Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di bidang kedokteran diketahui bahwa ada empat macam gangguan fungsi
seksual, yaitu :
1. Gangguan libido ( tidak memiliki nafsu atau rangsangan seksual ),
2. Gangguan ereksi ( impotensi ),
3. Gangguan orgasme ( tidak pernah merasakan kepuasan seksual ),
4. Gangguan ejakulasi ( tidak mampu mengontrol dan menahan terjadinya ejakulasi ).
Gangguan tersebut tidak mengenal usia, dapat terjadi pada remaja sampai pria
dewasa. Ternyata gangguan ejakulasi masih terbagi lagi menjadi lima macam, yaitu :
1. Anejakulasi adalah suatu keadaan bahwa pria tidak mengalami ejakulasi, namun
merasakan seperti ejakulasi.
2. Ejakulasi Retrogade
Pria mengalami ejakulasi namun sperma masuk ke dalam kandung kemih.
Saat ejakulasi seharusnya klep dari kandung kemih menutup, namun karena penyakit
atau gangguan syaraf klep tersebut tidak menutup. Hal ini diketahui saat BAK setelah
berhubungan ada sperma di air seninya.
3. Ejakulasi tidak lengkap ( incomplete ejaculation )
Terjadi ketika pria terpaksa harus ejakulasi, seperti untuk pemeriksaan
sperma. Biasanya karena kondisi tidak rileks dan malu, maka ejakulasi tidak terjadi
lengkap.
4. Ejakulasi dini ( ejakulasi precox )
5. Ejakulasi terhambat

Hampir sepertiga dari populasi pria didunia mengalami disfungsi seksual


ejakulasi dini ( 27 – 34% ) dan jumlah ini lebih banyak dibanding penderita disfungsi
ereksi yang hanya 12%. Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang yang banyak
dialami pria disamping disfungsi ereksi. Pada awalnya pria yang mengalami ejakulasi
dini tidak menyadari sebagai gangguan fungsi seksual. Mereka hanya mengeluh tentang

1
cepatnya ejakulasi terjadi. Pada gangguan ini pria mampu mengalami ereksi dan
melakukan hubungan seksual namun ejakulasi terjadi terlalu cepat.
Resiko terjadinya ejakulasi dini ternyata meningkat pada pasutri dengan
pengetahuan dan pengalaman seks yang minimal. Kita juga harus memahami organ
seksualitas baik yang dimiliki pria maupun wanita, sehingga kita mengetahui apa yang
pasangan kita inginkan. Umumnya orgasme akan dicapai oleh pria 2 – 7 menit setelah
penetrasi. Sedangkan pada wanita baru akan dicapai 12 – 14 menit setalah hubungan seks
dimulai.
Dengan meningkatnya pengetahuan mengenai seksualitas telah menumbuhkan
pemahaman dan kesadaran pria serta pasangannya bahwa ejakulasi dini telah
menimbulkan gangguan dalam kehidupan seksual pasutri. Karena itu mereka merasa
perlu untuk mengatasi masalah itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ejakulasi dini ?
2. Apa sajakah jenis – jenis ejakulasi dini ?
3. Apa saja gejala ejakulasi dini ?
4. Bagaimana penyebab ejakulasi dini ?
5. Bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ejakulasi dini
2. Untuk mengetahui jenis – jenis ejakulasi dini
3. Untuk mengetahui gejala ejakulasi dini
4. Untuk mengetahui penyebab ejakulasi dini
5. Untuk mengetahui cara mengatasi ejakulasi dini

