Disusun oleh :
FAKULTAS TARBIYYAH
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam membuat makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejarah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam perkembangan
peradaban manusia. Dalam kenyataannya manusia meninggalkan catatan
penting yang patut dipelajari oleh orang-orang yang sebelum mereka.
Manusia mampu belajar dari pengalaman orang lain yang terjadi pada masa
lampau. Ini berarti bahwa manusia dapat memproyeksikan dirinya ke masa
lampau lalu merancang atau merencanakan kehidupan masa datang agar
kehidupan esok jauh lebih baik daripada hari ini. Meskipun sejarah mampu
mencatat semua pengalaman hidup, namun kita sebagai manusia memiliki
keterbatasan. Ini bisa terjadi karena memang manusia memiliki kelemahan
yang mendasar, yakni kealpaan dalam mengingat dan mencatat. Untuk itu
maka diperlukan sumber sejarah. Secara umum ada dua sumber sejarah, yaitu
berupa catatan dan peninggalan. Catatan sejarah berfungsi untuk
melesatarikan dan mewariskan informasi masa lampau kepada generasi
berikutnya. Sedangkan peninggalan sejarah berfungsi sebagai saksi (bukti)
sejarah. Untuk mengingat pentingnya kedudukan serta peran sejarah dalam
kehidupan maka generasi penerus harus mempelajari sejarah tersebut,agar
generasi yang akan datang memiliki pedoman dalam menentukan langkah
selanjutnya. Di dalam ajaran Islam sejarah merupakan hal yang sangat
penting untuk dijadikan bahan kajian (i‟tibar). Selanjutnya, dalam kehidupan.
Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya satu surah didalam Alqur‟an yang
bernama al-Qashash ( kisah-kisah). Selain itu terdapat beberapa firman Allah
yang sangat jelas menyuruh umat Islam mempelajari sejarah dan
menjadikannya sebagai pedoman hidup, antara lain dapat ditelaah pada surah
Yusuf : 111
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi
1
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu,
dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui sejarah beserta dengan unsur kebudayaan dan
peradabannya.
2) Untuk mengetahui hubungan antara kitab suci Al-quran, hadist dengan
kebudayaan.
3) Dan mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan islam dan peradaban
islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kajian sejarah masih terlalu luas lingkupnya sehingga menuntut
suatu pembatasan. Oleh karena itu, sejarah haruslah diartikan sebagai
tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang
dilakukan di tempat tertentu.
4
disebut sebagai unsur kultural universal, karena dapat ditemukan di
dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di dunia. Menurut
Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi Indonesia, ada tujuh unsur
kebudayaan, yaitu:
a) Bahasa
Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang secara sukarela
dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa adalah alat
utama dalam berinteraksi dan menyampaikan informasi, gagasan,
perasaan, dan nilai-nilai budaya. Bahasa juga mencerminkan
identitas dan karakteristik suatu kelompok budaya. Setiap bahasa
memiliki struktur, tata bahasa, kosakata, dan variasi yang khas.
b) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Sistem
pengetahuan meliputi ruang lingkup pengetahuan ilmiah, filsafat,
agama, mitos, legenda, dan sebagainya. Sistem pengetahuan
berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam memahami dan
menginterpretasikan realitas. Sistem pengetahuan juga berperan
dalam membentuk sikap dan perilaku manusia terhadap
lingkungan.
c) Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial adalah pola
hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial mencakup struktur sosial,
lembaga sosial, norma sosial, nilai sosial, status sosial, peran sosial,
dan sebagainya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
bertujuan untuk mengatur dan mengintegrasikan anggota
masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.
d) Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem peralatan hidup dan teknologi adalah segala bentuk benda
buatan manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sistem peralatan hidup dan teknologi mencakup alat-alat produksi,
konsumsi, transportasi, komunikasi, pertahanan, hiburan, dan
5
sebagainya. Sistem peralatan hidup dan teknologi menunjukkan
tingkat kemajuan dan kreativitas manusia dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
e) Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah cara-cara yang dilakukan
manusia untuk memperoleh sumber penghidupan. Sistem mata
pencaharian hidup mencakup aktivitas ekonomi seperti produksi,
distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa. Sistem mata
pencaharian hidup dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis,
demografis, politik, hukum, budaya, dan sebagainya. Sistem mata
pencaharian hidup menentukan tingkat kesejahteraan dan kualitas
hidup manusia.
