Anda di halaman 1dari 18

Pengertian, Tujuan Dan Ruang Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik

Pembelajaran SKI

Disusun Oleh Memenehui Tugas Individu


Mata Kuliah pembelajaran SKI Semester VI

Dosen Pengampuh
Assyari, M.Pd.I
NIND :

Disusun Oleh:
Ahmad safrizan
20.11.34.0101.0357
Choirunnisa
20.11.34.0101.0360

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH ( STAIM )
TAHUN AKADEMIK 2022\2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah Yang berjudul “Pengertian, Tujuan Dan
Ruang Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”.
Makalah tentang model periwayatan hadist disusun guna memenuhi
tugas Bapak Assyari, M.Pd pada Mata kuliah pembelajaran SKI di Sekolah Tinggi
Agama Islam Mempawah. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “Pengertian, Tujuan Dan Ruang
Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bpk
Assyari, M.Pd yang telah memberikan tugas makalah ini. Sehingga dari tugas
inilah kita dapat memahami, mempelajari tentang “Pengertian, Tujuan Dan Ruang
Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Mempawah 07 maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian sejarah ................................................................................3
B. Tujuan dan ruang lingkup ....................................................................13
C. Prinsip dan karakteristik pembelajaran ski ..........................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................14


A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia hidup di dunia ini tidak
ada yang terlepas dari sejarah, baik itu sejarah tentang sesuatu hal positif, maupun
hal yang negatif.Tetapi semua yang telah terlewatkan itu termasuk sejarah.
Terutama pada mata kuliah sejarah pendidikan islam ini.banyak hal yang akan
dibahas mengenai sejarah tentang pendidikan islam itu sendiri, akan Tetapi
alangkah baiknya sebelum kita melangkah lebih jauh kita terlebih dahulu
membahas inti inti penjelasan yang terdapat didalam sejarah perkembangan
islam. pola pikir yang akan diajarkan dan kita juga didalam mempelajari sejarah
pendidikan islam nantinya dapat mengambil intisari atau pelajaran yang bisa kita
petik dari sejarah tersebut untuk dijadikan pelajaran dikehidupan kita dimasa yang
akan datang agar kita bisa menjadi yang lebih baik lagi dari hari hari sebelumnya.
Maka dari itu kami mengambil judul tentang pengertian, tujuan, dan ruang
lingkup SPI. Dan tak lupa didalam kita mempelajari ilmu Allah, kita diberi
kebebasan untuk berpikir dan berangan angan karna itu memang fitrah dari allah
yang diberikan kepada manusia akan tetapi harus selalu memperhatikan rambu
rambu allah agar kita selalu berada dijalanya.
Semoga makalah kami bermanfaat untuk kami sendiri pihak penulis dan
orang orang disekitar kami. Kami sendiri yang masih proses tahap belajar. oleh
karena itu makalah kami ini merupakan tugas dari dosen kami yang mengampu
mata kuliah sejarah pendidikan islam yang semoga saja kami mencapai
kesuksesan dan kebaikan baik didunia dan diakhirat. Amin

B. Rumusan Masalah
1. ApaPengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Apa Tujuan Sejarah Pendidikan Islam?
3. ApaSaja Ruang Lingkup Pembahasan Sejarah Pendidikan Islam?

1
2

C. Tujuan Pembuatan Makalah

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Dari Sejarah Pendidikan Islam

