Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Peradaban Islam
Dosen pengampu :
H.A. Thoyyib Mas’udi, MA, MM
Disusun oleh :
M. FANANI AL KHOLIDI
KHOLIDI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Arti
dan identifikasi sejarah, konsepsi penelitian sejarah, objektivits dan
subjektivitas sejarah, konsepsi pembelajaran sejarah, desain mengajar sejarah,
sidnifikasi kajian dan pembelajaran sejarah ” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Dan kami juga berterima
kasih kepada Bapak H.A. Thoyyib Mas’udi, MA, MM selaku Dosen mata
kuliah Peradaban Islam di Institut Agama Islam Qomaruddin yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peradaban Islam. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
A. Arti dan identifikasi sejarah............................................................................... 5
B. Konsepsi penelitian sejarah................................................................................ 6
C. Objektivitas dan subjektivitas sejarah.............................................................. 7
D. Konsepsi pembelajaran sejarah ......................................................................... 8
E. Desain mengajar sejarah..................................................................................... 9
F. Sidnifikasi kajian dan pembelajaran sejarah .................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
bertujuan untuk mengetahui, memahami dan menambah ilmu tentang Sejarah peeradaban
islam.
BAB 2
PEMBAHASAN
perubahan, kejadian dan peristiwa yang merupakan realistis tersebut, (3). Ilmu yang
bertugas menyelidiki perubahan, kejadian dan peristiwa yang merupakan realistis tersebut.
Penelitian merupakan syarat mutlak yang diperlukan sebagai dasar perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam kontek ilmu sejarah penelitian dapat di definisikan sebagai aktivitas
untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisa dan menginterpretasi fakta-fakta yang di
temukan sebagai dasar penulisan sejarah secara ilmiah. Berdasarkan pengertian sederhana
tersebut, diketahui metode penelitian sejarah terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan
distoriografi.
2.Kritik, yang dibedakan menjadi kritik eksteren dan kritik interen. Kritik eksteren
dilakukan untuk meneliti keaslian data yang dalam hal ini dapat ditempuh melalui
penyelidikan bentuk sumber, substansi atau usianya, waktu dan tempat dibuatnya.
Tujuannnya adalah untuk menentukan (a). Apakah sumber itu benar-benar yang dibutuhkan
untuk penulisan sejarah, (b). Menentukan keasliannya dan (c). Menentukan keutuhannya
(masih lengkap atau sudah mengalami perubahan). Sedangkan kritik interen dilakukan
setelah memperoleh informasi dari hasil kerja kritik ekteren dimana dokumen sudah
ditentukan sebagai sumber sejarah yang
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk meniliti kebenaran data apakah dapat diterima sebagai
sesuatu yang bersifat histories dan dapat dipertanggungjwabkan kebenaranya.
3. Interpretasi adalah memahami makna yang sebenarnya dari fakta yang diperoleh
dalam hal ini sejarawan tidak hanya melihat sebab akibat dari segi rentetan peristiwa sejarah,
namun juga memerhatikan latar belakang struktural dan kultural masyarakatnya. Karena itu
diperlukan displin ilmu lain, seperti geografi, ekonomi, sosiologi, politik, antropologi,
arkeologi, dan fiologi(fiqhul lughah) untuk menerangkan dan menafsirkan peristiwa sejarah.
4. Historiografi adalah penyajian dalam bentuk tertulis atau pemaparan hasil kerja
dalam bentuk laporan ilmiyah. Sebaga ikarya lmiyah, penulisan sejarah selain harus
memenuhi syarat dan teknik penulisan karya ilmiyah, juga harus menggunakan bahasa yang
baik yang dapat dipahami oleh pembacanya. Tujuanya adalah untuk menghindari bias dalam
penulisan sejarah dengan menanggalkan formulasi-formulasi teori spekulatif tentang sejarah.
Karena sejarah sebagai kisah bukan hanya deratan fakta dan peristiwa, tetapi juga
interpretasi yang dilakukan oleh para penulis sejarah maka sangat dimungkinkan terjadi
perbedaan pendapat dan bahkan bertolak belakang karena perbedaan interpretasi terhadap
fakta tang telah terjadi. Misalnya tentang sejarah diponegoro. Sejarawan belanda mengatakan
bahwa diponegoro adalah seeorang pemberontak, penghasut rakyat yang mengobarkan
peperangan karna nafsu ingin berkuasa. Sedangkan sejarawan indonesia melukiskan
diponegoro sebagai seorang patriot ksatria, tidak haus kekuasaan yang berperang melawan
belanda untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan meninggikan agama islam. Ini
menunjukkan adanya kontra diksi dalam penyajian sejarah sebagai kisah sekalipun obyek dan
peristiwanya sama.
