Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Sejarah Peradaban


Islam

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Ida Nursida, M.M.Pd

Disusun oleh :

Bangun Teguh Wibowo 23.03.3152

Fatimah Azzahra 23.03.3156

Lola Dwi Nur Isnaini 23.03.3214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM PERSIS BANDUNG

Jl. Ciganitri No.2 Cipagalo Bojongsoang Buah Batu Bandung

Bandung 1445 H/2023 M


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan topik “Sejarah
Peradaban Islam”

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam membuat makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Besar harapan
kami semoga pembahasan yang disapaikan dalam makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... I


DAFTAR ISI .................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Pengertian Sejarah, Unsur Kebudayaan, dan Peradaban ....................... 3
2.1.1 Pengertian Sejarah ........................................................................... 3
2.1.2 Pengertian Kebudayaan ................................................................... 4
2.1.3 Pengertian Peradaban....................................................................... 4
2.1.4 Unsur Kebudayaan........................................................................... 4
2.1.5 Unsur Peradaban .............................................................................. 6
2.1.6 Sejarah Peradaban Islam .................................................................. 9
2.2 Hubungan Al Qur‟an dan Hadits dengan Kebudayaan ....................... 10
2.3 Kebudayaan dan Peradaban Islam ....................................................... 18
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 22

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejarah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam perkembangan
peradaban manusia. Dalam kenyataannya manusia meninggalkan catatan
penting yang patut dipelajari oleh orang-orang yang sebelum mereka.
Manusia mampu belajar dari pengalaman orang lain yang terjadi pada masa
lampau. Ini berarti bahwa manusia dapat memproyeksikan dirinya ke masa
lampau lalu merancang atau merencanakan kehidupan masa datang agar
kehidupan esok jauh lebih baik daripada hari ini. Meskipun sejarah mampu
mencatat semua pengalaman hidup, namun kita sebagai manusia memiliki
keterbatasan. Ini bisa terjadi karena memang manusia memiliki kelemahan
yang mendasar, yakni kealpaan dalam mengingat dan mencatat. Untuk itu
maka diperlukan sumber sejarah. Secara umum ada dua sumber sejarah, yaitu
berupa catatan dan peninggalan. Catatan sejarah berfungsi untuk
melesatarikan dan mewariskan informasi masa lampau kepada generasi
berikutnya. Sedangkan peninggalan sejarah berfungsi sebagai saksi (bukti)
sejarah. Untuk mengingat pentingnya kedudukan serta peran sejarah dalam
kehidupan maka generasi penerus harus mempelajari sejarah tersebut,agar
generasi yang akan datang memiliki pedoman dalam menentukan langkah
selanjutnya. Di dalam ajaran Islam sejarah merupakan hal yang sangat
penting untuk dijadikan bahan kajian (i‟tibar). Selanjutnya, dalam kehidupan.
Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya satu surah didalam Alqur‟an yang
bernama al-Qashash ( kisah-kisah). Selain itu terdapat beberapa firman Allah
yang sangat jelas menyuruh umat Islam mempelajari sejarah dan
menjadikannya sebagai pedoman hidup, antara lain dapat ditelaah pada surah
Yusuf : 111

ْ َ ‫ ٌٰ ِى ْٓ ر‬َٚ ٜ‫ُّ ْفز َ ٰش‬٠ ‫ثًب‬٠ْ ‫ة َِب َوبَْ َح ِذ‬


َ‫ْك‬٠‫ص ِذ‬ ِ ِۗ ‫ ْاّلَ ٌْجَب‬ٌِٝ ُٚ‫ ُْ ِعج َْشح ٌ ِّّل‬ِٙ ‫ص‬ ِ ‫ص‬ َ َ‫ ل‬ٟ ْ ‫ٌَمَذْ َوبَْ ِف‬
َْْٛ ُِِٕ ْ‫ُّؤ‬٠ ٍَ ْٛ َ‫ َس ْح َّخً ٌِّم‬َّٚ ًٜ‫ُ٘ذ‬َّٚ ٍ‫ء‬ٟ َ ًِّ ُ‫ْ ًَ و‬١‫ص‬
ْ ‫ش‬ ْ ‫اٌَّز‬
ِ ‫ر َ ْف‬َٚ ِٗ ٠ْ َ ‫َذ‬٠ َْٓ١َ‫ ث‬ِٞ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi

1
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu,
dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Sejarah?
2) Apa hubungan Al Qur‟an dan Hadits dengan kebudayaan?
3) Apa kebudayaan dan peradaban Islam itu?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui sejarah beserta dengan unsur kebudayaan dan
peradabannya.
2) Untuk mengetahui hubungan antara kitab suci Al-quran, hadist dengan
kebudayaan.
3) Dan mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan islam dan peradaban
islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah, Unsur Kebudayaan, dan Peradaban


2.1.1 Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa arab “syajarah” yang artinya
pohon. Secara sistematik sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki
cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan
berkembang lalu layu dan tumbang. Demikian pula peristiwaperistiwa
yang terjadi dalam sejarah peradaban Islam yang mengalami masa
pertumbuhan, perkembangan, lalu kemunduran dan kehancuran.

Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa


Arab disebut tarikh, yang bermakna ketentuan masa atau waktu, sedang
ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas
penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.

Literatur Inggris menyebut sejarah dengan istilah history, yang


berarti pengalaman masa lampau dari umat manusia.

Ibnu Khaldun seorang sejawan sekaligus politikus muslim


mendefinisikan sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat
manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat, seperti keliaran, keramah-tamahan, dan
solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan oleh
segolongan.

Sayyid Quthub menjelaskan bahwa sejarah bukanlah peristiwa


peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa itu, dan pengertian
mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin
seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.

Sidi Gazalba menjelaskan bahwa sejarah adalah gambaran masa


lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang
disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan
kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu.

3
Kajian sejarah masih terlalu luas lingkupnya sehingga menuntut
suatu pembatasan. Oleh karena itu, sejarah haruslah diartikan sebagai
tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang
dilakukan di tempat tertentu.

Dengan demikian, muncullah kajian sejarah suku bangsa


tertentu, di tempat tertentu, atau pada zaman tertentu. Seperti sejarah
bangsa Eropa, sejarah Yunani, sejarah Islam, sejarah Islam abad
pertengahan, sejarah Islam di Spanyol, dan sebagainya. Sejarah
mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan
dunia dari masa ke masa.

Setiap sejarah mempunyai arti dan bernilai, sehingga manusia


dapat membuat sejarah sendiri dan sejarahpun bisa membentuk
manusia. Menggunakan sejarah sebagai bahan hidup akan menimbulkan
berbagai macam analisis dalam suasana budaya sejarah tersebut.

2.1.2 Pengertian Kebudayaan


Kebudayaan adalah hasil karya, cipta, rasa, dan karsa manusia
dalam kehidupan bermasyarakat Kebudayaan mencakup segala aspek
kehidupan manusia, baik yang bersifat material maupun nonmaterial.
Kebudayaan terbentuk dari interaksi manusia dengan lingkungannya,
baik alam maupun sosial. Kebudayaan juga bersifat dinamis, artinya
dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh dari
kebudayaan lain.

2.1.3 Pengertian Peradaban


Ibnu khaldun adalah ahli sejarawan islam pertama yang menulis
tentang peradaban. Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian
dalam bidang kelapangan dunia, memperbarui kondisinya, serta
menemukan berbagai ciptaan yang mengagumkan, seperti temuan
berbagai keahlian, dalam membuat bangunan, tempat-tempat, dan lain-
lain.

2.1.4 Unsur Kebudayaan


Kebudayaan terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain. Unsur-unsur kebudayaan sering

4
disebut sebagai unsur kultural universal, karena dapat ditemukan di
dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di dunia. Menurut
Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi Indonesia, ada tujuh unsur
kebudayaan, yaitu:

a) Bahasa
Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang secara sukarela
dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa adalah alat
utama dalam berinteraksi dan menyampaikan informasi, gagasan,
perasaan, dan nilai-nilai budaya. Bahasa juga mencerminkan
identitas dan karakteristik suatu kelompok budaya. Setiap bahasa
memiliki struktur, tata bahasa, kosakata, dan variasi yang khas.
b) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Sistem
pengetahuan meliputi ruang lingkup pengetahuan ilmiah, filsafat,
agama, mitos, legenda, dan sebagainya. Sistem pengetahuan
berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam memahami dan
menginterpretasikan realitas. Sistem pengetahuan juga berperan
dalam membentuk sikap dan perilaku manusia terhadap
lingkungan.
c) Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial adalah pola
hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial mencakup struktur sosial,
lembaga sosial, norma sosial, nilai sosial, status sosial, peran sosial,
dan sebagainya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
bertujuan untuk mengatur dan mengintegrasikan anggota
masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.
d) Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem peralatan hidup dan teknologi adalah segala bentuk benda
buatan manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sistem peralatan hidup dan teknologi mencakup alat-alat produksi,
konsumsi, transportasi, komunikasi, pertahanan, hiburan, dan
5
sebagainya. Sistem peralatan hidup dan teknologi menunjukkan
tingkat kemajuan dan kreativitas manusia dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
e) Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah cara-cara yang dilakukan
manusia untuk memperoleh sumber penghidupan. Sistem mata
pencaharian hidup mencakup aktivitas ekonomi seperti produksi,
distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa. Sistem mata
pencaharian hidup dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis,
demografis, politik, hukum, budaya, dan sebagainya. Sistem mata
pencaharian hidup menentukan tingkat kesejahteraan dan kualitas
hidup manusia.
f) Sistem Religi
Sistem religi adalah sistem kepercayaan dan ibadah yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat sakral, transenden, dan gaib. Sistem
religi mencakup doktrin, ritual, simbol, mitos, etika, dan organisasi
keagamaan. Sistem religi berfungsi sebagai sumber nilai, motivasi,
penghiburan, dan pengendalian sosial bagi manusia. Sistem religi
juga berpengaruh terhadap pandangan hidup dan sikap manusia
terhadap alam semesta
g) Kesenian
Kesenian adalah segala bentuk karya yang mengandung nilai
estetika dan ekspresi jiwa manusia. Kesenian mencakup seni rupa,
seni musik, seni tari, seni teater, seni sastra, seni film, dan
sebagainya. Kesenian berperan sebagai sarana komunikasi,
pendidikan, hiburan, kritik sosial, dan pelestarian budaya. Kesenian
juga mencerminkan keindahan, keunikan, dan kekayaan budaya
suatu bangsa.

2.1.5 Unsur Peradaban


Unsur-unsur peradaban adalah elemen-elemen yang membentuk
sebuah peradaban. Unsur-unsur ini dapat berbeda-beda dari satu
peradaban ke peradaban lain, tetapi ada beberapa unsur yang umum
ditemukan pada semua peradaban.

6
Berikut adalah beberapa unsur peradaban yang umum:

a) Perkembangan Kota
Dari Makkah ke Madinah. Di sinilah Nabi Saw. membangun satu
tatanan kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian,
saling menghargai serta toleransi antara satu dengan lainnya.
Bagdad juga merupakan kota yang berkembang pesat pada
masanya yang merupakan kota ilmu pengetahuan. Kota merupakan
tempat yang strategis, disini banyak sekali budaya-budaya yang
bercampur dari desa-desa disekitar kota tersebut. Di Indonesia pada
masa kolonialisme, kota digunakan untuk menyusun strategi
penyeranang. karena disini banyak kaum intelektual yang
berkumpul. Kota merupakan pusat peradaban dari segala aspek,
darin ekonomi, sosial dan teknologi.
b) Terorganisirnya Pemerintah
Madinah sebagai kota pertama terbentuknya Sistem Pemerintahan
Islam yang secara teori maupun praktik, Nabilah yang menjadi
pelaku utama dan orang pertama yang menempati posisi unik,
yakni sebagai pemimpin pemerintahan dan sebagai sumber spiritual
undang-undang Ketuhanan. Nabi juga adalah pemimpin
pemerintahan Islam pertama. Kerangka kerja Pemerintahan
dimaksud terungkap dalam sebuah dokumen terkenal yang disebut
dengan, “Piagam Madinah”. Konstitusi itu juga mengikat orang-
orang Islam dan seluruh warga yang tinggal di Madinah tergabung
dalam satu masyarakat yang secara fisik maupun politis berbeda
dengan kelompok lain. Tidak ada pengertian lain mengenai siapa
yang harus memegang pimpinan dalam konfederasi semacam itu.
Bahkan secara tegas konstitusi itu menyebutkan bahwa Allah dan
Nabi Saw. menjadi hakim terakhir serta sumber segenap kekuasaan
dan kekuatan atau wewenang. Suatu pemerintahan mempunyai
tujuan untuk mengatur, mengarahkan kehidupan sosial dan
peradaban.
c) Teknologi
Dengan adanya teknologi manusia bisa menyelesaikan masalahnya
dengan mudah, dengan majunya teknologi otomatis maju
7
peradabannya juga. tekonologi adalah pemegang kendali dari suatu
peradaban secara fisik.
d) Kelas Sosial
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-
bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat.
Disekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti
Gubernur dan Wali Kota dan jabatan rendah seperti Camat dan
Lurah. Di sekolah ada Kepala Sekolah dan ada Staf Sekolah. Di Rt
atau Rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang
miskin. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan
tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan
ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,
pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi
badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia
yang satu dengan yang lain. Beragamnya orang yang ada di suatu
lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (Pengkelas-
kelasan) atau diferensiasi sosial (Pembeda-bedaan).
e) Penyimpanan Catatan / Menulis
Suatu peradapan ada jika ada bukti dan jejak-jejaknya, catatn dan
tulisan pada zaman dahulu sangan penting. Karena itu
membuktikan dengan adanya catatan atau tulisan pada zaman itu
berarti adanya suatu peradapan. Catatan sejarah atau penulisan
sejarah sangat mempengaruhi peradaban yang akan datang.
Penulisan sejarah yang kurang benar akan mengakibatkan
perubahan anggapan pada suatu subjek awalnya negatif bisa
menjadi positif.
f) Seni dan arsitektur
Seni adalah sebuah cermin dari peradaban. Seni adalah sebuah
cermin bagi zaman, ia dengan nyata merefleksikan nilai-nilai
masyarakat dan konsep estetika. Bersamaan itu, seni juga memberi
nilai manusia pada zaman tersebut dan mempengaruhi tren
masyarakat. Kesenian baik bentuk tulisan (sastra), seni ucap kata
(drama), atau dalam bentuk film akan punya makna jika mampu

8
mengekspresikan visi atau posisi kesenian itu secara komunikatif
pada publik.

Kehadiran arsitektur berawal dari manfaat dan kebutuhan-


kebutuhan sebuah bangunan untuk melayani fungsi-fungsi tertentu,
yang diekspresikan oleh seorang Arsitek melalui gambar kerja.
Kebutuhan sebuah bangunan akan ruang-ruang dalam lingkup interior
maupun eksterior, bermula pada sebuah kebutuhan dari pengguna
bangunan Selain itu, arsitektur juga merupakan bagian dari seni, karena
arsitektur tidak lepas dari rasa. Hal ini menyebabkan pengertian
arsitektur terus berkembang dan dipengaruhi oleh cara berpikir, cara
membuat, cara meninjau dan budaya. Arsitektur telah muncul dimana
dia dibutuhkan serta tidak terbatas dimana dia didirikan. Arsitektur juga
turut mempengaruhi muncul dan tenggelamnya suatu kebudayaan dan
peradaban.

2.1.6 Sejarah Peradaban Islam


Sejarah peradaban Islam adalah sejarah perkembangan
peradaban umat Islam dari masa ke masa. Peradaban Islam dimulai
sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus berkembang hingga saat
ini.Secara umum, sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode,
yaitu:

a) Periode klasik
Periode klasik adalah masa keemasan peradaban Islam. Pada masa
ini, umat Islam mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang,
seperti ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.Beberapa kemajuan
yang dicapai umat Islam pada masa ini antara lain:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan: matematika, astronomi,
kedokteran, dan filsafat.
2. Perkembangan seni: arsitektur, kaligrafi, dan sastra.
3. Perkembangan budaya: tradisi dan adat istiadat.
b) Periode Pertengahan
Periode pertengahan adalah masa kemunduran peradaban Islam.
Pada masa ini, umat Islam mengalami berbagai perpecahan dan
serangan dari luar.

9
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran peradaban Islam
pada masa ini antara lain:
1. Perpecahan politik di antara umat Islam.
2. Serangan dari luar, seperti serangan Mongol dan Portugis.
3. Munculnya paham-paham yang menghambat perkembangan
ilmu pengetahuan, seperti paham taqlid dan fatalisme.
c) Periode Modern
Periode modern adalah masa kebangkitan peradaban Islam. Pada
masa ini, umat Islam mulai menyadari pentingnya ilmu
pengetahuan dan modernisasi.
Beberapa kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa ini antara
lain:
1. Kebangkitan gerakan pembaharuan Islam.
2. Modernisasi sistem pendidikan Islam.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perkembangan ekonomi dan industri.

Peradaban Islam adalah salah satu peradaban besar yang pernah


ada di dunia. Peradaban ini telah memberikan banyak sekali kontribusi
bagi perkembangan dunia, baik di bidang ilmu pengetahuan, seni,
budaya, maupun teknologi.
Meskipun saat ini peradaban Islam tidak sejaya dulu, namun umat
Islam terus berupaya untuk memajukan peradaban mereka. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kemajuan yang telah dicapai umat Islam
di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan teknologi.
Semoga peradaban Islam terus maju dan berkembang di masa
depan. Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk memajukan
peradaban Islam.

2.2 Hubungan Al Qur’an dan Hadits dengan Kebudayaan


Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril
sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia. Alquran adalah
kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang
diturunkan kepada para rasul. Hal ini juga senada dengan pendapat yang
10
menyatakan bahwa Al-Qur'an kalam atau wahyu Allah yang diturunkan
melalui perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar wahyu yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada bulan
Ramadhan, sedangkan wahyu yang pertama turun adalah Q.S Al „Alaq
ayat 1-5.

.َُ ‫ َسثُّهَ ْاّلَ ْو َش‬َٚ ْ‫ اِ ْل َشأ‬.‫ك‬


ٍ َ ٍ‫ع‬
َ ْٓ ِِ َْ‫سب‬ ِ ْ َ‫ َخٍَك‬. َ‫ َخٍَك‬ِٞ
َ ْٔ ‫اّل‬ ْ ‫اِ ْل َشأْ ِثبس ُِْ َس ِثّهَ اٌَّز‬
.ُْ ِۗ ٍَْ‫َع‬٠ ُْ ٌَ ‫سبَْ َِب‬
َ ْٔ ‫اّل‬ َ .ُِ ٍََ‫عٍَّ َُ ثِ ْبٌم‬
ِ ْ َُ ٍَّ‫ع‬ ْ ‫اٌَّز‬
َ ِٞ

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha mulia, Yang mengajar (manusia) dengan
pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al Quran
1) Tauhid – Keimanan terhadap Allah SWT
2) Ibadah – Pengabdian terhadap Allah SWT
3) Akhlak – Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia
dan makhluk lain
4) Hukum – Mengatur manusia
5) Hubungan Masyarakat – Mengatur tata cara kehidupan manusia
6) Janji Dan Ancaman – Reward dan punishment bagi manusia
7) Sejarah – Teledan dari kejadian di masa lampau

Hadits adalah “Seluruh perkataan, perbuatan, dan hal ihwal tentang


Nabi Muhammad SAW”, sedangkan menurut yang lainnya adalah
“Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik berupa perkataan,
perbuataan, maupun ketetapan atau persetujuannya.” Al-hadits
didefinisikan oleh ulama pada umumnya seperti definisi Al-sunnah
sebagai “segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad
SAW baik ucapan, perbuatan dan taqrir (ketetapan), maupun sifat fisik
dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi maupun sesudahnya.”
Ulama ushul fiqh, membatasi pengertian hadits hanya pada “ucapan-
ucapan Nabi Muhammad SAW. Yang berkaitan dengan hukum”
sedangkan bila mencakup perbuatan dan taqrir beliau yang berkaitan
dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai Al-Sunnah.
11
Disebutkan dalam buku Pendidikan Agama Islam Kontemporer oleh
Prof Dr Syahidin MPd dkk, secara etimologis hadits diartikan sebagai
kabar. Para ahli hadits mengatakan bahwa hadits atau sunnah adalah
sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik itu
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan.
Hadits dibedakan menjadi tiga macam, yaitu hadits perkataan atau
qauliyah, hadits perbuatan atau fi'liyah dan hadits ketetapan atau
taqririyah.
Hadits perkataan mencakup tentang segala yang diucapkan oleh
Rasulullah SAW, baik itu pernyataan, perintah, larangan, teguran,
pujian, penjelasan, dan lain sebagainya. Sementara itu, hadits
perbuatan berarti hadits yang membahas tentang apa yang dilakukan
Nabi Muhammad, baik itu pekerjaan yang berkaitan dengan syari'ah
atau kehidupan sehari-hari. Lain halnya dengan hadits ketetapan yang
membahas tentang apa yang dikatakan atau dilakukan oleh sahabat di
hadapan Nabi Muhammad SAW sehingga beliau mengetahui,
membenarkan, membiarkan, atau tidak melarangnya.
Baik hadits atau Al-Qur'an, keduanya tidak dapat dipisahkan sebagai
pedoman hidup dan sumber hukum umat muslim. Mengutip dari buku
Ilmu Memahami Hadits Nabi yang disusun oleh M Ma'shum Zein,
hadits memiliki fungsi menjelaskan dan merinci hal-hal yang belum
jelas di dalam Al-Qur'an.

Fungsi Hadits terhadap Al-Qur'an


Dijelaskan dalam buku Ulumul Hadis oleh Abdul Majid Khon, fungsi
hadits terhadap Al-Qur'an secara umum untuk menjelaskan makna
kandungan Al-Qur'an yang sangat dalam dan global, sebagaimana
firman Allah dalam surat An Nahl ayat 44.

ِ ٌٍَِّٕ َّٓ١ِ َ‫ْهَ ٱٌ ِز ّ ْو َش ٌِزُج‬١ٌَ‫أَٔزَ ٌَْٕب ٓ ِإ‬َٚ ِۗ ‫ٱٌزثُ ِش‬


ُْ ُٙ ٍََّ‫ٌَع‬َٚ ُْ ِٙ ١ْ ٌَ‫بس َِب ُٔ ِ ّز َي ِإ‬ ُّ َٚ ‫ذ‬ِ َٰٕ ِّ١َ‫ِث ْٲٌج‬
َْٚ‫َزَفَ َّى ُش‬٠

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami


turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat

12
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan.
Penjelasan itu kemudian dirinci oleh para ulama ke berbagai bentuk.
Secara garis besar, ada 4 fungsi hadits terhadap Al-Qur'an antara lain
sebagai berikut.
1. Bayan Taqrir
Hadits sebagai penguat (taqrir) keterangan Al-Qur'an, sebagian
ulama menyebut bayan taqrir. Jadi, hadits menjelaskan apa yang
telah dijelaskan, seperti sebuah hadits tentang sholat, zakat, puasa,
dan haji.
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Islam didirikan atas lima perkara, menyaksikan bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah,
mendirikan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan,"
(HR Al-Bukhari).
Hadits tersebut memperkuat keterangan mengenai perintah salat,
zakat, dan puasa dalam Al-Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 83
dan 183 serta surat Ali Imran ayat 97.
2. Bayan Tafsir
Bayan tafsir artinya hadits sebagai penjelas (tafsir) terhadap Al-
Qur'an. Fungsi ini terbagi lagi ke dalam tiga macam, yaitu tafshil
al-mujmal, takhshish al-amm, dan taqyid al-muthlaq.
Tafshil al-mujmal berarti hadits memberi penjelasan secara rinci
pada ayat-ayat Al-Qur'an yang sifatnya global, baik menyangkut
masalah ibadah maupun hukum. Contohnya seperti perintah sholat
pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang hanya diterangkan
secara keseluruhan tanpa disertai petunjuk pelaksanaan, berapa
rakaat, kapan waktunya, dan lain sebagainya. Perincian itu ada
pada salah satu hadits nabi, berikut bunyinya.
"Salatlah sebagaimana engkau melihat aku salat," (HR Al-
Bukhari).
Sementara itu, takhshish al-amm artinya hadits mengkhususkan
ayat-ayat Al-Qur'an yang umum, seperti ayat tentang waris dalam

13
surat An Nisa ayat 11. Kandungan ayat tersebut membahas
tentang pembagian harta pusaka terhadap ahli waris.
Karena sifatnya umum, maka dikhususkan lagi dengan hadits nabi
yang melarang mewarisi harta peninggalan para nabi, berlainan
agama, dan pembunuh, seperti salah satu sabda Rasulullah yang
berbunyi:
"Pembunuh tidak dapat mewarisi (harta pusaka)," (HR At-
Tirmidzi).
Yang terakhir ialah taqyid al-muthlaq, artinya hadits membatasi
kemutlakan ayat-ayat Al-Qur'an. Keterangan Al-Qur'an yang
mutlak dibatasi dengan hadits yang muqayyad (taqyid).
Contohnya seperti bunyi ayat 38 pada surat Al Maidah.
"Pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan-
tangan mereka," (QS Al Maidah: 38).
Pemotongan tangan pencuri pada ayat di atas tidak dijelaskan
batas tangan yang harus dipotong, apakah itu dari pundak, sikut,
dan pergelangan tangan. Sebab, kata tangan mutlak meliputi hasta
dari bahu, pundak, lengan, dan sampai telapak tangan.
Kemudian, pembatasan itu dijelaskan dalam sebuah hadits ketika
seorang pencuri datang ke hadapan Rasulullah maka
diputuskanlah bahwa tangan yang dipotong adalah pergelangan.
3. Bayan Tasyri'i atau Ziyadah
Bayan tasyri'i atau Ziyadah adalah membentuk hukum yang tidak
terdapat dalam Al-Qur;an atau sudah ada tetapi khusus pada
masalah pokok saja. Contohnya hadits tentang janin yang mati
dalam kandungan induknya.
"Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya." (HR At
Tirmidzi)
4. Bayanut Taghyir atau an-Naskh
Bayanut taghyir atau an-naskh adalah melakukan perubahan
terhadap apa yang telah ditetapkan oleh ayat Al-Qur'an.
Contohnya hadits riwayat At Tirmidzi tentang wasiat ahli waris
yang berbunyi,

14
"Sesungguhnya Allah telah memberi hak bagian bagi orang-orang
yang benar-benar memiliki hak untuk itu, makanya tidak ada
wasiat bagi ahli waris."
Hadits tersebut berfungsi menasakh ketetapan ayat Al-Qur'an yang
berbunyi,

ِ َٛ ٌْ‫ ًْشا ۖ ۨا‬١‫دُ ا ِْْ ر َ َشنَ َخ‬ْٛ َّ ٌْ‫ض َش ا َ َحذَ ُو ُُ ا‬


ُ‫َّخ‬١‫ص‬ َ ‫ ُى ُْ اِرَا َح‬١ْ ٍَ‫ع‬
َ ‫ت‬ َ ِ‫ُوز‬
ِۗ َْٓ١‫ اٌْ ُّز َّ ِم‬ٍَٝ‫ع‬ ِ ْٚ ‫َْٓ ثِ ْبٌ َّ ْع ُش‬١ِ‫ ْاّلَ ْل َشث‬َٚ ِْٓ ٠َ‫ا ٌِذ‬َٛ ٍْ ٌِ
َ ‫ف َحمًّب‬
"Diwajibkan kepadamu, apabila seseorang di antara kamu
didatangi (tanda-tanda) maut sedang dia meninggalkan
kebaikan (harta yang banyak), berwasiat kepada kedua orang
tua dan karib kerabat dengan cara yang patut (sebagai)
kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Baqarah:
180)
Jadi, secara sederhana berikut fungsi hadits terhadap Al-Qur'an
sebagaimana dikutip dari buku Al-Qur'an Hadits karangan
Khoirun Nisa dkk.
1. Memperkuat hukum yang sudah ada dalam Al-Qur'an.
2. Merinci ayat Al-Qur'an yang masih bersifat mujmal atau
global.
3. Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur'an.
4. Membatasi ayat Al-Qur'an yang bersifat umum.
Rasulullah SAW bersabda:

ُ ‫سَّٕخَ َس‬
ِٗ ٌِ ْٛ ‫س‬ ُ َٚ ‫هللا‬
ِ ‫بة‬ َّ َّ َ ‫ا َِب ر‬ْٛ ٍُّ‫ض‬
َ َ ‫ ِوز‬: ‫ َّب‬ِٙ ‫س ْىز ُ ُْ ِث‬ ِ َ ‫ ِْٓ ٌَ ْٓ ر‬٠‫ ُى ُْ أ َ ِْ َش‬١ْ ‫ر َ َش ْوذُ ِف‬
"Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan
tersesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan
Sunnah RasulNya." (HR. Malik, Baihaqy)

Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam yang


mengatur seluruh aspek kehidupan umat Islam, termasuk kebudayaan.
Al-Qur'an dan Hadits memiliki hubungan yang sangat erat dengan
kebudayaan, karena keduanya merupakan pedoman bagi umat Islam
untuk membangun kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam.

15
Al-Qur'an memandang kebudayaan sebagai suatu proses dan
meletakkan kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia. Al-Qur'an
tidak hanya mengatur aspek-aspek ibadah dan akhlak, tetapi juga
mengatur berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya, termasuk hubungan manusia
dengan lingkungannya.
Al-Qur'an dan Hadits memiliki peran penting dalam membentuk
kebudayaan Islam. Al-Qur'an memberikan pandangan tentang hakikat
manusia, alam semesta, dan Tuhan. Pandangan ini kemudian menjadi
dasar bagi umat Islam untuk membangun kebudayaan yang sesuai
dengan ajaran Islam.
Hadits juga berperan penting dalam membentuk kebudayaan Islam.
Hadits merupakan penjelasan dari Al-Qur'an dan juga merupakan
sumber hukum Islam. Hadits memberikan panduan bagi umat Islam
dalam memahami dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan
sehari-hari.

Berikut adalah beberapa contoh hubungan Al-Qur'an dan Hadits


dengan kebudayaan:
Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang
menjadi dasar bagi pembangunan kebudayaan yang luhur.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

َ‫إْ هللا‬ٚ َ ‫بِ ِخ ُخٍُ ٌك ح‬١‫َ اٌم‬ٛ٠


َّ ٌٓ ‫س‬ َ ِٓ ِ‫اٌّؤ‬
ِ ْ‫زا‬١ِ
ِ ِ ُٚ ‫إْ أثمَ ًَ ِب‬
ٟ‫ضع ف‬ َّ
‫ َء‬ٞ‫اٌفبحش اٌجز‬
َ ‫ض‬
ُ ‫ُج ِغ‬٠
"Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi
seorang mu‟min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai
orang yang berbicara keji dan kotor."(HR At-Tirmidzi)

Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan toleransi dan persaudaraan antar


umat beragama, yang dapat menjadi dasar bagi pembangunan
kebudayaan yang harmonis.

16
. ُ ‫َْ َِب أ َ ْعجُذ‬ُٚ ‫عب ِثذ‬ َ ُْ ُ ‫ َّل أ َ ْٔز‬َٚ . َُْٚ ‫ َّل أ َ ْعجُذ ُ َِب رَعْجُذ‬. َْٚ‫ب اٌْ َىبفِ ُش‬َٙ ُّ٠َ‫َب أ‬٠ ًْ ُ‫ل‬
ٓ٠ِ
ِ ‫د‬ٟ َ ٌِ َٚ ُْ ‫ُٕ ُى‬٠ِ‫ ٌَ ُى ُْ د‬. ُ ‫َْ َِب أ َ ْعجُذ‬ُٚ ‫عب ِثذ‬َ ُْ ُ ‫ َّل أَْٔز‬َٚ . ُْ ُ ‫عجَذْر‬ َ ‫ َّل أََٔب‬َٚ
َ ‫عب ِثذ ٌ َِب‬
Katakanlah (Muhammad): „Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa
yang aku sembah, untukmu agamamu, dan untukku agamaku. (QS Al-
Kafirun: 1-6).

Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan pentingnya keseimbangan antara


aspek spiritual dan material, yang dapat menjadi dasar bagi
pembangunan kebudayaan yang adil dan sejahtera.
ِۗ ً ١ِ‫ َُ ل‬َٛ ‫ا َ ْل‬َّٚ ‫طـب‬ْ
. ‫ْل‬ ًٔ َٚ ُّ‫شذ‬ َ ِ٘ ًِ ١ْ ٌَّ‫ا َِّْ َٔب ِشئَخَ ا‬
َ َ‫ ا‬ٟ
َ ‫س ْج ًحب‬
ًْ٠ِٛ ‫ط‬ ِ َٙ ٌَّٕ‫ ا‬ِٝ‫ا َِّْ ٌَهَ ف‬
َ ‫بس‬
ِۗ ً ١‫ ِٗ رَجْ ِز‬١ْ ٌَِ‫رَجَز َّ ًْ ا‬َٚ َ‫ارْ ُو ِش اس َُْ َس ِثّه‬َٚ
‫ْل‬
‫ ًْل‬١‫ ِو‬َٚ ُْٖ‫ فَبر َّ ِخز‬َٛ ُ٘ ‫ّل ا ٌَِٰٗ ا َِّّل‬
َٓ ‫ة‬ ِ ‫اٌْ َّ ْغ ِش‬َٚ ‫ق‬ ِ ‫َسةُّ ْاٌ َّ ْش ِش‬
‫ ًْل‬١ِّ ‫َجْشا َج‬ً ٘ ُْ ُ٘‫ا ْ٘ ُج ْش‬َٚ َْْٛ ُ ٌْٛ ُ ‫َم‬٠ ‫ َِب‬ٍٰٝ ‫ع‬ َ ‫ص ِج ْش‬ ْ ‫ا‬َٚ
"Sesungguhnya bangun malam itu lebih kuat (pengaruhnya terhadap
jiwa) dan lebih mantap ucapannya. Sesungguhnya pada siang hari
engkau memiliki kesibukan yang panjang. Sebutlah nama Tuhanmu
dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. (Allah) adalah
Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka, jadikanlah
Dia sebagai pelindung. Bersabarlah (Nabi Muhammad) terhadap apa
yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang
baik."( Q.S Al Muzammil ayat 6-10 )

Secara umum, hubungan Al-Qur'an dan Hadits dengan kebudayaan


dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Al-Qur'an dan Hadits memberikan pandangan dasar tentang
hakikat kebudayaan.
2) Al-Qur'an dan Hadits memberikan pedoman bagi umat Islam
untuk membangun kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam.

17
3) Al-Qur'an dan Hadits berperan penting dalam membentuk
kebudayaan Islam.

Dengan demikian, Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber yang


sangat penting bagi umat Islam dalam membangun kebudayaan yang
sesuai dengan ajaran Islam.

2.3 Kebudayaan dan Peradaban Islam


Kebudayaan dan peradaban Islam adalah dua hal yang saling
berkaitan. Kebudayaan Islam adalah segala hal yang berkaitan dengan
Islam, baik itu yang bersifat material maupun nonmaterial. Sedangkan
peradaban Islam adalah hasil dari perkembangan kebudayaan Islam.
Peradaban Islam adalah hasil dari perkembangan kebudayaan Islam
yang telah berlangsung selama berabad-abad. Peradaban Islam telah
memberikan banyak sekali kontribusi bagi dunia, di antaranya:
1) Pelestarian ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Pembangunan peradaban yang maju dan dinamis
3) Peningkatan kualitas hidup manusia
4) Penyebaran nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin
Peradaban Islam telah mengalami berbagai macam masa kejayaan
dan kemunduran. Namun, hingga saat ini, peradaban Islam masih tetap
ada dan terus berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa peradaban Islam
memiliki daya tahan yang kuat dan terus beradaptasi dengan
perkembangan zaman.
Kebudayaan Islam dan peradaban Islam adalah dua istilah yang
sering digunakan secara bergantian, padahal keduanya memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Secara umum, kebudayaan adalah
segala hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang diwujudkan dalam
bentuk karya-karya nyata, baik material maupun nonmaterial. Sedangkan
peradaban adalah tingkat kemajuan yang telah dicapai suatu masyarakat
dalam bidang-bidang tertentu, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan teknologi.
Perbedaan utama antara kebudayaan Islam dan peradaban Islam
terletak pada landasan dan wujudnya. Kebudayaan Islam berlandaskan
pada ajaran Islam, sedangkan peradaban Islam berlandaskan pada
18
kebudayaan Islam yang telah berkembang dan mengalami kemajuan.
Wujud kebudayaan Islam lebih bersifat abstrak, sedangkan wujud
peradaban Islam lebih bersifat kongkret.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara kebudayaan Islam dan


peradaban Islam:
1) Cakupan : Kebudayaan Islam mencakup seluruh aspek kehidupan,
sedangkan peradaban Islam hanya mencakup bidang-bidang yang
menunjukan kemajuan.
2) Landasan : Kebudayaan Islam dilandasi oleh nilai-nilai Islam,
sedangkan peradaban Islam tidak hanya dilandasi oleh nilai-nilai
Islam, tetapi juga oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi geografis,
sosial, dan politik.
3) Tingkat kemajuan : Kebudayaan Islam dapat berkembang di
masyarakat yang belum maju, sedangkan peradaban Islam biasanya
berkembang di masyarakat yang telah maju.
4) Wujud : Kebudayaan Islam berwujud abstrak sedangkan Peradaban
Islam lebih kongkret.
5) Dinamika : Kebudayaan islam dapat berubah-ubah sesuai
perkembangan zaman sedangkan Peradaban Islam bersifat progresif
dan terus mengalami kemajuan.
6) Sifat : Kebudayaan cenderung mempunyai sifat tertututp dari
pengaruh luar. Sementara oeradaban lebih terbuka soal perubahan
serta pekembangan yang terjadi.
7) Dari segi penampilan : Kebudayaan cenderung dapat ditampilkan
secara sederhana maupun tradisional, misalnya lewat makanan, seni,
adat istiadat, dan lainnya. Sementara peradaban lebih terfokus
menampilkan hal-hal yang tingkatnya lebih tinggi, tentang
administrasi, hukum, arsitektur, pemerintahan, serta pengaturan
sosial.
8) Dari segi pengaruhnya : Kebudayaan bisa terbentuk tanpa peradaban,
namun peradaban tidak bisa terbentuk tanpa adanya kebudayaan.
Kebudayaan Islam dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:
1) Nilai-nilai Islam: tauhid, keadilan, dan persaudaraan

19
2) Kepercayaan: keyakinan akan Allah SWT, malaikat, kitab-kitab,
para nabi, dan hari akhir
3) Bahasa: bahasa Arab yang menjadi bahasa persatuan umat Islam
4) Seni: seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni sastra
5) Musik: musik religius yang bernafaskan Islam

Peradaban Islam dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:


1) Bangunan: masjid, madrasah, dan benteng
2) Teknologi: mesin uap, astrolabe, dan jam matahari
3) Ilmu pengetahuan: matematika, astronomi, dan kedokteran
4) Ekonomi: perdagangan, sistem perbankan, dan pajak

Kebudayaan Islam dan peradaban Islam saling berkaitan dan saling


mendukung. Kebudayaan Islam menjadi landasan bagi perkembangan
peradaban Islam. Peradaban Islam yang maju akan semakin memperkuat
kebudayaan Islam.
Meskipun ada perbedaan, kebudayaan Islam dan peradaban Islam
saling berkaitan dan saling mendukung. Kebudayaan Islam merupakan
fondasi dari peradaban Islam, sedangkan peradaban Islam merupakan
manifestasi dari kebudayaan Islam.

20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

1. Sejarah mempunyai arti bahwa manusia itu bagaikan dunia yang


berputar disekeliling dirinya sendiri. didalam sejarah terdapat banyak
pelajaran berharga, yang dapat menjadi contoh dan tauladan, begitu
pula sebaliknya.
2. Islam dalam sejarah memiliki arti penting, karena islam bisa
menentukan keadaan umat manusia, ketika suatu bangsa dipimpin
oleh pemerintah yang menjadikan al-quran dan hadist sebagai
pedoman atau penuntun, maka bangsa tersebut sudah pasti memiliki
kebudayaan dan peradaban yang baik dan maju.
3. Al-quran dan hadist memiliki peran penting dalam kebudayaan,
karena al-quran dan hadist memberikan pandangan dasar tentang
hakikat kebudayaan. Dan menjadi sumber pedoman atau penuntun
sebuah kebudayaan dan peradaban.

21
DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:Rajawali Pers


Mubarok, Jaih.2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Islamika
Tersedia: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6610290/apa-saja-
fungsi-hadits-terhadap-al-quran-muslim-wajib-tahu
Nasional.kompas.com. 2022. pengertian peradaban menurut para ahli
[online].
Tersedia:
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-
peradaban-menurut-para-ahli.
Mohharishariyadi. 2011. Unsur-unsur peradaban [online]
Tersedia:https://mohharishariyadi.wordpress.com/2011/01/13/unsur-
unsur-peradaban/
An-nur.ac.id.2022. unsur-unsur kebudayaan [online]
detik.com. 2023. fungsi hadist terhadap al-quran [online]
Tersedia: https://an-nur.ac.id/unsur-unsur-kebudayaan/

22

Anda mungkin juga menyukai