Pembelajaran SKI
Dosen Pengampuh
Assyari, M.Pd.I
NIND :
Disusun Oleh:
Ahmad safrizan
20.11.34.0101.0357
Choirunnisa
20.11.34.0101.0360
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH ( STAIM )
TAHUN AKADEMIK 2022\2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah Yang berjudul “Pengertian, Tujuan Dan
Ruang Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”.
Makalah tentang model periwayatan hadist disusun guna memenuhi
tugas Bapak Assyari, M.Pd pada Mata kuliah pembelajaran SKI di Sekolah Tinggi
Agama Islam Mempawah. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “Pengertian, Tujuan Dan Ruang
Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bpk
Assyari, M.Pd yang telah memberikan tugas makalah ini. Sehingga dari tugas
inilah kita dapat memahami, mempelajari tentang “Pengertian, Tujuan Dan Ruang
Lingkup, Prinsip Dan Karakteristik Pembelajaran SKI”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian sejarah ................................................................................3
B. Tujuan dan ruang lingkup ....................................................................13
C. Prinsip dan karakteristik pembelajaran ski ..........................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. ApaPengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Apa Tujuan Sejarah Pendidikan Islam?
3. ApaSaja Ruang Lingkup Pembahasan Sejarah Pendidikan Islam?
1
2
3. Agar Dapat Mengetahui Apa Saja Ruang Lingkup Pembahasan Dari Sejarah
Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Sejarah pendidikan islam, terdiri dari tiga kata, yaitu “sejarah”, ”
pendidikan”, dan “islam”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonedia, W.J.S
Poerwadarminta mengemukakan, bahwa sejarah mengandung tiga pengertian,
yaitu (1) kesusastraan lama: silsilah, asal usul; (2) kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Adapun pengertian sejarah
menurut para ahli sejarah: (1) sejumlah perubahan, kejadian dan peristiwa
dalam kenyaraan sekitar kita, (2) cerita tentang perubahab, kejadian dan
peristiwa yang merupakan realitas kehidupan, (3) ilmu yang bertugas
menyelidiki perubahan, kejadian dan peritiwa yang merupakan realitas
tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, ilmu sejarah dapat diartikan
sebagai upaya merekontruksi peristiwa atau kejadian masa lalu dengan
menggunakan berbagai sumber, berupa data dan fakta yang dapat dipercaya
dan disusun secara sistematis dengan menggunakan metode dan pendekatan
tertentu. Misalnya sejarah perang diponegoro, maka didalmanya terdapat data
dan fakta yang berhubungan dengan objek kejadian perangnya itu sendiri,
waktu terjadinya perang, tempat terjadinya perang, para pelaku yang terlibat
dalam perang, tujuan perang, dan latar belakang terjadinya perang.
Kata sejarah berasal dari kata dalam bahasa arab syajarah, yang berarti
pohon. Syajarah an-Nasab berarti pohon silsilah. Kata ini memberikan
gambaran peradaban manusia dengan pohon, yang tumbuh berasal dari biji
kecil dan berkembang menjadi pohon yang rindang dan berkesinambungan.1
Kata syajarah tampaknya sulit untuk digunakan sebagai penisbatan
makna sejarah. Kata dalam bahasa arab yang sering digunakan untuk makna
sejarah adalah tarikh, qishah, hikayah, dan riwayah. Kata tarikh adalah bentuk
mufrad dari jama’ tawarikh. Kata tarikh berasal dari kata kerja ‘arrakha-
yu’arrikhu, kataba tarikhan, berarti menulis, mencatat sejarah. Kata qishah
3
4
adalah bentuk mufrod dari lafadz qashash berarti cerita. Hikayat berarti juga
cerita/ceritera atau juga dalam bahasa Indonesia disebut hikayat. Adapun
riwayah berasal dari kata rawa-yarwi berarti meriwayatkan atau
menceritakan, menyampaikan.
Sejarawan Indonesia, seperti Sartono Kartodirdjo dalam bukunya
Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, membagi pengertian
sejarah pada pengertian subjektif dan objektif.
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, yakni bangunan
yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita itu
merupakan suatu kesatuan yang mencakup fakta-fakta yang dirangkai untuk
menggambarkan gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Disebut
subjektif tidak lain karena sejarah memuat unsur-unsur dari isi subjek
(pengarang, penulis). Karena pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah
hasil penggambaran dari pengarang sehingga memuat sifat-sifatnya, gaya
bahasanya, struktur pemikirannya, pandangannya dan lain-lain.