f) Sistem Religi
Sistem religi adalah sistem kepercayaan dan ibadah yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat sakral, transenden, dan gaib. Sistem
religi mencakup doktrin, ritual, simbol, mitos, etika, dan organisasi
keagamaan. Sistem religi berfungsi sebagai sumber nilai, motivasi,
penghiburan, dan pengendalian sosial bagi manusia. Sistem religi
juga berpengaruh terhadap pandangan hidup dan sikap manusia
terhadap alam semesta
g) Kesenian
Kesenian adalah segala bentuk karya yang mengandung nilai
estetika dan ekspresi jiwa manusia. Kesenian mencakup seni rupa,
seni musik, seni tari, seni teater, seni sastra, seni film, dan
sebagainya. Kesenian berperan sebagai sarana komunikasi,
pendidikan, hiburan, kritik sosial, dan pelestarian budaya. Kesenian
juga mencerminkan keindahan, keunikan, dan kekayaan budaya
suatu bangsa.
6
Berikut adalah beberapa unsur peradaban yang umum:
a) Perkembangan Kota
Dari Makkah ke Madinah. Di sinilah Nabi Saw. membangun satu
tatanan kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian,
saling menghargai serta toleransi antara satu dengan lainnya.
Bagdad juga merupakan kota yang berkembang pesat pada
masanya yang merupakan kota ilmu pengetahuan. Kota merupakan
tempat yang strategis, disini banyak sekali budaya-budaya yang
bercampur dari desa-desa disekitar kota tersebut. Di Indonesia pada
masa kolonialisme, kota digunakan untuk menyusun strategi
penyeranang. karena disini banyak kaum intelektual yang
berkumpul. Kota merupakan pusat peradaban dari segala aspek,
darin ekonomi, sosial dan teknologi.
b) Terorganisirnya Pemerintah
Madinah sebagai kota pertama terbentuknya Sistem Pemerintahan
Islam yang secara teori maupun praktik, Nabilah yang menjadi
pelaku utama dan orang pertama yang menempati posisi unik,
yakni sebagai pemimpin pemerintahan dan sebagai sumber spiritual
undang-undang Ketuhanan. Nabi juga adalah pemimpin
pemerintahan Islam pertama. Kerangka kerja Pemerintahan
dimaksud terungkap dalam sebuah dokumen terkenal yang disebut
dengan, “Piagam Madinah”. Konstitusi itu juga mengikat orang-
orang Islam dan seluruh warga yang tinggal di Madinah tergabung
dalam satu masyarakat yang secara fisik maupun politis berbeda
dengan kelompok lain. Tidak ada pengertian lain mengenai siapa
yang harus memegang pimpinan dalam konfederasi semacam itu.
Bahkan secara tegas konstitusi itu menyebutkan bahwa Allah dan
Nabi Saw. menjadi hakim terakhir serta sumber segenap kekuasaan
dan kekuatan atau wewenang. Suatu pemerintahan mempunyai
tujuan untuk mengatur, mengarahkan kehidupan sosial dan
peradaban.
c) Teknologi
Dengan adanya teknologi manusia bisa menyelesaikan masalahnya
dengan mudah, dengan majunya teknologi otomatis maju
7
peradabannya juga. tekonologi adalah pemegang kendali dari suatu
peradaban secara fisik.
d) Kelas Sosial
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-
bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat.
Disekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti
Gubernur dan Wali Kota dan jabatan rendah seperti Camat dan
Lurah. Di sekolah ada Kepala Sekolah dan ada Staf Sekolah. Di Rt
atau Rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang
miskin. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan
tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan
ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,
pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi
badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia
yang satu dengan yang lain. Beragamnya orang yang ada di suatu
lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (Pengkelas-
kelasan) atau diferensiasi sosial (Pembeda-bedaan).
e) Penyimpanan Catatan / Menulis
Suatu peradapan ada jika ada bukti dan jejak-jejaknya, catatn dan
tulisan pada zaman dahulu sangan penting. Karena itu
membuktikan dengan adanya catatan atau tulisan pada zaman itu
berarti adanya suatu peradapan. Catatan sejarah atau penulisan
sejarah sangat mempengaruhi peradaban yang akan datang.
