Disusun oleh :
Nur Aulia Putri (1905166002)
Yasirul Azimah (1905166003)
Nurul Aini (1905166027)
Yulia Lestari (1905166032)
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Pengaruh Filsafat
Sejarah dalam Penelitian dan Pembelajaran Sejarah” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Sejarah.
Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin diupayakan dan didukung
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itulah kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi pembuatan makalah di
masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai
pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terhadap sejarah yang disebut sebagai filsafat sejarah menitikberatkan kajiannya tentang
hubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa depan. 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah
ini adalah.
1. Untuk mengetahui pengaruh filsafat sejarah dalam penelitian sejarah; dan
2. Untuk mengetahui pengaruh filsafat sejarah dalam pembelajaran sejarah.
D. Manfaat Penulisan
1
Misnal Munir, Filsafat Sejarah (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014),
hlm 1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya, filsafat seringkali diartikan sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan. Secara terminologis, terdapat banyak sekali makna filsafat itu sendiri,
diantaranya sebagai ilmu yang mempelajari realitas sampai sebab-sebab paling dalam. 2
Filsafat memiliki dimensi yang sangat luas dalam ilmu pengetahuan sehingga
melahirkan banyak cabang keilmuan. Lingkup filsafat yang luas dapat masuk kedalam
berbagai fakta empirik dalam kehidupan, baik fakta alam atau manusia. Oleh karena
itulah, filsafat mampu mempengaruhi cara pandang dari berbagai ilmu termasuk sejarah
sebagai sebuah ilmu. Pendekatan filsafat pada sejarah akhirnya melahirkan kajian filsafat
sejarah.
Manusia sejak zaman kuno tidak henti-hentinya mengamati peristiwa sejarah yang
ada dan terjadi di sekitarnya. Mereka juga merenungkan maknanya, mencari suatu
hubungan yang bisa menguraikan geraknya dari segi faktor-faktor yang
membangkitkannya dan dari akibat-akibat yang dihasilkannya. Rasa ingin tahu dan
kesadaran untuk mencari yang dimiliki manusia merupakan penyebab lahirnya filsafat
sejarah. Pada perkembangan selanjutnya, filsafat sejarah berkembang menjadi disiplin
ilmu yang memiliki pengertian beragam serta ruang lingkup yang juga luas. 3
Berdasarkan istilah, beberapa ahli menyampaikan banyak pendapat mengenai
pengertian filsafat sejarah. Rustam E Tamburaka menyatakan bahwa filsafat sejarah
adalah salah satu bagian sejarah sebab-sebab terakhir suatu peristiwa serta ingin
memberikan jawaban atas alasan segala peristiwa sejarah. Dimana filsafat sejarah
berusaha masuk kedalam pikiran cita-cita manusia sendiri dan memberikan keterangan
tentang bagaimana munculnya sebuah negara, bagaimana proses perkembangan
kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaan hingga mengalami kemunduran
disertai peran pemimpin terkenal sebagai subjek pembuat sejarah pada zamannya.
2
ArdityaPrayogi, “Ruang Lingkup Filsafat Sejarah dalam Kajian Sejarah”, Jurnal
Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni 2022), 1.
3
Ibid., hlm 2
3
Menurut guru besar sejarah UGM, Sartono Kartodirjdjo menyatakan bahwa filsafat
sejarah adalah salah satu bagian filsafat yang berusaha memberikan jawaban terhadap
pertanyaan mengenai makna suatu proses peristiwa sejarah. Manusia berbeda, tidak puas
dengan pengetahuan sejarah, dicarinya makna yang menguasai kejadian-kejadian sejarah.
Mencari hubungan fakta-fakta hingga asal dan tujuannya. Kekuatan apakah yang
menggerakkan sejarah ke arah tujuannya? Bagaimana berakhirnya suatu proses sejarah?
Dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa filsafat sejarah adalah upaya
pengkajian dan penelaahan peristiwa-peristiwa sejarah dengan mempertimbangkan
kebenaran dan kepalsuannya. Filsafat sejarah berarti bagaimana melihat suatu peristiwa
sejarah dalam pandangan filosofis. Dengan pandangan tersebut mensyaratkan akan
adanya sikap kritis dalam menilai kebenaran suatu peristiwa sejarah yang mengakibatkan
adanya masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dalam penelitian sejarah dilakukan riset-riset yang berupaya untuk mempelajari,
memahami, dan menafsirkan peristiwa masa lalu dengan tujuan agar mencapai wawasan
atau kesimpulan mengenai peristiwa tentang orang atau kejadian di masa lampau
tersebut.4
Penelitian sejarah dilakukan untuk menguji kebenaran mengenai kejadian tertentu di
masa lampau. Hal ini sejalan dengan filsafat sejarah yang berusaha mengkaji secara kritis
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Secara umum, metode penelitian sejarah dilakukan dengan tujuan menambah
wawasan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Harapannya agar manusia dapat
belajar dari kegagalan maupun kesuksesan di masa lalu, membuat prediksi masa sekarang
dan masa yang akan datang, serta menguji hipotesis tentang hubungan sosial dan tren
masa lampau dan saat ini. 5
Filsafat sejarah sebagai sebuah kajian ilmu yang mandiri, juga memiliki ruang
lingkup sendiri, yang jelas berbeda dengan sejarah maupun filsafat. Dalam filsafat sejarah
4
Yusuf Abdhul, “Penelitian Sejarah: Metode, Tahapan, dan Contoh”
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-sejarah/ (diakses pada 12 Februari 2022,
pukul 11.28 WITA).
5
Fitri Dewanty, “Sejarah Kelas 10: Historiografi dan Metode Penelitian Sejarah”
https://pahamify.com/blog/sejarah-kelas-10-metode-penelitian-sejarah/ (diakses pada 12
Februari 2022, pukul 15.15 WITA).
4
memiliki suatu tema yang mengandung dua segi yang berbeda dari kajian tentang sejarah.
Pertama, berkenaan dengan kajian metodologi penelitian ilmu ini dari tujuan filosofis.
Dalam segi ini terkandung pengujian yang kritis atas metode sejarawan. Pengujian yang
kritis ini termasuk dalam kegiatan analitis dari filsafat. Dengan mempelajari tabiat
pemikiran, hukum-hukum logika, keserasian dan hubungan-hubungan antara pikiran
manusia dengan kenyataan, tabiat, realitas, dan kelayakan metode yang dipergunakan
dalam mengantarkan pada pengetahuan yang benar. Kedua, filsafat sejarah berupaya
menemukan komposisi setiap ilmu pengetahuan dan pengalaman umum manusia.
Perhatian lebih diarahkan pada kesimpulan dan bukan pada penelitian tentang metode
atau sarana-sarana yang digunakan dalam metode. Sehingga dapat diketahui bahwa
filsafat sejarah membahas mengenai 2 ruang lingkup dalam memahami sejarah, yakni
filsafat sejarah kritis dan filsafat sejarah spekulatif.
Banyak manfaat dari mempelajari filsafat sejarah bagi sejarawan, diantaranya adalah
mempertajam kepekaan kritis seorang peneliti sejarah. Dengan mempelajari filsafat
sejarah, seorang peneliti lebih mampu mengadakan suatu penilaian pribadi mengenai
keadaan pengkajian sejarah pada suatu hal tertentu. Peneliti sejarah juga dapat
memetakan aliran-aliran yang dapat digunakan dalam menunjang penulisannya guna
meminimalisir subyektifitas yang selalu dianggap lumrah dalam sejarah.
Tujuan filsafat sejarah adalah untuk menemukan dasar-dasar nilai dalam peristiwa
sekaligus meneliti peluang kebenaran dan kesalahan dalam metodologi ilmu sejarah.
Beberapa tujuan filsafat sejarah lainnya, adalah:
1. Menyelidiki sebab-sebab terakhir peristiwa sejarah agar dapat diungkap hakikat
dan makna terdalamnya;
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan “kemanakah arah sejarah”, serta
menyelidiki semua sebab timbulnya perkembangan segala sesuatu;
3. Membentuk visi sejarah seseorang agar menjadi luas dan mendalam;
4. Membentuk pikiran sejarah seseorang agar menjadi analitis, kronologis, dan arif
bijaksana; dan
5. Membentuk dan menyusun isi, hakikat, dan makna sejarah, sehingga mampu
menyusun pandangan dunia untuk filsafat sejarah dunia atau pandangan nasional
untuk fiksafat sejarah nasional Indonesia (Tamburaka, 1999: 142-143)6
6
Arditya Prayogi, Op.Cit, hlm 5.
5
B. Pengaruh Filsafat Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah
Dalam pembelajaran di sekolah, sejarah merupakan salah satu pelajaran strategis dan
penting untuk membentuk karakter atau pribadi peserta didik yang cinta tanah air atau
berjiwa patriotisme. Salah satu peran pembelajaran sejarah adalah berupaya untuk
mencari makna dari sebuah peristiwa sejarah yang dikaitkan dengan nilai-nilai
kehidupan.