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejakulasi Dini


Ejakulasi dini sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan kelainan yang muncul
karena respon berbeda antara pria dan wanita dalam mencapai klimaks saat melakukan
hubungan seksual. Ada beberapa pengertian mengenai ejakulasi dini antara lain :
a. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
b. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan
ketika melakukan hubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
c. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidak mampuan menahan ejakulasi sampai
pasangannya mencapai orgasme.
d. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar
terjadi sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan


mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan
keinginannya. Untuk memudahkan pemahaman, orang awam menyebut ejakulasi dini
dengan suatu keadaan dimana terjadi percepatan ekskresi air mani sebelum tercapainya
orgasme dari pasangan ( istri ).
Berdasarkan Journal of Sexual Medicine, ejakulasi dini merupakan ejakulasi yang
terjadi dalam waktu yang pendek, yaitu kurang dari dua menit pada 5 saat senggama.
Umumnya ejakulasi dapat ditahan sampai tujuh menit atau lebih setelah bersenggama.
Tidak ada hubungan antara ejakulasi dini dengan gangguan sperma. Artinya, pria
yang mengalami ejakulasi dini tidak berarti mengalami gangguan sperma, baik kualitas
maupun kuantitas sperma. Sering terjadi anggapan yang salah di masyarakat bahwa bila
ejakulasi terjadi terlampau cepat maka sperma terganggu sehingga tidak dapat
membuahi. Gangguan sperma memang dapat terjadi antara lain karena infeksi pada testis
atau bagian system reproduksi yang lain, kekurangan hormone testosterone, pelebaran
dinding pembuluh darah di sekitar testis, dan kekurangan vitamin.

3
B. Jenis – Jenis Ejakulasi Dini
1. Pada umumnya ejakulasi dini dibagi menjadi 2 :
a. Ejakulasi Dini Primer
Disebut Primer jika ejakulasi dini yang dialami terjadi sejak dari pertama
kali berhubungan seks. Kondisi ini bisa terjadi karena faktor genetika atau bisa
juga sebagai hasil dari perilaku masa kanak – kanak.
Masalah perilaku bisa berasal dari lingkungan yang ketat di mana seks
dipandang rendah, atau bisa juga dari perilaku masturbasi yang terlalu sering dan
tergesa – gesa ketika remaja. Perasaan dan perilaku ini kemudian berlanjut sampai
dewasa dan bisa sangat sulit untuk disembuhkan
Adapun gejala ejakulasi dini primer sebagai berikut :
 Jika seseorang menderita ejakulasi dini primer, kemungkinan orang itu
berejakulasi tidak lebih dari satu menit setelah penetrasi vagina bahkan
ejakulasi bisa terjadi sebelum penetrasi seseorang di lakukan.
 Memiliki ketidakmampuan dan tidak berdaya untuk menunda ejakulasi setelah
penetrasi vagina.
 Mengalami perasaan tertekan, frustrasi dan kecemasan sesudah dan sebelum
melakukan hubungan seks.
b. Ejakulasi Dini Sekunder
Disebut sekunder jika seseorang pernah menikmati hubungan seks dengan
durasi waktu yang cukup lama, namun entah kenapa, tiba – tiba seseorang
menderita ejakulasi dini. Pada umumnya orang mengalami ejakulasi dini jenis
sekunder. Ejakulasi dini sekunder terjadi karena alasan psikologis atau fisik.
Gejala Ejakulasi dini sekunder sebagai berikut :
 Ejakulasi terjadi setelah penetrasi dilakukan, dengan stimulasi yang sedikit
atau banyak.
 Ejakulasi dini terjadi meskipun seseorang merasa sehat, dan hubungan
emosional seseorang bersama pasangan baik – baik saja.
 Perasaan tertekan, cemas, minder yang dirasakan berkembang menjadi
masalah yang bisa merusak hubungan bersama pasangan.
Jenis sekunder relatif lebih mudah disembuhkan dan terkadang tanpa perlu
bantuan dari dokter. Beberapa terapis seks biasanya menyarankan latihan.

