Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH PERADABAN ISLAM

“PENGERTIAN, WAJAH, DAN KAWASAN PERADABAN


ISLAM”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Bapak Dr. H. Suadi Sa’ad, M. Ag.

Disusun oleh :

Putri Yana Deswita Salwa 211410105

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Allah SWT. yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Sejarah Peradaban Islam, Wajah
dan Kawasan Peradaban Islam”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah
memberikan tugas makalah ini. Besar harapan tugas ini menjadi hal yang bisa
dipelajari agar lebih baik dimasa depan. Kemudian ucapan terima kasih juga
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah
yang baik bagi perkembangan belajar saya yang sesungguhnya. Oleh karena itu
keterbatasan waktu dan kemampuan yang saya miliki maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Serang, 20 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Sejarah, Peradaban, dan Islam.................................................2
B. Wajah dan Kawasan Peradaban Islam.....................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan masa kini yang kita jalani tidak lepas dari peran
sejarah. Sejarah sebagai cermin masa lalu memberikan perkembangan dan
kemajuan kehidupan yang akan datang. Melalui sejarah, kita mengetahui
kebenaran dan identitas serta perkembangannya. Sehingga kita dapat
menjadikan sejarah sebagai pelajaran dari apa yang terjadi di masa lalu
dan memandu tindakan generasi mendatang.
Jejak sejarah yang terjadi di masa lalu, khususnya peradaban Islam,
dapat menjadi sumber informasi saat ini. Sebagai seorang muslim, penting
untuk mengetahui sejarah peradaban Islam dan peradaban yang terjadi di
wilayah dimana sejarah Islam berdiri. Namun sebelum mendalami sejarah
peradaban Islam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengetahui apa itu sejarah, peradaban, makna Islam, serta wajah dan
wilayah yang membentuk sejarah peradaban Islam.
Disini kita akan membahas tentang sejarah, peradaban, makna
Islam dan ranah peradaban Islam. Hal ini nantinya memberikan tambahan
pengetahuan kepada pembaca tentang jejak-jejak peradaban Islam, tumbuh
dan berkembangnya kehidupan dalam ranah peradaban Islam. Sehingga
tujuan akhirnya adalah harapan agar kita tidak menutup mata terhadap
sejarah besar peradaban Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah


pada materi ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sejarah, peradaban, dan Islam?
2. Apa yang dimaksud dengan sejarah peradaban Islam?
3. Apa saja wajah dan kawasan peradaban Islam?

1
BAB II

PEMBAHASAN

C. Pengertian Sejarah, Peradaban, dan Islam

1. Sejarah
Secara etimologi/bahasa kata “sejarah” berasal dari bahasa
arab yaitu Syajaratun, yang artinya adalah “pohon”. Sedangkan di
Arab sendiri, kata untuk merujuk “sejarah” lebih dikenal dengan
istilah tarikh yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan “waktu”
atau “penanggalan”. Merujuk dari istilah Arab yang pertama yakni
syajaratun, maka pemaknaan “sejarah” dalam bahasa Indonesia
dapat dianalogikan dengan silsilah, asal-usul, atau riwayat. Silsilah
dalam keluarga misalnya, jika dibuat skema akan menyerupai
pohon yang bercabang-cabang, dan itu selaras dengan arti
syajaratun, yaitu pohon.
Pohon atau Syajaratun dapat diibaratkan sebagai kehidupan
manusia yang diturunkan dari generasi ke generasi, menciptakan
garis keturunan yang dimulai dari generasi pertama dan berlanjut
ke generasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Shajaratun juga
mencakup arti pohon itu sendiri, karena bagian-bagian pohon itu
saling berhubungan dan terhubung secara sistematis, mulai dari
biji, akar, batang, cabang, daun, hingga buah, Sebuah keluarga
besar yang melampaui generasi.
Sebelum menjadi pohon rindang dengan banyak cabang,
ranting, dan daun, pohon itu tumbuh perlahan, biasanya dimulai
dari biji, kuncup atau bibit. Proses ini sama seperti sejarah, yaitu
peristiwa atau kejadian seiring berjalan sepanjang waktu. Jadi,
syajaratun atau sejarah juga bisa dipahami sebagai proses suatu
peristiwa dari kecil menjadi sesuatu yang besar.

