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber).

5) Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-faktas ke

dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan
sebelumnya: 6) Menyajikannya dalam suatu cara yang dapat menarikperhatian dan
mengkomuni-kasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin
(Gray. etal. 19649).

Ketiga, adalah Nugroho Notosusanto dalam tulisannya yang berjudul Masalah Penelitian
Sejarah KontemporerSuatu Pengalaman, menyatakan bahwa sesuai dengan langkahlangkah
yang diambil di dalam keseluruhan prosedur, metode sejarah biasanya dibagi atas empat
kelompok kegiatan, yakni 1) Heuristik, yakni kegiatan menghimpun jejak-jejak masalampau.
2) Kritik (sejarah), yakni menyelidiki apakah jejak-jejak itusejati, baik bentuk maupun isinya:
Interpretasi, yakni menetapkan makna yang saling berhubungan 3)dari fakta-fakta yang
diperoleh secara utuh.

Penyajian, yakni menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah. Taraf
terakhir itulah yang sesungguhnya merupakan historiografi (Notosusanto, 1978: 36).

Keempat, adalah Kuntowijoyo dalam bukunya berjudul Pengantar llmu Sejarah menyatakan
bahwa penelitian sejarah mempunyai lima tahapan yaitu:

1) Pemilihan topik;

2) Pengumpulan sumber:

3) Verifikasi (kritik sejarah, keabsaharı sumber);

4) Interpretasi analisis dan sintesis:

5) Penulisan (Kuntowijoyo, 1995:89).

Kelima, dikemukakan oleh Helius Sjamsuddin dalam bukunya berjudul Metodologi Sejarah
menguraikan lebih rinci lagi mengenai prosedur penelitian dan penulisan sejarah, yaitu:

1) Tahap pertama adalah heuristik pengumpualn sumber. yakni kegiatan mencari sumber-
sumber untuk mendapatkan data-data atau materi sejarah atau evidensi sejarah):

2) Tahap kedua adalah kritik: eksternal dan internal.

3) Tahap ketiga adalah penulisan: historiografi terdiri atas,

a) Penafsiran (Interpretasi).

b) Penjelasan (Eksplanasi).

c) Penyajian (Ekspose) (Sjamsuddin, 2007: 85-239).

D. PROSEDUR PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

1. Pemilihan Topik dan Penetapan Judul

Satu hal, ternyata dalam praktek penelitian dan penulisan sejarah tidak bisa diabaikan adalah
pemilihan topik (tema) kemudian dilanjutkan dengan penetapan judul, terutama dalam
kegiatan penelitian dan penulisan sejarah untuk skripsi atau tesis. Di dalam prakteknya, tidak
dapat dipungkiri bahwa langkah awal dalam penelitian dan penulisan sejarah adalah
pemilihan topik kemudian dilanjutkan dengan penetapan judul Pemilihan topik dan penetapan
judul merupakan langkah pertama dalam rangkaian prosedur penelitian dan penulisan sejarah.

Pertama-tama harus dikemukakan bahwa syarat utama dalam memilih topik dan judul adalah
bahwa topik dan judul yang akan dipilih itu diperkirakan akan dikuasai secara intelektual(ada
kedekatan intelektual) artinya akan mampu dikerjakan baik secara teoritis maupun secara
metodologis. Syarat kedua, adalah bahwa topik dan judul yang dipilih secara psikologis (hati
nurani) harus disenangi atau disukai" (ada kedekatan emosional).

Adapun langkah-langkah teknik-praktis pemilihan topik serta judul penelitian dan penulisan
sejarah, terutama untuk mahasiswa yang akan menyusun skripsi ataupun tesisnya adalah
sebagai berikut:

1) Studi Pendahuluan

Kegiatan studi pendahuluan dapat ditempuh dengan cara

a. Menghimpun sejumlah informasi (data) tertulis yang sifatnya sementara (tentatif) misalnya
di Kantor Arsip Nasional di Jakarta dan Makassar. Kantor Arsip Daerah di Provinsi dan
Kabupaten Kota: Bagian Kearsipan pada instansi tertentu di tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan. dan Desa: arsip milik pribadi seseorang misalnya.

mantan sekretaris kerajaan, sekretaris desa, Kantor Permuseuman, Kantor Perpustakaan dan
lain sebagainya. . Menghimpun sejumlah informasi lisan yang jura

b sifatnya sementara pada kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya dari para pemangku
adat atau tokoh masyarakat, pejabat atau mantan pejabat, aktivis partai politik atau mantan
politisi, aktivis LSM, pensiunan PNS, polisi atau TNI, guru, dokter dan perawat, para pelayar,
pedagang, petani, dan sebagainya sesuai tema penelitian.

c. Informasi tertulis dan lisan sebaiknya diperkuat dengan cara menghimpun sejumlah
informasi artefak (benda) peninggalan sejarah atau berbagai fasilitas informasi di internet
yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.

2) Perumusan Masalah

Dari hasil pekerjaan menghimpun sejumlahinformasi tertulis, lisan. artefak dan internet maka
kita sudah dapat merumuskan masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan keterangan itu kita sudah bisa merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana proses pemberontakan Kahar Muzakkar di Selat Tiworo dan sekitarnya pada
tahun 1955-1960"

b. Mengapa Kahar Muzakkar memilih Selat Tiworo dan sekitarnya sebagai basis
pergerakannya?

e. Bagaimana pula reaksi masyarakat terhadap kehadiran DI-TII Kahar Muzakkar di Selat
Tiworo?

3) Menetapkan Topik dan Judul

Setelah selesai merumuskan masalah, maka selanjutnya menetapkan topik dan judul.
Misalnya berdasarkan rumusan masalah di atas, kita dapat menetapkan topik yang akan
diteliti adalah topik (tema) politik. pemberotakan, atau gerakan sosial.

Di dalam menetapkan judul harus memenuhi tiga syarat pembatasan berikut

a. Judul harus dibatasi secara tematis (tema kejadiant misalnya Pemberontakan DI-TII Kahar
Muzakkar Tema ini sekaligus menjawab pertanyaan apa yang terjadi dan siapa pelaku
kejadian.

b. Judul harus dibatasi secara spasial (tempat kejadian. yakni di Selat Tiworo dan Sekitarnya.
Batasan ini sekaligus menjawab pertanyaan dimana terjadi

c. Judul harus dibatasi secara temporal (waktu kejadian). yakni Tahun 1955-1960 Batasan ini
sekaligus menjawab pertanyaan kapan terjadi.

2. Heuristik

Heuristik ialah proses mencari untuk menemukan sumber-sumber (Notosusanto. 1978:11).

3. Kritik Sumber

a. Maksud dan Tujuan

Kritik sumber dilalui dalam dua tahap, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik
eksternal adalah kritik terhadap aspek luar, dalam hal ini aspek fisik dari sebuah sumber.
Kritik eksternal dilakukan untuk menemukan otentitas sebuah sumber, apakah sumber yang
telah berhasil ditemukanitu otentik atau tidak.
Berikutnya adalah kritik internal, yaitu kritik terhadap aspek dalam dari sebuah sumber.
Aspek dalam dimaksud adalah 'isi" (konten) atau materi dalam bentuk informasi atau
keterangan yang tercantum dalam sumber, apakah informasi atau keterangan yang ada dalam
sebuah sumber dapat dipercaya kredibilitasnya atau tidak.

b. Data dan Fakta Sejarah

fakta sejarah Data sejarah adalah himpunan jejak peninggalan sejarah yang harus diseleksi
sesuai kebutuhan (relevan) kemudian diuji sehingga menjadi fakta sejarah. Data sejarah
adalah semacam 'bahan mentah yang masih harus diolah melalui kritik sumber
sehinggamenjadi sebuah fakta sejarah.

c. Kritik Eksternal

Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar,
dalam hal ini aspek "fisik dari sebuah sumber sejarah.

d. Kritik Internal

Orang pertama yang menyusun kaidah kritik terhadap kebenaran (kredibilitas) suatu sumber
sejarah adalah Leopold von Ranke (1795-1886). Ketika Ranke menyusun untuk pertama
kalinya kaidah-kaidah penelitian atas sumber sejarah untuk mendapatkan keterangan sejarah
yang dapat dipercaya.

4. Interpretasi

R.Z. Leirissa (1995), menyatakan ada empat macam teknik atau langkah-langkah praktis
yang digunakan dalamkegiatan interpretasi, terutama dalam penulisan sejarah dengan
menggunakan pendekatan peristiwa (sejarah peristiwa), yaitu :

1) interpretasi pragmatis

2) interpretasi lingkungan

3) interpretasi psikologis

4) interpretasi ide-ide

5. Historiografi

a. Representasi

b. Eksplanasi
E. PENDEKATAN PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

1. Pendekatan Peristiwa

Fokus utama dalam pendekatan peristiwa adalah suatu kejadian (event) yang biasa
dinamakan peristiwa sejarah.

2. Pendekatan Strukturalis

Fokus utama penulisan sejarah dengan menggunakan pendekatan strukturalis (struktural)


adalah struktur sejarah.

3. Pendekatan Strukturis

Pendekatan strukturis adalah pendekatan strukturalis yang bersifat longgar.

Anda mungkin juga menyukai