4
2. Jenis – jenis ejakulasi dini berdasarkan tingkat keparahannya dapat digolongkan
berdasarkan waktu terjadinya ejakulasi dini, yaitu:
a. Ejakulasi dini tingkat ringan
Pada tingkat keparahan ini, ejakulasi akan segera terjadi setelah hubungan
seksual berlangsung, tepatnya setelah beberapa kali penetrasi singkat.
b. Ejakulasi dini tingkat sedang
Ketika seorang pria mengalami ejakulasi dini tingkat sedang, ejakulasi akan
segera terjadi sesaat setelah Mr. P masuk ke dalam Miss V.
c. Ejakulasi dini tingkat berat
d. Ejakulasi dini yang digolongkan berat terjadi bila ejakulasi segera terjadi saat
Mr. P baru saja menyentuh organ seksual wanita dari luar.
C. Gejala Ejakulasi Dini
Secara umum, gejala ejakulasi dini yang biasanya terjadi adalah :
1. Dorongan untuk berhubungan intim yang sangat kuat dan ingin segera dipenuhi.
2. Penis biasanya akan mudah ereksi dan mudah untuk mencapai ejakulasi dini
3. Ereksi pada penis yang terjadi biasanya singkat.
4. Ejakulasi dini pada pria biasanya terjadi lebih dulu mencapai orgasme dibanding
wanita.
Namun gejala ejakulasi dini ini biasanya tidak mengikat. Hal ini berarti bahwa bisa saja
seseorang mengalami salah satu gejala diatas, namun mereka tidak menderita ejakulasi
dini. Biasanya secara umum pria yang mempunyai ejakulasi dini akan mengalami hal –
hal diatas dengan bersamaan.

D. Penyebab Ejakulasi Dini


Ada beberapa faktor penyebab ejakulasi dini, yaitu :
1. Aspek psikologis pria yang mengalami disfungsi ereksi ( 60 – 70% ), antara lain :
a. Rasa bersalah karena melakukan hubungan seksual sebelum waktunya,
b. Melakukan hubungan seksual bukan dengan pasangannya, sehingga takut terlihat
orang lain,
c. Takut dengan berhubungan seksual akan terjadi kehamilan, tertular PMS ( penyakit
menular seksual ),
d. Anxietas yaitu perasaan prihatin, takut, cemas, dan ketidakpastian tanpa stimulus
yang jelas bagi penderita ejakulasi dini saat akan berhubungan seksual karena

5
gagal menahan ejakulasi, sehingga tidak mampu memuaskan istri. Hal ini membuat
penderita semakin tidak relaks dan memperburuk ejakulasi dini.
e. Adanya konflik internal yang belum terselesaikan sehingga mengganggu kondisi
psikis seseorang.
f. Faktor – faktor organik ( 30% ) seperti obat – obatan yang digunakan.
g. Konsumsi beberapa jenis obat seperti pada pengobatan syaraf dan pembuluh darah,
stroke, serta leukimia dapat mempengaruhi proses ejakulasi pada pria.
h. Usia.
Pada usia muda kadar testosterone dalam tubuh sangat tinggi. Testosterone
akan meningkatkan libido yang dapat memacu hasrat untuk berejakulasi lebih kuat.
Hal ini akan semakin menyulitkan dalam mengontrol ejakulasi. Kadar testosterone
perlahan – lahan akan menurun seiring bertambahnya usia.
i. Emosi yang tidak stabil.
j. Stamina atau kondisi tubuh yang tidak baik.
k. Perilaku seksual yang tidak benar seperti kebiasaan mencapai orgasme dan
ejakulasi secara tergesa – gesa sebelumnya. Bahkan over sensitivitas saat
berhubungan akan memberikan sensasi yang hebat sehingga mendorong keinginan
untuk ejakulasi.
l. Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang berfungsi
menghambat ejakulasi.
m. Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa ejakulasi.
n. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang seksualitas.
2. Stress
Stress adalah penyakit yang menyerang pada bagian pikiran seseorang yang
bisa membuat pikiran menjadi kacau. Penyebab timbulnya stress karena adanya
masalah pekerjaan, hubungan dengan rumah tangga dan percintaan. Cara mencegah
stress dapat dilakukan dengan selalu berfikir positif. Jika ingin menggunakan bahan
alami bisa mengonsumsi madu atau makanan yang manis. Stress juga dapat
mengakibatkan ejakulasi dini pada pria.
3. Keturunan
Keturunan atau disebut sebagai faktor genetik yang berasal dari anggota
keluarga. Penyakit yang disebabkan oleh keturunan adalah penyakit jantung, asma,
dan lain – lain. Kesehatan seseorang bisa dilakukan dengan berpola hidup yang benar

6
dan sehat, makan makanan bergizi yang di dalamnya mengandung serat, vitamin,
karbohidrat, protein dan mineral.
4. Penyakit Asam Urat
Asam urat dapat disembuhkan dengan daun sirsak. Ciri seseorang yang
terkena asam urat, seperti mengalami sakit dan nyeri di bagian sendi. Mayoritas
dialami pada usia yang sudah tua. Dan dapat mengakibatkan ejakulasi dini pada pria.
5. Obesitas
Obesitas adalah masalah yang dialami pada bagian tubuh dengan berat
badan yang melebihi kapasitas. Cara mengatasinya dengan berolah raga, mengatur
pola makan sehat dengan rendah lemak dan karbohidrat. Dapat dialami oleh anak.
Jenis penyakit ini dapat memicu penyakit jantung. Obesitas juga mengakibatkan
ejakulasi dini pada pria.
6. Merokok
Merokok sering kali dilakukan oleh orang, dari mulai anak – anak hingga
umur tua. Zat yang terdapat di dalam rokok ini sangat berbahaya yang
mengakibatkan penyakit paru – paru, hipertensi, jantung, dan kanker. Merokok dapat
mengakibatkan ejakulasi dini pada pria.
7. Alkohol
Minuman alkohol adalah minuman yang bersifat memabukkan. Penyebab
ejakulasi dini pria ternyata salah satu pemicunya adalah alkohol.
8. Tidak Sehat dalam gaya haidup
Gaya hidup yang sehat memang sangat di anjurkan untuk tubuh. Dari mulai
mengkonsumsi makanan, minuman, dan menjalankan kegiatan sehari – hari. Karena
jika pola hidup yang buruk dapat terjadi ejakulasi dini.
9. Berolahraga yang kurang
Penyebab ejakulasi dini pria adalah jarang melakukan olahraga.

Perlu diingat bahwa pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi
dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi
ereksi.

7
E. Akibat Ejakulasi Dini
Beberapa akibat ejakulasi dini adalah :
1. Pria yang mengalami ejakulasi dini secara emosional merasa tidak puas karena
hubungan intim berlangsung sangat singkat diluar kehendaknya
2. Pasangannya mengalami hambatan orgasme (pelepasan mendadak karena ketegangan
seksual yang terkumpul) dan merasa tidak puas.
3. Pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa, malu dan rendah diri
karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi
jika pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi menyalahkan
penderita.
4. Lebih jauh, reaksi negative yang muncul pada pria dengan ejakulasi dini adalah
perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan intim. Perasaan ini
mengakibatkan frekuensi hubungan intim berkurang dan semakin memperburuk
keadaan ejakulasi dini.
5. Ejakulasi dini dengan segala akibat psikis yang negatif tersebut, pada akhirnya dapat
mengakibatkan Disfungsi Ereksi.
6. Pada ejukali dini yang berat, juga terjadi hambatan kehamilan karena sperma tidak
sempat masuk melalui vagina. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang
semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.
Akibat ejakulasi dini pria yang terjadi biasanya akan membuat hubungan intim menjadi
kurang harmonis. Pada kasus ejakulasi dini, biasanya hubungan dengan pasangan
menjadi tidak harmonis bahkan bisa menimbulkan rasa tidak puas pada kedua pasangan.
Walaupun mereka bisa mendapatkan orgasme, namun pria yang mengalami masalah
ejakulasi dini juga akan merasakan kekecewaan karena tidak bisa menyenangkan
pasangannya dalam hal kehidupan seksual. Hal ini menimbulkan akibat ejukali dini pria
seperti stress, tidak percaya diri, rendah diri dan malu pada pasangannya.

8
F. Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini, yaitu :
1. Pendekatan psikologis dengan konseling dan terapi seks.
Ejakulasi dini bukanlah kondisi permanen yang tidak dapat diatasi. Ada beberapa
teknik terapi seks untuk memperlambat terjadinya orgasme, yaitu :
a. Latihan Senam Kegel
Latihan senam kegel yaitu memberi tekanan pada otot pubococcygeus
( PC ) yang terletak pada dasar panggul dengan 3 lubang yang melewatinya yaitu
uretra, anus dan vagina pada wanita. Caranya yaitu pada saat akan berkemih
( BAK ), tahan urin yang akan keluar selama setengah menit, lalu keluarkan.
Lakukan kegiatan ini hingga tiga kali penahanan selama berkemih. Kegel
exercise yang dilakukan beberapa saat sebelum klimaks saat hubungan intim
dengan pasangan maka dapat menurunkan excitement sex sehingga menunda
ejakulasi pada pria.
b. Teknik Squeeze ( metode Tekan )
Teknik squeeze dilakukan saat akan terjadi ejakulasi dini. Suami harus
segera memberitahukan kepada istri segera saat akan berejakulasi agar istri atau
pria sendiri menekan perlahan ujung penis dan menahan rangsangan seksual
selama 30 detik. Lakukan metode seperti diatas sampai ejakulasi diinginkan oleh
keduanya.
c. Mengurangi tingkat gairah seksual
Seseorang harus membuang pikiran tentang seks dan mengkhayalkan
sesuatu yang bisa mengalihkan kenikmatan seksual tersebut. Seperti
membayangkan pertandingkan bola atau membayangkan hal – hal yang
seseorang benci, bisa juga dengan menonton tivi, atau mendengarkan radio
sehingga konsentrasi mencumbu pasangan menjadi terbagi dua.
d. Menggunakan kondom tebal
Orang yang mempunyai masalah pada ejukali dini pria pasti mengalami
sensitif pada penisnya sehingga mengeluarkan air murni lebih singkat. Untuk
mencegah hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kondom yang tebal.
Jangan membeli sembarang kondom di sembarang tempat.
e. Foreplay

9
Lakukan pemanasan / foreplay lebih lama hingga istri benar – benar
terangsang ( bila perlu hingga orgasme ) sehingga walaupun seseorang ejakulasi
dini dalam waktu yang cepat, tetapi istri sudah merasa terpuaskan.
2. Penggunaan obat untuk mengontrol ejakulasi dini
Beberapa obat tertentu dapat digunakan untuk mengontrol ejakulasi dini.
Namun mengingat obat tersebut memiliki efek samping, maka penggunaannya di
bawah pengawasan dokter. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk terapi
ejakulasi dini adalah Dapoxetine. Dapoxetine merupakan golongan dari obat SSRI (
Selective Serotonine Reuptake Inhibitors ) yang merupakan golongan obat anti
depresan yang juga mempunyai pengaruh terhadap ejakulasi. Obat ini diproduksi
olah Ortho – McNeil Pharmaceutical, yang berafiliasi dengan Johnsonand Johnson
yang dapat memperpanjang senggama hingga tiga atau empat kali lamanya.
Sebelumnya, dapoxetine dipakai untuk penyakit gangguan jiwa. Tetapi, hasil studi
terakhir menunjukkan efek positif pada penderita ejakulasi.
Ejakulasi dini terjadi karena Serotonin di otak tidak dapat berfungsi dengan
baik sehingga ejakulasi dini tidak bisa diperlambat. Penyebab lain, beban stress dan
kelelahan. Oleh karena itu, diperlukan obat untuk mengatur aktivitas serotonin di
otak agar penderita lebih mampu mengontrol ejakulasi saat berhubungan. Obat lain
yang bergolongan sama dengan dapoxetine dan sudah banyak beredar di pasaran
adalah klomipramin dan fluoksetin. Kedua obat ini ternyata manjur mengatasi
penyakit ejakulasi dini yaitu hampir 80% pasien dapat disembuhkan dari disfungsi
seksual tersebut.
Penggunaan obat-obatan ini tentunya harus dibawah pengawasan dokter
karena efek samping yang ditimbulkan cukup banyak, antara lain :
 Adiksi ( kecanduan )
 Sakit kepala
 Diare
 Rasa mual
 Stress
 Kesulitan tidur
 Perubahan emosi dan tingkah laku
Obat – obat SSRI tersebut diminum setiap hari untuk mampu memberikan
efektivitas yang baik. Efek samping obat tersebut akan hilang dalam waktu satu
10
tahun setelah pemakaian obat dihentikan. Namun ada kekurangan obat ini yaitu
dengan penghentian pemakaian maka masalah ejakulasi dini dapat muncul kembali
apabila penderita tidak mampu mengontrol kondisi psikologis dan emosionalnya.
3. Penggunaan krim, salep topical, ataupun obat – obat tradisional untuk melancarkan
sirkulasi darah dan sekresi kelenjar
Krim maupun salep dalam pengobatan ejakulasi dini adalah sebagai desentisisasi
atau mengurangi sensitivitas penis saat berhubungan seksual. Sehingga nantinya saat
berhubungan sensasi berlebihan dapat dicegah dan diharapkan membantu penderita
untuk mengontrol ejakulasi. Krim maupun salep tersebut mengandung anestesi lokal
seperti Lidocaine atau Procaine akan mampu mengurangi sensitivitas kulit penis
sehingga dapat menunda waktu ejakulasi. Tetapi penggunaan obat ini dalam waktu
lama dapat menimbulkan efek samping yang serius yaitu disfungsi ereksi.
Obat tradisional juga ada yang bisa digunakan untuk mengatasi ejakulasi dini.
Diantaranya adas ( Foeniculum vulgare ) yang mengandung 1,8 sineol, lengkuas
merah ( Alpinia purpurata ), dan Teratai ( Nelumbium nelumbo Druce ) bagian tunas
bijinya.
Lengkuas merah mampu meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi ejakulasi dini,
serta meningkatkan gairah seksual ( aprodisiak ).
4. Operasi Syaraf Pengontrol Ejakulasi Dini
Operasi dilakukan pada syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi.
Tetapi operasi syaraf ini jarang digunakan dalam terapi ejakulasi dini.
5. Dengan mengonsumsi beberapa makanan, seperti :
a. Saffron
Saffron merupakan salah satu jenis rempah – rempah yang warnanya
kuning terang dan lebih mirip rasanya seperti kunyit, namun rasa yang muncul
tidak terlalu kuat. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa saffron bisa
membantu meningkatkan penampilan dan performa seksual.
b. Steak
Mencegah terjadinya ejakulasi dini secara alami dengan mengonsumsi jenis
makanan daging merah yang mengandung zinc tinggi, protein, vitamin B, dan zat
besi. Kandungan zat besi yang bisa membantu untuk menghasilkan atau
meproduksi hormone esterogen di dalam tubuh wanita yang bisa membantu
meningkatkan gairah seksual.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ejakulasi dini adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi
dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya. Adapun gejala dari terjadinya
ejakulasi dini, yakni dorongan untuk berhungan intim yang sangat kuat dan terjadi secara
singkat, akan loyo setelah proses ejakulasi dini, pria lebih dulu mencapai orgasme
dibandingkan wanita. Penyebab utama Ejakulasi Dini adalah faktor psikologis, emosional,
asam urat, obesitas, merokok, alkohol, olahraga tidak teratur, dan keturunan. Cara
mengatasinya dilakukan melalui pendekatan psikologis, penggunaan obat-obatan,
penggunaan krim dan salep, operasi syaraf pengontrol ejakulasi, mengkonsumsi makanan
zinc tinggi, protein, vitamin B, dan zat besi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.conectique.com, 2006, Tiga Teknik Sederhana Atasi Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 1


November 2006
http://www.DepartemenKesehatan.com, 2006, Herbal Untuk Gairah dan potensi Seksual,
Jogjakarta, 1 November 2006.
http://www.disctarra.com, 2006, Cara Praktis Mengatasi Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 1
November 2006.
http://www.gatra.com/2005-06-19/versi_cetak.php?id=85068, 2005, Ejakulasi Dini : Anti-
Depresi Menunda Orgasme, Jogjakarta, 2 November 2006.
http://www.google.com/Gema Pria BKKBN, 2006, Tips Mengatasi Ejakulasi Dini,
Jogjakarta, 1 November 2006.
Mencegahejakulasidini.org/akibat-ejakulasi-dini/
Penyebabejakulasidini.com

13

Anda mungkin juga menyukai