Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
Peradaban Islam adalah salah satu peradaban kemanusiaan terkaya di
dunia. Budaya yang muncul bersamaan dengan agama Islam, mempunyai
sejarah gemilang meski terjadi pasang-turut sepanjang sejarah. Banyak sekali
hasilnya dari zaman dahulu sampai sekarang mengenai kebudayaan Islam
yang terus-menerus berkembang, misalkan saja dalam sejarah kehidupan
Rasulullah SAW. yang telah menyebarkan agama Islam di dunia ini.
Banyak kita temui mengenai kepribadian yang seluruh kehidupannya
di curahkan untuk agama Allah, dan Beliau di kenal sebagai orang yang
banyak berpikir dan memikirkan masyarakat secara serius, dengan keteguhan
dan kekuatan kepribadiannya, Nabi merubah pikiran-pikiran, adat-adat dan
moral orang-orang Arab. Sebelum menginjak kepembelajaran Sejarah
Peradaban Islam secara luas, disini pemakalah akan mengulas sedikit
mengenai kegunaan dan manfaat dari sejarah peradaban Islam terlebih dahulu.
Banyak diantara kita yang mengaku agama Islam tapi tidak pernah
tahu akan Islam,tidak pernah tahu bagaimana Islam , bahkan seperti apa Islam
itu berkembang. Bahkan Dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang
saat di mulai nya sejarah Islam. Oleh karena itu penting bagi kita sebagai umat
islam mengenal perkembangan islam dari periode ke periode islam sebagai
upaya kecintaan dan eksistensi diri kita sebagai seorang muslim.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegunaan Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam adalah gambaran produk aktivitas kehidupan
umat Islam pada masa lampau yang benar-benar terjadi dalam aspek politik,
ekonomi, dan tekhnologi yang bersumberkan pada nilai-nilai ajaran Islam.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Peradaban Islam merupakan
identitas ummat Islam sejak masa lampu.
Ada banyak kegunaan dalam belajar sejarah, diantaranya adalah
pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lampau,
sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi
kelangsungan hidup itu.1 Sejarah Islam juga berguna sebagai guru kehidupan.
Dengan mengembangkan peristiwa masa lampau, dijadikan sebagai pedoman
bagi masa kini dan masa yang akan datang. Selain itu sejarah dapat juga
menjaga kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok
itu bagi kelangsungan hidupnya dan sebagai sarana pemahaman hidup dan
mati.2
Menurut versi lain, kegunaan sejarah yaitu: Pertama, untuk
kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi
kelangsungan hidupnya. Kedua, sejarah berguna sebagai pengambilan
pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lampau, sehingga sejarah
memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup itu.
Ketiga, sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan
mati.

1 Khoiriyah, REORIENTASI WAWASAN SEJARAH ISLAM Dari Arab sebelum Islam hingga
Dinasti dinasti Islam, Cet.I (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1
2 Khoiriyah, Ibid, hlm. 2

Kegunaan lainnya seperti diungkapkan F.R. Ankersmit, bahwa dengan


mengetahui kelakuan objektif dari manusia masa lampau (cognitio historica),
maka sejarah berfungsi sebagai guru kehidupan (historia magistra vitae). Oleh
karena itu dengan mengembangkan peristiwa-peristiwa masa silam, dapat
ditimba pelajaran-pelajaran praktis, sehingga pada gilirannya sejarah
bermakna sebagai pedoman bagi masa kini dan masa yang akan datang.
Gambaran demikian kalau ditafsirkan dengan cara tertentu, dapat digunakan
pula untuk tujuan-tujuan khusus, misalnya untuk membentuk ideologi. Sikap
sekelompok masyarakat terhadap masa lampaunya dapat dikatakan sebagai
cara-cara mereka yang dipergunakan untuk mengkaji sejarah, sehingga cara
demikian menunjukkan fungsi sejarah bagi masa kini. Begitu pula sikap dan
metode pengkajian masa lampau semacam itu akan sangat mempengaruhi
masa depan.
Begitu pentingnya sejarah bagi umat manusia, di dalam kitab suci alQuran sendiri terdapat banyak kisah paranabi dan tokoh masa lampau yang
berisi pelajaran untuk dilaksanakan atau sebaliknya, untuk dihindari oleh
manusia dalam kehidupannya kini dan masa mendatang. Sebagaimana bunyi
terjemahan ayat-ayat berikut :
Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran untuk
orang-orang yang berakal. Kisah-kisah itu bukanlah cerita yang dibuat-buat
menurut al-Quran, tetapi sesuai dengan ungkapan kitab-kitab samawi yang
diturunkan sebelumnya. Bahkan segala-galanya dalam al-Quran lebih terinci,
disamping menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Apakah mereka yang mendustakan Tuhan itu tidak menjelajahi bumi
ini untuk menyelidiki bagaimana nasibnya bangsa-bangsa sebelum mereka,
bangsa-bangsa itu jauh lebih kuat daripada mereka, dan telah mengolah tanah
dan membudikannya lebih banyak dari apa yang mereka budayakan. Lalu
setelah rasul-rasul mereka datang membawa keterangan-keterangan kepada
mereka, mereka dimusnahkan karena mendustakan rasul-rasul itu. Bukan