Dari contoh diatas diketahui bahwa obyektivitas sejarah pada hakikatnya adalah peristiwa
itu sendiri (history as actuality) dan jejak-jejak atau peninggalan sejarah yang sampai kepada
kita sebagai sumber sejarah. Sedangkan subjektivitas sejarah terletak pada interpretasi atau
penafsiran terhadap peristriwa sejarah tersebut. Jelasnya, sekalipun peristiwa sejarah itu
satu,akan tetapi penafsiran terhadap peristiwa sejarah itu dapat berbeda antara sejarawan yang
satu dengan sejarawan yang lainnya. Jadi sejarah objektif adalah peristiwa itu sendiri,
1. Personal bias (sikap berat sebelah pribadi) yakni sikap antipati terhadap
seseorang atau sekelompok orang.
2. Group prejudice (prasangka kelompok) yakni asumsi yang melatarbelakangi
penulisan sejarah oleh sejarawan sebagai anggota kelompok sosial tertentu.
3. Teori interpretasi sejarah yang berlainan, Sehingga melahirkan teori yang
berbeda.
4. Perbedaan filsafat yang dianut oleh para sejarawan, setiap sejarawan memiliki
pandangan tersendiri mengenai peristiwa yang terjadi baik tentang agama,
etika, moral, spiritual dan ekonomi. Penulisan sejarah tidak bisa di lepaskan
dari pandangan hidup sejarawan : Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme,
Nasionalis sekuler dan Islam. Subjektivitas dalam penulisan sejarah memang
sering terjadi, namun harus juga dipahami bahwa karya sejarah akan tidak
bernilai apabila penulisannya dengan sengaja tidak objektif.
8
melakukan penilaian sejarah. Penilaian sejarah merupakan salah satu tugas akademisi,
seperti pengajar (dosen) dalam proses pembelajaran sejarah. Penilaian sejarah dapat
dilakukan dalam dua model yaitu:
a. Penilaian Kritis
Penilaian kritis menekankan pada upaya mengkritisi tampilan materi sejarah yang
diajarkan dengan realitas sejarah yang sesungguhnya. Penilaian kritis dapat dilihat
dari sisi konsep dan metode pembelajaran sejarah.
b. Penilaian Etis
Penilaian etis dilakukan dengan mencari tahu sejauh mana realitas sejarah itu sesuai
atau bertentangan dengan ajaran Islam. Ajaran Islam menjadi instrumen konsultasi
bagi jalannya sejarah Islam.[17]
10
peserta didik dan lain cakupannya berkembang dari satu masa ke masa lainnya. Inspirasi
pengetahuan dan pengalaman tersebut diharapkan mampu memberi rekonstruksi baru dalam
praktik pendidikan di masa yang akan datang.
Pada wilayah praktik penelitian dan pengembangan ilmu, sejarah pendidikan tampaknya
belum mendapatkan perhatian yang signifikan. Para ahli sejarah masih memusatkan perhatian
pada alur peristiwa sejarah non pendidikan, semisal sejarah sosial, sejarah politik, dan
sebagainya. Meski demikian, Usaha untuk mengembangkan dan meneliti sejarah pendidikan
di dunia perguruan tinggi terus digalakkan.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melihat pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan
bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah
waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi
masalah ini dengan membuat periodisasi.
Objektivitas dan subjektivitas merupakan dua kata yang seringkali salah difahami oleh
sebagian orang terutama dalam penulisan sejarah. Padahal kata objektif dalam penulisan
sejarah mengacu pada peristiwa yang sebenarnya terjadi dan tidak bisa terulang lagi.
Sedangkan sejarah yang subjektif merupakan gambaran dari peristiwa sejarah yang di tulis
oleh seorang sejarawan. Karena itu kedua-duanya merupakan bagian dari penulisan sejarah.
B. SARAN
Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan makalah ini
Penulis mohon kritikan dan saran dari Ibu Dosen dan para pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA