Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Sejarah
Dosen Pengampu : Putut Wisnu Kurniawan, M.Pd
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga makalah ini
dapat tersusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Sejarah khusus
nya kepada Bapak Putut Wisnu Kurniawan, S.Pd., M.Pd. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dalam memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
2.
1
3.
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat adalah induk ilmu pengetahuan, istilah filsafat telah dikenal manusia
sejak 2.000 tahun yang lalu, pada masa Yunani kuno, di Miletos, Asia kecil,
tempat perantauan orang Yunani, sejarah awal filsafat ditandai dengan munculnya
para tokoh-tokoh pemikir besar pada zaman itu, seperti Thales, Anaximandros,
dan Anaximenes, Thales adalah orang yang pertama mempersoalkan subtansi
terdalam terhadap segala sesuatu, yang melahirkan pengertian-pengertian
kebenaran yang hakiki.
2
Oleh karena itu, untuk dapat menangkap pelajaran atau pesan-pesan sejarah di
dalamnya memerlukan kemampuan pesan-pesan yang tersirat sebagai ibarat atau
ibroh di dalamnya.
Menurut Muthahhari, ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga
disiplin kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu;
Pertama, sejarah tradisional, sejarah tradisional adalah pengetahuan tentang
kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan kemanusiaan di masa
lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini.
Contoh : biografi-biografi, catatan catatan tentang peperangan dan penaklukan
dan semua babad semacamnya.
Kedua, sejarah ilmiah, yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak
menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melalui pendekatan dan
analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau. Sejarawan dalam analisis ini
berusaha untukmengunggkapkan sifat sejati peristiwa peristiwa sejarah tersebut
serta hubungan sebab-akibatnya, dan akhirnya dapat menemukan hokum hokum
yang bersifat umum dan berlaku pada semua peristiwa yang serupa.
Ketiga, filsafat sejarah, yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap
yang membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-
hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, filsafat
sejarah adalah ilmu tentang proses menjadinya (becoming) masyarakat, bukan
hanya tentang mewujudkan (being) masyarakat saja.
3
2.3 Pengertian Filsafat Sejarah Menurut Para Ahli
4
6. R.G. Collingwood
Didalam bukunya yaitu The Idea of History (1956) bahwa pengertian dari
filsafat sejarah ialah “The philosophy of history means the philosophical study of
that phenomenon which we call historical knowledge or thought.
Analisis mengenai pengertian Filsafat Sejarah Di atas telah disampaikan berbagai
pengertian filsafat sejarah dari para ahli, maka menurut analisis kami adalah
sebagai berikut:
Filsafat sejarah merupakan ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas
sebab dan alasan segala peristiwa sejarah. Filsafat sejarah menggali lebih dalam
atas peristiwa atau kejadian yang telah terjadi, sehingga dapat diketahui makna
yang tekandung dalam peristiwa tersebut. Filsafat sejarah mencari penjelasan serta
berusaha masuk ke dalam pikiran dan cita-cita manusia dan memberikan
keterangan tentang bagaimana munculnya suatu negara, bagaimana proses
perkembangan kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaannya dan
akhirnya mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh negara-negara atas
pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin-pemimpin terkenal sebagai subjek
pembuat sejarah pada zamannya.
Selain itu dengan filsafat sejarah dapat diketahui apa penyebab peristiwa
terdahulu terjadi, dimana peristiwa tersebut terjadi, dan siapa yang ada didalam
peristiwa tersebut serta yang lebih mendalam lagi. Sehingga kita dapat mengerti
maknanya dan dapat mengamalkan hal-hal baik yang terdapat pada peristiwa
sejarah tersebut.
Filsafat sejarah menguraikan secara mendetail mengenai peristiwa yang telah
terjadi dari berbagai aspek. Filsafat sejarah mempelajari suatu kejadian lampau
yang menyangkut beberapa aspek tersebut, dengan begitu dalam penerapannya
sangat rinci dan mendetail. Sebagai manusia selalu ingin memiliki pengetahuan
yang luas, kemudian mereka berusaha mencari fakta-fakta tentang suatu peristiwa
guna menambah pengetahuan yang mereka miliki serta dapat menjadikan teladan
yang baik.
5
Filsafat sejarah memberikan penjelasan yang sangat mendalam mengenai
berbagai hal dalam peristiwa sejarah. Sehingga kita dapat mengetahui hal atau
makna terbesar yang terkandung di balik peristiwa sejarah tersebut. Selain itu
dapat menjelaskan seberapa pentingkan bagi kehidupan kita mempelajari
peristiwa sejarah tersebut. Dalam filsafat sejarah juga mengupas seberapa besar
perjuangan para pahlawan atau tokoh-tokoh yang berperan peristiwa sejarah untuk
memperjuangkan negara atau peristiwa lainnya. Maka dengan itu kita dapat
mengetahui makna yang terbesar dalam suatu peristiwa sejarah.
Spengler Toynbee mengemukakan sejarah sebagai perkembangan yang
sesuai dengan putaran-putaran perubahan yang tetap dan selalu kembali,
sementara sejarawan lain mengatakan sejarah sebagai suatu keseluruhan laporan
mengenai masa lalu manusia yang memperlihatkan bahwa masa lalu tersebut
membentuk diri sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu yang sah secara universal.
