Dosen Pengampu :
Oleh kelompok
Erti (21046109)
Anjeli(21046054)
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur sebagai penulis kami ucapkan kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia nya kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini
secara tepat waktu .Tentu tanpa pertolongannya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda kita yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
FILSAFAT SEJARAH dengan dosen pengampu Dr.Siti Fatimah,M.pd.,M.Hum
dan Haldi Patra,Spd.,M.Hum.Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh
dari kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.Untuk itu kami menharapkan kritik
dan saran yang dapat membangun dari pembaca.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
D. Manfaat .............................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................ 13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat sejarah naratif adalah suatu refleksi menuju kesadaran baru dalam
menhadapi perubahan intelektual modern yang dianggap telah hilang .Ide yang mendasari
bahwa manusia hidup di zaman paskah modern dan alam yang tidak pasti.segala bentuk teori
teori besar yang bersifat universal ,foundasionalisme yang merumuskan hukum hukum umum
yang berlaku untuk segala zaman dan kebudayaan ditolak dan diubah hal ini dapat
menhilangkan estetika,arsitektur,sastra,filsafat dan teori kritis dan ilmu sosial.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana latar pemikiran filsafat sejarahnya?
b. Bagaimana perkembangan new hisoricims?
c. Bagaimana pendekatan teoris terhadap sejarah?
d. Bagaimana satu masa lampau banyak sejarahnya?
C. Tujuan
a. Untuk mendeskripsikan latar pemikiran filsafat sejarahnya
b. Untuk mendeskripsikan perkembangan new hisoricims
c. Untuk mendeskripsikan tentang pendekatan teoris terhadap sejarah
d. Untuk mendeskripsikan bagaimana masa lampau banyak sejarahnya.
4
D. Manfaat
a. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai filsafat bara naratif
b. Sebagai bahan pembelajaran tambahan bagi pihak yang membutuhkan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan garis batas disiplin ilmu yang konvensional seperti yang dikenal selama ini. Khusus
dalam kajian sejarah, persoalan kuncinya sejak semula dan sebenarnya juga dalam
pengembangan yang lebih kemudian ialah adanya pertentangan dan/ atau ketegangan
pendekatan ilmiah yaitu pendekatan model positivisme versus pendekatan humanistik dalam
mempelajari “ilmu - ilmu manusia”.
B. New Hisoricims
Pada tahun 1980-an muncul pendekatan dalam mengkaji sastra, yaitu aliran New
Historicism. Istilah ini pertama kali muncul dalam jurnal Genre pada tahun 1982 dan
diperkenalkan oleh Stephen Greenblatt. Kajian ini memfokuskan perhatiannya pada
keterkaitan antara teks sastra dengan berbagai kekuatan sosial, ekonomi, politik yang
melingkupinya. Menurut aliran ini, baik sastra maupun nonsastra merupakan produk dari
zaman yang sama yang bertarung dengan berbagai kuasa dan ideologi sehingga New
Historicism menekankan pada keterkaitan antara teks sastra dan nonsastra (Susanto, 2012, p.
29).
7
sastra dalam kerangka teks nonsastra. New Hisoricism tidak menilai produk-produk,
melainkan untuk menunjukkan bagaimana berbagai ragam teks saling berkelindan dengan
persoalan-persoalan zamannya. Hal ini dikarenakan sastra dan sejarah adalah jejaring teks,
bukan pendulum. New Historicism bukan dipandang sebagai cerminan yang transparan dan
pasif sejarah, melainkan ikut membangun, mengartikulasikan dan memproduksi konvensi,
norma, dan nilai-nilai budaya melalui tindak verbal dan imajinatif kreatif. Secara spesifik
kajian New Historicism mencoba menafsir dan menelaah kembali konstruksi kekuasaan
berikut jejaring yang dibentuknya melalui pembacaan secara memadai atas teks sastra yang
ada. Oleh karena itu dalam konteks kajiannya, New Hisoricism sama halnya mencoba
membuka selubung praksis kekuasaan yang berjalan melalui teks sastra
8
Bahwa, masa silam, sama halnya dengan masa kini, adalah suatu yang nyata dan
„benar‟ adanya, cocok atau sejalan dengan kesimpulan berdasarkan temuan fak-fakta
dalam sumber.
Bahwa realitas masa silam adalah sui generis, partikular, unik dan tidak mungkin
digeneralisasikan.