2
serta istilah Arab yang kedua, yaitu tarikh, yang berarti
“waktu” atau “kalender”. Sejarah dalam pengertian Indonesia
selalu dikaitkan dengan masa lalu dan waktu, tentunya sangat erat
kaitannya dengan penanggalan atau calendar. Dengan kata lain,
tarikh atau penanggalan atau calendar dapat diartikan sebagai cara
atau metode untuk menandai berjalannya waktu.
Dalam bahasa asing lainnya, peristilahan sejarah disebut
history (Inggris), histoire (Perancis), geschicte (Jerman),
geschiedenis (Belanda), historia (Yunani, Spanyol, Portugal),
storia (Italia), dan seterusnya. Etimologi istilah ini berasal dari
bahasa Yunani kuno, yaitu historia, yang berarti “ilmu” atau
“orang pandai”. Perluasan makna historia pada akhirnya menjadi
“ilmu dan pengetahuan yang diperoleh melalui kajian dan
penelitian yang mendalam”.
Pengertian sejarah menurut para ahli:
1) Heredotus
Sejarah tidak berkembang kearah depan
dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak
seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya
diakibatkan oleh manusia.
2) Aristoteles
Sejarah sebagai suatu sistem yang meneliti
suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam
bentuk kronologi. Sejarah juga merupakan
peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai
catatan, rekaman, atau bukti-bukti yang konkret dan
valid atau bisa dipertanggungjawabkan.
3) Ibnu Khaldun
Sejarah adalah suatu catatan tentang
masyarakat, umat manusia, atau peradaban dunia,
dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

3
watak masyarakat tersebut. Secara khusus, Ibnu
Khaldun mendefinisikan sejarah sebagai suatu
penjelasan yang cerdas tentang sebab dan asal-usul
segala sesuatu atau suatu pengetahuan mendasar
tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa
itu terjadi.
4) William Henry Walsh
Sejarah menitikberatkan kepada pencatatan
yang memiliki arti dan penting bagi umat manusia
di dunia. Fakta sejarah tidak semata-mata terbangun
dari peninggalan masa lalu, melainkan telah melalui
uji kebenaran, yakni dengan mengoptimalkan fungsi
berpikir.
5) Patrick Gardiner
Sejarah dalam pandangan Gardiner
merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan
meneliti tentang apa yang telah diperbuat oleh umat
manusia. Maka, mencari penjelasan bagi suatu
kejadian sejarah dapat dilakukan melalui
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber dan dengan berbagai cara, kemudian
mencari penyebabnya dengan disertai penngujian
fakta atau bukti sejarah.
6) Murtadha Mutahhari
Menurutnya sejarah dapat didefinisikan dalam
beberapa makna yaitu:
1. Pengetahuan tentang kejadian-kejadian,
peristiwa-peristiwa, dan keadaan-keadaan
kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya
dengan kejadian-kejadian masa kini. Pengertian
tersebut meliputi 4 hal:

4
a. Sejarah merupakan pengetahuan tentang
sesuatu berupa pengetahuan tentang
rangkaian episode pribadi atau individu,
bukan merupakan pengetahuan tentang
serangkaian hukum dan hubungan umum.
b. Sejarah merupakan suatu telaah atas
riwayat-riwayat dan tradisi-tradisi, bukan
disiplin rasional.
c. Sejarah merupakan pengetahuan tentang
mengada (being), bukan pengetahuan
tentang (becoming).
d. Sejarah berhubungan dengan masa lampau,
bukan masa kini. Tipe sejarah ini menurut
Mutahhari disebut sebagai sejarah
tradisional (tarikh Naqli) atau sejarah yang
ditransmisikan (transmittedhistory).
2. Sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-
hukum yang tampak menguasai kehidupan masa
lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan
dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa
lampau. Sejarah dalam pengertian ini menurut
Mutahhari disebut sebagai sejarah ilmiah.
3. Filsafat sejarah didasarkan pada pengetahuan
tentang perubahan-perubahan bertahap yang
membawa masyarakat bergerak dari satu tahap
ke tahap yang lain.
7) Ruslan Abdulgani
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat

5
serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-
kejadian.
8) Mohammad Hatta
Sejarah dalam wujudnya memberikan
pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan
sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa
lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekadar kejadian
masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang
didalamnya mengandung berbagai dinamika,
mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia
berikutnya.
9) Mohammad Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang
disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
10) Kuntowijoyo
Sejarah menyujuhkan fakta secara diakronis
karena berhubungan dengan waktu, ideografis
karena menggambarkan dan menceritakan sesuatu,
unik karena berisi hasil penelitian tentang hal unik,
dan empiris artinya sejarah bersandar pada
pengalaman manusia yang sungguh-sungguh.
Dari beberapa pengertian diatas bisa di simpulkan bahwa,
sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang mempengaruhi
kehidupan manusia, sejarah juga digunakan sebagai sumber
informasi tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, sejarah juga
memuat fakta-fakta tentang perkembangan dan kemajuan
kehidupan manusia. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan juga
mengandung latar belakang terjadinya peristiwa sosial, politik, dan
lainnya di masa lalu.

6
2. Peradaban
Kata peradaban merupakan terjemahan dari bahasa Arab,
yaitu Al-Hadharah, kemudian dalam terjemahan bahasa Indonesia
diartikan dengan kebudayaan. Istilah peradaban dan budaya dapat
memiliki arti yang sama atau berbeda bila digunakan dalam bahasa
yang berbeda. Bahasa Inggris membedakan antara kebudayaan
(culture) dan peradaban (civilization), sedangkan bahasa Arab
membedakan antara tsaqafah (peradaban), hadharah (kemajuan),
dan tamaddun (kebudayaan). Dalam bahasa Melayu, tamaddun
diartikan sebagai “peradaban dan budaya”.
Peradaban dalam Kamus Besar Bahas Indonesia berasal
dari kata “adab” yang berarti tata cara, perbuatan atau krama,
perilaku atau budi pekerti yang mencakup semua kebiasaan dan
praktik yang ditunjukkan masyarakat dari waktu ke waktu.
Peradaban berarti kemajuan dan kecerdasan yang ada dalam suatu
bangsa. Sebuah negara di mana ada kecerdasan dan di mana
kehidupan berkembang adalah budaya. Pemahaman ini
menunjukkan bahwa istilah peradaban dan budaya memiliki arti
yang sama.

3. Islam
Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
Allah SWT. kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW.
Sebagai Rasul, Nabi Muhammad membawa Islam pada hakikatnya
terdapat ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi
mengenai berbagai segi kehidupan manusia.
Islam sebagai agama adalah Wadhun ilahiyyun, yang
berarti aturan Allah, Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa, yang
kebenarannya mutlak dan abadi. Aturan Allah SWT. itu tertuang
dalam Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebagai

7
pedoman hidup, Al-Qur’an mencakup semua aspek kehidupan, dan
sebagai kerangka tindakan, Nabi Muhammad menerjemahkannya
ke dalam kata-kata, perbuatan dan peraturan yang disebut Hadis
atau Sunnah. Dengan demikian, Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
merupakan sumber ajaran Islam dan harus dipahami secara dinamis
agar dapat digunakan dalam segala hal sebagai pedoman hidup di
segala zaman.
Islam yang diturunkan di Jazirah Arab telah membawa
bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak dikenal dan
diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju dan
berperadaban. Ia sangat cepat bergerak mengembangkan dunia
membina suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting
artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan kemajuan
bangsa barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang
masuk ke Eropa melalui Spanyol.