Kegiatan penelitian dan pembelajaran sejarah adalah media terjadinya pertemuan
antara fakta yang sudah terjadi dengan manusia atau para sejarawan sekarang. Carr
(1982:30) menegaskan bahwa sejarah merupakan proses interaksi yang terus menerus
antara sejarawan dan fakta-faktanya, sebuah dialog tanpa henti antara masa sekarang
dengan masa lampau. 7
Pembelajaran sejarah berupaya menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta
peranan masyarakat pada masa lampau yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta
didik. Dalam hal ini, pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan peserta didik
akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan
untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami,
dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini dan masa depan di tengah-tengah
perubahan dunia (Depdiknas, 2003:6).
Pengembangan pembelajaran sejarah di sekolah bertujuan agar peserta didik
memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah. Melalui hal itu
pengajaran sejarah mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara
kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk
memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta
keragaman sosial budaya dalam rangka menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dunia.
Dalam hal ini, filsafat sejarah yang merupakan bagian dari elemen dasar untuk
membangun kesadaran dunia sejarah yang memiliki posisi penting dalam pembelajaran
sejarah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa filsafat sejarah berupaya untuk
7
Sardiman AM, “Reformulasi Pembelajaran Sejarah: Sebuah Tantangan”, Vol 12, No.
2, (Maret 2017), hlm 13.
6
mengkaji makna-makna peristiwa yang terjadi di masa lampau dengan
mempertimbangkan kebenaran dan kesalahannya. Dengan adanya kajian filsafat sejarah
ini dapat memperkaya wawasan peserta didik dalam memahami peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lalu. Filsafat sejarah sendiri dapat menjadi pendukung
pembelajaran karena kajiannya yang bersifat kritis dalam menilai sebuah kebenaran
peristiwa sejarah.
Sesuai dengan ruang lingkup filsafat sejarah, ada dua kajian yang dibahas dalam
memahami sejarah. Pertama, kajian kritis terhadap metode yang digunakan oleh para
sejarawan dalam melukiskan masa lampau biasanya disebut filsafat sejarah kritis.
Kedua, filsafat sejarah spekulatif mengacu pada penggambaran sejarah manusia secara
menyeluruh yang mencakup masa lampau, masa kini, dan kemungkinan yang terjadi di
masa depan oleh para filsuf filsafat sejarah.
Berpikir sejarah dalam proses pembelajaran sejarah sangat penting bagi kalangan
pengajar bahwa peserta didik tidak hanya dibekali dengan metode sejarah, tetapi juga
cara berpikir sejarah. Dengan adanya kajian dari filsafat sejarah tersebut diharapkan
pembelajaran sejarah dapat meraih tujuannya dalam menanamkan semangat cinta tanah
air, mengetahui proses terbentuknya negara Indonesia, meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan bagi peserta didik, dan mengetahui proses peradaban manusia Indonesia
khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya dari masa dulu hingga sekarang.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdhul, Yusuf. (Tanpa tahun). Penelitian Sejarah: Metode, Tahapan, dan Contoh.
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-sejarah/. Diakses pada 12 Februari
2022, pukul 11.28 WITA.
AM, Sardiman. (2017). Reformulasi Pembelajaran Sejarah: Sebuah Tantangan. Vol. 12,
No. 2, hlm 12-20.
Anonim. (2021). Pengantar Filsafat Sejarah.
http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/pengantar-filsafat-sejarah/. Diakses 13
Februari 2022, pukul 08.12 WITA.
Munir, M. (2014). Filsafat Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prayogi, A. (2022). Ruang Lingkup Filsafat Sejarah dalam Kajian Sejarah. Sindang:
Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 4(1), hlm 1-10.
Setyawan, Doni. (2015). Pengertian Pembelajaran Sejarah Indonesia.
https://www.donisetyawan.com/pengertian-pembelajaran-sejarah-indonesia/.
Dikses 13 Februari 2022, pukul 07.38 WITA.
Thohir, A, Sahidin, A. (2019). Filsafat Sejarah: Profetik, Spekulatif, dan Kritis. Jakarta:
Kencana.
Zahro, M, dkk. (2017). The Implementation Of The Character Education In History
Teaching. Jurnal Historica, 1(1), hlm 1-11.
Zed, Mestika. (2018). Tentang Konsep Berpikir Sejarah. Lensa Budaya, 13(1), hlm
54-60.