Bahwa fakta-fakta, bagi pengikut rekosntruksionis mendahului interpretasi, biasanya
dengan menggunakan penjelasan naratif.
Bahwa dalam rekonstruksi sejarah harus ada pembatasan yang jelas antara fakta dan
nilai.
Bahwa ada perbedaan yang jelas antara subjek dan objek.
Bahwa gejala sejarah adalah unik dan partikular.
Bahwa wujud esensial dari kenyataan sejarah adalahh identik dengan kebenaran
sejarah dan demikian sejarah dan fiksi adalah dua hal yang berbeda.
2. Konstruksionis
9
Bahwa metode penalaran induktif model sejarah rekonstruksionisme, bagaimana pun,
tidak mungkin bekerja secara independen atau lepas dari metode penalaran deduktif
yang memerlukan hipotesis yang bersifat a priori.
Bahwa pengungkapan fakta-fakta mengenai peristiwa sejarah tidak mesti hanya
tertuju pada sejarah politik semata, atau sejarah orang-orang besar melainkan
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat seperti halnya dengan kehidupan
masa sekarang, bahkan dimungkinkan mempelajari sejarah alam, cuaca dan semua
bidang keilmuan.
Bahwa program metode sejarah yang klasik seperti dirumuskan Ranke dan Beuer
akhir abad ke-19 yang terbatas hanya pada penyelidikan arsip minus teori dan
metode-metode, sejarah struktural ingin lebih jauh dari itu.
Sejarawan seharusnya bukan hanya pekerja teknis sebagai tukang kumpu fakta-fakta
melainkan menjadi analis-analis masa lampau.
3. Dekonstruksionisme
10
sejarah dan sejarah adalah teks. Dengan pengertian ini dokonstuksionis berupauya merelokasi
sejarah sebagai bagian dari karya-karya sastra, sama halnya dengan memahami puisi, novel,
dan drama sebagai teks.Menurut pandangan ini, karya sejarah sama halnya dengan karya
sastra, berkaitan erat dengan institusi-institusi masyarakat dan peristiwa sejarah turut
mempengaruhi karya-karya mereka. Beberapa asumsi dasar mereka yaitu:
Deskripsi sejarawan tentang kenyataan eristiwa sejarah, seperti halnya dengan fiksi,
paling jauh hanya merupakan „representasi‟ dari kenyataan atau peristiwa-peristiwa
yan hanya ada dalam deskripsi.
Sejarah sebagai suatu bentuk sastra berkenaan dengan peristiwa unik dan kebetulan
serta sifat kausalitas yang sebenarnya dari sejarah tidak mungkin lagi diuji atau
dibuktikan melalui metode eksperimental.
Sejarawan cenderung menyamaratakan antara peristiwa sejarah dan interpretasi
mereka, sehingga sejarah yang ditulis oleh suatu generasi berikutnya.
Bukti-bukti yang digunakan sejarawan dan interpretasi sejarahnya dibatasi oleh runag
dan waktu tertentu.
Pengetahuan seseorang tentang dunia adalah suatu yang dikonstruksikan oleh
sejawaran atas dasar konsep-konseo dan menurut bahasa yang digunakannya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat sejarah naratif sebagai suatu upaya untuk mengajukan suatu bentuk
pengetahuan baru tentang sejarah dengan menghubungkan filsafat sejarah dan kritik sejarah
sastra ,juga meletakkan naratif sebagai komponen utama dalam wawancara tentang dunia
namun knsep naratif sejarah yang dipahami sejarawan selama ini sangat berbeda dengan
naratif sastra.
B. Saran
Dalam makalah ini dapat dilihat masih banyak kekurangn dalam pembahasan
materi,untuk itu penulis menyadari kekurangn tersebut yang disebabakan kurang nya
pengetahuan ,pengalaman serta sumber yang kami miliki.untuk itu kami mengharapkan akan
adanya masukan dan tambahan yang bersifat membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Fauzul. Dkk. 2021. Islamisasi Metode Penulisan Sejarah. Tasamuh: Jurnal Studi
Islam. Vol.13, No. 1, April 2021
Mestika, Zed. 2010. Pengantar Filsafat Sejarah. Padang: UNP Press Padang
Rafli, Zainal, dkk. 2021. Antara Fiksi dan Realita : Reprentasi Revolusi Nasional 1945 –
1949 Dalam Novel Indonesia. Yogyakarta : Gwancca
14