Allah berbuat lalim terhadap mereka, tetapi mereka jualah yang berbuat lalim
terhadap dirinya sendiri.3
Dengan begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan ini di dalam alQur'an sendiri terdapat beberapa kisah para nabi dan tokoh masa lampau
diantaranya:

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orangorang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan

segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum
mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah
mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang
telah mereka makmurkan. dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak
berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim
kepada diri sendiri.4

B. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam


a. Tujuan
Sejarah bukan semata-mata bertujuan mengetahui peristiwa-peristiwa
masa lalu dan akumulasi informasi dari dokumen-dokumen, prasasti-prasasti,
manuskrip-manuskrip, dan sumber-sumber pokok. Sejarah merupakan akar
dan dasar bagi kesadaran. Ia bukan sekadar memori masa lalu, tapi alur dan
hukum,

semangat

sejarah.

Tujuannya

adalah

mengembangkan

dan

memperdalam kesadaran nasionalisme yang memberikan pengalaman3 Dudung Abdurrahman dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: LESFI
YOQYAKARTA, 2002), hlm. 7-8

4 http://f-class-article.blogspot.com/2009/03/pengertian-sejarah-peradaban-islam.
diakses senin/9/12/13. jam 10:56

pengalaman sejarah masa lampau untuk melihat masa kini dan faktor
pembentuk historisnya.5
Tujuan mempelajari Sejarah Peradaban Islam adalah untuk mencari
kebenaran terhadap hubungan antara kejadian-kejadian masa lalu. Perlu
diingat bahwa pada hakikatnya yang diketahui tentang kejadian-kejadian masa
lalu hanya sedikit. Dalam sejarah, begitu pula dalam ilmu pengetahuan sosial
lainnya tidak mungkin diperoleh pendapat yang mutlak objektif dan mutlak
benar. Patut selalu diingat bahwa subyek dan obyek sejarah adalah manusia
yang tidak mungkin bisa bebas sempurna dari sikap-sikap subyektif dan
perilaku-perilaku yang kadang-kadang sulit dapat dipahami. Oleh karena itu,
setiap analisa dan kesimpulan yang ditarik di samping banyak bergantung
pada pandangan falsafah hidup masing-masing juga bisa keliru karena tidak
bisa memahami hakikat sesungguhnya dari perilaku manusia yang diamatinya
itu. Hanya yang menjadi keharusan bagi seluruh ilmuan ialah untuk selalu
berusaha bertindak seobyektif mungkin.
b. Fungsi
Ada beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai pelajaran (otoritas). Sejarah Peradaban Islam adalah pelajaran
yang terbaik karena ia menyediakan referensi berharga kapada
seseorang untuk mengambil keputusan tanpa harus mengalaminya.
Akan tetapi tidak punya kesan dan makna yang kuat kalau tidak dibaca
dan dipelajari dengan empati, perasaan merasakan apa yang di alami
oleh orang lain. Oleh karena itu peristiwa sejarah terjadi hanya sekali
(einmalig) dan tidak terulang lagi (irreversible), maka dibutuhkan
usaha kreatif untuk menampilkan makna sejarah.
2. Dapat dijadikan model. Sejarah dapat dijadikan model untuk
menentukan sikap dalam membangun masa kini dan mendatang.
Terutama sejarah peradaban islam masa awal, masa Nabi Muhammad
SAW. bisa dijadikan paradigma membangun masyarakat yang adil dan
5 M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Cet I, (Yogyakarta: PUSTAKA
BOOK PUBLISHER, 2007), hlm. 20

