Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Studi Komunikasi dan Konseling


Tatalaksana Terapi Ejakulasi Dini

Disusun Oleh :
Bambang Wijianto, S.Far., M.Sc., Apt.
NIP. 198412312009121005

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
DAFTAR ISI

Daftar Isi .......................................................................................................... i


Kata Pengantar ...............................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Maksud .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 3
Bab II ISI ......................................................................................................... 4

a. Definisi Ejakulasi Dini ............................................................................ 4

..............................................................................................................

b. Penyebab Ejakulasi Dini ........................................................................ 5

c. Jenis Ejakulasi Dini ................................................................................. 7

d. Akibat Ejakulasi Dini .............................................................................. 7

e. Pengatasan Ejakulasi Dini ....................................................................... 8

Bab III Penutup ............................................................................................... 13


a. Kesimpulan .............................................................................................. 14

Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Dan tidak lupa penilis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman dan mahasiswa/i yang telah membantu hingga teraselesaikan
makalah ini.
Makalah ini membahas tentang pengerti secara umum tentang ejakulasi dini,
penyebab ejakulasi dini, gejala serta dampak yang ditimbulkan pada gangguan
ejakulasi dini, penanggulangannya serta terapi yang rasional untuk kasus ejakulasi
dini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Pontianak, 13 september 2012

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di bidang kedokteran diketahui bahwa ada empat macam gangguan fungsi

seksual, yaitu :

1. Gangguan libido (tdak memiliki nafsu atau rangsangan seksual),

2. Gangguan ereksi (impotensi),

3. Gangguan orgasme (tidak pernah merasakan kepuasan seksual),

4. Gangguan ejakulasi (tidak mampu mengontrol dan menahan terjadinya

ejakulasi).

Gangguan tersebut tidak mengenal usia, dapat terjadi pada remaja sampai pria

dewasa. Ternyata gangguan ejakulasi masih terbagi lagi menjadi lima macam,

yaitu :

1. Anejakulasi

Suatu keadaan bahwa pria tidak mengalami ejakulasi, namun merasakan

seperti ejakulasi.

2. Ejakulasi Retrogade

Pria mengalami ejakulasi namun sperma masuk ke dalam kandung kemih.

Saat ejakulasi seharusnya klep dari kandung kemih menutup, namun

karena penyakit atau gangguan syaraf klep tersebut tidak menutup. Hal ini

diketahui saat BAK setelah berhubungan ada sperma di air seninya.

3. Ejakulasi tidak lengkap (incomplete ejaculation)

1
Terjadi ketika pria terpaksa harus ejakulasi, seperti untuk pemeriksaan

sperma. Biasanya karena kondisi tidak rileks dan malu, maka ejakulasi

tidak terjadi lengkap.

4. Ejakulasi dini (ejakulasi precox)

5. Ejakulasi terhambat

Berkebalikan dengan ejakulasi dini, pada disfungsi ini sperma tidak keluar

padahal sudah mencapai klimaks.

Hampir sepertiga dari populasi pria didunia mengalami disfungsi seksual

ejakulasi dini (27-34%) dan jumlah ini lebih banyak dibanding penderita disfungsi

ereksi yang hanya 12%. Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang yang

banyak dialami pria disamping disfungsi ereksi. Pada awalnya pria yang

mengalami ejakulasi dini tidak menyadari sebagai gangguan fungsi seksual.

Mereka hanya mengeluh tentang cepatnya ejakulasi terjadi. Pada gangguan ini

pria mampu mengalami ereksi dan melakukan hubungan seksual namun ejakulasi

terjadi terlalu cepat.

Resiko terjadinya ejakulasi dini ternyata meningkat pada pasutri dengan

pengetahuan dan pengalaman seks yang minimal. Kita juga harus memahami

organ seksualitas baik miliki pria maupun wanita, sehingga kita mengetahui apa

yang pasangan kita inginkan. Umumnya orgasme akan dicapai oleh pria 2-7 menit

setelah penetrasi. Sedangkan pada wanita baru akan dicapai 12-14 menit setalah

hubungan seks dimulai.