Sejarah dalam arti objektif adalah kejadian atau peristiwa itu sendiri,
yakni proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian tersebut sekali terjadi dan
tidak dapat diulang lagi.2
Sejarah menurut pandangan seorang sarjana Muslim Muhammad bin
Ibrahim al-Iji adalah suatu ilmu mengenai alam yang diciptakan oleh Allah
SWT yang mengandung ruang lingkup masa dan peristiwa yang menjadi
objeknya ialah makhluk itu sendiri terutama manusia dan kesan daripada
aktivitas-aktivitas manusia tersebut melahirkan maklumat dan peristiwa.
Tujuannya untuk mengkaji kedudukan individu-individu yang terkenal di
dunia ini. Faedahnya yang paling utama ialah untuk mengakui hasil
penciptaan Allah SWT dengan kewujudan alam ini. Sedangkan sejarah
menurut pandangan sarjana Barat A. Marwick membagi pengertian sejarah
menjadi tiga. Pertama, sejarah merupakan keseluruhan masa lalu seperti
sebenarnya berlaku. Kedua, sejarah merupakan usaha manusia mengurai dan
2
5
mentafsir masa lalu, dan ketiga, sebagai kajian yang sistematik terhadap masa
lalu untuk suatu disiplin ilmu.3
Simpulan dari beberapa uraian di atas adalah bahwa sejarah merujuk
kepada setidak-setidaknya dua konsep yang berbeda, yaitu: pertama,sejarah
yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau dan keseluruhan
pengalaman manusia. Konsep ini memberikan pemahaman akan arti objektif
tentang masa lampau. Maka harus dipahami sebagai aktualitas atau sebagai
peristiwa itu sendiri. Kedua,sejarah sebagai suatu cara yang dengan fakta-
fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan analisis. Konsep ini
menunjukkan pengertian sejarah yang subjektif, sebab peristiwa masa lampau
telah menjadi kisah.
ilmu sejarah pendidikan islam ini sebagai berikut. Pertama, tokoh pendidikan
sejarah pendidikan islam itu dapatlah kita ketahui sebab kemajuan islam, cara
didikan dan ajarannya, dan sebab kemunduran islam karena salah cara didikan
ketahui sebab terang benderangnya didikan dan ajaran islam dan sebab gelap
gulitanya.
3
6
mata kuliah sejarah pendidikan islam. Kegunaan studi sejarah pendidikan islam
zaman penjajahan Jepang, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru, dan
Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai subjek yang
kegiatan belajar.
intrinsik (motivasi yang datang dari dalam diri siswa), dan motivasi ekstrinsik
3. Prinsip perhatian
8
antara lain:
4. Prinsip persepsi
karena itu, sejak dini kepada siswa perlu ditanamkan rasa memiliki persepsi
5. Prinsip retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat
diingat kembali jika diperlukan. Umumnya, dalam belajar terdapat tiga faktor
6. Prinsip transfer
Transfer yaitu suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat
sikap atau respons-respons lain dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain.
selanjutnya.
terdiri atas:
individu guna mencari problem solving. Selain itu, motivasi jugalah yang
berupa materi, namun bisa juga bersifat abstrak. Misalnya, penghargaan bisa
semnagat belajar.
bertanggung jawab di dalamnya”. Belajar akan lebih baik dan lebih cepat
bila ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Partisipasi
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan siswa yang
belajar. Setiap siswa pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya
adalah kadar atau bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan
itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru
diperhatikan baik itu oleh guru maupun siswa. Hal-hal inilah yang disebut
Peristiwa yang menjadi obyek kajian ilmu sejarah hanya peristiwa yang
kehidupan manusia secara luas. Hal itu berarti, sejarah adalah ilmu
di masa lampau.
b. Keunikan Peristiwa
12
Selain hakekat dan makna peristiwa, studi sejarah juga ditujukan pada
sejarah.
temporalnya.
3. Sifat Fakta Penulisan sejarah harus berdasarkan fakta. Fakta sejarah adalah
13
14
makalah selanjutnya. Semoga niat baik kita diridloi oleh Allah SWT.
Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/prinsip-pembelajaran-sejarah-kebudayaan-
islam.oy86v0rq
https://id.scribd.com/document/519725847/PENGERTIAN-TUJUAN-DAN-
RUANG-LINGKUP-PEMBELAJARAN-SEJARAH-KEBUDAYAAN-
ISLAM-2
https://nelsaarlusi.wordpress.com/
15