Keingintahuan seseorang mengenai suatu kebenaran menimbulkan adanya
gagasan. Ketika gagasan diolah untuk menjelajah pemahaman yang lebih luas
tetapi mendasar maka akan menghasilkan suatu ilmu yang disebut dengan filsafat.
6
Filsafat sejarah sebagai salah satu cabang filsafat mengandung 2 aspek kajian
ruang lingkup yaitu :
1. Pertama; filsafat sejarah berusaha untuk mengetahui dengan pasti faktor-
faktor apa yang menyebabkan sebuah peristiwa serta menguasai semua
kejadian peristiwa jalannya sejarah. Usaha ini telah di kembangkan dan
berlangsung sejak beberapa abad yang lampau.
7
1) Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian
atau pembentukan pengetahuan, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum.
2) Objek Formal
Objek Formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah
objek materialnya. Objek formal adalah hakikat ilmu pengetahuan artinya
filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu
pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara
memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem
inilah yang di bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan
yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Objek formal
merupakan sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu di
sorot.
Contoh : Objek Materialnya adalah manusia, dan manusia ini di tinjau dari
sudut pandangan yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang
mempelajari manusia di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi dan lain
sebagainya.
8
Perbedaan Objek Material dan Objek Formal
Objek material filsafat merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan
penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di
pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik
hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak. Sedangkan objek formal filsafat
ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh
hakikat sesuatu baik yang nyata maupun yang abstrak.
9
C. Tujuan Filsafat Sejarah
Menurut penulis, filsafat sejarah bertujuan sebagai berikut:
• Untuk menyelidiki sebab-sebab terakhir peristiwa sejarah agar dapat
diungkapkan hakikat dan makna yang terdalam tentang peristiwa sejara.
• Memberikan jawaban atas pertanyaan “kemanakah arah sejarah” serta
menyelidiki semua sebab timbulnya perkembangan segala sesuatu yang
ada.
• Melalui studi mendalam tentang filsafat sejarah, dapat membentuk
seseorang memiliki vision atau wawasan dan pandangan yang luas.
• Studi filsafat sejarah dapat menjadikan seseorang berfikir analitis-
kronologis serta arif-bijaksana atau wisdom.
• Filsafat sejarah bertujuan membentuk dan menyusun isi, hakikat serta
memberi makna daripada sejarah menyusun suatu pandangan dunia untuk
filsafat sejarah serta pandangan berwawasan nasional untuk Filsafat
Sejarah Nasional Indonesia.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya manusia adalah makhluk berfikir, dan berpengetahuan, dengan
pikiranya manusia mendapatkan ilmu, dan dengan kehendaknya manusia
memperoleh pengetahuan. Berfikir merupakan cara manusia mendapatkan ilmu
dan pengetahuan. Filsafat adalah hasil dari berfikir. Namun tidak semua berfikir
bisa disebut filsafat. Karena filsafat adalah berfikir dengan mengunakan nalar.
Untuk mengkaji ilmu diperlukan filsafat ilmu. Dengan demikian menurut analisis
kami adalah sebagai berikut:
Filsafat sejarah merupakan ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas
sebab dan alasan segala peristiwa sejarah. Filsafat sejarah menggali lebih dalam
atas peristiwa atau kejadian yang telah terjadi, sehingga dapat diketahui makna
yang tekandung dalam peristiwa tersebut. Filsafat sejarah mencari penjelasan serta
berusaha masuk ke dalam pikiran dan cita-cita manusia dan memberikan
keterangan tentang bagaimana munculnya suatu negara, bagaimana proses
perkembangan kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaannya dan
akhirnya mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh negara-negara atas
pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin-pemimpin terkenal sebagai subjek
pembuat sejarah pada zamannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad fuad Al-Ahwani, filsafat islam, [Jakarta: Pustaka Firdaus, juni 2004], hlm.
19.
Cet. I; Yogyakarta: Jala Sutra Anggota IKAPI, 2000.
E. Tamburaka, Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah
Filsafat dan Iptek. Cet I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999.
G.W.F. Hegel, Filsafat Sejarah, terj. Cuk Ananta Wijaya [Yogyakarta: Pustaka
G.W.F. Hegel, Nalar dalam Sejarah, terjemahan dari: Reason in History,
diterjemahkan oleh: Salahuddien Gz. [Jakarta: Mizan Publika, Maret 2005]
Kuntowijoyo, pengantar ilmu sejarah, [yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya,
Oktober 1995], cetakan pertama, hlm. 1
Pelajar, 2001]Suryanegara, Ahmad Mansur. Menemukan Sejarah. Cet II;
Bandung: Mizan, 1995.
Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Filsafat.Yogyakarta:Kanisius.
Riantini, Ida. Diktat Pengantar Ilmu Sejarah, Lubuklinggau : 2005.
Salam, Burhanuddin.1993. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Surajiyo.2007.Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Takwin, Bagus. Filsafat Timur Sebuah Pengantar ke Pemikiran-Pemikiran Timur.
http://man-sejarah.blogspot.com/2012/05/objek-material-dan-formal-filsafat-
ilmu.html
12