2. Untuk Mengetahui Tujuan Sejarah Pendidikan Islam

3. Agar Dapat Mengetahui Apa Saja Ruang Lingkup Pembahasan Dari Sejarah
Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Sejarah pendidikan islam, terdiri dari tiga kata, yaitu “sejarah”, ”
pendidikan”, dan “islam”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonedia, W.J.S
Poerwadarminta mengemukakan, bahwa sejarah mengandung tiga pengertian,
yaitu (1) kesusastraan lama: silsilah, asal usul; (2) kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Adapun pengertian sejarah
menurut para ahli sejarah: (1) sejumlah perubahan, kejadian dan peristiwa
dalam kenyaraan sekitar kita, (2) cerita tentang perubahab, kejadian dan
peristiwa yang merupakan realitas kehidupan, (3) ilmu yang bertugas
menyelidiki perubahan, kejadian dan peritiwa yang merupakan realitas
tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, ilmu sejarah dapat diartikan
sebagai upaya merekontruksi peristiwa atau kejadian masa lalu dengan
menggunakan berbagai sumber, berupa data dan fakta yang dapat dipercaya
dan disusun secara sistematis dengan menggunakan metode dan pendekatan
tertentu. Misalnya sejarah perang diponegoro, maka didalmanya terdapat data
dan fakta yang berhubungan dengan objek kejadian perangnya itu sendiri,
waktu terjadinya perang, tempat terjadinya perang, para pelaku yang terlibat
dalam perang, tujuan perang, dan latar belakang terjadinya perang.
Kata sejarah berasal dari kata dalam bahasa arab syajarah, yang berarti
pohon. Syajarah an-Nasab berarti pohon silsilah. Kata ini memberikan
gambaran peradaban manusia dengan pohon, yang tumbuh berasal dari biji
kecil dan berkembang menjadi pohon yang rindang dan berkesinambungan.1
Kata syajarah tampaknya sulit untuk digunakan sebagai penisbatan
makna sejarah. Kata dalam bahasa arab yang sering digunakan untuk makna
sejarah adalah tarikh, qishah, hikayah, dan riwayah. Kata tarikh adalah bentuk
mufrad dari jama’ tawarikh. Kata tarikh berasal dari kata kerja ‘arrakha-
yu’arrikhu, kataba tarikhan, berarti menulis, mencatat sejarah. Kata qishah

3
4

adalah bentuk mufrod dari lafadz qashash berarti cerita. Hikayat berarti juga
cerita/ceritera atau juga dalam bahasa Indonesia disebut hikayat. Adapun
riwayah berasal dari kata rawa-yarwi berarti meriwayatkan atau
menceritakan, menyampaikan.
Sejarawan Indonesia, seperti Sartono Kartodirdjo dalam bukunya
Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, membagi pengertian
sejarah pada pengertian subjektif dan objektif.
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, yakni bangunan
yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita itu
merupakan suatu kesatuan yang mencakup fakta-fakta yang dirangkai untuk
menggambarkan gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Disebut
subjektif tidak lain karena sejarah memuat unsur-unsur dari isi subjek
(pengarang, penulis). Karena pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah
hasil penggambaran dari pengarang sehingga memuat sifat-sifatnya, gaya
bahasanya, struktur pemikirannya, pandangannya dan lain-lain.
Sejarah dalam arti objektif adalah kejadian atau peristiwa itu sendiri,
yakni proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian tersebut sekali terjadi dan
tidak dapat diulang lagi.2
Sejarah menurut pandangan seorang sarjana Muslim Muhammad bin
Ibrahim al-Iji adalah suatu ilmu mengenai alam yang diciptakan oleh Allah
SWT yang mengandung ruang lingkup masa dan peristiwa yang menjadi
objeknya ialah makhluk itu sendiri terutama manusia dan kesan daripada
aktivitas-aktivitas manusia tersebut melahirkan maklumat dan peristiwa.
Tujuannya untuk mengkaji kedudukan individu-individu yang terkenal di
dunia ini. Faedahnya yang paling utama ialah untuk mengakui hasil
penciptaan Allah SWT dengan kewujudan alam ini. Sedangkan sejarah
menurut pandangan sarjana Barat A. Marwick membagi pengertian sejarah
menjadi tiga. Pertama, sejarah merupakan keseluruhan masa lalu seperti
sebenarnya berlaku. Kedua, sejarah merupakan usaha manusia mengurai dan

2
5

mentafsir masa lalu, dan ketiga, sebagai kajian yang sistematik terhadap masa
lalu untuk suatu disiplin ilmu.3
Simpulan dari beberapa uraian di atas adalah bahwa sejarah merujuk
kepada setidak-setidaknya dua konsep yang berbeda, yaitu: pertama,sejarah
yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau dan keseluruhan
pengalaman manusia. Konsep ini memberikan pemahaman akan arti objektif
tentang masa lampau. Maka harus dipahami sebagai aktualitas atau sebagai
peristiwa itu sendiri. Kedua,sejarah sebagai suatu cara yang dengan fakta-
fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan analisis. Konsep ini
menunjukkan pengertian sejarah yang subjektif, sebab peristiwa masa lampau
telah menjadi kisah.