Dengan meningkatnya pengetahuan mengenai seksualitas telah

menumbuhkan pemahaman dan kesadaran pria serta pasangannya bahwa ejakulasi

2
dini telah menimbulkan gangguan dalam kehidupan seksual pasutri. Karena itu

mereka merasa perlu untuk mengatasi masalah itu.

B. Maksud

1. Untuk mengetahui pengertian ejakulasi dini.

2. Untuk mengetahui penyebab ejakulasi dini.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis ejakulasi dini.

4. Untuk mengetahui dampak akibat ejakulasi dini.

5. Untuk mengetahui cara mengatasi ejakulasi dini.

C. Tujuan

1. Untuk mempelajari definisi umum ejakulasi dini.

2. Untuk mempelajari penyebab ejakulasi dini.

3. Untuk mempelajari jenis-jenis ejakulasi dini.

4. Untuk mempelajari dampak akibat ejakulasi dini.

5. Untuk mempelajari cara mengatasi ejakulasi dini.

3
BAB II

ISI

A. DEFINISI EJAKULASI DINI

Ejakulasi dini sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan kelainan yang

muncul karena respon berbeda antara pria dan wanita dalam mencapai klimaks

saat melakukan hubungan seksual. Ada beberapa pengertian mengenai ejakulasi

dini antara lain :

a. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi

ejakulasi.

b. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan

gerakan ketika melakukan hubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.

c. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidak mampuan menahan ejakulasi

sampai pasangannya mencapai orgasme.

d. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan

ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan

mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai

dengan keinginannya. Untuk memudahkan pemahaman, orang awam menyebut

ejakulasi dini dengan suatu keadaan dimana terjadi percepatan ekskresi air mani

sebelum tercapainya orgasme dari pasangan (istri).

Berdasarkan Journal of Sexual Medicine, ejakulasi dini merupakan

ejakulasi yang terjadi dalam waktu yang pendek, yaitu kurang dari dua menit pada

4
saat senggama. Umumnya ejakulasi dapat ditahan sampai tujuh menit atau lebih

setelah bersenggama.

Tidak ada hubungan antara ejakulasi dini dengan gangguan sperma.

Artinya, pria yang mengalami ejakulasi dini tidak berarti mengalami gangguan

sperma, baik kualitas maupun kuantitas sperma. Sering terjadi anggapan yang

salah di masyarakat bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat maka sperma

terganggu sehingga tidak dapat membuahi. Gangguan sperma memang dapat

terjadi antara lain karena infeksi pada testis atau bagian system reproduksi yang

lain, kekurangan hormone testosterone, pelebaran dinding pembuluh darah di

sekitar testis, dan kekurangan vitamin.

B. PENYEBAB EJAKULASI DINI

Ada beberapa faktor penyebab ejakulasi dini, yaitu :

1. Aspek psikologis pria yang mengalami disfungsi ereksi (60-70%), antara

lain :

a. Rasa bersalah karena melakukan hubungan seksual sebelum waktunya,

b. Melakukan hubungan seksual bukan dengan pasangannya, sehingga

takut terlihat orang lain,

c. Takut dengan berhubungan seksual akan terjadi kehamilan, tertular

PMS (penyakit menular seksual),

d. Anxietas yaitu perasaan prihatin, takut, cemas, dan ketidakpastian tanpa

stimulus yang jelas bagi penderita ejakulasi dini saat akan berhubungan

seksual karena gagal menahan ejakulasi, sehingga tidak mampu

5
memuaskan istri. Hal ini membuat penderita tidak relaks dan

memperburuk ejakulasi dini.

e. Adanya konflik internal yang belum terselesaikan sehingga

mengganggu kondisi psikis seseorang.

f. Faktor-faktor organik (30%) seperti obat-obatan yang digunakan.

g. Konsumsi beberapa jenis obat seperti pada pengobatan syaraf dan

pembuluh darah, stroke, serta leukimia dapat mempengaruhi proses

ejakulasi pada pria.

h. Usia.

Pada usia muda kadar testosterone dalam tubuh sangat tinggi.

Testosterone akan meningkatkan libido yang dapat memacu hasrat

untuk berejakulasi lebih kuat. Hal ini akan semakin menyulitkan dalam

mengontrol ejakulasi. Kadar testosterone perlahan-lahan akan menurun

seiring bertambahnya usia.

i. Emosi yang tidak stabil.

j. Stamina atau kondisi tubuh y ang tidak baik.

k. Perilaku seksual yang tidak benar seperti kebiasaan mencapai orgasme

dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya. Bahkan over sensitivitas

saat berhubungan akan memberikan sensasi yang hebat sehingga

mendorong keinginan untuk ejakulasi.

l. Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang

berfungsi menghambat ejakulasi.

m. Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa ejakulasi.

n. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang seksualitas

6
Perlu diingat bahwa pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami

ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat

mengalami disfungsi ereksi.

C. JENIS EJAKULASI DINI

Berdasarkan berat ringannya ada tiga jenis ejakulasi dini, yaitu :

1. Ejakulasi dini ringan

Berarti ejakulasi segera terjadi setelah hubungan seksual berlangsung

dalam beberapa kali gesekan yang singkat.

2. Ejakulasi dini sedang

Berarti ejakulasi langsung terjadi setelah penis masuk ke vagina.

3. Ejakulasi dini berat

Menunjukkan bahwa ejakulasi yang langsung terjadi begitu penis

menyentuh kelamin wanita bagian luar. Bahkan terkadang ejakulasi sudah

terjadi sebelum penis menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Beberapa orang ada juga yang mengelompokkan ejakulasi dini menjadi dua yaitu :

1. ejakulasi terjadi sebelum hubungan intim sempurna terjadi

2. ejakulasi terjadi simultan atau beberapa detik setelah insersi sempurna

(ejakulasi dini ringan)

D. AKIBAT EJAKULASI DINI

Ejakulasi dini menyebabkan ketidak harmonisan hubungan seksual pasutri.

Pada ejakulasi dini, ketidak harmonisan disebabkan karena ketidak puasan kedua

belah pihak. Meski mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini merasa

7
sangat kecewa karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat diluar

kehendaknya dan tidak mampu memberikan kepuasan seksual pada pasangannya.

Reaksi lebih jauh yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap

akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin

memperburuk keadaan ejakulasi dini bahkan pria tersebut dapat mengalami

disfungsi ereksi.

Wanita yang memiliki pasangan ejakulasi dini tidak akan mencapai

orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan ini akan menjadi

kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual dan

berakibat hilangnya dorongan seksual dan dispareunia (persetubuhan yang sukar

atau nyeri). Pada ejakulasi dini berat akan terjadi hambatan kehamilan karena

sperma tidak sempat masuk melalui vagina (ejakulasi terjadi sebelum hubungan

seksual berlangsung).

E. PENGATASAN EJAKULASI DINI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini, yaitu :

1. Pendekatan psikologis melalui konseling dan terapi seks.

2. Penggunaan obat-obat antidepresan, antiansietas, dan antipsikotik yang

dapat membantu mengontrol ejakulasi.

3. Penggunaan krim, salep topical, ataupun obat-obat tradisional untuk

melancarkan sirkulasi darah dan sekresi kelenjar.

4. Operasi syaraf.

Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup

baik.

8
1. Pendekatan psikologis dengan konseling dan terapi seks.

Ejakulasi dini bukanlah kondisi permanen yang tidak dapat diatasi. Ada

beberapa teknik terapi seks untuk memperlambat terjadinya orgasme, yaitu:

a. Latihan Senam Kegel

Latihan senam kegel yaitu memberi tekanan pada otot pubococcygeus

(PC) yang terletak pada dasar panggul dengan 3 lubang yang melewatinya

yaitu uretra, anus dan vagina pada wanita. Caranya yaitu pada saat akan

berkemih (BAK), tahan urin yang akan keluar selama setengah menit, lalu

keluarkan. Lakukan kegiatan ini hingga tiga kali penahanan selama

berkemih. Praktekkanlah teknik ini saat berhubungan intim dengan

pasangan. Kegel exercise yang dilakukan beberapa saat sebelum klimaks

saat hubungan intim dengan pasangan maka dapat menurunkan excitement

sex sehingga menunda ejakulasi pada pria.

b. Teknik Squeeze (metode Tekan)

Teknik squeeze dilakukan saat akan terjadi ejakulasi. Suami harus

segera memberitahukan kepada istri segera saat akan berejakulasi agar istri

atau pria sendiri menekan perlahan ujung penis dan menahan rangsangan

seksual selama 30 detik. Lakukan metode seperti diatas sampai ejakulasi

diinginkan oleh keduanya.

c. Teknik ”stop and start”

Cara ini sedikit sulit dilakukan karena pria harus waspada terhadap

tanda-tanda ejakulasi tetapi efeknya cukup memuaskan. Caranya saat pria

merasa akan mencapai ejakulasi cabutlah penis dari vagina dan hentikan

9
rangsangan 15-30 menit dan kembali pada kondisi semula (saat belum ingin

ejakulasi). Sekuens ini kemudian tekan kepala penis dengan jempol ke arah

kiri, lakukan perlahan. Setelah terasa aliran sperma terhenti, lanjutkan

kembali aktivitas seksual. Sekuen ini diulang beberapa kali sampai waktu

ejakulasi yang diinginkan berdua, dan pada kali terakhir ini rangsangan

dapat dilanjutkan hingga terjadi ejakulasi.

d. Mengurangi tingkat gairah seksual

Cara ini jarang digunakan, pasalnya anda harus berpikir tidak sedang

berhubungan intim. Dengan kata lain, Anda harus membuang pikiran

tentang seks dan mengkhayalkan sesuatu yang bisa mengalihkan kenikmatan

seksual tersebut. Seperti membayangkan pertandingkan bola atau

membayangkan hal-hal yang anda benci, atau bisa juga dengan menonton

tivi, atau mendengarkan radio sehingga konsentrasi mencumbu pasangan

menjadi terbagi dua.

e. Gunakan Kondom

Gunakan kondom segera setelah ereksi. Pilihlah kondom yang berjenis

tebal atau gunakanlah 2-3 lapis kondom sekaligus (kondom pertama

digunakan hingga ¼ bagian menutupi penis, kondom kedua dipakai ½

bagian menutupi penis dan kondom ketiga menutupi seluruh penis). Dengan

cara ini, sensitivitas kepala penis akan sedikit berkurang. Sensasi kondom

lapis tiga tersebut akan terasa nikmat bagi istri anda.

f. Mencoba Posisi Lain

Mencoba beberapa posisi yang berbeda selama senggama perlu untuk

mendapatkan posisi yang memungkinkan Anda memegang kendali ejakulasi

10
secara maksimum. Misalnya, sang wanita berbaring lalu kaki sang wanita

dinaikkan, lutut ditekuk, dan Anda berada di antara kedua kakinya. Dengan

cara ini Anda dapat memaksimalkan otot PC anda. Selain itu bisa juga

dengan menggunakan posisi bersandar, dimana wanita mengendalikan

permainan yaitu menghindari posisi pria di atas wanita.

g. Foreplay

Lakukan pemanasan / foreplay lebih lama hingga istri benar-benar

terangsang (bila perlu hingga orgasme) sehingga walaupun Anda ejakulasi

dalam waktu yang cepat, tetapi istri anda sudah merasa terpuaskan.

h. Teknik Terapi yang lain

Secara teknis dalam terapi seks, ejakulasi dikontrol dengan bantuan

istri dan dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu :

i. Langkah pertama : istri melakukan masturbasi terhadap suami yang

menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang,

sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.

ii. Langkah kedua : pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi,

istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari,

telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat

terjadinya ejakulasi.

iii. Langkah ketiga : istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai

terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina

dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa

akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan

penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya

11
rangsangan dengan masturbasi diulangi lagi, dan dilanjutkan dengan

hubungan seksual seperti di atas.

iv. Langkah keempat : setelah beberapa hari melakukan latihan di atas,

suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya

selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.

v. Langkah kelima : dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol

ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual

dengan posisi samping. Jika posisi ini suami mampu menahan ejakulasi,

maka hubungan seksual dapat dilakukan dengan posisi suami di atas.

Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan. Namun

tidak selalu mudah karena ada ketertutupan suami terhadap istrinya, tidak

ada komunikasi dan kerjasama pasutri dalam masalah seksual, serta perasaan

enggan atau malas untuk melakukan latihan karena dianggap membuang

waktu dan tidak praktis.

2. Penggunaan obat untuk mengontrol ejakulasi dini

Beberapa obat tertentu dapat digunakan untuk mengontrol ejakulasi.

Namun mengingat obat tersebut memiliki efek samping, maka penggunaannya di

bawah pengawasan dokter. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk terapi

ejakulasi dini adalah Dapoxetine. Dapoxetine merupakan golongan dari obat

SSRIs (Selective Serotonine Reuptake Inhibitors) yang merupakan golongan obat

antidepresan yang juga mempunyai pengaruh terhadap ejakulasi. Obat ini

diproduksi olah Ortho-McNeil Pharmaceutical, yang berafiliasi dengan Johnson

12
and Johnson yang dapat memperpanjang senggama hingga tiga atau empat kali

lamanya. Sebelumnya, dapoxetine dipakai untuk penyakit gangguan jiwa. Tetapi,

hasil studi terakhir menunjukkan efek positif pada penderita ejakulasi.

Ejakulasi dini terjadi karena Serotonin di otak tidak dapat berfungsi

dengan baik sehingga ejakulasi tidak bisa diperlambat. Penyebab lain, beban

stress dan kelelahan. Oleh karena itu, diperlukan obat untuk mengatur aktivitas

serotonin di otak agar penderita lebih mampu mengontrol ejakulasi saat

berhubungan. Obat lain yang bergolongan sama dengan dapoxetine dan sudah

banyak beredar di pasaran adalah klomipramin dan fluoksetin. Kedua obat ini

ternyata manjur mengatasi penyakit ejakulasi dini yaitu hampir 80% pasien dapat

disembuhkan dari disfungsi seksual tersebut.

Penggunaan obat-obatan ini tentunya harus dibawah pengawasan dokter

karena efek samping yang ditimbulkan cukup banyak, antara lain :

1. Adiksi

2. Sakit kepala

3. Diare

4. Rasa mual

5. Stress

6. Kesulitan tidur

7. Perubahan emosi dan tingkah laku

Obat-obat SSRIs tersebut diminum setiap hari untuk mampu memberikan

efektivitas yang baik. Efek samping obat tersebut akan hilang dalam waktu satu

tahun setelah pemakaian obat dihentikan. Namun ada kekurangan obat ini yaitu

dengan penghentian pemakaian maka masalah ejakulasi dini dapat muncul

13
kembali apabila penderita tidak mampu mengontrol kondisi psikologis dan

emosionalnya.

3. Penggunaan krim, salep topical, ataupun obat-obat tradisional untuk

melancarkan sirkulasi darah dan sekresi kelenjar

Krim maupun salep dalam pengobatan ejakulasi dini adalah sebagai

desentisisasi atau mengurangi sensitivitas penis saat berhubungan seksual.

Sehingga nantinya saat berhubungan sensasi berlebihan dapat dicegah dan

diharapkan membantu penderita untuk mengontrol ejakulasi. Krim maupun salep

tersebut mengandung anestesi lokal seperti Lidocaine atau Procaine akan mampu

mengurangi sensitivitas kulit penis sehingga dapat menunda waktu ejakulasi.

Tetapi penggunaan obat ini dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping

yang serius yaitu disfungsi ereksi. Penggunaan krim ini adalah dioleskan pada

kepala penis 15-30 menit sebelum melakukan hubungan seksual.

Obat tradisional juga ada yang bisa digunakan untuk mengatasi ejakulasi

dini. Diantaranya adas (Foeniculum vulgare) yang mengandung 1,8 sineol,

lengkuas merah (Alpinia purpurata), dan Teratai (Nelumbium nelumbo Druce)

bagian tunas bijinya.

Lengkuas merah mampu meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi

ejakulasi dini, serta meningkatkan gairah seksual (aprodisiak). Cara

pengobatannya adalah dua rimpang lengkuas merah, dua rimpang jahe merah

ditambah tiga sampai empat gram bubuk merica hitam. Kemudian direbus dengan

empat gelas air untuk dijadikan tiga gelas. Diminum tiga kali sehari masing-

masing gelas dengan ditambah dua sendok madu. Untuk tunas biji teratai dalam

14
pengobatan ejakulasi dini adalah 1,5-3 gram tunas biji teratai direbus. Kemudian

air hasil rebusan diminum.

4. Operasi syaraf

Operasi dilakukan pada syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa

ejakulasi. Operasi ini meskipun pernah dilakukan dibeberapa negara tertentu,

namun tidak begitu popular dan jarang digunakan dala terapi ejakulasi dini.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyebab utama Ejakulasi Dini adalah faktor psikologis dan emosional,

sehingga cara pengatasannya dilakukan melalui pendekatan psikologis yaitu

dengan pemberian konseling dan terapi seks, baik bagi penderita maupun

pasangannya.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.conectique.com, 2006, Tiga Teknik Sederhana Atasi Ejakulasi
Dini, Jogjakarta, 1 November 2006.

http://www.DepartemenKesehatan.com, 2006, Herbal Untuk Gairah dan


potensi Seksual, Jogjakarta, 1 November 2006.

http://www.disctarra.com, 2006, Cara Praktis Mengatasi Ejakulasi Dini,


Jogjakarta, 1 November 2006.

http://www.gatra.com/2005-06-19/versi_cetak.php?id=85068, 2005,
Ejakulasi Dini : Anti-Depresi Menunda Orgasme, Jogjakarta, 2
November 2006.

http://www.google.com/Gema Pria BKKBN, 2006, Tips Mengatasi


Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 1 November 2006.
http://www.info-sehat.com, 2006, Obat Untuk Atasi Ejakulasi Dini,
Jogjakarta, 1 November 2006.

http://www.IPTEk.net, 2006, Teratai (nelumbium nelumbo Druce) untuk


Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 2 November 2006.

http://www.kompas.com, 2006, Seksologi : Belum Hamil Karena


Ejakulasi Dini?, Jogjakarta, 1 November 2006.

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0210/22/211733.htm, 2002,
Lengkuas Merah untuk Mengatasi Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 2
November 2006.

http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0405/05/120948.htm, 2004,
Seksologi : Mimpi Indah dan Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 17
Oktober 2006.

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0511/11/102028.htm, 2005,
Aspek Psikologis dari Keluhan Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 17
Oktober 2006.

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0602/02/114348.htm, 2006, Apa


Akibat Ejakulasi Dini?, Jogjakarta, 17 Oktober 2006.

http://www.mailarchive.com/satuxsatu@yahoogroups.com/msg00022.htm
l, 2006, Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 17 Oktober 2006.

17
http://www.mailarchive.com/satuxsatu@yahoogroups.com/msg00028.htm
l, 2006, Metode Lain Mengatasi Ejakulasi Dini, Jogjakarta, 17
Oktober 2006.

http://www.popular-maj.com/content/Preview/Sekse/062004, 2004, Sekse


: Layu Sebelum Berkembang Banyak Dialami Eksekutif Muda,
Jogjakarta,17 Oktober 2006.

http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=231244
&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=204, 2006, Ejakulasi Dini,
Jogjakarta, 17 Oktober 2006.

http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=3907, 2006, Ejakulasi


Terhambat Bikin Suami-Istri Tak Nikmat, Jogjakarta, 17 Oktober
2006.

http://www.weddingku.com/communitydetail.asp?articleID=1000303&arti
cleCategoryID=1000057, 2006, Ejakulasi Dini dan Cara
Mengatasinya, Jogjakarta, 17 Oktober 2006.

18

Anda mungkin juga menyukai