Oleh
Suchi Mardikasurya
61112073
Dokter Pembimbing
dr. Vita Camelia, M. Ked. KJ, Sp.KJ
PENDAHULUAN
Kleptomania merupakan gangguan kebiasaan dan impuls
yang tidak terkendalikan (impulse control disorder). Kleptomania
diartikan sebagai bentuk gangguan impuls yang tidak dapat
dikendalikan oleh individu untuk memiliki barang-barang yang
dilihatnya dengan cara mencuri. Gangguan ini dilakukan secara
berulang (kompulsi) dengan berbagai alasan yang tidak rasional
untuk memiliki benda-benda tersebut.
Beberapa penelitian psikoanalisa menyebutkan bahwa
kleptomania disebabkan oleh berbagai permasalahan dan fase masa
anak-anak yang tidak berjalan dengan semestinya, akibatnya
dorongan mencuri merupakan salah satu cara untuk mengembalikan
masa tersebut. Secara pasti sebab-sebab kemunculan kleptomania
masih dalam perdebatan, namun diperkirakan ketidakseimbangan
zat kimia serotonin di dalam otak diduga menjadi penyebab bentuk
abnormalitas ini
TINJAUAN
PUSTAKA
D E F I N I S I
• Pertama kali tahun 1816 oleh Andre Matthey seorang psikiater dari
Swiss, pada saat itu disebut dengan “klopemanie” yang dijelaskan
sebagai suatu tindakan mencuri kompulsif barang tidak berharga dan
tidak dibutuhkan.
• Pada 1838, Marc dan Esquirol, dalam menggambarkan sebuah kasus,
membuat istilah “kleptomania”. Esquirol melaporkan bahwa individu
dengan gangguan ini sering mencoba untuk menghindari perilaku
mencuri. Pada akhir 1800an, beberapa penulis menghubungkan
kleptomania dengan intoksikasi suasana dari penemuan terbaru pusat
perbelanjaan di perkotaan. Pada abad ke 19 dan awal abad 20, diskusi
tentang kleptomania menjadi perdebatan terus menerus dalam bidang
kedokteran.
E P I D E M I O L O G I
E T I O L O G I
Berdasarkan
Diagnostic • Kegagalan berulang dalam menahan impuls untuk
mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk
and Statistical keperluan pribadi atau untuk nilai ekonominya.
• Meningkatnya perasaan ketegangan segera sebelum
Manual of melakukan pencurian.
• Rasa senang, puas, atau redanya rasa ketegangan pada
Mental saat bersamaan melakukan pencurian.
• Mencuri tidak dilakukan untuk mengekspresikan
Disorders, kemarahan atau balas dendam, dan bukan sebagai
respon suatu waham atau halusinasi.
edisi keempat, • Mencuri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh
teks revisi gangguan konduksi, episode manik, atau gangguan
kepribadian antisosial.
(DSM-IV-TR)
• Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas selama
dan segera sesudah melakukan tindakan pencurian
Berdasarkan
• Meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya dilakukan,
tetapi tidak setiap kesempatan yang ada digunakan.
• Pencurian basanya dilakukan sendiri (solitary act), tidak
PPDGJ-III bersama-sama dengan pembantunya.
• Individu mungkin tampak cemas, murung dan rasa bersalah
pada waktu
diantara episode pencurian tetapi hal ini tidak
mencegahnya mengulangi perbuatan tersebut.
D I A G N O S I S B A N D I N G
Psikofarmaka
Psikoterapi