B. Tujuan dan ruang lingkup

Melalui analisisnya, para ahli mengemukakan tujuan mempelajari

ilmu sejarah pendidikan islam ini sebagai berikut. Pertama, tokoh pendidikan

islam dari Sumatera Barat, Mahmud Yunus berpendapat sebagai berikut:

Sesungguhnya mempelajari sejarah pendidikan islam amat penting sekali,

terutama bagi pelajar-pelajar agama dan pemimpin islam. Dengan mempelajari

sejarah pendidikan islam itu dapatlah kita ketahui sebab kemajuan islam, cara

didikan dan ajarannya, dan sebab kemunduran islam karena salah cara didikan

dan ajarannya. Dengan mengetahui sejarah pendidikan islam dapatlah kita

ketahui sebab terang benderangnya didikan dan ajaran islam dan sebab gelap

gulitanya.

Kedua, tim penulis buku Sejarah Pendidikan Islam Departemen

Agama Republik Indonesia, berpendapat sebagai berikut: Yang bersifat

akademis, kegunaan sejarah pendidikan islam selain memberikan

perbendaharaan perkembangan ilmu pengetahuan, juga untuk menumbuhkan

3
6

perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan islam terhadap

segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi.

Ketiga, dalam silabus Fakultas Tarbiyah pada umumnya terdapat

mata kuliah sejarah pendidikan islam. Kegunaan studi sejarah pendidikan islam

ini diharapkan dapat:


1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam sejak zaman lahirnya samapi sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan
problematika pendidikan islam pada masa kini.
3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan dan pembaruan system
pendidikan islam.

Keempat, pendapat yang mengatakan bahwa sejarah

pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan

dan pengembangan pendidikan islam.

Kelima, Harun Asrohah dalam bukunya Sejarah Pendidikan

Islam, berpendapat sebagai berikut: Dari mengkaji sejarah kita bias

memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman

Rasulullah sampai sekarang, mulai pertumbuhan, perkembangan,

kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali dari pendidikan islam.

Dari sejarah dapat diketahui bagaimana terjadi dalam penyelenggaraan

pendidikan islam dengan segala ide, konsep, institusi, system, dan

iperasionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu.

Ruang lingkup pembahasan sejarah pendidikan islam meliputi

pengertian tjuan metode pendekatan dan ruang lingkup sejarah pendidikan

islam, situasi pendidikan pada zaman pra islam, zaman Rasulullah di

Mekkah dan di Madinah, zaman Khulafaur Rasyidin, zaman Bani


7

Umayah, zaman Bani Abbasiyah, zaman Khalifah islan di Spanyol, zaman

kekhalifahan Fathimiyah, zaman Turki Usmani, dinasti Moghul, dinasti

Syafawi, zaman kerajaan islam di Indonesia, zaman penjajahan Belanda,

zaman penjajahan Jepang, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru, dan

zaman Era Reformasi.

C. Prinsip dan karakteristik pembelajaran SKI

Dalam setiap bidang studi terdapat beberapa prinsip yang

mesti diperhatikan dan diterapkan oleh setiap guru guna mengefektifkan

proses pembelajaran di ruang kelas. Salah satu bidang studi yang di

dalamnya terdapat prinsip-prinsip tersebut yakni Sejarah Kebudayaan

Islam. Muhaimin dan kawan-kawan dalam bukunya Paradigma Pendidikan

Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

menjelaskan bahwa prinsip-prinsip pembelajaran yang di maksud antara

lain sebagai berikut:

1. Prinsip kesiapan (readliness)

Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai subjek yang

melakukan kegiatan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi fisik-psikis

(jasmani-mental) individu yang memungkinkan subjek dapat melakukan

kegiatan belajar.

2. Prinsip motivasi (motivation)

Motivasi dapat diartikan sebagai “tenaga pendorong atau penarik yang

menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu”. Berdasarkan

sumbernya, motivasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: motivasi

intrinsik (motivasi yang datang dari dalam diri siswa), dan motivasi ekstrinsik

(motivasi yang datang dari lingkungan di luar diri siswa).

3. Prinsip perhatian
8

Perhatian merupakan strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan,

antara lain:

a. Berorientasi kepada suatu masalah.

b. Meninjau sepintas isi masalah.

c. Memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan, dan

d. Mengabaikan stimuli yang tidak relevan.