Penulisan sejarah yang kurang benar akan mengakibatkan
perubahan anggapan pada suatu subjek awalnya negatif bisa
menjadi positif.
f) Seni dan arsitektur
Seni adalah sebuah cermin dari peradaban. Seni adalah sebuah
cermin bagi zaman, ia dengan nyata merefleksikan nilai-nilai
masyarakat dan konsep estetika. Bersamaan itu, seni juga memberi
nilai manusia pada zaman tersebut dan mempengaruhi tren
masyarakat. Kesenian baik bentuk tulisan (sastra), seni ucap kata
(drama), atau dalam bentuk film akan punya makna jika mampu
8
mengekspresikan visi atau posisi kesenian itu secara komunikatif
pada publik.
a) Periode klasik
Periode klasik adalah masa keemasan peradaban Islam. Pada masa
ini, umat Islam mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang,
seperti ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.Beberapa kemajuan
yang dicapai umat Islam pada masa ini antara lain:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan: matematika, astronomi,
kedokteran, dan filsafat.
2. Perkembangan seni: arsitektur, kaligrafi, dan sastra.
3. Perkembangan budaya: tradisi dan adat istiadat.
b) Periode Pertengahan
Periode pertengahan adalah masa kemunduran peradaban Islam.
Pada masa ini, umat Islam mengalami berbagai perpecahan dan
serangan dari luar.
9
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran peradaban Islam
pada masa ini antara lain:
1. Perpecahan politik di antara umat Islam.
2. Serangan dari luar, seperti serangan Mongol dan Portugis.
3. Munculnya paham-paham yang menghambat perkembangan
ilmu pengetahuan, seperti paham taqlid dan fatalisme.
c) Periode Modern
Periode modern adalah masa kebangkitan peradaban Islam. Pada
masa ini, umat Islam mulai menyadari pentingnya ilmu
pengetahuan dan modernisasi.
Beberapa kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa ini antara
lain:
1. Kebangkitan gerakan pembaharuan Islam.
2. Modernisasi sistem pendidikan Islam.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perkembangan ekonomi dan industri.
12
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan.
Penjelasan itu kemudian dirinci oleh para ulama ke berbagai bentuk.
Secara garis besar, ada 4 fungsi hadits terhadap Al-Qur'an antara lain
sebagai berikut.
1. Bayan Taqrir
Hadits sebagai penguat (taqrir) keterangan Al-Qur'an, sebagian
ulama menyebut bayan taqrir. Jadi, hadits menjelaskan apa yang
telah dijelaskan, seperti sebuah hadits tentang sholat, zakat, puasa,
dan haji.
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Islam didirikan atas lima perkara, menyaksikan bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah,
mendirikan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan,"
(HR Al-Bukhari).
Hadits tersebut memperkuat keterangan mengenai perintah salat,
zakat, dan puasa dalam Al-Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 83
dan 183 serta surat Ali Imran ayat 97.
2. Bayan Tafsir
Bayan tafsir artinya hadits sebagai penjelas (tafsir) terhadap Al-
Qur'an. Fungsi ini terbagi lagi ke dalam tiga macam, yaitu tafshil
al-mujmal, takhshish al-amm, dan taqyid al-muthlaq.
Tafshil al-mujmal berarti hadits memberi penjelasan secara rinci
pada ayat-ayat Al-Qur'an yang sifatnya global, baik menyangkut
masalah ibadah maupun hukum. Contohnya seperti perintah sholat
pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang hanya diterangkan
secara keseluruhan tanpa disertai petunjuk pelaksanaan, berapa
rakaat, kapan waktunya, dan lain sebagainya. Perincian itu ada
pada salah satu hadits nabi, berikut bunyinya.
"Salatlah sebagaimana engkau melihat aku salat," (HR Al-
Bukhari).
Sementara itu, takhshish al-amm artinya hadits mengkhususkan
ayat-ayat Al-Qur'an yang umum, seperti ayat tentang waris dalam
13
surat An Nisa ayat 11. Kandungan ayat tersebut membahas
tentang pembagian harta pusaka terhadap ahli waris.
Karena sifatnya umum, maka dikhususkan lagi dengan hadits nabi
yang melarang mewarisi harta peninggalan para nabi, berlainan
agama, dan pembunuh, seperti salah satu sabda Rasulullah yang
berbunyi:
"Pembunuh tidak dapat mewarisi (harta pusaka)," (HR At-
Tirmidzi).
Yang terakhir ialah taqyid al-muthlaq, artinya hadits membatasi
kemutlakan ayat-ayat Al-Qur'an. Keterangan Al-Qur'an yang
mutlak dibatasi dengan hadits yang muqayyad (taqyid).
Contohnya seperti bunyi ayat 38 pada surat Al Maidah.
"Pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan-
tangan mereka," (QS Al Maidah: 38).
Pemotongan tangan pencuri pada ayat di atas tidak dijelaskan
batas tangan yang harus dipotong, apakah itu dari pundak, sikut,
dan pergelangan tangan. Sebab, kata tangan mutlak meliputi hasta
dari bahu, pundak, lengan, dan sampai telapak tangan.
Kemudian, pembatasan itu dijelaskan dalam sebuah hadits ketika
seorang pencuri datang ke hadapan Rasulullah maka
diputuskanlah bahwa tangan yang dipotong adalah pergelangan.
3. Bayan Tasyri'i atau Ziyadah
Bayan tasyri'i atau Ziyadah adalah membentuk hukum yang tidak
terdapat dalam Al-Qur;an atau sudah ada tetapi khusus pada
masalah pokok saja. Contohnya hadits tentang janin yang mati
dalam kandungan induknya.
"Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya." (HR At
Tirmidzi)
4. Bayanut Taghyir atau an-Naskh
Bayanut taghyir atau an-naskh adalah melakukan perubahan
terhadap apa yang telah ditetapkan oleh ayat Al-Qur'an.
Contohnya hadits riwayat At Tirmidzi tentang wasiat ahli waris
yang berbunyi,
14
"Sesungguhnya Allah telah memberi hak bagian bagi orang-orang
yang benar-benar memiliki hak untuk itu, makanya tidak ada
wasiat bagi ahli waris."
Hadits tersebut berfungsi menasakh ketetapan ayat Al-Qur'an yang
berbunyi,
ُ سَّٕخَ َس
ِٗ ٌِ ْٛ س ُ َٚ هللا
ِ بة َّ َّ َ ا َِب رْٛ ٍُّض
َ َ ِوز: َّبِٙ س ْىز ُ ُْ ِث ِ َ ِْٓ ٌَ ْٓ ر٠ ُى ُْ أ َ ِْ َش١ْ ر َ َش ْوذُ ِف
"Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan
tersesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan
Sunnah RasulNya." (HR. Malik, Baihaqy)
15
Al-Qur'an memandang kebudayaan sebagai suatu proses dan
meletakkan kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia. Al-Qur'an
tidak hanya mengatur aspek-aspek ibadah dan akhlak, tetapi juga
mengatur berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya, termasuk hubungan manusia
dengan lingkungannya.
Al-Qur'an dan Hadits memiliki peran penting dalam membentuk
kebudayaan Islam. Al-Qur'an memberikan pandangan tentang hakikat
manusia, alam semesta, dan Tuhan. Pandangan ini kemudian menjadi
dasar bagi umat Islam untuk membangun kebudayaan yang sesuai
dengan ajaran Islam.
Hadits juga berperan penting dalam membentuk kebudayaan Islam.
Hadits merupakan penjelasan dari Al-Qur'an dan juga merupakan
sumber hukum Islam. Hadits memberikan panduan bagi umat Islam
dalam memahami dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan
sehari-hari.
16
. ُ َْ َِب أ َ ْعجُذُٚ عب ِثذ َ ُْ ُ َّل أ َ ْٔزَٚ . َُْٚ َّل أ َ ْعجُذ ُ َِب رَعْجُذ. َْٚب اٌْ َىبفِ ُشَٙ ُّ٠ََب أ٠ ًْ ُل
ٓ٠ِ
ِ دٟ َ ٌِ َٚ ُْ ُٕ ُى٠ِ ٌَ ُى ُْ د. ُ َْ َِب أ َ ْعجُذُٚ عب ِثذَ ُْ ُ َّل أَْٔزَٚ . ُْ ُ عجَذْر َ َّل أََٔبَٚ
َ عب ِثذ ٌ َِب
Katakanlah (Muhammad): „Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa
yang aku sembah, untukmu agamamu, dan untukku agamaku. (QS Al-
Kafirun: 1-6).
17
3) Al-Qur'an dan Hadits berperan penting dalam membentuk
kebudayaan Islam.
19
2) Kepercayaan: keyakinan akan Allah SWT, malaikat, kitab-kitab,
para nabi, dan hari akhir
3) Bahasa: bahasa Arab yang menjadi bahasa persatuan umat Islam
4) Seni: seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni sastra
5) Musik: musik religius yang bernafaskan Islam
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22