sejahtera. Para tokoh sejarah seperti Nabi Muhammad SAW. dan


sahabat-sahabatnya bisa dijadikan uswah yang baik untuk hidup
bermasyarakat. Sistem dan cara pembentukan masyarakat oleh Nabi
Miuhammad SAW. juga bisa dijadikan model untuk membangun
masyarakat kini dan mendatang yang lebih baik. Usaha menjadikan
sebagai model (modelling) harus dilakukan dengan cara kreatif supaya
muncul modifikasi baru yang lebih baik dan cocok untuk konteks dini
dan kini (here and now).
3. Rekreasi. Ada banyak situs peninggalan purbakala yang menjadi obyek
wisata, bahkan kebanyakan tempat wisata itu memang berupa tempattempat bersejarah. Tempat-tempat wisata sejarah, bangunan dan
barang-barangnya

menjadi

obyek

rekreasi

tersendiri

bagi

pengunjungnya. Rekreasi ini bisa mendorong dan menimbulkan kreasi


baru. Selama ini peninggalan sejarah menjadi obyek rekreasi hanya
berupa artefact, barang atau benda yang menjadi fakta sejarah.
Sementara itu sosiofact (fakta sosial) yang berupa interaksi antar
manusia dan mentifact (keyakinan dan kepercayaan) fakta mental
belum banyak menarik perhatian orang. Hal ini disebabkan oleh
kecenderungan orang yang tertarik pada hal-hal yang bersifat konkrit
dan visual. Khusus untuk sejarah peradaban lokal, situs makam dan
kerajaan-kerajaan islam bisa dikunjungi sebagai kegiatan rekreasi dan
edukasi. Bahkan ketika orang muslim menunaikan ibadah haji ke
Makkah, mereka bisa melakukan perjalanan ke tempat-tempat
bersejarah yang ada di tanah Arab. Sebagai babat dan babak awal
sejarah peradaban islam.6
c. Manfaat

6 Fatikha, Sejarah Peradaban Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 1214

Sejarah bagi kaum Muslimin tidak hanya bermanfaat sebagai cermin dan
pedoman, tapi juga menjadi alat untuk memahami secara lebih tepat sumbersumber Islam.7
Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, di mana pada waktu itu dunia islam menjadi kiblat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Namun, sangat
memilukan bahwa masyarakat Indonesia yang religius dewasa ini terpuruk
dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.8
Ada beberapa manfaat dalam mempelajari sejarah peradaban Islam antara
lain :
1. Menumbuhkan kesadaran komunitas. Sejarah peradaban Islam baik
dalam bentuk cerita maupun laporan ilmiah, memiliki fungsi
psikologis yang strategis dan praktis dalam membangkitkan rasa dan
optimisme suatu komunitas atau bangsa.
2. Membangkitkan inspirasi. Sejarah peradaban bukan hanya sekumpulan
cerita yang berkaitan dengan tanggal, tokoh, dan tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa penting terjadi, namun juga sarat dengan makna
dan menjadi rujukan untuk mengambil pelajaran (ibrah) dan dapat
dijadikan inspirator untuk menata hari esok yang lebih baik.
3. Membiasakan berfikir kontekstual. Teks sejarah tidak pernah ditulis
tanpa lepas dari konteks yang menyertai peristiwa, sebab pola
penulisan sejarah peradaban Islam seperti ini, yaitu membuat para
pembacanya untuk terbiasa berfikir dengan cara yang sama yaitu
kontekstual, meskipun penuh dengan nilai dan konsep-konsep sulit,
tetapi selalu menghadirkan referensi kejadian historisnya selalu
melibatkan dimensi ruang dan waktu.

7 Nourouzzaman Shiddiqi, Jeram-Jeram Peradaban Muslim, Cet I,(Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 1996), hlm. 3

8 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Ed. 1 Cet.II, (Jakarta: AMZAH,2010),
hlm. 12

4. Mendorong berfikir kritis. Sejarah peradaban yang dipahami tidak


hanya sebagai sekumpulan peristiwa dalam kurun waktu tertentu akan
mendorong orang berfikir kritis.
5. Meningkatkan penghargaan atas jasa masyarakat sebelumnya.
Selain yang disebutkan diatas secara ringkas dapat disebutkan bahwa manfaat
mempelajari sejarah peradaban Islam paling tidak ada 3 macam yaitu :
1. Memperoleh informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lampau dan
hasil yang dicapai oleh Nabi dan umatnya semenjak lahirnya sampai
sekarang, sehingga membangkitkan inspirasi untuk membangunkan
kesadaran bahwa peradaban yang lebih baik bisa diusahakan.
2. Memberikan suri tauladan bagi umat manusia dalam mengarungi
kehidupan karena itu dapat dikatakan sejarah sebagai guru kehidupan
bagi umat manusia.
3. Sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati, hal ini penting
bagi umat manusia agar dapat menjalani hidup ini dengan baik dan
benar.9
Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan
umat manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung
kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru
bagi perkembangan kehidupan manusia. Pentingnya memahami sejarah
peradaban Islam tidak semata-mata untuk mengetahui tanggal, bulan, tahun,
dan abad suatu peristiwa peradaban Islam di masa lampau. Namun juga
memahami realitas muslim untuk mengetahui suatu peristiwa peradaban
Islam.10
Berikut akan dipaparkan beberapa pendapat dari para pemikir berkenaan
dengan manfaat sejarah.
Prof. T. Ibrahim Alfian dalam bukunya Sejarah dan Permasalahan Masa Kini
menjelaskan bahwa sejarah memiliki manfaat:
9 Fatikha, Op. Cit, hlm. 14-16
10 Samsul Munir Amin, Op. Cit, hlm. 13

a. Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan


kelompok demi kelangsungan hidup.
b. Sebagai sumber pelajaran dan tauladan dari peristiwa pada masa lalu.
c. Sebagai sarana pemahaman mengenai makna hidup.
Dudung

Abdurrahman

dengan

mengutip

pendapatnya

Ankersmit

menjelaskan bahwa dengan mengetahui kelakuan manusia di masa lampau


(cognitio historica), ia dapat menjadi guru mengenai kehidupan (historia
magistra vitae). Melalui sejarah manusia dapat menimba pengalamanpengalaman praktis demi kebaikannya di masa sekarang dan akan datang.
Nietzsche dalam tulisannya Manfaat dan Bahaya Sejarah bagi Hidup
sebagaimana dikutip Sunardi menjelaskan bahwa manfaat sejarah ada tiga,
yaitu:
1. Melalui pendekatan monumental akan memberikan kemungkinan
manusia zaman sekarang untuk melihat model realitas;
2. Melalui pendekatan antikurian dapat dijadikan manusia sebagai sarana
untuk menemukan identitas.
3. Melalui pendekatan kritis akan memungkinkan orang untuk menguji
kebenaran yang ia yakinipada masa kini.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sejarah peradaban Islam sebagai studi tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan sejarah peradaban, sudah tentu akan sangat bermanfaat
terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau
perkembangan peradaban masa depan.
Dengan mempelajari sejarah peradaban Islam diharapkan seseorang
dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban
Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang. Sejarah peradaban Islam
tidak hanya memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembangunan dan
pengembangan

peradaban

Islam,

namun

dapat

pula

menyelesaikan

problematika peradaban Islam pada masa kini. Di samping itu, dapat


memunculkan sikap positif terhadap berbagai perubahan sistem peradaban
Islam.
C. Priodesasi Sejarah Islam
Sejarah berjalan dari masa lalu, ke masa kini, dan melanjutkan
perjalanannya ke masa depan. Dalam perjalanan suatu unit sejarah selalu
mengalami pasang naik dan pasang surut dalam interval yang berbeda-beda.
Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup panjang akan
mengalami kesulitan-kesulitan jika tidak di bagi dalam beberapa babakan
dimana setiap babakan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri-ciri
khusus dan merupakan suatu kebulatan untuk satu jangka waktu. Rangkaian
dari babakan sejarah yang termuat dalam satu kerangka inilah yang dinamakan
periodisasi sejarah.11

11 Drs. Nourouzzman zhiddiqie, M.A, Pengantar Sejarah Muslim,


yogyakarta:Nur cahaya, 1983, hlm. 65.

Menurut definisi umum, kata history berarti masa lampau umat


manusia. Dalam pengertian lain, sejarah adalah catatam berbagai peristiwa
yang terjadi pada masa lampau. Dengan demikian sejarah peradaban islam
adalah keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam
dari satu waktu ke waktu lain, sejak zaman lahirnya islam sampai sekarang.
Sedangkan Periodisasi peradaban Islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah
yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur
yang bermacam-macam. Menurut Prof. Dr. H.N. Shiddiqi, ada beberapa
pendapat lain yaitu tolak ukurnya adalah sistem politik, hal ini biasanya
digunakan pada sejarah konvensional. Tolak ukurnya pada persoalan ekonomi
(maju mundurnya ekonomi) dalam sebuh negara. Peradaban dan kebudayaan
suatu bangsa adalah pada masuk dan berkembangnya suatu agama.
Jadi, periodisasi peradaban islam adalah ilmu sejarah atau pembabakan
sejarah yang mengkaji perkembangan peradaban Islam dalam konteks dan
tempat dengan tolak ukur tertentu.
Menurut Nourouzzaman Shiddiqie, periodisasi sejarah islam dapat
disusun sebagai berikut :12
1.

Periode Klasik ( 600-1258 )


Periode ini sejak kelahiran Nabi Muhammad sampai di dudukinya
baghdad oleh Hulagu Khan. Yang menjadi ciri periode ini adalah
dengan mengabaikan adanya dinasti-dinasti

yang tumbuh dan

tenggelam di masa Dinasti Abbasiyah, kepala negara ( khalifah ) tetap


di jabat oleh seseorang dan di angggab pimpinan tertinggi negara
wlaupun hanya sekedar simbol.
2. Periode Pertengahan (dari

jatuhnya

Baghdad

sampai

ke

penghujung abad ke -17)


Ciri periode ini adalah tanpa menghilangkan kenyataan adanya Dinasti
Umayyah di Andalusia, wilayah islam lainya telah terpecah berada di
12 Drs. Nourouzzaman shiddiqie, M.A, Ibid., hlm. 66.

bawah 3 kekuasaan yang saling bermusuhan. Kekuasaan Dinasti


Usmaniyah di Andalusia, kekuasaan Dinastu Mamluk di mesir, dan
Dinasti Ilkhan dari Mongol di Persia.
3. Periode modern ( mulai abad ke-18 )
Ciri periode ini ialah seluruh wilayah kekuasaan Islam berada di bawah
cengkraman penjajahan Barat, sampai kemudian setelah Perang Dunia
Kedua kembali memperoleh kemerdekaannya.
Jadi, menurut Nourouzzaman Shiddiqie periodesasi sejarah islam dibagi dalam
3 periode yaitu periode kliasik, pertengahan dan modern.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Dudung dkk. 2002. Sejarah Peradaban Islam.
Yogyakarta: LESFI.
Ahmad Al-Usairy, 2006,Sejarah Islam Zaman Nabi Adam Hingga
Abad XX, (terjemahan dari At-Tarikh Al-Islami), cetakan keempat, Jakarta:
Akbar
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:
AMZAH.
Esha, Muhammad Inam. 2011. PERCIKAN FILSAFAT SEJARAH DAN
PERADABAN ISLAM. Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Fatikha. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press.
Karim, M. Abdul. 2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam Cet I.
Yogyakarta: PUSTAKA BOOK PUBLISHER.
Khoiriyah.2012. REORIENTASI WAWASAN SEJARAH ISLAM Dari
Arab sebelum Islam hingga Dinasti dinasti Islam Cet.I.Yogyakarta: Teras.
Shiddiqi, Nourouzzaman. 1996. Jeram-Jeram Peradaban Muslim Cet I.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://f-class-article.blogspot.com/2009/03/pengertian-sejarahperadaban-islam.html

Anda mungkin juga menyukai