4. Prinsip persepsi

Persepsi merupakan “suatu proses bersifat kompleks yang menyebabkan

orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari

lingkungannya”. Persepsi umumnya bersifat relatif, selektif dan teratur. Oleh

karena itu, sejak dini kepada siswa perlu ditanamkan rasa memiliki persepsi

yang baik dan akurat mengenai apa yang akan dipelajari.

5. Prinsip retensi

Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah

seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari

dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat

diingat kembali jika diperlukan. Umumnya, dalam belajar terdapat tiga faktor

yang dapat mempengaruhi retensi. Ketiga faktor tersebut yakni:

a. Apa yang dipelajari pada permulaan (original learning).

b. Belajar melebihi penguasaan (over learning), dan

c. Pengulangan dengan interval waktu (spaced review).

6. Prinsip transfer

Transfer yaitu suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat

mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Transfer belajar

dalam proses pembelajaran khususnya Sejarah Kebudayaan Islam sendiri

merupakan aplikasi atau pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,


9

sikap atau respons-respons lain dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain.

Umumnya, bentuk transfer dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

a. Transfer positif. Terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu

atau mempermudah pembentukkan unjuk kerja siswa dalam tugas-tugas

selanjutnya.

b. Transfer negatif. Terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya

menghambat atau mempersulit unjuk kerja dalam tugas-tugas baru.

c. Transfer nol. Terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya tidak

mempengaruhi unjuk kerja dalam tugas-tugas barunya.

Selain Muhaimin dan kawan-kawan, Fadilah Suralaga dan kawan

kawan dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan dalam

Perspektif Islam juga menjabarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

terdiri atas:

1. Prinsip motivasi (motivation)

Motivasi merupakan sebuah prinsip penting dari beberapa prinsip

pembelajaran. Hakikatnya, dalam proses pembelajaran di sekolah motivasi

mempunyai peran yang begitu dominan dalam membangkitkan semangat

individu guna mencari problem solving. Selain itu, motivasi jugalah yang

mampu membantu merealisasikan tujuan yang akan diraih serta

mempercepat daya tangkap pengetahuan yang dipelajari. Dengan

pertimbangan inilah Fadilah Suralaga dan kawan-kawan menempatkan

motivasi sebagai prinsip utama dalam proses pembelajaran.

2. Prinsip penghargaan (reward)

Sama halnya dengan motivasi, penghargaan (reward) juga mempunyai

posisi penting untuk mensupport individu melakukan respons yang positif

dalam pembelajaran. Penghargaan (reward) yang diberikan tidak selalu


10

berupa materi, namun bisa juga bersifat abstrak. Misalnya, penghargaan bisa

diberikan dalam bentuk pujian, apresiasi maupun motivasi. Pujian seorang

guru kepada muridnya dapat menyebabkan murid tersebut semangat untuk

belajar. Dengan kata lain, penghargaan sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran untuk memunculkan respons positif yang mampu memberikan

semnagat belajar.

3. Prinsip partisipasi aktif (activeparticipation)

Partisipasi adalah “proses keterlibatan mental dan emosi seorang

individu kepada pencapaian suatu tujuan dan individu tersebut ikut

bertanggung jawab di dalamnya”. Belajar akan lebih baik dan lebih cepat

bila ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Partisipasi

siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran

yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan

pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin.

Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan siswa yang

belajar. Setiap siswa pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya

adalah kadar atau bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan

itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru

dalam mengajar agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

4. Prinsip konsentrasi (concentration)

Konsentrasi ialah suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek

tertentu. Konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Individu tidak akan mampu mempelajari sesuatu kalau dia

tidak berkonsentrasi untuk mendapatkannya. Bila demikian, konsentrasi

menjadi syarat mutlak dalam proses pembelajaran. Membangkitkan

konsentrasi siswa bisa melalui berbagai cara, diantaranya dengan


11

menggunakan perumpamaan fakta yang mengandung makna, mengajukan

pertanyaan, melakukan diskusi maupun dialog, menggunakan berbagai

media pembelajaran, seperti peta, sketsa, audio visual dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas tentang prinsip-prinsip pembelajaran

dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses mengajar maupun

pembelajaran merupakan suatu pekerjaan yang rumit dan kompleks.

Dalam proses tersebut terdapat hal-hal yang sudah semestinya

diperhatikan baik itu oleh guru maupun siswa. Hal-hal inilah yang disebut

oleh para ahli pendidikan sebagai prinsip. Prinsip-prinsip tersebut

diantaranya kesiapan, motivasi, perhatian, persepsi, retensi dan transfer.

Ada pula yang mengemukakan bila prinsip pembelajaran itu diantaranya

motivasi, penghargaan, partisipasi aktif dan konsentrasi. Bagaimana pun

pengklasifikasian prinsip pembelajaran oleh para ahli pendidikan tersebut,

yang jelas prinsip-prinsip ini memiliki perannya masing-masing dalam

menumbuh kembangkan keefektifan proses pembelajaran di sekolah.

Karakteristik sejarah yang paling mendasar adalah:

1. Sifat Peristiwa, Sifat peristiwa sejarah menyangkut hakekat dan makna

peristiwa serta keunikan peristiwa.

a. Hakekat dan Makna Peristiwa

Peristiwa yang menjadi obyek kajian ilmu sejarah hanya peristiwa yang

menyangkut kehidupan manusia secara langsung, dan memiliki

signifikansi (arti atau makna penting) serta besar pengaruhnya terhadap

kehidupan manusia secara luas. Hal itu berarti, sejarah adalah ilmu

tentang manusia, tepatnya ilmu tentang pengalaman dan kiprah manusia

di masa lampau.

b. Keunikan Peristiwa
12

Selain hakekat dan makna peristiwa, studi sejarah juga ditujukan pada

keunian peristiwa. Keunikan itu mungkin menyangkut individu, institusi,

situasi bahkan mungkin juga ide. Keunikan unsur-unsur peristiwa itu

menjadi bahan pertanyaan, mengapa? (why). Oleh karena itu, keunikan

peristiwa merupakan salah satu alasan bagi pemilihan topik penelitian

sejarah.

2. Perspektif Waktu Penelitian dan penulisan sejarah mengacu pada periodisasi

(pembabakan waktu). Peristiwa yang dikaji harus jelas ruang-lingkup

temporalnya.

3. Sifat Fakta Penulisan sejarah harus berdasarkan fakta. Fakta sejarah adalah

hasil seleksi atas sifat fakta (kuat atau lemah).


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun pengertian sejarah menurut para ahli sejarah:
1. sejumlah perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyaraan sekitar
kita,
2. cerita tentang perubahab, kejadian dan peristiwa yang merupakan
realitas kehidupan,
3. ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan, kejadian dan peritiwa yang
merupakan realitas tersebut.
Sejarah menurut pandangan seorang sarjana Muslim Muhammad
bin Ibrahim al-Iji adalah suatu ilmu mengenai alam yang diciptakan oleh
Allah SWT yang mengandung ruang lingkup masa dan peristiwa yang
menjadi objeknya ialah makhluk itu sendiri terutama manusia dan kesan
daripada aktivitas-aktivitas manusia tersebut melahirkan maklumat dan
peristiwa.
Ruang lingkup pembahasan sejarah pendidikan islam meliputi
pengertian tjuan metode pendekatan dan ruang lingkup sejarah
pendidikan islam, situasi pendidikan pada zaman pra islam, zaman
Rasulullah di Mekkah dan di Madinah, zaman Khulafaur Rasyidin,
zaman Bani Umayah, zaman Bani Abbasiyah, zaman Khalifah islan di
Spanyol, zaman kekhalifahan Fathimiyah, zaman Turki Usmani, dinasti
Moghul, dinasti Syafawi, zaman kerajaan islam di Indonesia, zaman
penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, zaman Orde Lama,
zaman Orde Baru, dan zaman Era Reformasi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana ini saya susun semoga
dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Akhirnya saya merasa kerendahan hati sebagai manusia yang
mempunyai banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran
bahkan yang tidak membangun sekalipunkami tunggu demi kesempurnaan

13
14

makalah selanjutnya. Semoga niat baik kita diridloi oleh Allah SWT.
Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/prinsip-pembelajaran-sejarah-kebudayaan-
islam.oy86v0rq
https://id.scribd.com/document/519725847/PENGERTIAN-TUJUAN-DAN-
RUANG-LINGKUP-PEMBELAJARAN-SEJARAH-KEBUDAYAAN-
ISLAM-2
https://nelsaarlusi.wordpress.com/

15

Anda mungkin juga menyukai