4. Sejarah Peradaban Islam


Sejarah peradaban Islam diartikan sebagai perkembangan
atau kemajuan kebudayaan Islam dari sudut pandang sejarah.
Menurut Nourouzzaman Shiddiqy sejarah peradaban Islam terbagi
menjadi tiga periode. pertama, periode klasik (650–1258 M);
kedua, periode pertengahan (berakhir setelah jatuhnya Baghdad
pada abad ke-17); dan periode modern (dari abad ke-18 sampai
sekarang). Di sisi lain, menurut Harun Nasution Peradaban Islam
terbagi menjadi tiga periode. Pertama, periode klasik (650-1250
M); Kedua, periode tengah (1250-1800 M); dan periode modern
(1800- sekarang).

1) Periode Klasik
Periode klasik merupakan periode kemajuan, Zaman
Keemasan dan Kemuliaan Islam, periode ini terbagi menjadi

8
dua fase. Yang pertama adalah fase ekspansi, integrasi, dan
pusat perkembangan (650-1000m). Selama periode ini, bidang
Islam diperluas dari Afrika Utara ke Spanyol di belahan barat,
kemudian belahan timur melalui Persia ke India. Daerah-daerah
ini berada di bawah kekuasaan Islam. Selama periode ini ilmu
pengetahuan berkembang dan mencapai puncaknya, baik secara
agama maupun secara umum dan budaya serta peradaban
Islam. Di masa inilah melahirkan ulama-ulama besar dalam
bidang fiqh seperti; Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam
Syafi’i dan Imam Ibn Hambal. Dalam bidang teologi seperti;
Imam al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu
Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’i. Dalam bidang Tasawuf
seperti; Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan al-Hallaj.
Dalam bidang filsafat seperti; Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan
Ibn Miskawaih. Dalam bidang ilmu pengetahuan seperti; Ibnu
Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi.
Fase kedua, periode integritas (1000-1250 M). Pada periode
ini integritas umat Islam di ranah politik mulai runtuh.
Kekuasaan kekhalifahan memudar, dan akhirnya Baghdad
dapat ditaklukkan dan dihancurkan oleh Hulagu Khan pada
tahun 1258M. Khalifah sebagai simbol kesatuan politik umat
Islam hilang.

2) Periode Pertengahan
Periode pertengahan juga dibagi menjadi dua periode.
Pertama fase kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa-masa ini
desentralisasi dan keruntuhan sedang berlangsung. Perbedaan
antara Sunni dan Syiah, perbedaan antara orang Arab dan Arab
Persia lebih menonjol. Dunia Islam terbagi menjadi dua. Arab,
Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara berpusat di
Mesir. Bagian Persia terutama di Balkan, Asia Kecil, Persia

9
dan Asia Tengah berpusat di Iran. Budaya Persia mendesak
budaya Arab. Pada tahap ini, pendapat menjadi lebih luas di
kalangan umat Islam bahwa pintu ijtihad ditutup, demikian
juga tarekat dengan pengaruh buruknya. Perhatian pada ilmu
sangat sedikit. Umat muslim Spanyol dipaksa masuk Kristen
atau tinggalkan tempat itu.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa
kemunduran (1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut
adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan
besar ini terlihat dalam bentuk arsitekturnya, dapat dilihat di
Istanbul, Iran dan Delhi. Masa kemunduran, saat itu Dinasti
Safawi digulingkan oleh serangan bangsa Afganistan.
Kekaisaran Mughal berkurang dengan satu pukulan raja-raja
india. Kekaisaran Utsmani dikalahkan di Eropa. Umat Islam
semakin mundur dan menjadi statis. Eropa di sisi lain lebih
kaya dan lebih maju. Penjajahan Barat dengan kekuatan yang
dimilikinya meningkat di dunia Islam. Akhirnya Napoleon
merebut Mesir pada tahun 1748. Saat itu mesir adalah salah
satu pusat terpenting peradaban Islam.

3) Periode Modern
Periode modern (1800 M-sekarang). Masa ini disebut
dengan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon
Bonaparte di Mesir yang berakhir tahun 1801 M, membuka
mata dunia Islam, terutama di Turki dan Mesir, akan
kemunduran dan kelemahan umat Islam. Raja dan pemuka-
pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk
mengembalikan kejayaan Islam. Masa modern ini ditandai
dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan
dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan

10
dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Ruang lingkup sejarah peradaban Islam mencakup:

1) Masa Nabi Muhammad SAW. (610-632 M)


2) Masa Khulafaurasyidin (632-661 M)
3) Masa pemerintahan Bani Umayyah (661-750 M)
4) Masa pemerintahan Bani Abbas (750-1258 M)
5) Masa kekuasaan dinasti Mamluk (1260-1517 M)
6) Masa kekuasaan Turki Usmani (1517-1924 M)
7) Masa negara-negara nasional (1924-sekarang)

D. Wajah dan Kawasan Peradaban Islam

Melihat wajah dan kawasan peradaban islam melalui sejarah yang


memberikan fakta dan informasi mengenai tumbuh dan berkembangnya
Islam di kawasan tersebut. Kawasan disini adalah kawasan yang berada
pada wilayah Timur Tengah. Kawasan Timur Tengah merupakan kawasan
negara-negara yang terletak di Asia Barat dan Afrika Utara. Sebutan
“Timur Tengah” digunakan oleh Kolonialisme Barat untuk menunjuk
kawasan di antara timur dekat (Turki) dan timur jauh (India dan Cina).
Ketika berbicara tentang Timur Tengah tidak bisa tidak menyinggung dua
variabel lainnya, Arab dan Islam. Negara-negara yang mendiami kawasan
ini berpenduduk mayoritas bangsa Arab dan menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa resmi mereka. Selain Arab ada beberapa negara yang
menjadi bukti dari sejarah peradaban islam itu sendiri, yang menjadi
bagian dari perjalanan islam, terkait kerajaan maupun sistem
pemerintahannya. Jejak peradaban Islam diketahui sangat luas, wajah dan
kawasan di bumi ini menjadi saksi hebatnya peradaban Islam, dari
beberapa wilayah yang menjadi kawasan peradaban Islam, Berikut
merupakan 3 kawasan peradaban Islam yang ada di Timur Tengah:

11
1) Peradaban Islam di Turki
Negara Turki adalah negara satu-satunya yang berhasil
menaklukkan Konstantinopel walaupun sudah banyak Daulah yang
berusaha menaklukkannya sebelumnya. Selanjutnya mereka berhasil
melakukan ekspansi Islam ke Eropa Timur. Bahkan mereka bisa
menjadi ibu kota Kerajaan Romawi itu oleh Sultan Muhammad Al-
Fatih (Sang Penakluk) pada tahun 1453 M. Maka dengan dikuasainya
Konstantinopel itu pintu ekspansi ke Eropa semakin menjadi sukses
dan terbuka. Puncak kejayaan Turki Usmani dalam memperluas
wilayah ekspansi adalah di tangan Sultan Sulaiman I (1520-1566) yang
terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung dan Sulaiman Al-Qanun. Di
bawah pemerintahannya wilayah kekuasaan Turki Usmani meliputi:
Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Balkan, Yunani,
Bosnia, Bulgaria, Hongaria, Rumania sampai ke batas sungai Danube:
dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah dan Laut Hitam.
Itulah gambaran luasnya wilayah kekuasaan Turki Usmani yang
dimulai dari Asia, Afrika sampai ke Eropa Timur berbatasan dengan
tiga lautan yang telah mereka sumbangkan ke dunia Islam, sehingga
Turki Utsmani adalah daulah yang paling besar dan yang paling lama
berdiri dibanding daulah-daulah Islam lainnya.
Faktor-faktor kejayaan pemerintah di masa Turki Utsmani :
a) Dikerajaan Turki Usmani tarekat mengalami kemajuan.
Tarekat yang paling terkenal adalah tarekat Bektasyi dan
tarekat Maulawi. Kedua tarekat banyak di anut oleh kalangan
militer dan sipil.
b) Pengaruh dari ekspansi wilayah Turki Usmani yang sangat
luas, sehingga kebudayaannya merupakan perpaduan macam-
macam kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab.
c) Banyak mendirikan bangunan masjid yang indah dan megah.
Faktor-faktor kemunduran pemerintah di masa Turki Utsmani:
a) Faktor Internal

12
 Banyak pemimpin yang korupsi.
 Heterogenitas penduduk dan agama.
 Kehidupan yang terlalu istimewa dan bermegahan.
 Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan.
b) Faktor Eksternal
 Timbulnya gerakan nasionalisme.
 Terjadinya kemajuan teknologi barat.

2) Peradaban Islam di Persia


Kerajaan Safawi berdiri sejak tahun 1503-1722 M. Ketika itu
kerajaan safawi berdiri disaat kerajaan Utsmani di Turki sudah
mencapai puncak kejayaannya. Kerajan safawi ini berasal dari
sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, yakni sebuah kota
yang terletak di Azerbaijan (Wilayah Rusia) yang diberi nama tarekat
safawiyah. Safi Ad-Din Safi al-Din adalah seorang yang kaya dan
memilih sufi sebagai jalan hidupnya yang merupakan keturunan dari
imam Syi’ah yang keenam Musa al-khazim. Keberadaan tarekat ini
semakin penting setelah berubah dari tarekat kecil yang bersifat lokal
menjadi gerakan keagamaan yang besar artinya di Persia, Syria dan
Anatolia. Untuk mempererat hubungannya dengan Uzun Hasan, ia
juga menikahi putrinya. Dari hasil perkawinannya itu lahir tiga orang
putera yaitu Ali, Ismail dan Ibrahim. Pada masa pemerintahannya, ia
membuat lambang baru untuk para pengikutnya, yaitu serban merah
dengan jambul yang pasukannya itu dikenal dengan nama “Qizilbasy”
(pasukan baret merah).
Faktor-faktor kejayaan kerajaan Safawi:
a) Bidang Ekonomi
Penguasaan atas kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang
di ubah menjadi bandar Abbas dan menguasai perdagangan.
b) Bidang Ilmu Pengetahuan

13
Persia terkenal dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan
banyak ilmu pengetahuan yang ada di negara ini, dan menjadi
faktor kemajuan.
c) Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Hal ini ditandai dengan banyaknya arsitektur bangunan yang
megah.
Faktor-faktor kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi:
a) Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Utsmani.
b) Terjadinya dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin
kerajaan Safawi, yang juga ikut mempercepat proses kehancuran
kerajaan ini.
c) Pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata
tidak memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat
Qizilbash.
d) Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan
dikalangan keluarga istana.

3) Peradaban Islam di Mesir


Asal-usul kerajaan Fatimiyah, kota Kairo didirikan pada tanggal 17
bulan Syaaban tahun358 H/969 M oleh para panglima perang dari
Dinasti Fatimiyah Syiah. As-Siqili mendirikan Masjid Al-Azhar
setelah pembangunan kota Kairo selesai. Masjid ini telah berkembang
menjadi sebuah perguruan tinggi yang sangat besar yang masih berdiri
dengan bangga sampai sekarang. Universitas ini telah menghasilkan
banyak orang berbakat. Al-Mu’iz menerapkan tiga kebijakan utama:
reformasi administrasi publik dan pembangunan, toleransi ekonomi
dan agama. Di bidang pemerintahan, ia mengangkat wazir (menteri)
untuk melaksanakan tugas negara. Di sisi keuangan, ia
memberangkatkan haji khusus ke tentara, staf istana, dan pejabat
penting lainnya.
Faktor kemajuan kerajaan Fatimiyah:

14
a) Mendirikan masjid Al Azhar pada 17 Ramadhan 359 H (970 M).
Dan masjid Al Azhar telah berkembang menjadi universitas besar.
b) Abu Manshur Nizar al-Aziz pada tahun 975-996 M. Di bawah
kekuasaannya, kekhlifahannya mampu mengalahkan penguasa-
penguasa Baghdad. Dengan melakukan itu, ia berhasil menjadikan
kekhalifahan Fatimiyah sebagai negara Islam terbesar di
Mediterania Timur.
c) Masa dinasti Mamluk merupakan masa kemakmuran dan kejayaan
dalam bidang ekonomi dan budaya, selain itu seni dan arsitektur
yang memiliki warna tersendiri, seperti yang terlihat pada karya
seni keramik dan logam.
Faktor kemunduran kerajaan Fatimiyah:
Pada masa selanjutnya Dinasti Fathimiyah mendapat gangguan
politik. Gangguan politik tersebut meliputi adanya perebutan
kekuasaan di tingkat Istana, figur khalifah yang melemah karena
khalifah yang diangkat saat itu masih dalam usia yang relatif muda,
keterilibatan non-islamdolam pemerintahan yang mengakibatkan
kecemburuan, kejengkelan dan kemarahan bagi kaum muslimin.
Namun, Kairo tetap menjadi kota yang besar dan penting. Dinasti
Fathimiyah ditumbangkan oleh Dinasti Ayyubiyah yang didirikan oleh
Shalah Al-Din, seorang pahlawan Islam yang terkenal dalam perang
Salib. Di samping Itu Kairo Mesir hampir mengalami kemunduran
pada saat Dinasti Fatimiyah ditumbangkan oleh Dinasti Ayyubiyah
yang didirikan oleh Shalah Al-Din, akan tetapi Dinasti Fatimiyyah
berhasil mempertahankannya. Akan tetapi pada tahun 1517 M, dinasti
Mamalik dari Kairo Mesir dikalahkan oleh kerajaan Utsmaniyong
berpusat di Turki dan sejak Itu Kairo hanya sebagai Ibu kota provinsi
dari kerajaan Utsmani tersebut.

15
KESIMPULAN

Sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang mempengaruhi kehidupan


manusia, sejarah juga digunakan sebagai sumber informasi tentang peristiwa yang
terjadi di masa lalu, sejarah juga memuat fakta-fakta tentang perkembangan dan
kemajuan kehidupan manusia. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan juga
mengandung latar belakang terjadinya peristiwa sosial, politik, dan lainnya di
masa lalu. Peradaban dalam Kamus Besar Bahas Indonesia berasal dari kata
“adab” yang berarti tata cara, perbuatan atau krama, perilaku atau budi pekerti
yang mencakup semua kebiasaan dan praktik yang ditunjukkan masyarakat dari
waktu ke waktu. Peradaban berarti kemajuan dan kecerdasan yang ada dalam
suatu bangsa. Sebuah negara di mana ada kecerdasan dan di mana kehidupan
berkembang adalah budaya. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan Allah SWT. kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW.
Sebagai Rasul, Nabi Muhammad membawa Islam pada hakikatnya terdapat
ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi
kehidupan manusia.

Sejarah peradaban Islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan


kebudayaan Islam dari sudut pandang sejarah. sejarah peradaban Islam terbagi
menjadi tiga periode. . Pertama, periode klasik (650-1250 M); Kedua, periode
tengah (1250-1800 M); dan periode modern (1800- sekarang).

Wajah dan kawasan Islam bisa dilihat dari jejak sejarah di kawasan
dudukan Islam, dari banyaknya kawasan peradaban Islam, Timur Tengah
merupakan kawasan peradaban Islam dengan negara-negara yang terletak di Asia
Barat dan Afrika Utara.

16
DAFTAR PUSTAKA

Achiriah dan Laila Rohani. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana
Publishing

Laksono, Anton Dwi. 2018. Apa Itu Sejarah, Pengertian, Ruang Lingkup,
Metode, dan Penelitian. Pontianak: Derwati Press

Nasution Syamrudin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka


Riau

Pulungan Suyuthi. 2021. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Sinar Grafika Offset

Thohir Azid. 2009. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:


Rajawali Pers

Zakariya, Din Muhammad. 2018. Sejarah Peradaban Islam Prakenabian hingga


Islam di Indonesia. Malang: CV. Intrans Publishing

17

Anda mungkin juga menyukai